Bagaimana sikap kalian dalam menghadapi kemajuan teknologi dan informasi yang semakin canggih ini

Oleh : Saefullah, S.Kom
Guru Informatika pada MTs Negeri 3 Kota Cilegon

Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di jaman yang semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang  saat sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan manusia. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih.

Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan teknologi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih. Komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya, kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan tanpa jarak.

Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat ini, pepatah yang menyatakan bahwa“Dunia tak selebar daun kelor” sepantasnya berubah menjadi “Dunia seakan selebar daun kelor”. Hal ini disebabkan karena semakin cepatnya akses informasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di daerah lain atau bahkan di negara lain, misalnya Amerika Serikat walaupun kita berada di Indonesia.

Salah satunya dalam bidang teknologi komunikasi seperti adanya smartphone dan internet, membuat manusia semakin meningkatkan cara komunikasinya. Berbagai macam media untuk berkomunikasi pun hadir untuk memudahkan manusia berinteraksi. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi internet sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, hal inilah yang melahirkan media sosial. Media sosial merupakan media online, yaitu media yang hanya ada dengan menggunakan internet dimana para penggunanya bisa menuangkan ide, mengekspresikan diri, dan menggunakan sesuai dengan kebutuhannya. Kehadiran media sosial memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Menurut penelitian Center of Innovation Policy and Governance (CIPG) yang dirilis pekan lalu, saat ini laju penetrasi internet Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia yang kini sudah mencapai 51%. Angka yang lebih fenomenal terlihat dari jumlah pengguna seluler. Di tahun 2016, diprediksi ada sekitar 371,4 juta nomor seluler yang aktif di Indonesia. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dari pada proyeksi jumlah penduduk Indonesia yakni 261,89 juta penduduk.

Bagaimana sikap kalian dalam menghadapi kemajuan teknologi dan informasi yang semakin canggih ini

Salah satu aplikasi di media sosial yang saat ini sedang booming dikalangan anak-anak, remaja bahkan orang dewasa yaitu TikTok. TikTok adalah aplikasi buatan dari negeri Tirai Bambu lebih tepatnya Tiongkok, aplikasi yang platformnya khusus video, musik dan Foto, spesifik pada perusahaan ByteDance. Ketenaran dari Tik Tok sendiri telah terbukti dengan bergabung Rich Chigga dalam acara Official Warm Up Party yang diadakan dalam rangka Djakarta Warehouse Project (DWP) ditahun sebelumnya, dengan jumlah penonton yang luar biasa.

Aplikasi ini hampir dengan aplikasi lain, layaknya Musical.ly, Selain itu, bukti boomingnya aplikasi tiktok dilihat dari nilai reviewnya yang sangat tinggi di Play Store maupun App Store yaitu 4,6. Rating yang hampir sempurna, memadukan Artificial Intelligence dan Image Capture. di Google Play atau Play Store rata-rata yang mengomentari aplikasi tiktok ini adalah kaum hawa dan remaja-remaja di bawah umur.

Dari penjelasan di atas,saya tidak akan membahas mengenai fitur yang terdapat dalam aplikasi tiktok sendiri, tapi saya akan membahas dampak- dampak yang di hasilkan dari aplikasi tiktok kepada remaja, khusunya dampak teknologi informasi dan komunikasi dari segi positif maupun segi negatif . Dari segi positif sendiri aplikasi tiktok memiliki beberapa manfaat untuk remaja salah satunya yaitu:

  1. Sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendorong kreativitas seseroang dalam membuat suatu karya.
  2. Aplikasi untuk mengekspresikan kreativitas khusunya dalam pembuatan video, Aplikasi Tik Tok sendiri merupakan platform untuk membuat video dengan efek spesial dan unik dengan mudah. Tik Tok juga menyuguhkan berbagai macam musik untuk latar video, sehingga penggunanya dapat menciptakan video yang lebih menarik.
  3. Aplikasi tiktok ini juga berbasis video dan musik, dan dapat melati diri remaja atau anak anak untuk mengasah skill editing video, untuk konten-konten yang lebih bermanfaat.

