Apakah para nabi dan rasul membawa ajaran yang berbeda beda?

Jakarta -

Perbedaan nabi dan rasul sebetulnya mudah ditemui dalam berbagai ayat Al Quran. Meski berbeda, Allah SWT telah memerintahkan untuk mempercayai keduanya serta butir lain dalam rukun iman.

Nabi dan rasul sebetulnya sama-sama menyerukan pada manusia untuk beriman pada Allah SWT. Namun cara yang ditempuh keduanya berbeda. Tugas rasul misalnya wajib menjadi teladan bagi manusia, yang tidak ada dalam tugas

Dikutip dari situs Walisongo ELibrary yang dikelola Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Jawa Tengah, berikut penjelasan lengkap nabi dan rasul,

1. Pengertian nabi dan rasul

Cyril Glasse dalam Ensiklopedi Islam (ringkas) menjelaskan sebagai berikut:

a. Nabi: Seorang utusan Allah SWT pembawa ajaran agama yang dibawa rosul sebelumnya. Sebutan lain untuk nabi adalah orang yang menyampaikan berita gembira (basyir) dan pembawa peringatan (nadzir).

b. Rasul: Artinya adalah utusan, duta, atau sering disebut al mursalun (orang-orang yang dikirim) dalam Al Quran. Rasul adalah utusan Allah SWT yang mengajarkan agama atau wahyu baru pada masyarakat umum.

Nabi tidak diperingatkan untuk menyampaikan wahyu yang diterima pada umat. Sedangkan rasul menerima wahyu untuk diri sendiri dan menyampaikan pada kaumnya.

2. Tugas nabi dan rasul

a. Tugas nabi

  • Menyerukan iman kepada Allah dan mengesakanNya
  • Menyerukan iman kepada hari akhir dan hari pembalasan
  • Menerangkan syariat demi kemaslahatan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

b. Tugas rasul

  • Menyeru makhluk untuk hanya menyembah kepada Allah SWT
  • Menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT pada umat
  • Menunjukkan dan membimbing manusia ke jalan yang lurus
  • Menjadi teladan yang baik
  • Memperingatkan manusia mengenai hari akhir
  • Memalingkan perhatian manusia menjadi lebih fokus pada kehidupan akhirat
  • Menyatakan alasan untuk tidak membantah Allah SWT pada manusia.

Perbedaan nabi dan rosul berikutnya klik di sini ya

Jakarta -

Allah SWT menurunkan wahyu di dunia kepada Nabi dan Rasul melalui perantara malaikat Jibril. Nah sebenarnya, apa perbedaan Nabi dan Rasul?

Selama ini, pengertian Nabi dan Rasul sering dianggap sama. Namun, Allah SWT telah memberikan tugas kepada Nabi dan Rasul masing-masing yang berbeda.

Apa perbedaan antara Nabi dan Rasul?

Dikutip dari buku 'Juz 'Amma' karya Tim Genta Hidayah, perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada penyampaian wahyu. Diketahui, nabi dan rasul sama-sama diutus oleh Allah ke dunia dan menerima wahyu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun bedanya, Nabi tidak diwajibkan menyampaikan wahyu kepada umat. Sedangkan, Rasul wajib menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umat yang dipimpinnya.

Setiap Rasul pasti lah Nabi. Tapi, tidak semua Nabi adalah Rasul. Artinya, Nabi adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah tetapi tidak wajib disampaikan kepada umatnya. Sementara, Rasul adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dan wajib menyampaikan kepada umatnya.

Dikutip dari buku 'Pengantar Studi Akidah Islam' karya Prof Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar, berdasarkan hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai jumlah nabi dan Rasul. Adapun, nabi berjumlah 124.000. Sedangkan, rasul berjumlah tiga ratus sepuluhan.

