Daun Insulin Gempur Diabetes Tanaman daun insulin sering disebut juga tanaman yakon. Sedangkan nama ilmiahnya, yakni Smallanthus sonchifolia. Ciri-ciri tanaman ini antara lain berdaun hijau tua, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster. Selain itu tanaman daun insulin masih sekerabat dengan bunga matahari dan berasal dari Pengunungan Andes di Peru lalu menyebar ke sejumlah belahan dunia termasuk Indonesia. Terutama bagian daunnya banyak digunakan untuk membantu menggempur diabetes. Cara membuat ramuannya yakni cukup dengan merebus lima lembar daun insulin segar dengan air bersih dua gelas. Ketika air tinggal tersisa separohnya segera diangkat. Air tersebut diminum dua kali sehari, masing-masing satu setengah gelas. Jika kadar gula darah sudah normal, mengonsumsi ramuan daun insulin dihentikan. Cara lain memanfaatkan daun yakon, yakni dengan menjemur lima daun yakon secara terbalik. Setelah kering, digerus sampai menghasilkan 15 gram wujud serbuk. Hasilnya dilarutkan dalam 600 ml air mendidih. Air berwarna hijau tersebut diminum tiga kali sehari, pagi, siang dan malam hari. Bahkan bagian umbi tanaman yakon mempunyai rasa manis serta dapat dimakan mentah, dikukus atau juga digoreng. Umbi yakon juga dapat dibuat jus dan dibuat konsentrat menjadi sirup dan pemanis. Untuk meningkatkan rasa manis pada umbi, sebelum dikonsumsi sebaiknya umbi dijemur dibawah sinar matahari sampai kulitnya berkerut. Lalu dikupas kulitnya, maka daging umbi dapat dimakan langsung atau diolah. Umbi yakon ini sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dan orang-orang yang diet karena umbi yakon mengandung insulin, yaitu sejenis gula yang tak dapat dicerna, sehingga walaupun rasanya manis tetapi kandungan kalorinya rendah. Adapun cara perbanyakan tanaman ini cukup mudah, yaitu dengan setek batang. Perawatannya pun cukup mudah, seperti rutin disiram pagi dan sore hari ketika tak ada air hujan. Yakon dapat tumbuh subur apabila jika tanah untuk menanamnya kaya unsur hara.
TRENDING | 5 Februari 2022 09:01 Reporter : Kurnia Azizah Merdeka.com - Masyarakat Indonesia acap kali mengkategorikan penyakit diabetes dalam dua jenis, yakni diabetes kering dan diabetes basah. Meski dalam dunia medis sendiri, sebenarnya istilah tersebut tidak ada. Hal ini dibedakan karena diabetes kering adalah sebutan untuk penderita diabetes dengan bekas luka berwarna hitam di kulit. Tanpa disertai luka terbuka. Sementara diabetes basah adalah jenis diabetes yang memiliki bekas luka terbuka, disertai nanah dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Penderita penyakit gula yang luka luarnya cepat sembuh, disebut sebagai penyakit gula kering. Sejatinya diabetes tidak dapat disembuhkan total, tapi penyakit ini bisa ditangani dan dikontrol. Maksudnya, penderita diabetes harus mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal. Sehingga tidak menyebabkan komplikasi. Simak beberapa cara mengobati diabetes kering secara alami berikut ini, seperti dihimpun dari Medical News Today dan Healthline, Jumat (4/2). 2 dari 6 halaman
Shutterstock/Piotr Adamowicz Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa diabetes kering dan diabetes basah itu serupa. Dalam ilmu kedokteran, tak ada istilah untuk kedua jenis tersebut. Secara umum diabetes terbagi dalam tiga jenis, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional selama masa kehamilan. Jenis diabetes yang kurang umum termasuk diabetes monogenik dan diabetes terkait fibrosis kistik. Diabetes adalah suatu kondisi kemampuan tubuh yang terganggu dalam memproses glukosa darah, atau lebih dikenal sebagai gula darah. Ada beberapa jenis dengan cara mengobati diabetes yang memiliki berbagai perawatan. Tanpa pengawasan yang berkelanjutan, diabetes dapat menyebabkan penumpukan gula dalam darah. Lalu meningkatkan risiko komplikasi, termasuk stroke dan penyakit jantung. Berbagai jenisnya ini dapat terjadi dan cara mengobati diabetes tergantung kondisi. Tidak semua diabetes berasal dari seseorang yang kelebihan berat badan atau menjalani gaya hidup yang tidak aktif. (mdk/kur) Baca juga: 3 dari 6 halaman
