Bagaimana cara Mengatasi kekurangan elektrolit dalam tubuh

Bagaimana cara Mengatasi kekurangan elektrolit dalam tubuh

Bagaimana cara Mengatasi kekurangan elektrolit dalam tubuh
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Here Asia

Ilustrasi air kelapa

KOMPAS.com - Banyak proses tubuh membutuhkan elektrolit.

Melansir Health Line, elektrolit adalah zat yang menghantarkan listrik ketika larut dalam air.

Agar sel, otot dan organ bekerja dengan baik, seseorang membutuhkan cairan dan elektrolit.

Elektrolit dapat membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi

Dalam makanan dan minuman, elektrolit hadir dalam bentuk mineral esensial.

Contoh elektrolit meliputi:

  • Kalsium
  • Khlorida
  • Magnesium
  • Fosfat (suatu bentuk fosfor)
  • Kalium
  • Sodium
  • Bikarbonat

Selain mengatur cairan, elektrolit juga memiliki fungsi yang tak bisa dianggap remeh, seperti:

  • Mentransmisikan sinyal saraf dari jantung, otot, dan sel saraf ke sel lain
  • Membangun jaringan baru
  • Mendukung pembekuan darah
  • Menjaga detak jantung dengan merangsang kontraksi otot secara elektrik
  • Menjaga tingkat pH darah
  • Mengatur tingkat cairan dalam plasma darah
  • Makanan kaya elektrolit

Namun, untuk bisa berfungsi dengan baik, rlektrolit harus ada di tubuh dalam kisaran tertentu.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Jika kadarnya menjadi terlalu tinggi atau rendah, ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi.

Jika Anda mengalami ketidakseimbangan elektrolit, Anda mungkin akan mengalami beberapa atau semua keluhan ini:

Dalam tubuh manusia, secara normal terdapat beberapa jenis elektrolit seperti natrium (sodium), kalium (potasium), kalsium, klorida, magnesium, dan fosfat. Elektrolit ini terdapat di dalam darah, cairan tubuh, dan urine.

Selain itu, tubuh juga mendapatkan elektrolit ini melalui asupan makanan, minuman, atau suplemen. Elektrolit dalam jumlah yang normal dibutuhkan tubuh agar sel bisa menjalankan semua fungsinya dengan baik.

Gangguan elektrolit terjadi bila salah satu atau beberapa jenis elektrolit berada dalam kadar yang rendah atau berlebihan dari kadar normal. Umumnya gangguan elektrolit tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dicetuskan oleh kondisi medis tertentu. Pada keadaan gangguan elektrolit yang berat, kondisi yang berbahaya seperti penurunan kesadaran, kejang, bahkan henti jantung mendadak bisa terjadi.

Secara medis, beberapa jenis kondisi spesifik untuk gangguan elektrolit terdiri dari:

  • Hipernatremia (kelebihan natrium di dalam darah)
  • Hiponatremia (kekurangan natrium di dalam darah)
  • Hiperkalsemia (kelebihan kalsium di dalam darah)
  • Hipokalsemia (kekurangan kalsium di dalam darah)
  • Hiperfosfatemia (kelebihan fosfat di dalam darah)
  • Hipofosfatemia (kekurangan fosfat di dalam darah)
  • Hiperkalemia (kelebihan kalium di dalam darah)
  • Hipokalemia (kekurangan kalium di dalam darah)
  • Hipermagnesemia (kelebihan magnesium di dalam darah)
  • Hipomagnesemia (kekurangan magnesium di dalam darah)
  • Hiperkloremia (kelebihan klorida di dalam darah)
  • Hipokloremia (kekurangan klorida di dalam darah)

Terdapat banyak penyebab gangguan elektrolit. Namun penyebab yang paling sering adalah karena tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak, seperti melalui muntah, diare, atau keringat yang sangat berlebihan.