Ada banyak Nabi dan Rasul yang Allah SWT utus di bumi. Namun, umat Islam wajib mengetahui 25 rasul dan rasul yakni seperti di bawah ini

1. Nabi Adam AS2. Nabi Idris AS3. Nabi Nuh AS4. Nabi Hud As5. Nabi Shalih AS6. Nabi Ibrahim AS7. Nabi Luth AS8. Nabi Ismail AS9. Nabi Ishak AS10. Nabi Yakub AS11. Nabi Yusuf AS12. Nabi Ayub AS13. Nabi Syuaib AS14. Nabi Musa AS15. Nabi Harun AS16. Nabi Zulkifli AS17. Nabi Daud AS18. Nabi Sulaiman AS19. Nabi Ilyas AS20. Nabi Ilyasa AS21. Nabi Yunus AS22. Nabi Zakaria AS23. Nabi Yahya AS24. Nabi Isa AS

25. Nabi Muhammad SAW.


Dari 25 Rasul di atas ada 5 di antaranya yang mendapat gelar Ulul Azmi. Siapa saja 5 Rasul Ulul Azmi? KLIK HALAMAN SELANJUTNYA

Muhammad Quraish Shihab mengatakan Nabi Ibrahim as berbeda dengan nabi-nabi sebelumnya tatkala memaparkan tauhid kepada umatnya. Nabi-nabi sebelumnya berkata, "Sembahlah Allah, kalian tidak memiliki Tuhan selain-Nya." Sementara itu, Nabi Ibrahim menyatakan:

"Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya, yang demikian itu lebih baik untukmu kalau kamu mengetahuinya" ( QS Al-'Ankabut [29] : 16)

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim Mengajarkan Agama Tauhid

Menurut Quraish Shihab dalam bukunya berjudul " Wawasan Al-Quran , Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat", Nabi Ibrahim juga menyatakan bahwa Tuhan yang disembah adalah Tuhan seru sekalian alam, bukan Tuhan suku, bangsa dan jenis makhluk tertentu saja.

"Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan" ( QS Al-An'am [6] : 79).

"Dia (Ibrahim) berkata (kepada kaumnya), 'Sebenarnya Tuhan kamu adalah Tuhan seluruh langit dan bumi yang telah menciptakannya, dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu" ( QS Al-Anbiya, [21] : 56).

Terlihat juga dari Al-Qur'an bagaimana beliau "berdiskusi" dengan umatnya dalam rangka membuktikan kesesatan mereka, dan menunjukkan kebenaran akidah tauhid (antara lain surat Al-Anbiya, [21] : 51-67). "Demikianlah tahap baru dalam uraian tauhid," ujar Quraish Shihab.

Abdul-Karim Al-Khatib dalam bukunya berjudul "Qadhiyat Al-Uluhiyyah baina Al-Falsafah wa Ad-Din" menyatakan sejak Nabi Ibrahim, sampai dengan nabi-nabi sesudahnya tidak dikenal lagi pemusnahan total bagi umat satu Nabi sebagaimana yang terjadi terhadap umat-umat sebelumnya.

"Pemaparan tauhid pun dari hari ke hari semakin mantap dan jelas hingga mencapai puncaknya dengan kehadiran Nabi Muhammad SAW ," tambah Quraish Shihab.

Baca juga: Nabi Ibrahim Menyuruh Nabi Isma'il Ceraikan Istrinya, Ini Sebabnyahttps://kalam.sindonews.com/read/187122/70/nabi-ibrahim-menyuruh-nabi-ismail-ceraikan-istrinya-ini-sebabnya-1601953829

Baca juga: Setan Selalu Gagal Mengadu-domba Keluarga Nabi Ibrahim

Semua Nabi Ajarkan Tauhid

Quraish Shihab mengatakan merujuk kepada Al-Qur'an, dapat kita temukan bahwa para Nabi dan Rasul selalu membawa ajaran tauhid.

"Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku" ( QS Al-Anbiya' [21] : 25).

"Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."Demikian ucapan Nabi Nuh, Hud, Shaleh dan Syu'aib yang diabadikan Al-Qur'an masing-masing secara berurut dalam surat Al-A'raf (7) : 59, 65, 73, dan 85.Demikian juga ajaran yang diterima Musa as langsung dari Allah:

"Aku yang memilihmu, maka dengarkan dengan tekun, apa yang diwahyukan (padamu): 'Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku. Sembahlah Aku, dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku'" ( QS Thaha [20] 13-14)

Nabi Isa as juga mengajarkan prinsip ini kepada umatnya: "Isa berkata (kepada Bani Israil), 'Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.' Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan-Nya maka Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya adalah neraka. Tiada penolong bagi orang-orarg yang aniaya." ( QS Al-Maidah [5] : 72)