Tetapi dari beberapa point positif dari tik tok sendiri, terdapat banyak dampak negatif untuk remaja, sudah banyak artikel yang membahas tentang dampak negatif dari tiktok sendiri sampai kominfo harus memblokir aplikasi tiktok di indonesia, salah satunya segi negatif dari tiktok sendiri adalah

  1. Secara tidak langsung, tiktok menjadi penyebab generasi remaja untuk suka bergoyang ria, Apabila anda termasuk seseorang yang sering aktif di Instagram, pastinya anda akan menjumpai beberapa netizen dengan berbagai video yang dibuat dengan menggunakan aplikasi tiktok ini. Ada yang biasa saja, dan ada yang Luar Biasa, luar biasa keterlaluan. Bahkan ada beberapa remaja dan anak-anak bergoyang ria yang tidak wajar. 
  2. Membuat video yang tidak sewajarnya, bahkan tidak hanya remaja saja mereka melibatkan anak-anak kecil dalam pembuatan video tiktok demi respon yang banyak dari netizen , berani bernyanyi lagu dan berakting orang dewasa. 
  3. Apabila ini dianggap sebagai media hiburan, maka Youtube lebih baik. Memang benar, tujuan aplikasi ini plure untuk hiburan, tapi hiburan yang berlebihan juga tidaklah benar. Kita mungkin sudah akrab dengan berbagai berita viral, yang mengheboh alias miris melibatkan aplikasi ini. Sebenarnya kita dapat mengasah kemampuan menjadi video creator langsung dengan aplikasi-aplikasi yang lebih memadai
  4. Terdapat banyak video yang tidak pantas menjadi contoh yang tidak baik bagi perilaku remaja dan anak jaman sekarang. Mungkin kita juga sudah sama-sama tahu banyaknya video dengan aksi-aksi yang tidak pantas dilakukan penggunanya yang meleceng kepada penistaan agama seperti membuat video berjoged bersama saat melaksanakan sholat. Ironisnya banyak akun yang mengunggah video sejenis tanpa mereka bisa menyadari bahwa video yang mereka tiru itu bukanlah hal yang pantas untuk di tiru yang dapat membuat kenakalan anak jaman sekarang semakin beragam. Dalam hal ini diperlukan peran keluarga dan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya dengan memberikan pengarahan pada anak yang kecanduan tik tok. Belum lagi adanya kasus-kasus lain yang memberikan dampak negatif pada penggunanya karena melakukan aksi yang kurang baik yang pada akhirnya merugikan diri sendiri.
  5. Seseorang menjadi terlalu kreatif demi video yang lucu dan menarik sehingga tidak mampu menilai mana yang pantas dan mana yang tidak. Banyak remaja yang memang kreatif dalam membuat video agar bisa mendapat banyak respon dari orang lain. Tapi mereka menjadi seperti tidak berpikir dahulu sebelum merekam apa yang mereka lakukan. Mungkin mereka hanya berpikir bagaimana cara membuat video yang ok, bagus, menarik dan banyak respon dari penonton tanpa peduli dengan apa yang mereka tampilkan itu baik atau buruk untuk orang lain maupun dirinya sendiri.

Dari penjelasan di atas kita sudah membahas tentang dampak positif maupun negatif dari aplikasi yang sedang fenomena di indonesia ini yaitu tiktok, meskipun masyarakat berpikir lebih banyak sisi negatifnya dibandingnya positif, tapi kita tidak bisa menyalahkan perkembangan dari teknologi ini. Kembali lagi kepada diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi lebih baik dan bijak serta arahan dari orang tua sangatlah amat penting bagi remaja jaman sekarang ini serta penanaman pendidikan agama dan karakter yang baik agar generasi muda Indonesia menjadi generasi yang cerdas dan sehat serta memiliki karakter yang baik.