Selain itu, penyebab lain dari gangguan elektrolit adalah:

  • Luka bakar yang luas
  • Efek samping obat tertentu seperti obat golongan diuretik yang digunakan untuk mengobati hipertensi atau gagal jantung
  • Gagal ginjal, baik akut maupun kronik
  • Gangguan hormon paratiroid, bisa berupa hiperparatiroid maupun hipoparatiroid
  • Kanker
  • Efek samping kemoterapi
  • Malnutrisi dan diet yang berlebihan
  • Gagal hati (sirosis)
  • Gangguan hormon tiroid, bisa berupa hipertiroid maupun hipotiroid

Dokter akan melakukan wawancara terkait keluhan yang dialami penderita dan mencari kemungkinan penyebab gangguan elektrolit. Selain itu, pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan saraf dan otot juga perlu dilakukan.

Selanjutnya untuk memastikan adanya gangguan elektrolit, dokter akan meminta penderita untuk melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar masing-masing elektrolit di dalam darah.

Jika diduga bahwa gangguan elektrolit menyebabkan gangguan irama jantung, maka pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) perlu dilakukan untuk merekam irama jantung. Bila gangguan elektrolit diduga disebabkan karena adanya gangguan ginjal, maka pemeriksaan fungsi ginjal seperti ureum, kreatinin, dan BUN (blood urea nitrogen) juga perlu untuk dilakukan.

Gejala gangguan elektrolit sangat tergantung seberapa berat gangguan yang dialami. Jika kadar elektrolit hanya meningkat atau berkurang sedikit dari normal, umumnya tidak ada gejala apa pun yang terjadi. Namun bila kadarnya berubah cukup signifikan, maka berbagai gejala dapat terjadi.

Tidak semua jenis gangguan elektrolit menimbulkan gejala yang sama, namun umumnya banyak gejala serupa yang terjadi, seperti:

  • Gangguan irama jantung, dapat berupa denyut jantung terlalu lambat (bradikardia), denyut jantung terlalu cepat (takikardia), atau denyut jantung tidak teratur.
  • Lemas dan mudah lelah
  • Mual dan muntah
  • Kejang
  • Diare
  • Sembelit
  • Kram perut
  • Kelemahan otot hingga tangan dan kaki jadi sulit digerakkan
  • Sakit kepala
  • Penurunan kesadaran, bahkan hingga tingkat koma
  • Baal atau kesemutan

Jika salah satu keluhan ini terjadi, maka penanganan segera perlu dilakukan. Jika dibiarkan terlalu lama, gangguan elektrolit yang satu dapat mengganggu komponen elektrolit lainnya, dan bisa berujung pada kondisi gawat yang mengancam nyawa.

Pengobatan spesifik untuk gangguan elektrolit tergantung pada jenis elektrolit yang terganggu dan jenis gangguan yang dialami tubuh (kelebihan atau kekurangan elektrolit).

Namun secara umum, ada beberapa pengobatan yang biasa dilakukan untuk mengatasi gangguan elektrolit yaitu:

Pemberian cairan melalui infus umumnya dilakukan pada kondisi gangguan elektrolit yang disebabkan karena kehilangan cairan tubuh (muntah, diare, dan lain-lain). Cairan yang biasanya diberikan adalah natrium klorida.

Jika terjadi kondisi kekurangan elektrolit yang berat, untuk dapat mengatasinya dalam waktu cepat, perlu dilakukan pemberian elektrolit yang disuntikkan melalui pembuluh darah vena.

Pengobatan ini umumnya dilakukan untuk kondisi kekurangan kalium atau kekurangan kalsium yang menimbulkan gejala yang berat. Pada kondisi ini, kalium atau kalsium akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah secara perlahan-lahan.

Pemberian elektrolit melalui tablet yang diminum umumnya diberikan pada kondisi gangguan elektrolit yang bersifat kronik, seperti pada kondisi gagal ginjal kronik atau pada penyakit hipoparatiroidisme (kekurangan hormon paratiroid yang menyebabkan kalsium dalam darah berada dalam jumlah yang lebih rendah dari seharusnya).