©www.youtube.com/VetVid Diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes remaja. Terjadi saat tubuh tidak memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memecah gula dalam darah untuk digunakan di seluruh tubuh. Seseorang yang hidup dengan diabetes tipe 1, mungkin bisa didiagnosis sejak masa kanak-kanak. Orang yang hidup dengan diabetes tipe 1 perlu memberikan insulin secara teratur. Bisa melalui suntikan atau pompa insulin. Tidak ada obat untuk diabetes tipe 1. Jika sudah didiagnosis, sebaiknya secara teratur memantau kadar gula darah, mengelola insulin, dan membuat beberapa perubahan gaya hidup. Terdapat empat jenis insulin yang umum digunakan. Dibedakan berdasarkan seberapa cepat kerjanya dan seberapa lama efeknya bertahan, yaitu:
4 dari 6 halaman
ilustrasi diabetes pada anak ©www.mirror.co.uk Penderita diabetes tipe 2 tidak menggunakan insulin secara efektif. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), diabetes tipe 2 yang paling umum, dan memiliki hubungan kuat dengan obesitas. Beberapa penderita diabetes tipe 2 bisa membutuhkan insulin, sebagian lainnya tidak. Dalam banyak kasus, cara mengobati diabetes tipe 2 ini dengan langkah berikut:
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan gula darah, maka diperlukan minum obat tambahan. Obat-obatan ini menurunkan gula darah Anda dengan berbagai cara, seperti Metformin (Glucophage), Linagliptin (Tradjenta), saxagliptin (Onglyza), dan sitagliptin (Januvia), Nateglinide (Starlix) and repaglinide (Prandin) dan masih banyak lagi berdasarkan hasil dari pemeriksaan medis. Baca juga: 5 dari 6 halaman
Shutterstock/Rustle Tipe diabetes satu ini, biasanya terjadi selama kehamilan. Saat seorang wanita menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), antara 2-10% wanita hamil setiap tahun mengakibatkan diabetes gestasional. Individu yang kelebihan berat badan saat hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini. CDC menambahkan, sekitar 50% orang dengan diabetes gestasional nantinya akan mengembangkan diabetes tipe 2. Cara mengobati diabetes gestasional ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola gula darah, seperti:
Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi selama kehamilan. Sehingga Anda patut menjaga pola hidup sehat selama masa kehamilan. Sedangkan menurut studi dari Mayo Clinic, sekitar 10 hingga 20 persen wanita dengan diabetes gestasional akan membutuhkan insulin untuk menurunkan gula darah. Langkah ini terbilang aman untuk bayi yang sedang tumbuh. 6 dari 6 halaman
Shutterstock/donskarpo Pradiabetes atau diabetes ambang terjadi saat kadar gula darah seseorang meningkat, tapi tak cukup untuk diagnosis diabetes. Supaya bisa terdiagnosis pradiabetes, maka harus memenuhi kriteria berikut:
Mengapa hal ini penting? Karena orang yang hidup dengan pradiabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Bahkan terkadang tak mengalami gejala diabetes penuh. Sehingga cukup sulit terdeteksi. Cara mengobati diabetes tipe ini, tentunya dengan mengubah ke pola hidup sehat dan bergerak aktif. Faktor risiko seseorang mengembangkan pradiabetes dan diabetes tipe 2 serupa, termasuk:
Baca juga: |