Baca juga: Dahsyatnya Tawakkal Nabi Ibrahim, Api pun Menjadi Dingin


Page 2

Quraish Shihab mengingatkan walaupun semua nabi membawa ajaran tauhid, terlihat melalui ayat-ayat Al-Qur'an bahwa ada perbedaan dalam pemaparan mereka tentang prinsip tauhid."Jelas sekali bahwa Nabi Muhammad SAW, melalui Al-Qur'an diperkaya oleh Allah dengan aneka penjelasan dan bukti, serta jawaban yang membungkam siapa pun yang mempersekutukan Tuhan," ujar Quraish Shihab.Menurut Quraish Shihab, Allah SWT menyesuaikan tuntunan yang dianugerahkan kepada para Nabi-Nya sesuai dengan tingkat kedewasaan berpikir umat mereka.

Baca juga: Kematian, Hanya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa yang Bisa Menawar

Apakah para nabi dan rasul membawa ajaran yang berbeda beda?
ilustrasi alkitab. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Nabi dan Rasul memiliki tugas utama yang sama dari Allah SWT yaitu sebagai perantara mengajarkan agama Islam dengan baik dan benar.

Terdapat perbedaan mendasar dari Nabi dan Rasul menurut Islam. Semua Rasul berarti Nabi, sedangkan Nabi belum tentu Rasul.

Dalam ajaran Islam, meyakini keberadaan Nabi dan Rasul termasuk dalam rukun Iman yang keempat. Berikut penjelasan perbedaan Nabi dan Rasul lengkap menurut Islam dari berbagai sumber:

2 dari 8 halaman

Penjelasan mengenai keberadaan Nabi dan Rasul sebagai wakil Allah di dunia, juga tertuang dalam kitab suci Al-Quran,

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, kecuali apabila ia mempunyai sebuah keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hajj : 52)

Secara bahasa, kata Nabi berasal dari bahasa Arab, Naba yang berarti dari tempat yang tinggi. Pengertian secara umum, Nabi ialah seorang manusia Hamba Allah SWT yang diberi kepercayaan berupa wahyu untuk dirinya sendiri.

Wahyu yang diterima Nabi dari Allah tidak wajib disampaikan maupun diajarkan kepada umatnya. Namun Nabi tetap memiliki kewajiban untuk mengamalkannya.

Sedangkan Rasul berasal dari kata Risala yang artinya penyampaian. Arti Rasul secara istilah, yakni seseorang yang mendapat wahyu dan kepercayaan dari Allah SWT, selanjutnya diamalkan dan memiliki kewajiban menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.

3 dari 8 halaman

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Berapa jumlah persis para nabi. Beliau menjawab:
Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali. (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam alMisykah).

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mujizat melainkan dengan seizin Allah. (Qs. Al-Ghafir: 787)

Sehingga dari sekian banyak para Nabi tersebut memang tidak diceritakan. Namun terdapat jumlah total 25 Nabi yang tercatat di Al-Quran yang wajib diimani, yakni :

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Ayyub AS, Syuaib AS, Musa AS, Harun AS, Dzulkifli AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

4 dari 8 halaman

  1. Nabi menerima wahyu dari Allah untuk dirinya amalkan sendiri. Rasul menerima wahyu untuk disampaikan pada umatnya.
  2. Nabi mendapat tugas atau diutus kepada yang sudah beriman. Rasul diutus pada kaum yang masih kafir atau belum beriman.
  3. Nabi memiliki jumlah yang lebih banyak daripada Rasul.
  4. Semua Nabi tidak berarti Rasul, sedangkan Rasul sudah pasti Nabi.
  5. Nabi menerima wahyu Allah melalui mimpi. Rasul menerima wahyu melalui mimpi, serta disampaikan melalui malaikat, dengan kemampuannya yang mampu melihat dan komunikasi secara langsung dengan malaikat.
  6. Sebagian Nabi ada yang meninggal karena dibunuh oleh kaumnya. Sedangkan Rasul akan diselamatkan Allah dari percobaan pembunuhan dari kaumnya.