Sumber :

Penulis : Saefullah

Editor : Ika Berdiati

Konsep syariah belakangan ini semakin melekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, salah satu sektor yang mengusung konsep syariah yakni bisnis syariah atau yang biasa disebut Halal industry. Hal tersebut melatarbelakangi Himpunan Mahasiswa Ahwal Al-Syakhshiyyah dan Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah UII untuk menggelar Shariah Fest Day. Rangkaian acara diselenggarakan selama tiga hari dengan tema Merespon Dinamika Hukum Islam Melalui Analisis Kritis.

Perkembangan teknologi yang semakin maju pada era industri 4.0 ini sangat disayangkan karna memiliki dampak positif maupun negatif. Secara dampak positif, konsep syariah akan diterima oleh masyarakat contohnya penggunaan smartphone yang dapat diakses oleh masyarakat diseluruh dunia.

Namun, dampak negatif yang dihadapi dari perkembangan teknologi sekarang ini yaitu konsep syariah hanya digunakan untuk kepentingan beberapa golongan saja seperti strategi marketing yang mengusung konsep halal industry tanpa mengetahui lebih dalam konsep syariah yang sebenarnya. Kekhawatiran tersebutlah yang kemudian melatarbelakangi salah satu rangkaian dari acara Shariah Fest Day yaitu Seminar Nasional.

Seminar Nasional yang dilaksanakan pada Selasa, (2/7) berlangsung di Gedung Auditorium Abdulkahar Mudzakkir UII dengan tema seminar “Inovasi Teknologi: Bencana atau Karunia”. Dalam acara tersebut, Dr. Tamyiz Mukharrom, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) meresmikan pembukaan acara secara simbolis dengan pemukulan gong.

Dilanjutkan dengan panel diskusi, menghadirkan pembicara Seminar Nasional CEO Indonesia Medika, dr. Gamal Albinsaid dan Kepala Seksi Aplikasi Layanan Publik Dinas Komunikasi dan Informasi DIY, Dr. Sayuni Egaravanda, S.Kom., M.Eng.
Dalam materinya, Gamal menjelaskan bagaimana seharusnya mahasiswa menyikapi inovasi teknologi diera milenial ini. Data survey bulan januari 2019 menyebutkan bahwa manusia rata-rata menggunaan internet untuk sosial media dihabiskan selama 3 jam 26 menit. “Dalam setahun, dapat dijumlah satu orang dapat menghabiskan lebih dari 1000 jam hanya untuk scroll dan like postingan di sosial media saja,” ungkapnya.

Banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya dengan mengakses sosial media. Oleh karena itu, Gamal menyarankan kepada para peserta seminar yang hadir untuk melakukan kegiatan yang positif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sekarang ini seperti melakukan bisnis start-up.

Gamal yang sudah memulai bisnis start-up dalam bidang kesehatan menjelaskan terdapat lima pondasi utama dalam menjalani bisnis yakni Resources, Jaringan, Penelitian & Pengembangan, Marketing & Branding serta memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan.

Pada sesi selanjutnya, Sayuni menjelaskan tentang penggunaan media sosial berdasarkan syariat Islam dan hukum yang berlaku di Indonesia. “Pesatnya perkembangan teknologi tidak dibarengi dengan budaya kritis melihat persoalan, merasa hebat jadi yang pertama menyebarkan informasi tanpa melihat kebenaran informasi tersebut,” tuturnya.

Sayuni memaparkan bahwa dalam waktu tiga bulan (Juli-September 2018) setidaknya ada 230 hoax yang beredar di masyarakat. Hoax ini didominasi oleh konten politik sebanyak 58,7%. Hoax tersebut sebagian besar gabungan dari narasi dan foto yang berasal dari Facebook 47,83%, Twitter 12,17% serta Whatsapp 11,74%.

Sayuni berharap, masyarakat dapat menggunakan media massa masih dalam perspektif Islam seperti bersikap tabayyun, bebas namun bertanggung jawab, menjunjung objektivitas dan kejujuran, serta penyajian yang benar dan tidak menimbulkan salah penafsiran. (NI/RS)