Tindakan hemodialisis (cuci darah) perlu dilakukan pada kondisi gangguan elektrolit yang berat, yang tidak bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan. Tindakan ini umumnya diperlukan pada kondisi kelebihan kalium di dalam darah (hiperkalemia) yang mengakibatkan jantung berdenyut tidak teratur.-

Tidak semua gangguan elektrolit bisa dicegah. Namun kondisi gangguan elektrolit yang disebabkan karena kehilangan cairan tubuh dapat dicegah dengan cara mengonsumsi oralit bila mengalami muntah atau diare, serta mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup setiap hari untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Bagaimana cara Mengatasi kekurangan elektrolit dalam tubuh

Klikdokter

TitikNOL - Tubuh kita memerlukan cairan elektrolit untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Elektrolit merupakan cairan tubuh serta mineral dalam darah yang sangat diperlukan tubuh untuk melakukan berbagai aktifitas seperti mengatur kadar air, menjaga keseimbangan PH tubuh, serta berperan penting dalam fungsi otot. Cairan elektrolit dalam tubuh ada berbagai macam seperti kalsium, klorida, magnesium, fosfor, kalium, natrium serta garam termasuk klorida, bikarbonat dan fosfat.

Tubuh kita akan kehilangan cairan elektrolit melalui keringat serta urine. Maka untuk mengganti cairan elektrolit tubuh yang hilang kita bisa menggantinya dengan makanan, minuman atau vitamin. Tubuh kita jika kehilangan cairan elketrolit maka akan mengalami gangguan kesehatan. Keseimbangan elektrolit di dalam dan diluar tubuh harus senantiasa dijaga agar seimbang. Jika keseimbangan antara elektrolit di dalam dan diluar sel tubuh terganggu maka akan mengakibatkan gangguan yaitu sel tubuh akan mengalami dehidrasi (kehilangan cairan). Kehilangan cairan tubuh yang terlalu parah akan bisa menimbulkan kerusakan bahkan kematian sel tubuh. Beberapa elektrolit yang ada didalam sel tubuh seperti kalium, magnesium, dan fosfat. Sementara elektrolit yang ada diluar sel tubuh seperti natrium, kalsium klorida dan bikarbonat.

Elektrolit tubuh haru tetap seimbang agar tidak terjadi gangguan di dalam kesehatan tubuh anda. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terganggunya keseimbangan elektrolit tubuh yaitu seperti terlalu banyak minum, penggunaan obat yang bersifat laktasit dan diurit, olahraga atau aktifitas fisik yang berat. Terlalu banyak minum air putih akan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Selama ini yang kita ketahui bahwa dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi air putih, tetapi ternyata terlalu banyak air putih juga tidak baik untuk keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Sehingga kita dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup. Minum air putih terlalu banyak akan menyebabkan frekuensi untuk membuang air kecil akan lebih sering. ketika kita membuang air kecil terlalu sering, maka cairan elektrolit yang ikut terbuang bersama urine akan semakin banyak. Sehingga berakibat pada tubuh yaitu keseimbangan cairan elektrolit akan terganggu.

Penggunaan obat laksatif dan diuretik juga dapat mengganggu keseimbangan cairan elektrolit tubuh. Kedua obat tersebut akan mengakibatkan seringnya BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil). Semakin sering aktifitas BAB dan BAK, maka cairan elektrolit semakin banyak yang ikut keluar bersama dengan urine dan tinja. Dari proses tersebut maka keseimbangan cairan elektrolit tubuh menjadi terganggu. Penggunaan obat-obatan tersebut memang sering menjadikan tubuh mengalami dehidrasi serta masih banyak lagi efek samping lainnya, sehingga penggunaan obat tersebut lebih baik digunakan dengan saran dokter.

