Bagaimana ciri lingkungan yang meningkatkan risiko penularan malaria

Bagaimana ciri lingkungan yang meningkatkan risiko penularan malaria
nyamuk demam berdarah . shutterstock

JATENG | 20 Juli 2020 18:02 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Seperti diketahui, hewan merupakan salah satu makhluk yang bisa menjadi perantara atau media penularan penyakit. Baik penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya hingga penyakit berat yang bisa mengancam nyawa. Salah satunya penyakit berat mengancam nyawa yang ditularkan oleh perantara hewan adalah malaria.

Bukan hanya Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria juga merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui perantara nyamuk. Dalam hal ini, perlu diketahui sebenarnya penyebab utama penyakit malaria adalah infeksi parasit. Di sini, parasit dapat berpindah ke tubuh manusia setelah terkena gigitan nyamuk yang lebih dahulu terinfeksi parasit tersebut.

Dikatakan, penyakit malaria ini cenderung lebih banyak ditemui pada negara-negara beriklim tropis dan subtropis. Biasanya pada orang yang terjangkit, akan timbul ciri-ciri malaria yang umum dirasakan oleh sebagian besar orang. Mulai dari tubuh yang merasa sakit, demam tinggi, hingga kondisi menggigil. Menurut data yang tercatat, sekitar 440.000 orang berakhir meninggal akibat penyakit yang ditularkan nyamuk ini.

Sebagai negara yang beriklim tropis, tentu penting bagi masyarakat Indonesia mengetahui bagaimana ciri-ciri malaria, penyebab, hingga cara penularan parasit yang dibawa oleh gigitan nyamuk. Dengan mengetahui beberapa penjelasan tersebut, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan serta mencegah risiko penyakit itu sendiri.

Dilansir dari situs Mayoclinic, berikut kami telah merangkum penjelasan ciri-ciri malaria, penyebab, dan cara penularan yang perlu Anda ketahui.

2 dari 6 halaman

Bagaimana ciri lingkungan yang meningkatkan risiko penularan malaria

©shutterstock.com/swissmacky

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa malaria merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit. Infeksi parasit ini bisa terjadi pada tubuh manusia setelah terkena gigitan nyamuk yang membawa infeksi parasit tersebut. Pada orang yang menderita penyakit ini, umumnya akan merasakan beberapa gejala atau ciri-ciri malaria. Ciri-ciri malaria yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

  • Demam tinggi
  • Suhu tubuh panas dingin
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot dan sering merasa kelelahan
  • Berkeringat
  • Nyeri bagian dada atau perut
  • Batuk

Tidak jauh berbeda dengan DBD, orang yang menderita malaria umumnya juga melewati beberapa siklus. Siklus awal dimuali dengan serangan biasa yang ditandai dengan kondisi menggigil dan kedinginan. Kemudian mulai merasakan demam tinggi yang disertai dengan keringat, lalu suhu tubuh akan kembali menurun ke kondisi normal.

Ciri-ciri malaria yang terjadi pada setiap siklus tersebut biasanya dimulai beberapa minggu setelah terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa beberapa jenis parasit malaria dapat tertidur dan tinggal di dalam tubuh hingga satu tahun. Tentu ini menjadi salah satu risiko yang harus diwaspadai.

3 dari 6 halaman

Bagaimana ciri lingkungan yang meningkatkan risiko penularan malaria
©2016 Merdeka.com

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyebab malaria bukan merupakan gigitan nyamuk, melainkan terjadinya infeksi parasit yang masuk ke dalam tubuh manusia. Infeksi parasit ini terlebih dahulu masuk ke dalam tubuh nyamuk, kemudian nyamuk tersebut dapat menularkan ke manusia melalui gigitannya.

Parasit malaria yang sudah masuk ke dalam tubuh, kemudian akan berkembang dan menyebabkan berbagai macam gangguan berupa ciri-ciri malaria seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya.

4 dari 6 halaman

Bagaimana ciri lingkungan yang meningkatkan risiko penularan malaria
shutterstock

Setelah mengetahui ciri-ciri malaria dan penyebabnya, perlu diketahui pula cara penularan infeksi malaria yang dibawa oleh nyamuk. Cara penularan malaria ini sendiri melewati beberapa tahap. Mulai dari nyamuk yang terinfeksi dan menularkan ke manusia, hingga risiko penularan ke orang lain. Berikut adalah beberapa tahap penularan malaria yang bisa terjadi pada manusia :

  1. Nyamuk yang tidak terinfeksi, bisa berubah menjadi terinfeksi setelah menggigit dan memakan darah manusia yang sedang menderita penyakit malaria.
  2. Nyamuk yang sudah terinfeksi malaria tersebut, bisa menggigit orang lain di kemudian hari dan menularkan parasit di dalam tubuh orang tersebut.
  3. Setelah parasit masuk ke tubuh, secara otomatis parasit akan menyebar di bagian liver atau hati. Pada beberapa jenis parasit dapat bertahan dan aktif di dalam organ hati selama satu tahun.
  4. Saat parasit matang, selanjutnya akan meninggalkan organ hati dan mulai menginfeksi sel darah merah. Tahap ini biasanya terjadi saat seseorang mulai mengalami beberapa gejala atau ciri-ciri malaria.
  5. Penularan tersebut dapat terjadi pada orang-orang berikutnya yang lebih luas.

5 dari 6 halaman

Bagaimana ciri lingkungan yang meningkatkan risiko penularan malaria
©Shutterstock/vladm

Selain beberapa cara penularan malaria di atas, terdapat beberapa cara lain infeksi malaria menyebar dan menginfeksi orang lain. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada tahap tertentu infeksi parasit akan menyebar dalam sel darah merah yang mengalir dalam aliran darah. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan penularan ke orang lain, yaitu setelah terpapar darah dari penderita malaria. Cara penularan malaria ini dapat terjadi pada :

  • Ibu ke anak yang belum lahir
  • Proses transfusi darah
  • Penggunaan jarum suntik yang dilakukan bergantian pada orang yang menyalahgunakan narkoba.

6 dari 6 halaman

Itulah beberapa ciri-ciri malaria, penyebab, serta cara penularan yang perlu diwaspadai. Sebagai penduduk di negara beriklim tropis, sebaiknya seluruh masyarakat Indonesia berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik. Sebab kondisi lingkungan yang bersih akan mengurangi risiko datangnya nyamuk-nyamuk yang dapat menyebarkan infeksi malaria.

(mdk/ayi)