Apa tugas gereja terhadap masyarakat manusia

Peran Gereja Dan Umat Kristiani Dalam Masyarakat Majemuk. Sebagai warga negara Indonesia, kita diberi kebebasan untuk menganut agama dan keyakinan masing-masing. Tidak ada larangan bagi manusia untuk memeluk agama ini dan itu. Keragaman suku, bangsa, ras, dan agama menjadikan Indonesia sebagai negara yang unik. Perbedaan ini tidak berfungsi sebagai perselisihan, melainkan sebagai alat yang menyatukan bangsa untuk menjadi lebih kuat dan saling menghormati. Selain memberitakan iman dan karya cinta, Gereja juga harus berani tampil di tengah kehidupan masyarakat. Terdapat dua bentuk penampilan yang harus dilakukan oleh Jemaat, antara lain:

Gereja bukan hanya tempat untuk memuji dan memuliakan Tuhan, tetapi juga sebagai tempat untuk membangun persekutuan cinta antara manusia. Gereja juga harus berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi umat manusia.

1. Diakonia (Pelayanan)

Pada titik ini, Anda diminta untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang diorganisasi oleh gereja yang tujuan utamanya adalah untuk melayani. Untuk kegiatan pelayanan untuk menjadi sukses, Anda harus bekerja dengan tim untuk mewujudkannya. Contoh tindakan Layanan meliputi:

  • Membantu korban bencana alam
  • Ikuti kegiatan amal bagi Brother dan Sister kita yang miskin, difabel, terabaikan, dan penuh kasih
  • Mencoba untuk hidup dengan orang yang menderita kusta

Apakah Anda melayani kerabat Anda? Meskipun terlihat kecil, itu tidak berarti banyak bagi mereka yang membutuhkannya. Ketiga contoh ini harus dirampungkan dengan memupuk empati, kepedulian, dan sikap tulus untuk melakukan kegiatan sosial demi seluruh umat manusia. Matius 20:28  "sama seperti anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. "

2. Persekutuan (Koinonia)

Persekutuan berarti bersedia untuk berbagi dengan orang lain dalam perakitan. Sebagai orang percaya, kita selalu dipanggil untuk berpartisipasi dalam persekutuan untuk mengencangkan persaudaraan. Dalam persekutuan ini kita dapat mengungkapkan kehadiran Yesus Kristus. Tali antara Anda dan orang lain mungkin ditenun oleh mediasi Kristus dalam kuasa Roh Kudus-Nya.

Contoh kegiatan yang mencerminkan aliansi, seperti:

  • Menghadiri kegiatan pendalaman iman (PA)
  • Bergabung dengan remaja gereja
  • Bergabunglah dengan Asosiasi lingkungan, ibu, ayah, dan orang tua

1 Yohanes 1:3  "apa yang telah kita lihat, dan yang telah kita dengar, kami telah berkhotbah kepada Anda juga, agar kamu boleh memiliki persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan ayah dan dengan anaknya, Yesus Kristus. "

3. Dejections (KERYGMA)

Khotbah berarti membawa kabar gembira kepada seluruh umat manusia. Lukas 22:27  "untuk siapa yang lebih besar: yang makan atau melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi aku ada di tengah-tengahmu. " 

Berikut adalah peran Gereja dalam pelayanannya sebagai sebuah komunitas:

  • Sebagai contoh, katekesis Baptis, penerimaan sakramen Tobat, Sakramen Pernikahan, sakramen perkawinan, dan kegiatan iman.
  • Dengan melakukan kegiatan Dakwah, kita bisa dikatakan untuk menolong umat Tuhan memperdalam kebenaran Firman Tuhan.
  • Dengan demikian, umat Allah dapat hidup secara kekal, tidak mudah goyah, dan tetap setia pada ajaran Tuhan Yesus.
  • Matius 10:7  "Pergilah dan katakan: Kerajaan Sorga sudah dekat. "

Sejarah Gereja adalah persekutuan yang hadir di tengah kehidupan masyarakat Universal. Dalam kehidupan kemasyarakatan dan negara, Gereja memiliki tugas berkhotbah dan peran aktif untuk selalu memberikan nilai positif bagi rakyatnya. Nilai positifnya tentu masih sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Di sini, Gereja dituntut untuk menunjukkan siapa dan bagaimana karakteristik Tuhan Yesus.