Aktifitas lain yang dapat mengganggu cairan elektrolit tubuh yaitu olahraga atau aktifitas yang berat. Semakin kita melakukan aktifitas yang sifatnya berat, maka tubuh kita akan mengeluarkan semakin banyak keringat. Semakin banyak keringat yang keluar maka semakin banyak cairan elektrolit yang ikut keluar bersama keringat. Maka dari itu setelah kita melakukan aktifitas berat sering dianjurkan untuk minum larutan yang mengandung elektrolit untuk mengganti elektrolit yang hilang seperti air kelapa.

Akibat Kekurangan Cairan Elektrolit

Akibat dari kekurangan cairan elektrolit dalam tubuh kita maka akan mengakibatkan beberapa kondisi gangguan kesehatan pada tubuh kita seperti:

Hipokalsemia

Hipokalsemia merupakan kondisi tubuh dimana kalsium dalam tubuh terlalu sedikit. Kalsium merupakan salah satu dari jenis cairan yang membentuk cairan elektrolit tubuh. Gejala yang muncul akibat kondisi ini yaitu seperti kram otot, gangguan irama jantung serta cepat merasa cepat lelah.

Hiponatremia

Hiponatremia merupakan kondisi tubuh dimana kadar cairan natrium dalam tubuh rendah. Natrium merupakan salah satu jenis cairan elektrolit tubuh. Efek yang bisa timbul akibat kekurangan natrium yaitu seperti kejang, koma bahkan sampai kematian. Berati kekurangan cairan natirum ini sangat berbahaya untuk kondisi kesehatan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan cairan natrium tubuh setiap hari dianjurkan untuk memenuhi sekitar 1,2 sampai 1,5 gram natrium.

Hipomagnesium

Hopomagnesium merupakan kondisi tubuh dimana kadar magnesium di dalam tubuh terlalu sedikit sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan magnesium yang diperlukan tubuh setiap hari. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa sebab seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium, diare kronis serta mengkonsumsi obat-obat diuretik. Akibat dari adanya kekurang magnesium dalam tubuh yaitu seperti kram, terganggunya sistem saraf tubuh, pusing, halusinasi, kejang, serta lemah.

Hipokalemia

Hipokalemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurang kalium. Kalium merupakan salah satu dari jenis cairan elektrolit tubuh. Kekurangan kalium dalam tubuh ini akan mengakibatkan beberapa gangguan tubuh seperti gejala diare, berkeringat yang tidak wajar serta muntah.

Meningkatkan Cairan Elektrolit dalam Tubuh

Demikian beberapa akibat yang bisa terjadi pada kesehatan tubuh kita akibat dari kekurangan cairan elektrolit tubuh. sangat berbahaya karena bisa sampai menimbulkan kematian jika sampai terjadi parah dan tidak segera untuk ditangani. Untuk itu kita perlu untuk meningkatkan cairan elektrolit dalam tubuh kita jika sampai terjadi kekurangan elektrolit tubuh. beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cairan elektrolit dalam tubuh yaitu sebagai berikut:

Minum air putih secukupnya (tidak boleh terlalu berlebihan)

Minum air putih dengan cara berlebihan atau lebih dari jumlah yang dibutuhkan tubuh maka justru akan menyebabkan cairan elektrolit dalam tubuh akan berkurang. Maka jangan minum air putih lebih dari 800 ml air per jam. Karena jika terlalu berlebihan dalam minum air putih cairan elektrolit akan semakin banyak yang ikut keluar dari tubuh melalui urine, karena semakin banyak minum akan semakin sering buang air kecil sehingga semakin banyak cairan elektrolit tubuh yang terbuang bersama urine.

Minum minuman olahraga

Jika anda termasuk orang yang sering melakukan olahraga atau melakukan aktifitas fisik yang berat sehingga mengeluarkan banyak keringat, maka cairan elektrolit dalam tubuh anda akan semakin banyak yang keluar bersama keringat. Untuk mengganti cairan elektrolit yang hilang maka anda bisa mengkonsumsi minuman olahraga. Tetapi minuman olahraga ini tidak baik jika dikonsumsi pada orang yang tidak mengeluarkan keringat karena memang minuman ini untuk menggantikan cairan elektrolot tubuh yang hilang karena keluar bersama keringat.

