Bagaimana sikap yang baik terhadap teman yang mengalami Kesulitan memahami pelajaran

Kesulitan belajar seringkali dihadapi oleh siswa saat menuntut ilmu di sekolah. Masalah ini biasanya terlihat dari ketidakmampuan siswa dalam mempelajari kemampuan dasar seperti membaca, berhitung, mengeja atau menyerap pelajaran lain. Bagi seorang tenaga pendidik atau guru diperlukan cara khusus mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa tersebut.

Seperti yang kita tahu, guru adalah sosok orang tua kedua bagi para siswa. Tentu peran guru sangat penting dalam memberikan pendidikan baik secara akademik maupun moral yang membentuk perilaku dan karakter. Sangat disayangkan apabila pesan atau pelajaran yang disampaikan guru tidak bisa diterima dengan maksimal oleh siswa tersebut. Berikut ada beberapa cara mengatasi kesulitan belajar bagi siswa yang bisa menjadi pertimbangan.

1. Gunakan Prior Knowledge

Prior knowledge dapat diartikan sebagai pengetahuan awal yang sudah dimiliki oleh siswa dari pengalaman atau pengetahuan yang didapat sebelumnya. Prior knowledge bisa menjadi sebuah metode pendekatan oleh guru agar dapat mengatasi kesulitan belajar siswa di sekolah. Cara ini sangat bermanfaat sehingga siswa dapat mudah menerima materi baru selanjutnya.

Metode prior knowledge dapat didahului dengan mempelajari suatu materi. Sebagai contoh, siswa dapat diberikan tugas untuk membaca lebih dulu materi yang akan disampaikan di pertemuan selanjutnya.

2. Selalu Evaluasi

Cara mengatasi kesulitan belajar siswa bisa dilakukan dengan metode evaluasi atau self-monitoring. Di sini, guru dapat melihat perkembangan siswanya sekaligus mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan kepada siswa tersebut.

Sebagai contoh, guru dapat memberikan kunci jawaban yang benar, ketika siswa telah menyelesaikan suatu tugas. Dari sini, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dia dalam menyelesaikan tugas dengan melihat jawaban yang benar dan salah. Bagi guru sendiri tentu akan mengetahui seberapa jauh perkembangan kemampuan siswa mengerjakan suatu tugas dan mengetahui konsep-konsep yang masih sulit dipahami dari jawaban yang salah.

3. Hindari Memberikan Tugas yang Sangat Panjang

Setiap siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, seperti halnya dalam kecepatan mengerjakan tugas yang diberikan. Umumnya, kesulitan belajar yang dialami siswa adalah ketidaksanggupan mereka mengerjakan tugas dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, sebaiknya siswa diberikan tugas yang singkat. Sebagai contoh, guru dapat memberikan tugas yang mudah dengan pertanyaan dan jawaban yang singkat dan bisa langsung memberikan nilai di saat yang sama.

4. Ajak Siswa Aktif Berpartisipasi

Bagaimana sikap yang baik terhadap teman yang mengalami Kesulitan memahami pelajaran

Cara mengatasi kesulitan belajar selanjutnya adalah dengan mengajak siswa lebih aktif dalam pelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan siswa berdiskusi saat menerangkan pelajaran. Caranya adalah dengan membiarkan siswa menyampaikan apa saja yang mereka ingin tahu tentang pelajaran tersebut. Metode ini memang membutuhkan kesabaran dan keuletan dari guru.

Sebagai contoh, dapat mengajak siswa supaya mereka mau bertanya. Namun, perlu diingat, guru mesti menghindari sikap marah ataupun menyalahkan secara berlebihan apabila ada pendapat dari mereka yang salah. Sikap tersebut sangat mungkin akan menurunkan mental siswa atau menjadi tidak tertarik dengan pelajaran yang disampaikan.

Siswa butuh diarahkan agar siswa menyadari potensinya. Minat dan bakat anak nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti.

Metode ini merupakan salah satu yang ditanamkan oleh semua guru yang mengajar di Global Prestasi School. GPS mendorong partisipasi siswa dalam semua kegiatan di kelas. Hal ini akan membuat siswa lebih aktif, bersemangat, dan lebih mudah menyerap semua pelajaran yang disampaikan.

Sebagai sekolah berstandar internasional, GPS memiliki visi dan misi dalam mendidik siswa-siswi menjadi individu holistik dengan karakter, fondasi dan keterampilan akademik yang kuat. Untuk membangun hal tersebut maka diperlukan bimbingan dan pendekatan yang tepat melalui peran guru. Pengalaman serta inovasi metode pembelajaran dalam membimbing siswa-siswi terus dikembangkan oleh GPS untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

GPS terdiri dari Montessori Pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang dikelola dan dioperasikan oleh Yayasan Harapan Global Mandiri. Global Prestasi SMP & SMA didirikan pada 2005 sementara Global Prestasi SD didirikan pada 2007. Global Prestasi Montessori diluncurkan pada 2016. GPS telah dianugerahi nilai akreditasi “A” sejak 2007 dan secara resmi diakui sebagai “model school” oleh dinas pendidikan Bekasi. GPS menggunakan kurikulum 2013 dan berafiliasi dengan kurikulum Cambridge.