4. lyturgia (liturgi)

Dalam kehidupan gereja, peribadatan adalah sumber dan pusat untuk memiliki iman kepada Yesus Kristus. Kegiatan liturgi yang sering kita lakukan pada hari Minggu, ketika kita beribadat di gereja. Sebagai orang Kristen, kita bisa masuk ke dalam iman melalui kegiatan liturgis di gereja. Doa, lambang, lambang, dan perayaan di gereja adalah bagian dari liturgi.

Contoh kegiatan liturgis di gereja meliputi:

  • Ikutilah ketetapan itu pada hari Minggu
  • Bergabunglah dalam kegiatan paduan suara
  • Menjadi putra dan putri altar

Dengan Fellowship, kita sebagai manusia diharapkan akan diintegrasikan dengan orang lain. Tidak melihat ras, suku, bangsa, dan latar belakang. Karena pada intinya, kita ingin bersatu dengan mereka dalam rangka mewujudkan Kristus Yesus dalam hidup.

5. martyria (penginjilan)

Sebelum Tuhan meninggalkan dunia, dia pernah mengatakan kepada para murid-Nya untuk menjadi kesaksiannya dalam mengkhotbahkan Injil. Tugas itu dilakukan oleh para murid. Kita sebagai anak Tuhan juga dituntut untuk melakukan perkara yang sama, iaitu untuk menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan menjalankan pekerjaan keselamatan Jahweh dalam hidup kita. Cara pelayanan gereja sebagai peranan dalam masyarakat majemuk:

  • Mengabarkan Injil kepada seluruh bangsa dan menjadi garam dan terang dunia di tengah masyarakat. Lakukanlah sehingga Anda disenangi oleh orang di sekitar Anda.
  • Mazmur 19:7  "hukum Tuhan adalah sempurna, menyegarkan jiwa; Aturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman. "

Yesaya 8:20  "Carilah petunjuk dan kesaksian! Barangsiapa tidak berbicara menurut Firman, ia tidak bangkit di pagi hari. "

Sebagai putra Allah, kita senantiasa dituntut untuk berbuat baik kepada orang lain, sama seperti apa yang gereja lakukan, dan apa yang telah Yesus Kristus lakukan kepada kita. Ulangan 7:9  "sebab itu kamu akan mengetahui bahwa Tuhan, Allahmu, dia adalah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjianNya dan rahmat-Nya kepada orang yang mengasihi dia dan memegang perintah-Nya, kepada beribu-ribu keturunan."

6. manifestasi iman

Iman adalah hubungan kasih yang terjalin antara manusia dan Allah. Untuk mengungkapkan iman dan kepercayaan Yesus Kristus, kita dapat menyadarinya dalam bentuk pengorganisasian kegiatan sosial di gereja. Di sini, Gereja harus mampu mendemonstrasikan dan mempraktikkan bentuk pelayanan yang Yesus lakukan selama dia tinggal di dunia. Berikut adalah suatu bentuk iman dalam penciptaannya dalam peranan Gereja:

  • Tidak hanya gereja, Anda sebagai umat Allah juga diperlukan untuk mewujudkan iman Anda sebagai bukti jika Anda seorang Kristen. Manifestasi iman ini dapat menjadi penyerahan mutlak kepada Yesus sang Juruselamat.
  • Anda harus selalu menyerahkan seluruh hidup Anda kepada Tuhan, Biarlah dia yang selalu memerintah atas Anda.
  • Manifestasi iman juga harus disertai dengan hati yang tulus dan hasrat untuk beriman kepada Tuhan. Tanpa dua hal ini, manifestasi iman yang sama adalah kosong. Manifestasi iman harus ditunjukkan dalam tindakan nyata. Karena iman tanpa perbuatan adalah Nil.