Makan buah dan sayur

Buah dan sayur mengandung banyak sodium yang baik untuk meningkatkan cairan elektrolit dalam tubuh. secangkir juz sayuran mengandung sodium sebanyak 500 mg. Sayuran yang mengandung banyak sodium seperti wortel seledri, cardon (sayuran Italia), ubi jalar, bayam. Sedangkan buah-buahan yang mengandung banyak sodium yaitu seperti apel, jambu biji, serta markisa.

Mengkonsumsi daging

Daging sapi juga merupakan sumber makanan yang mengandung sodium yang dapat meningkatkan cairan elektrolit tubuh. Jika anda susah untuk mengkonsumsi buah dan sayur maka anda dapat mengkonsumsi daging sapi sebagai alternatif lain. daging sapi juga termasuk sumber dari protein hewani sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Konsumsi daging sapi juga bisa dengan alternatif makanan olahan seperti sosis daging sapi, bakso daging sapi atau pizza yang mengandung banyak daging sapi. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu mengkonsumsi daging sapi asli dan segar, bukan makanan yang sudah berbentuk olahan.

Mengkonsumsi minuman isotonik

Minuman isotonik sudah banyak diproduksi oleh berbagai perusahan dan untuk mendapatkannya maka sanagt mudah karean sekarang sudah banyak merk produk minuman isotonik. Minuman isotonik ini terkenal ampuh untuk mengganti cairan isotonik yang hilang didalam tubuh. dalam memilih minuman isotonik kita harus berhati-hati karena banyak juga minuma isotonik yang mengandung bahan kimia berbahaya. Pilihlah minuman isotonik yang tidak banyak mengandung bahan kimia sehingga cairan elektrolit tubuh bisa terpenuhi serta tubuh terhindar dari efek negatif bahan kimia.

Mengkonsumsi air kelapa

Jika anda ingin mengganti cairan elektrolit tubuh yang hilang maka minuman yang tepat dan alami yaitu air kelapa. Selain itu air kelapa tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan tubuh sehingga aman untuk dikonsumsi. Air kelapa selain bermanfaat untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang juga mempunyai banyak manfaat untuk tubuh kita seperti menghilangkan racun-racun yang ada dalam tubuh kita akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan kemasan, sehingga tubuh kita akan bersih dari racum-racum tersebut.

Mengkonsumsi buah pisang

Buah pisang ternyata juga bisa meningkatkan cairan elektrolit yang ada didalam tubuh kita. Buah pisang mengandung kalium yang tinggi. Setelah melakukan aktifitas berat maka makanlah buah pisang satu sampai dua buah untuk mengganti kalium tubuh yang hilang.

Mengkonsumsi keju

Keju merupakan makanan yang lezat selain itu ternyata keju mampu mengganti cairan tubuh yang hilang. Dalam 100 gram keju mengandung 215 mg sodium. Keju bis dikonsumsi dengan menambahkan pada berbagai menu makanan seperti sarapan roti setiap pagi, menambahkan pada roti donut, kue atau jenis makanan lain yang disukai. Konsumsi keju secara rutin untuk memenuhi kebutuhan sodium tubuh.

Buah zaitun

Buah zaitun yang selami ini kita kenal banyak digunakan sebagai bahan dasar produk kecantikan, ternyata mempunyai manfaat yang besar untuk kesehatan yaitu dapat meningkatkan cairan elektrolit tubuh. dalam 100 gram buah zaitun mengandung 1.556 mg sodium.

Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatakn cairan elektrolit dalam tubuh. Penuhi kebutuhan cairan elektrolit tubuh anda agar anda tidak mengalami gangguan kesehatan serta efek yang berbahaya bagi kesehatan.

Sumber: www.halosehat.com