Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

Dhafi Jawab

Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb34.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>



Klik Disini Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Mon, 01 Aug 2022 23:45:46 +0700 with category B. Arab

A.toleransi

Penjelasan:

karna kita harus menghormati agama lain

Jawaban:

A. Toleransi

Penjelasan:

Makna surah Al-Kafirun ayat 6 adalah bahwa umat Islam diwajibkan untuk menghormati agama atau kepercayaan lainnya dengan tidak mencampuri atau mengganggu peribadatan mereka.

Baca Juga: 2.atap rumah tongkonan melengkung menyerupai perahu terdiri atas susunan, bambu benar/salah alasannya


jwb34.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Rekomendasi

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang
  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang
  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang
  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang
  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang
  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang
  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

  • Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

Ayat ke 6 surat al-kafirun mengajarkan tentang

7 Ketentuan Tata Cara Sholat Dhuha

Rabu, 3 November 2021 | 12:53 WIB

Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Di dalamnya terkandung 114 surat, salah satunya adalah surat Al Kafirun.

Surat Al Kafirun terdiri dari enam ayat dan merupakan urutan surat yang ke-109 di dalam Al-Qur’an. Kata “Al Kafirun” berarti orang-orang kafir. Surat Al Kafirun termasuk golongan surat makkiyah, karena diturunkan oleh Allah Swt. ketika Nabi Muhammad saw. tinggal di Kota Mekah atau sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah.

Bacaan Surat Al Kafirun

Bersumber dari Qur’an Kementerian Agama, berikut bacaan surat Al Kafirun beserta artinya.

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١

Qul yaa ayyuhal kaafiruun

1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!”

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢

Laa a'budu maa ta' buduun

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣

Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud

3. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤

Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥

Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦

Lakum diinukum wa liya diin

6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Kandungan Surat Al Kafirun

Menurut publikasi Kementerian Agama dalam buku "Al-Qur'an Hadis", turunnya surat Al Kafirun memiliki latar belakang ajakan kaum musyrikin Quraisy yang dipimpin Walid Ibnu Mughirah, Al-‘Ash bin Wa’il, Al-Aswad Ibnu Muththalib, dan Umayyah bin Khalaf untuk menghalangi dakwah Rasulullah saw. dengan bujukan hingga penyiksaan dan intimidasi.

Pada akhirnya, kaum musyrikin Quraisy mengajak Rasulullah saw. untuk berkompromi dan menyembah Tuhan mereka selama satu tahun. Sebagai gantinya, kaum Quraisy akan menyembah Allah Swt. dengan tuntunan Rasulullah saw.

Baca Juga

Mereka berkata, “Hai Muhammad! Mari kita bersama-sama menyembah apa yang kami sembah, dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah, dan kita akan bersekutu (bekerja sama) dalam segala hal, dan engkaulah yang memimpin kami.”

Atas peristiwa tersebut, Allah Swt. menurunkan surat Al Kafirun kepada Rasulullah saw. sebagai respon dari ajakan kaum musyrikin Quraisy. Isi surat Al Kafirun menjelaskan bahwa Rasulullah saw. dengan tegas menolak dan mengatakan, "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah."

Rasulullah juga mengatakan bahwa kaum musyrikin Quraisy tidak akan ikhlas dan sepenuh hati menyembah Allah sebagaimana yang mereka janjikan. Pada ayat terakhir, Rasulullah saw. menunjukan sikap bahwa ibadah dapat dilaksanakan sesuai ajaran dan tuntunan agama.

Surat Al Kafirun merupakan ajaran sikap toleransi dalam agama islam. Pada ayat terakhir dijelaskan, agama islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebebasan dalam memeluk suatu agama.

Baca Juga

Suparno Achmad dalam “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD” menyimpulkan kandungan dari surah Al Kafirun sebagai berikut:

  • Sikap tegas terhadap orang kafir bahwa kita tidak menyembah apa yang mereka sembah.
  • Sikap toleran terhadap orang yang berbeda agama, dengan saling menghormati dalam hubungan sosial, tetapi tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok.
  • Sikap tegas kebebasan beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

Penerapan Surat Al Kafirun dalam Kehidupan Sehari-hari

Surat Al Kafirun mengajarkan sikap toleransi dan keteguhan dalam memeluk agama. Dalam kehidupan sehari-hari, Suparno Achmad menjelaskan penerapan surat Al Kafirun sebagai berikut.

  • Saling mengharagai antar pemeluk agama dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
  • Saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
  • Saling menghargai dan tidak memaksakan keyakinan kepada orang yang telah beragama.
  • Saling menghargai dan setia kawan kepada semua teman tanpa membedakan agama, suku, dan ras.
  • Saling berbagi dan tolong menolong dalam kegiatan sosial antar pemeluk agama.
  • Saling menghargai dan memberi maaf atas kesalahan orang lain.
  • Menumbuhkan semangat gotong royong.

Baca Juga

Pancasila sebagai pandangan hidup mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan teladan untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa." menegaskan bahwa bangsa Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Hal tersebut serupa dengan ajaran agama islam dalam surat Al Kafirun yang menyatakan toleransi dalam memeluk agama masing-masing seperti yang terkandung dalam ayat terakhir, yaitu, “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Lebih lanjut, Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945. Dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat (2) dijelaskan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.”

Dengan demikian, hubungan surat Al Kafirun dan Pancasila adalah sikap toleransi dalam memeluk agama dan beribadah. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah aspek kehidupan yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga

Oleh sebab itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.