Galatia 2:16  "kamu tahu bahwa tidak ada orang yang dibenarkan oleh melakukan hukum Taurat, tetapi hanya melalui iman kepada Yesus Kristus. Karena itu, kita juga percaya kepada Jahshua Kristus, bahwa kita bisa dibenarkan karena iman di dalam Kristus dan bukan dengan melakukan hukum Taurat. Sebab tidak ada seorangpun yang dibenarkan oleh perbuatan hukum Taurat. "

7. pengungkapan iman

Komunikasi adalah salah satu cara untuk mengungkapkan iman Kristus Yesus. Pengungkapan iman dapat diungkapkan dalam bentuk yang khas dan eksplisit, misalnya dalam khotbah, pelayanan, dan perayaan Ekaristi setiap kali diadakan di gereja. Berikut adalah bagaimana peran Gereja mengekspresikan iman dalam masyarakat:

  • Pengungkapan iman adalah suatu bentuk dari hasrat iman yang dapat kita peroleh ketika kita berada dalam lingkungan masyarakat. Iman dinyatakan secara nyata, tetapi tidak sehalus alias menunjukkan sikap iman.
  • Kepercayaan dari gereja dalam memberitakan kesaksian dan kepastian iman Kristus kepada semua orang Kristen dan semua masyarakat majemuk lainnya.
  • Gereja akan aktif untuk masyarakat sehingga setiap masyarakat dapat saling memberikan rasa kepercayaan iman yang percaya dari hatinya untuk Tuhan

Selain itu, gereja akan membentuk gereja yang luar biasa dan nyata dalam pelayanan penuh kasih kepada masyarakat. Selain itu kita sebagai masyarakat juga harus saling mengenal apa peranan kita sebagai masyarakat dalam menjalin hubungan dengan gereja

Itu adalah sekilas dari artikel tentang peran Gereja dalam masyarakat yang dapat Anda ketahui. Mudah-mudahan dengan ini Anda dapat mengetahui apa peran sejati gereja.

Pada dasarnya, misi atau tugas gereja meliputi dua fungsi, yaitu ke dalam (pelayanannya memelihara pertumbuhan kehidupan rohani para anggota jemaatnya) dan ke luar (pelayanannya terhadap dunia luar).

Fungsi ke Dalam

Setiap gereja merupakan suatu persekutuan yang berkumpul bersama untuk menyembah Allah. Gereja terdiri dari seluruh keluarga Allah yang berkumpul untuk bersekutu (koinonia dalam persekutuan dengan semua orang percaya -- apapun kondisi masing-masing mereka -- bersaudara, saling mengasihi dan membantu bagi terwujudnya perkembangan masing-masing. Semua orang percaya wajib dibangun dalam iman yang benar, melalui pelajaran yang benar dan sakramen-sakramen gereja, bagi tercapainya tujuan bersama, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Jemaat harus dilengkapi untuk dapat hidup benar dan setia melakukan kewajiban-kewajibannya, baik terhadap gereja, sesama orang percaya, maupun terhadap tugas ke luar gereja.

Fungsi ke Luar

Fungsi ini meliputi baik tugas pemberitaan Injil (kerygma) maupun tugas pelayanan sosial (diakonia). Adapun tugas pelayanan sosial merupakan tugas di bawah tugas pemberitaan Injil yang tidak dapat dipisahkan dari tugas pemberitaan Injil karena tugas utama gereja adalah menginjili dunia, dan bukan menyempurnakan kesejahteraan sosial masyarakat. Penginjilan adalah usaha memberitakan kabar mahabaik tentang Yesus Kristus, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, menebus dosa umat manusia, sehingga mereka yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, memeroleh pengampunan Allah dan kehidupan kekal.

