Pemberian nama untuk menyebutkan suatu jenis makhluk hidup sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan gambar berikut. Hewan tersebut diberi nama macan dalam bahasa Jawa, harimau dalam bahasa Indonesia, dan tiger dalam bahasa lnggris. Suatu makhluk hidup yang sama dapat memiliki berbagai macam nama penyebutan, tergantung daerahnya. Pemberian nama yang berbeda-beda tersebut dapat mengakibatkan kerancuan pada saat berkomunikasi. Untuk menghindari kerancuan tersebut, diusulkan tata cara pemberian nama spesies makhluk hidup oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-19 yang disebut sistem tata nama binomial. Jelaskan prinsip pemberian nama bagi makhluk hidup menurut sistem tata nama binomial atau tata cara pemberian nama makhluk hidup yang dikembangkan oleh Carolus Linnaeus!
Lihat Foto KOMPAS.com - Siapakah Bapak Klasifikasi makhluk hidup? Bapak Klasifikasi atau Taksonomi adalah Carolus Linnaeus dari Swedia. Carolus Linnaeus disebut Bapak Klasifikasi dan Bapak Taksonomi karena menciptakan sistem klasifikasi hierarkis dan Binomial Nomenklatur. Carolus Linnaeus, Bapak KlasifikasiMengutip Encyclopaedia Britannica, Bapak Klasifikasi dunia adalah Carolus Linnaeus atau Carl Linnaeus atau Carl von Linne (Swedia). Ia lahir di Rashult, Smaland, Swedia pada 23 Mei 1707 dan meninggal di Uppsala pada 10 Januari 1778. Carolus Linnaeus dikenal sebagai Bapak Taksonomi Modern sekaligus salah satu Bapak Ekologi Modern. Carolus Linnaeus adalah seorang ahli botani, ahli zoologi sekaligus dokter. Pada 1735, Carolus Linnaeus menerbitkan edisi pertama Systema Naturae (The System of Nature), berupa pamflet kecil yang menjelaskan sistem klasifikasi alam yang baru. Dua kontribusi Carolus Linnaeus yang paling penting dalam Taksonomi adalah:
Baca juga: Kingdom Animalia: Klasifikasi dan Ciri-ciri Berikut ini penjelasan singkatnya: Mengutip Study, taksonomi adalah ilmu yang fokus pada penamaan dan pengklasifikasian atau pengelompokan organisme. Klasifikasi makhluk hidup menjadi langkah penting untuk memahami keanekaragaman saat ini dan sejarah evolusi masa lalu kehidupan di Bumi. Carolus Linnaeus dianggap sebagai Bapak Taksonomi karena pada 1700-an mengembangkan cara penamaan dan pengaturan spesies yang masih digunakan sampai sekarang. Semua sistem klasifikasi modern berakar pada sistem klasifikasi Linnaean atau Linnaeus (Linnaean Classification System). Sistem pengelompokkan organisme ini berdasarkan ciri fisik yang jelas, contoh jumlah kaki atau bentuk daun. Sistem klasifikasi Linnaean terdiri dari hierarki pengelompokan, yang disebut taksa (tunggal: takson). Terdapat 7 tingkatan klasifikasi oleh Carolus Linnaeus. Baca juga: Kingdom Plantae: Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi Berikut ini urutan takson (hierarki atau tingkatan) dari tinggi ke rendah:
Bagaimana cara memberi nama ilmiah makhluk hidup? Jawabannya dengan menggunakan sistem tata nama ganda atau binomial nomenklatur. Lalu apakah sistem tata nama ganda itu? Tata sistem tata nama ganda atau binomial nomenklatur adalah aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial berarti ‘dua nama’) dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Carolus Linnaeus memilih menggunakan bahasa Latin untuk penamaan karena dari masa ke masa hingga saat ini, bahasa Latin tidak mengalami perubahan maupun perkembangan, melainkan tetap.
Berikut adalah bagaimana cara memberi nama ilmiah makhluk hidup dengan menggunakan aturan penulisan sistem tata nama ganda atau binomial nomenklatur.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Eutrofikasi? Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti oleh “autoritas” – suatu cara penyebutan untuk orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid mengenai spesies tersebut. Cara penulisan ini memiliki perbedaan di antara bidang zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di bidang botani, ICBN menggunakan singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di bidang zoologi). Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:
Demikianlah bagaimana cara memberi nama ilmiah makhluk hidup dengan menggunakan sistem tata nama ganda atau binomial nomenklatur. Kontributor Wikipedia, “Tata nama biologi,” Wikipedia, Ensiklopedia Bebas, https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tata_nama_biologi&oldid=12167027 (diakses pada 3 September 2018). |