Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay


Thermal overload relay (TOR) merupakan komponen pada panel listrik yang digunakan untuk control motor dynamo 3 phase, fungsinya untuk memutus arus yang mengalir ke motor dynamo jika terjadi beban lebih, konslet, atau motor nya rusak. Cara seting thermal overload relay (TOR) sebenar nya tidak susah kalau artikel ini dapat dipahami serta dipraktekkan. Untuk lebih jelasnya pemahaman tentang rumus seting thermal overload relay akan dibagikan rumus beserta contohnya.


Rumus seting overload relay :  I nominal  X  110 – 120% (trip current)

Salah satu komponen proteksi yang sangat penting pada sistem kontrol adalah TOR (thermal overload relay). TOR biasanya digandeng dan bekerjasama dengan kontaktor magnet pada sebuah rangkaian kontrol motor listrik 3 phase.

Baca juga : Apa itu kontaktor magnet dan bagaimana cara kerjanya?

Lalu apa sih TOR itu dan bagaimana cara kerjanya?

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Pengertian TOR (Thermal overload relay)

Jadi, TOR (thermal overload relay) adalah komponen proteksi beban lebih yang bekerja berdasarkan panas (thermal) pada bimetal strip ketika terjadi kenaikan arus di atas arus setting, yang mana hal tersebut akan mengubah posisi switch terminal bantu pada TOR dari NO ke NC atau sebaliknya. 

TOR dan salah satu komponen lain yakni MCB memiliki prinsip kerja yang identik. Hanya saja MCB memiliki 1 fungsi lain yang tidak ada pada TOR yakni proteksi terhadap short circuit (korslet).

Baca juga : Apa itu MCB dan bagaimana cara kerjanya?

Fungsi utama TOR adalah untuk melindungi motor listrik 3 phase dari kerusakan (Overheating) akibat terjadinya beban lebih pada motor. Beban lebih pada motor listrik bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti beban mekanis yang bertambah, kerusakan bearings, dll.

Bagian-bagian Thermal overload relay

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Keterangan :

  1. Terminal incoming 3 phase. Terminal 3 phase RST yang nantinya akan dirangkai dengan kontaktor magnetik.
  2. Tombol reset trip. Digunakan untuk reset (mengambalikan) kontak NO dan NC pada TOR kembali ke posisi semula (Reset saat terjadi overload).
  3. Tombol stop kontaktor. Digunakan untuk memutus aliran arus ke koil kontaktor sehingga kontaktor stop (membuka kontak 95 dan 96). Saat tombol ini release, maka kontaktor akan kembali ON (kontak 95 dan 96 close).
  4. Kontak NC (95, 96). Switch NC nantinya akan dirangkai seri dengan koil kontaktor sehingga dalam kondisi beban normal (tidak overload), maka kontaktor akan ON dan motor listrik akan running (hidup). Namun ketika terjadi Overload maka kontak NC akan berubah menjadi open sehingga kontaktor OFF dan motor listrik Stop. Switch NC ditandai dengan terminal nomor 95 dan 96 pada TOR.
  5. Outgoing terminal utama 3 phase (2T1, 4T2, 6T3). Terminal output menuju motor listrik 3 phase.
  6. Kontak NO (97, 98). Switch NO nantinya akan dirangkai seri dengan alarm (buzzer). Ketika terjadi overload maka kontak NO akan berubah menjadi Close untuk kemudian menghidupkan alarm. Kontak NO ini akan kembali lagi ke posisinya jika sudah direset. Switch NC ditandai dengan terminal nomor 97 dan 98 pada TOR.
  7. Pengatur arus TOR. Merubah besaran arus maksimum yang sesuai dengan arus pada name plate motor listrik 3 phase.
  8. Test dan indikator trip. Berfungsi untuk melakukan test trip pada TOR untuk memastikan kontak NC dan NO bekerja dengan baik ketika terjadi trip. Selain itu, huruf T menandakan bahwa saat itu indikasi itu muncul, berarti overload dalam keadaan TRIP.

Cara kerja Thermal Overload Relay

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, TOR bekerja dengan cara memanfaatkan panas pada bimetal strip yang berubah posisi karena adanya kenaikan arus secara continue sehingga mengubah posisi switch (kontak) bantu dari posisi NO ke posisi NC dan posisi NC ke NO.

Marking merah pada gambar di atas adalah bentuk internal wiring dari overload relay setelah terkoneksi, baik dengan kontaktor (bagian atas marking merah), maupun dengan motor listrik 3 phase (bagian bawah marking). Pada gambar terlihat jelas bahwa terminal NC (95, 96) terhubung langsung dengan koil kontaktor A1 dan A2.