Hal-hal Permanen yang Mendasari Tugas Gereja

Tugas penginjilan dunia tidak berdiri sendiri, melainkan sebagai akibat dari kenyataan dasar yang oleh Alkitab (yang telah dibuktikan sejarah) dinyatakan sebagai berikut, semua atau setiap manusia telah terpisah dari Allah karena pelanggarannya terhadap hukum-hukum Allah. Kabar mahabaik Injil adalah bahwa Allah mengasihi setiap manusia berdosa, karenanya Ia mengaruniakan jalan satu-satunya agar manusia dapat terhubungkan kembali dengan Dia, agar dapat memasuki kerajaan surgawi, yaitu melalui Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang telah dikaruniakan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia. Adalah Allah yang telah memilih jalan ini untuk menyelamatkan umat manusia. Mengapa Allah memilih jalan ini adalah suatu rahasia Allah yang tersembunyi bagi kita, seperti Alkitab katakan: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya." (Ulangan 29:29).

Perintah Allah untuk Menginjili

Tugas penginjilan berasal atau bermula dari pemikiran Allah. Karena itu, tugas ini berlaku mutlak atas gereja.

Perintah Allah adalah "pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus; dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (Matius 28:19-20). "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15). "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga dan dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem" (Lukas 24:46-47). "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8).

Mengapa gereja harus menginjili dunia? Karena demikianlah perintah Allah. Karena umat manusia yang tersesat memerlukan Injil. Karena kedatangan kembali Yesus Kristus dan terciptanya dunia baru tidak dapat terlaksana tanpa seluruh dunia mendapat kesempatan mendengar kabar mahabaik Injil. Injil tidak dapat diberitakan oleh para malaikat, hanyalah oleh manusia-manusia yang sudah lahir baru secara rohani. Sehingga apabila gereja tidak melakukan penginjilan, maka penginjilan tidaklah dilakukan.

Perlu pula dimengerti bahwa walaupun pemberitaan Injil merupakan tugas utama gereja, namun bukanlah merupakan satu-satunya tugas yang harus dilakukan gereja. Di samping tugas pemberitaan Injil, gereja juga berkewajiban mempersiapkan pekerja-pekerja yang tangguh, mendorong dan membina mereka, berdoa bagi terbentuknya pelayan-pelayan yang rela berkorban, di samping tugas gereja mengumpulkan dana yang diperlukan bagi terlaksananya tugas-tugas tersebut.

Melayani Dunia

Tugas kedua gereja adalah melayani sosial dunia. Dari abad ke abad, gereja di seluruh dunia telah melayani umat manusia di mana-mana dengan berbagai cara, seperti mendirikan rumah sakit, berbagai perguruan, panti asuhan, yayasan-yayasan sosial, dan sebagainya. Terlalu banyak untuk dapat menyebutnya satu per satu. Dewasa ini, di setiap kota atau daerah di seluruh dunia, berjuta-juta manusia mendapat pertolongan dari berbagai pelayanan sosial gereja.

Dalam hubungan tugas sosial ini, kita harus selalu waspada agar tugas gereja melayani sosial dunia tidak dilakukan dengan mengorbankan tugas gereja, yakni menginjili dunia. Dewasa ini, para pemimpin Kristen cenderung memusatkan perhatian utama pada kebutuhan-kebutuhan fisik atau materi umat manusia. Mereka menghendaki agar gereja-gereja di seluruh dunia ikut berperan aktif dalam usaha mengatur kembali struktur sosial, politik, ekonomi masyarakat dunia dewasa ini, yang tidak adil, yang menurut mereka menjadi penyebab dari kemelaratan dan ketidakmampuan umat manusia yang tertindas. Sedangkan Alkitab mengajar bahwa semua manusia, baik yang mampu maupun yang tidak mampu, baik yang kaya maupun yang melarat, baik yang berkuasa maupun yang tidak berkuasa, semuanya sebagai orang-orang yang belum percaya Kristus, sama-sama miskin dan sama-sama tidak mampu di hadapan Allah. Bahwa setiap manusia yang belum percaya, bagaimanapun status sosialnya dalam masyarakat, mutlak perlu diselamatkan, mutlak perlu mendengar Injil, membutuhkan uluran tangan gereja. Bukankah Kristus mengajar demikian dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: "Apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:26). Tugas utama gereja bukanlah mengubah kondisi sosial, ekonomi, politik suatu masyarakat, melainkan memberitakan Injil, menolong orang-orang percaya bertumbuh dalam iman, membimbing para pendeta-pendeta muda untuk dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang dapat diandalkan untuk dapat membina gereja-gereja yang baru didirikan.