5. Ajarkan Membuat Catatan

Membuat catatan atau mind mapping bisa menjadi cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Terkadang, banyak siswa memang tidak memiliki strategi belajar yang cukup baik sehingga bingung dalam merangkum atau mencerna isi pelajaran. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh guru adalah mengajarkan mereka membuat catatan. Hal ini dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan mengulang suatu materi.

6. Pendekatan Personal

Menangani kesulitan belajar selanjutnya adalah dengan melakukan pendekatan personal antara guru dan siswa. Pendekatan personal meliputi dialog atau komunikasi langsung dan terbuka antara guru dengan murid. Guru dapat menanyakan banyak hal terkait proses pembelajaran dan apa saja yang menghambat penerimaan materi. Dari sini, guru dapat memberikan solusi penyelesaian masalah kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut.

7. Metode Resiprokal

Bagaimana sikap yang baik terhadap teman yang mengalami Kesulitan memahami pelajaran

Reciprocal teaching atau pengajaran resiprokal adalah bentuk dialog interaktif antara guru dan siswa. Cara baru ini bertujuan untuk membangun pemahaman siswa terhadap sebuah materi atau tugas. Siswa dibebaskan menjawab sebuah pertanyaan sesuai yang dia tahu. Pengajaran resiprokal diharapkan dapat meningkatkan kedekatan antara guru dengan siswa.

8. Bentuk Kelompok Belajar

Menyelesaikan masalah kesulitan belajar bisa dengan cara membentuk kelompok belajar. Guru dapat membentuk sebuah kelompok di dalam kelas untuk menyelesaikan suatu tugas. Selain itu, diusahakan setiap kelompok harus diisi dengan siswa yang tergolong cerdas dan siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran dengan baik. Hal ini bertujuan meningkatkan kerjasama siswa, mempengaruhi siswa yang kurang mampu menyerap pelajaran, dan mendorong aktif semua siswa dalam menyelesaikan tugas. Melalui kelompok belajar ini siswa juga mesti dibebaskan menyampaikan materi sesuai dengan pemikiran mereka sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Global Prestasi School

GPS memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung kemampuan dan keterampilan siswa-siswi, dapat dilihat di sini. Berbagai prestasi yang telah diraih siswa-siswi GPS, dapat dilihat di sini.

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Guru memiliki peran yang besar supaya siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan siswa. Dalam prosesnya, tidak semua siswa mengalami proses belajar yang lancar. beberapa siswa mengalami kesulitan dalam belajar sehingga tidak dapat mencapai target pembelajaran secara optimal.

Suhito mengatakan bahwa kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai suatu tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih keras untuk dapat mengatasinya. Kesulitan dalam belajar yang siswa hadapi dapat menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam memecahkan masalah yang ditandai adanya kesalahan. Secara otomatis, kesulitan belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diraih siswa. Oleh karena itu, untuk memperoleh prestasi yang baik siswa perlu memperoleh perlakuan belajar yang tepat baik di sekolah maupun diluar sekolah dan tentu saja atas ketentuan serta usaha siswa dalam belajar.

Menurut Munirah (2018:113), kesulitan belajar merupakan bentuk gangguan faktor fisik dan psikis yang mendasar yang meliputi pemahaman atau gangguan bahasa, lisan maupun tulisan yang dengan sendirinya muncul berbagai kemampuan tidak sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis atau membuat perhitungan matematika. Termasuk juga kelemahan motorik ringan, gangguan emosional akibat gangguan ekonomi, budaya atau lingkungan yang tidak menguntungkan.

Adanya kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa dapat Guru Pintar deteksi dengan tingkat seringnya siswa membuat kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan tugas maupun soal-soal tes. Hal ini dapat diartikan kesulitan siswa akan dapat dideteksi oleh guru melalui jawaban-jawaban siswa yang salah dalam mengerjakan suatu soal. Mulyono Abdurrahman,1999:7-8 mengutip dari Hammill et al.,1981:336 menjelaskan bahwa kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan seperti ini disebabkan oleh faktor intrinsik dan juga diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sistem saraf pusat.

Meskipun demikian, suatu kesulitan belajar mungkin saja terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang mengganggu misalnya gangguan sensori, tunagrahita, hambatan sosial dan emosional atau berbagai pengaruh lingkungan seperti perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat. Berikut ini adalah gejala yang dapat dijadikan sebagai pertanda adanya kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa menurut Rochman Natawidjaja (1984:20):

Bagaimana sikap yang baik terhadap teman yang mengalami Kesulitan memahami pelajaran

Foto olehRODNAE ProductionsdariPexels

1. Siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok kelas).

2. Hasil belajar yang dicapai siswa tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Misalnya ada seorang siswa yang selalu berusaha untuk belajar dengan giat tetapi nilai yang dicapai selalu rendah.

3. Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.

4. Siswa menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, berbohong dan sebagainya.

5. Siswa menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, mengasingkan diri, tersisihkan tidak mau bekerja sama, dan sebagainya.

6. Siswa menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu, misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan adanya perasaan sedih atau menyesal.

Faktor-faktor Penyebab Siswa Mengalami Kesulitan Dalam Belajar

Cara mengatasi kesulitan belajar pada masing-masing siswa tidak dapat disamaratakan. Guru Pintar harus mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar siswa. Dengan demikian, Guru Pintar dapat mengidentifikasi masalah dalam belajar dan cara mengatasinya. Kemudian dapat mengambil langkah langkah mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.

Banyak hal yang menjadi sebab siswa menghadapi hambatan dalam belajar sehingga menggangu kemajuan belajarnya atau bahkan dapat menyebabkan siswa terjadi suatu kegagalan. Zainal Aqib (2002:62-67) menuliskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor Intern yang membuat siswa terkendala dalam belajar antara lain: faktor biologis, kesehatan, faktor Psikologis, Intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi. Sedangkan faktor ekstern yang mengganggu siswa dalam belajar meliputi lingkungan, faktor suasana rumah, faktor ekonomi keluarga, faktor Lingkungan Sekolah, faktor lingkungan Masyarakat.

Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Bagaimana sikap yang baik terhadap teman yang mengalami Kesulitan memahami pelajaran

Seorang guru memiliki peranan yang besar dalam membantu siswanya mengatasi kesulitan belajar. Cara mengatasi kesulitan belajar antara siswa satu dengan siswa lainnya bisa jadi berbeda-beda. Oleh karena itu Guru Pintar harus memiliki trik-trik dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran dan solusinya seperti berikut ini:

1. Melakukan tes diagnostik

Untuk mengetahui contoh kesulitan belajar dan cara mengatasinya, Guru Pintar dapat melakukan tes diagnostik. Hasil tes diagnostik yang didapatkan dapat dijadikan acuan dalam mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi siswa.

2. Mengenali karakteristik siswa

Ketika kesulitan belajar yang dialami siswa tidak berkaitan dengan masalah syaraf, kesehatan, atau genetik, Guru Pintar dapat melakukan sesuatu untuk membantu siswa dalam mencapai keberhasilan dalam belajar. Dengan mengetahui karakteristik masing-masing siswa, Guru Pintar dapat merancang solusi yang tepat dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

3. Menggunakan Prior Knowledge

Prior knowledge atau pengetahuan awal yang sudah dimiliki oleh siswa dari pengalaman atau pengetahuan yang didapat sebelumnya dapat menjadi sebuah metode pendekatan oleh Guru Pintar agar dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa di sekolah. Cara seperti ini bermanfaat juga untuk membantu siswa dapat dengan mudah menerima materi baru selanjutnya. Contoh penggunaakan prior knowledge misalnya meminta siswa membaca terlebih dulu materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.

4. Melibatkan siswa dalam pembelajaran

Salah satu cara mengatasi kesulitan belajar siswa adalah dengan mengajak siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Cara ini membutuhkan kesabaran dan keuletan dari Guru Pintar sehingga semua siswa dapat aktif selama mengikuti kelas. Supaya siswa dapat aktif dalam pembelajaran, Guru Pintar tidak boleh bertindak atau mengucapkan kata-kata yang menurunkan mental siswa. Sebaliknya, arahkan siswa untuk menyadari potensinya.

5. Biasakan siswa untuk membuat catatan

Cara mengatasi kesulitan siswa dalam belajar selanjutnya adalah dengan membiasakan siswa untuk membuat catatan atau mind mapping. Banyak siswa tidak memiliki strategi belajar yang cukup baik sehingga mereka bingung dalam merangkum atau mencerna isi pelajaran. Dengan membuat catatan atau membuat mind mapping, dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan mengulang materi yang telah diajarkan.

6. Pendekatan secara individual

Tidak semua penanganan kesulitan belajar siswa dapat diatasi secara klasikal atau kelompok. Terkadang menangani kesulitan belajar siswa perlu dilakukan dengan pendekatan personal atau individual antara guru dan siswa. Pendekatan personal dapat Guru Pintar lakukan dengan cara berdialog atau berkomunikasi secara langsung dan terbuka dengan siswa. Guru Pintar dapat bertanya untuk menggali informasi terkait proses pembelajaran dan apa saja yang menghambat siswa dalam memahami pelajaran.

Guru sangat berperan dalam membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam belajar. Meskipun demikian, tidak ada salahnya juga jika Guru Pintar bekerjasama dengan orang tua sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat mendapatkan solusi yang tepat.