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar ke dua ini adalah kondisi di mana overload berada pada kondisi normal. Terlihat kontak NC dan NO berada pada posisi masing-masing karena plate bimetal masih berada pada kondisi lurus. Pada kondisi ini, motor listrik 3 phase sedang running normal karena catu daya ke koil kontaktor A1 dan A2 terhubung.

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar selanjutnya menunjukan TOR berada pada kondisi overload (TRIP). Terlihat plate bimetal mengalami panas berlebih akibat arus yang mengalir pada motor listrik semakin besar melebihi setingan overload. Semakin panas plate bimetal, maka ia akan membengkok berubah posisi dan mendorong terminal NO dan NC sehingga berubah posisi dari yang awalnya open menjadi close, dan yang close menjadi open. Pada kondisi ini, catu daya ke koil kontaktor akan putus sehingga motor listrik OFF. Di waktu yang bersamaan, buzzer (alarm) akan berbunyi karena memperoleh catu daya dari kontak NO (97, 98).

Baiklah, sekian artikel kali ini tentang apa itu TOR dan bagaimana cara kerjanya. Jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan pada kolom komentar. mohon bantu dishare juga jika artikel ini anda rasa bermanfaat ya... Terimakasih..

 

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar Thermal Over Load

Definisi Thermal Overload Relay (TOR)

Overload Relay atau Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebuah peralatan elektronik switching yang peka terhadap suhu untuk mengamankan beban lebih Overload bedasarkan suhu Thermal yang mempunyai relay untuk memutuskan sebuah rangkaian kontrol dan akan membuka atau menutup kontak-kontaknya pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik.

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar Simbol Thermal Over Load

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar Kontak Thermal Over Load

Simbol di atas sudah mengacu pada standart internasional untuk Thermal Overload Relay, nantinya simbol ini yang akan berfungsi untuk menggambar dalam Wiring Diagram

Terdapat 3 kontak yang sebelah kiri dari kontak 95 itu adalah wiring untuk L1-L3-L5 dari out going kontaktor, dan out going dari TOR T1-T2-T3 yang menuju ke Motor 3 fasa. TOR ini tidak hanya memutuskan rangkian kontrol saja tetapi juga rangkaian power dari sumber juga diputus 2 pengaman langsung.

Pin no 95 dan 96 adalah kontak NC (Normaly Closed) yang biasanya digunakan untuk memutuskan rangkian kontrol dari out goung MCB kontrol, biasanya pin no 96 baru ke push button dll.

Pin no 97 dan 98 adalah kontak NO (Normaly Open) biasanya digunakan untuk indicator lampu alaram atau trip.

 

Prinsip Kerja Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk melakukan trip jika ampere tersebut sudah terpenuhi. Didalam TOR tersebut ada sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere beban sudah melebihi ampere settingan TOR. Ketika suhu tersebut terpenuhi maka akan menggerakan sebuah coil untuk menutup atau membuka kontak yang ada di TOR tersebut.

Beberapa penyebab terjadinya beban lebih adalah :

  • Terlalu besarnya beban mekanik pada motor.
  • Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak.
  • Terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar TOR dalam keadaan normal

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar TOR dalam keadaan beban lebih

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Gambar Bimetal Terkena Panas

 

MAU NAMBAH PENGHASILAN DENGAN BERJUALAN PULSA??

KLIK DI SINI!!

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

Fungsi Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada sebuah rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol tidak akan terbakar saat beban lebih dan motor tersebut akan mati terlebih dahulu.

 

Cara Setting Thermal Overload Relay (TOR)

Untuk setting TOR ini hanya perlu sebuah alat yaitu obeng (+) yang kecil atau bisa juga menggunakan test pen, karena setting tor hanya mengubah nilai potensio di TOR tersebut menggunakan obeng.

Untuk memutar potensio terdapat nilai setting yang harus di hitung sesua dengan kapasitas motor, berikut cara setting TOR:

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay

  1. Siapkan Obeng (+) yang kecil atau bisa menggunakan testpen.
  2. Buka penutup dari untuk memutar potensio yang berada di TOR.
  3. Usahakan Hitung dahulu berapa nilai yang akan disetting.
  4. Jika sudah ada nilai yang akan disetting. 
  5. Arahkan Jarum potensio dengan obeng (+) ke nilai sesuai perhitungan tadi.
  6. Tutup kembali, untuk melindungi potensio setting orang lain untuk merubah.
  7. TOR siap digunakan.

