Bagaimana 3 ciri orang yang bergelar Ulul Albab?

Bagaimana 3 ciri orang yang bergelar Ulul Albab?
Bagaimana 3 ciri orang yang bergelar Ulul Albab?

Konsep ulul albab

Kepribadian orang cerdas sesungguhnya sudah dijelaskan pada surat Ali ‘Imran ayat 190-191. Pada ayat ini, orang cerdas disebut dengan Ulul albab. Bahkan menariknya lagi, orang yang mampu berfikir kristis, juga bisa masuk pada kategori ulul albab. Lantas, bagaimana konsep kepribadian ulul albab dalam Al-Quran?. berikut Firman Allah SWT, Surat Ali ‘Imran ayat 190-191:

إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰت لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ

ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰما وَقُعُودا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”

Baca juga: Beda Derajat Orang yang Berilmu dan Tidak Berilmu

Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 190-191

Ayat ini merupakan bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa). Kemudian pada kitab  Lubaabun Nuqul Fi Asbabin Nuzul karangan Jalaluddin as-Suyuti, Surat Ali ‘Imran ayat 190-191 ini turun untuk menjelaskan bukti kaum Yahudi mengklaim kefakiran Allah SWT.

Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?”

Orang-orang Yahudi itu menjawab “Tongkat dan tangan yang putih bagi orang-orang yang melihatnya.”

Lalu, orang-orang Quraisy itu mendatangi orang-orang Nasrani, lalu bertanya kepada mereka, “apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?”

Mereka menjawab, “Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati.” Lalu mereka mendatangi Nabi SAW.

Lalu berkata kepada beliau, “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami.” Lalu beliau berdoa, maka turunlah firman Allah surat ali imron ayat 190-191.

Baca juga: Tafsir Tarbawi: Semangat Pendidikan Islam Ada pada Orang yang Berilmu

Ayat 190 bicara tentang hikmah penciptaan langit dan bumi hanya dirasakan oleh ulul albab, yakni orang-orang yang mengingat Allah SWT.

Syaikh Imam al-Qurthubi pada kitab tafsirnya yaitu Tafsir al-Qurtubi, menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk melihat, merenung, dan mengambil kesimpulan atas tanda-tanda ke Tuhanan. Tanda-tanda tersebut tidak mungkin ada, kecuali Allah lah yang menciptakannya. Dan orang yang bisa melakukan perenungan atas segala penciptaan Allah SWT pada alam semesta, hanyalah ulul albab.

Bagaimanakah Ciri-ciri yang Dinamai Ulul Albab?

Ulu dalam bahasa Arab berarti ashab yaitu pemilik. Sedangkan albab adalah bentuk jamak dari al-lubb yang berarti inti segala sesuatu (substansi). Dalam Al-Quran, kata ini disebutkan sebanyak 16 kali dan selalu merujuk pada arti orang yang berakal.

Pada kitab Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, ayat tersebut dijelaskan sebagian dari ciri-ciri siapa yang dinamai Ulūl–albāb. Mereka adalah orang, baik laki-laki atau perempuan, yang terus menerus mengingat Allah, dengan ucapan dan atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi apapun. Dengan cara apa mereka mengingat Allah? Yakni dengan cara berdizikir. Sedangkan jika untuk objek akal pikiran adalah seluruh makhluk ciptaan Allah, diberikan kebebasan akal seluas-luasnya untuk memikirkan fenomena alam.

Baca juga: Belajar Ontologi Filsafat dari Kisah Nabi Ibrahim

Dengan demikian, dapat disimpulkan, ulul albab ialah orang-orang yang menggunakan akal dan logikanya dengan baik dan benar untuk mengenal siapakah Allah, serta memahami segala keagungan dan kekuasaan Allah. Dengan melalui tanda-tanda ciptaan Allah, maupun hukum ketetapan Allah, serta memahami sabab nuzul ayat Al-Quran, maka semua itu bisa disebut dengan ulul albab. Wallahu a’lam[]

Ilustrasi Ciri-Ciri Orang Berakal Menurut Surat Ali Imran Ayat 191. Foto: pixabay.com

Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan makna dari orang-orang yang berakal atau ulul albab. Dalam agama Islam, orang berakal bukan hanya cerdas dan cendekiawan intelektualnya, tapi juga harus mampu memperjuangkan dan membela kebenaran dengan tulus.

Mengadaptasi dari buku Pesan dari Langit 1 karangan Syofyan Hadi, ulul albab berarti kelompok manusia yang memiliki akal serta pikiran yang jernih, tulus, dan bersih. Hati dan pikiran mereka tidak tertutup oleh kabut kemusyrikan, ketakutan, kemunafikan, ketidakikhlasan, keraguan, dan lainnya.

Orang dalam kelompok ini akan menyuarakan kebenaran secara lantang dan terbuka. Allah SWT juga menjelaskan ciri-ciri orang berakal dalam surat Ali Imran ayat 191.

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Ilustrasi Ciri-Ciri Orang Berakal Menurut Surat Ali Imran Ayat 191. Foto: pixabay.com

Ulul albab adalah orang berakal yang sangat mencintai ilmu pengetahuan dan selalu mengingat Allah SWT dalam proses pembelajarannya. Orang tersebut mampu memisahkan apa yang hak dan batil bagi kehidupannya.

Berikut penjelasan mengenai ciri-ciri orang berakal menurut surat Ali Imran ayat 191 yang diuraikan dalam buku Pesan dari Langit 1 karangan Syofyan Hadi.

1. Orang yang selalu berzikir

Ulul albab adalah orang yang selalu berzikir (mengingat Allah SWT) kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Dia selalu menghadirkan keagungan Allah SWT dalam setiap gerak langkah dan napasnya. Orang yang selalu mengingat Allah SWT akan takut jika melakukan hal yang melanggar perintah-Nya.

2. Orang yang selalu berpikir menggunakan akalnya untuk menemukan kebesaran-Nya

Kombinasi berzikir dan berpikir menciptakan kecerdasan spiritual dan emosional yang menunjukkan keagungan Allah SWT. Seperti kesadaran mereka akan penciptaan langit dan bumi. Hal ini membuat seseorang berani menyuarakan kebenaran dengan suara lantang tanpa ada ketakutan yang menyelimutinya.

3. Orang yang selalu berdoa dan menggantungkan harapan kepada Allah SWT

Ulul albab merupakan manusia yang sadar akan kelemahan dan keterbatasannya, sehingga mereka tidak hanya mengandalkan kecerdasan. Maka dari itu, mereka senantiasa mengharapkan pertolongan dan bantuan Allah SWT.

Ilustrasi Ciri-Ciri Orang Berakal Menurut Surat Ali Imran Ayat 191. Foto: pixabay.com

Ayat Alquran tentang Ulul Albab

Ada banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan ulul albab secara lebih detail. Berikut ayat Alquran tentang ulul albab yang dikutip dari buku Panduan Asistensi Pendidikan Agama Islam.

  • Ulul albab merupakan hamba Allah SWT yang menyadari kewajibannya untuk menyampaikan ilmu kepada masyarakat dengan landasan tauhid

هَٰذَا بَلَٰغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُوا۟ بِهِۦ وَلِيَعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya: “(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (Surat Ibrahim Ayat 52)

  • Ulul albab adalah hamba Allah SWT yang kritis dan mampu menimbang pendapat yang paling baik

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya: “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (Surat Az-Zumar ayat 18)

  • Ulul albab merupakan hamba Allah SWT yang mampu membedakan yang hak dan yang batil

قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan".” (Surat Al-Maidah ayat 100)