5 dari 8 halaman

Melansir dari NU online, mengingat tugas para Rasul serta keistimewaannya sebagai utusan Allah untuk memberi petunjuk, kepada segenap manusia dan untuk memperbaiki kaumnya. Para Rasul tersebut harus memiliki sifat-sifat wajib sebagai berikut,

  1. Selalu berkata benar atau Jujur atau siddiq, tidak mungkin berbohong.
  2. Dapat dipercaya atau amanah, tidak mungkin berkhianat.
  3. Menyampaikan perintah dan larangan atau tabligh tidak mungkin menyembunyikan ajaran
  4. Cerdas atau fathonah.

Tidak semua Nabi dapat memiliki sifat yang begitu luar biasa tersebut.

6 dari 8 halaman

Para Nabi memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi kaum, serta ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Dari 25 Nabi yang tercantum dalam Al-Quran, terdapat 5 Nabi yang begitu luar biasa dengan sifat tabahnya, memiliki keteguhan hati yang mengagumkan dan selalu bertawakal dalam menyampaikan wahyu dari Allah.

1. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh merupakan putra dari Nabi Idris. Setelah Nabi Idris meninggal, kaumnya banyak yang menyimpang dan menyembah berhala. Usia nabi Nuh 950 tahun, tercantum dalam QS. Al-Ankabut ayat 14.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

Terkenal akan kisah pembuatan bahtera besar yang mampu menyelamatkan kaumnya yang beriman, serta para binatang, dari banjir bandang yang menenggelamkan kota.

7 dari 8 halaman

Nabi Ibrahim tinggal di masa kekuasaan Raja Namrud yang sombong dan mengaku sebagai Tuhan. Ayah beliau adalah seorang pemahat berhala, hingga emosi Nabi Ibrahim memuncak dan menghancurkan seluruh berhala di kota.

Raja Namrud memberinya hukuman di bakar hidup-hidup. Begitu mengejutkannya, ketika api yang berkobar dahsyat itu mampu padam, dan Nabi dapat berjalan dengan santainya, tanpa luka sama sekali.

3. Nabi Musa AS

Nabi Musa terlahir di Mesir pada masa pemerintahan Raja Firaun. Ketika Raja mendapat mimpi tentang kematiannya di tangan seorang pemuda, akhirnya dibuatlah undang-undang untuk membunuh setiap bayi laki-laki.

Yukabad, ibunda Nabi Musa mendapat ilham untuk menghanyutkan putranya di sungai Nil demi menyelamatkan Musa.

Asyiyah, istri Firaun menemukannya dan memohon dengan sangat, untuk menjadikannya sebagai anak angkat. Ketika nabi Musa dewasa, mulai menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kewenangan Raja Firaun yang kejam.

Kisahnya yang paling fenomenal, ketika melemparkan tongkatnya menjadi ular besar, serta peristiwa membelah laut Merah atas kuasa Allah SWT. Nabi Musa menerima kitab Taurat dari Allah.

8 dari 8 halaman

Nabi Isa sebagai putra Maryam yang kisahnya tertuang dalam kitab suci Al-Quran. Melalui perantara malaikat Jibril, Nabi Isa menerima perintah dari Allah untuk menyampaikan ajaran Islam dan kitab Injil, sebagai penyempurna kitab sebelumnya.

Nabi Isa terkenal dengan kisahnya, atas izin Allah dapat menghidupkan kembali burung yang terbuat dari tanah liat. Lalu menyembuhkan penyakit parah, serta membuat orang buta kembali melihat.

5. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad atau bisa dikenal sebagai Rasulullah ini lahir pada 20 April 571 Masehi/12 Rabiul Awwal tahun Gajah. Beliau sudah dikenal memiliki perangai yang luar biasa baik sejak kecil, terkenal tidak pernah berbohong dan tidak bermaksiat. Hingga akhirnya mendapat gelar al-Amin atau orang terpercaya.

Salah satu mukjizat beliau yang terjaga hingga kini ialah keberadaan kitab suci Al-Quran sebagai pedoman umat muslim.

Itulah beberapa penjelasan perbedaan Nabi dan Rasul lengkap menurut Islam yang diketahui. Sebagai tambah ilmu pengetahuan, serta meningkatkan keimanan terhadap ajaran agama Islam. Semoga bermanfaat.

[kur]