Di dalam TOR itu ada beberapa mode, mungkin untuk mode ini jarang orang untuk memakainya karena mode tersebut bisa membuat motor tersebut rusak maupun operator bisa menjadi bingung. Mode yang ada di dalam TOR, mode default nya adalah Manual.

Mode dalam TOR terdapat 2 yaitu Mode Auto dan Mode Manual.

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay


Cara setting mode auto ini bisa anda dilihat pada gambar no 4 di atas, terdapat tulisan A yang artinya Auto dan H adalah hold atau bisa jadi manual. Kalian hanya perlu menggeser seperti toggle menggunakan obeng (-) atau testpen. Toggle tersebut terdapat garis merah, arahkan kebawah untuk mode auto dan garis merah mendekati mode auto. Ini berlaku untuk TOR merek Schneider, ABB dan Siemens untuk merek chint atau yang lain ada yang menggukan seperti kunci sepeda motor. 

Jika teman-teman menemukan TOR seperti itu, tinggal pakai obeng tetapi harus ditekan dahulu baru di putar ke mode auto, baru lepas obengnya maka sudah menjadi mode auto TOR.

Fungsi dari mode auto sendiri adalah ketika terjadi trip overload yang disebabkan oleh beban berlebih maka TOR akan mereset sendiri secara automatis. Tetapi tidak langsung mereset, menunggu bimetal dalam TOR dingin dahulu.

Kebalikan dari manual,  ketika trip adalah reset manual dengan menekan tombol reset pada TOR seperti halnya umumnya, karena mode manual ini adalah settingan default bawaan dari pabrik.

 

Cara Menghitung Thermal Overload Relay (TOR)

TOR sendiri bisa disetting sesui perhitungan yang matang jika tidak maka fungsi TOR sendiri tidak akan berfungsi dengan maksimal, maka dari itu harus menghitung batas maksimum Motor yang harus di setting di TOR tersebut.

Terdapat Motor 1 Fase dan Motor 3 Fase dengan Name Plate sebagai berikut :

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay
Name Plate Motor Listrik

Diket :  

1. 0,75 Kw 

2. 5.21 A

Maka, Dari Ampere saja kita sudah tahu dimana batas maksimum motor Current adalah 10 % dari Ampere Nominal motor,

 TOR = A x 10 %          = 5.21 x 0.1          = 0.521 A

Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 5.21 + 0.521 = 5.731 A.

            Diket : 

            1. 15 Hp = 15 x 736 = 11040 W

            2. 3 Phase = 1.73

            3. Cos Phi = 0.85 standart 

            Maka, cari dulu amperenya sebagai berikut, 

            I =       P        

                 1.73 x V x Cos phi 

              =       11040                        

                 1.73 x 380 x 0.85

              =       11040        = 19.75 A

                       558.79 

     TOR= A x 10 %             = 19.75 x 0.1             = 1.97 A

Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 19.75 + 1.97 = 21.72 A.

Cara Memilih Spesifikasi Thermal Overload Relay (TOR)

Dalam memilih atau membeli kalian harus tahu terlebih dahulu sepesifikasi TOR tersebut agar sesuai dengan kebutuhkan yang anda butuhkan. Berikut biasanya sepesifikasi TOR yang umum ditanyakan ke penjual.

Relay Application : Motor protection


Thermal Protection adjustment range : 0.25...0.4 A
Voltage Operation : 380V

Setelah mengetahui sepesifikasi TOR maka kalian perlu memperhatikan daftar ini agar tidak salah dalam memilih TOR.

  1. Merek dari kontaktor yang akan kalian pasang TOR tersebut, usahakan membeli merek yang sama dengan kontaktor yang sudah anda beli, Kenapa ? karena dudukan atau socket pada TOR itu sudah disesuaikan untuk merek tersebut, jika beda merek biasanya harus memotong komponen TOR tersebut agar bisa masuk ke Kontaktornya atau juga tingginya berbeda dan akan mengakibatkan kontak L1-L3-L5 tidak sesuai tingginya dengan out going kontaktor.
  2. Maksimal Beban motor yang akan diamakan jika motor beban maksimal adalah 4A maka beli TOR yang range pengamanya 3-6A. 

 

MAU NAMBAH PENGHASILAN DENGAN BERJUALAN PULSA??

KLIK DI SINI!!

Bagaimana cara melakukan setting besaran arus listrik pada Thermal Overload relay