Walaupun di lain pihak, tidak dapat disangkal kebenarannya bahwa gereja berkewajiban mencapai setiap manusia dalam keseluruhan kebutuhannya dan dalam keseluruhan aspek kehidupannya. Karena itu, perhatian pada bantuan kebutuhan fisik manusia adalah juga penting. Mengubah keadaan sosial dan ekonomi demi tercapainya perbaikan hidup, adalah juga termasuk tugas pelayanan sosial gereja. Memang berbicara mengenai tugas sosial gereja, beberapa masalah kita hadapi, seperti siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas tugas melayani sosial dunia. Gerejakah atau para individu-individu Kristen? Menurut Alkitab, gereja adalah tubuh Kristus, adalah anggota Kerajaan Allah; sedang orang-orang percaya adalah anggota Kerajaan Allah. Masalah lain adalah apakah pelayanan sosial merupakan tugas gereja terhadap jemaatnya saja, atau terhadap masyarakat pada umumnya. Memang harus diakui kenyataan bahwa menjaga keseimbangan yang benar antara tugas pemberitaan Injil dan tugas pelayanan sosial, bukanlah hal yang mudah.

Cara Pemberitaan Injil

Dalam hal ini, perbedaan kondisi dan situasi masing-masing tempat atau lingkungan harus banyak diperhitungkan. Berbeda dengan hal-hal permanen", maka cara atau metodologi pemberitaan Injil membuka pintu lebar-lebar bagi kebijaksanaan, kecerd6ikan, dan keluwesan masing-masing petugas pelayanan sesuai kondisi dan situasi setempat. Pada prinsipnya, gereja harus memakai setiap atau semua cara yang secara etik dan benar dapat menyelesaikan tugas mencapai seluruh dunia dengan berita Injil. Berbagai usaha pendidikan, berbagai usaha medis, berbagai usaha penerbitan literatur Kristen (termasuk di dalamnya penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa dan dialek), dan usaha-usaha lain, semuanya apabila secara benar dikaitkan dengan usaha penginjilan, merupakan usaha-usaha yang efektif, yang banyak sekali membantu keseluruhan tugas penginjilan. Menjelang akhir abad ke-20 ini, yang perlu sekali mendapat perhatian serius adalah usaha pengembangan gereja-gereja dan misi-misi nasional yang mampu berdiri sendiri, yang mampu menginjili masyarakat bangsa sendiri sampai kepada suku-suku terpencil yang sama sekali belum terjangkau oleh Injil.

Sepanjang sejarah kemanusiaan yang pasang surut, "hal-hal permanen" sekali-kali tidak boleh kita kesampingkan. Gereja sepanjang masa, secara mutlak terikat pada "hal-hal permanen" tersebut, apapun atau bagaimanapun keadaan atau situasi yang dihadapi. Untuk tugas yang mahamulia ini, diperlukan orang-orang percaya yang beriman besar, yang penuh dedikasi, yang rela berkorban. Dasar dari tugas penginjilan adalah tetap, tidak boleh berubah, yaitu kesetiaan pada tugas mahamulia dan kepada Pemberi tugas tersebut, yang perintah-perintah-Nya wajib ditaati secara mutlak oleh gereja.

Diambil dari:

Judul majalah : Hikmat Kekal, Edisi Mei/Juni, Tahun 1986, No. 30
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan MST, Jakarta 1986
Halaman : 9 -- 11

e-JEMMi 32/2008