Apa yang menyebabkan seseorang harus melakukan sujud sahwi

Oase.id - Manusia tidak luput dari perkara lupa, termasuk ketika melaksanakan ibadah salat. Biasanya yang sering terjadi adalah lupa jumlah rakaat atau bacaan dalam salat. Nah, jika hal ini terjadi, kita dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi. Apa itu sujud sahwi?

Pengertian Sujud Sahwi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sujud sahwi memiliki arti sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu bilangan rakaat salatnya. Sedangkan menurut syara sahwi memiliki makna dua kali sujud yang dilakukan sebelum salam. Dalam sebuah karangan Syekh Abdullah Bafadhl yang menjelaskan tentang sujud sahwi,

و سجود السهو وإن كثر سجدتان كسجود الصلاة. ومحل سجود السهو بين التشهد والسلام، ويفوت بالسلام عامدا، وكذا ناسيا إن طال الفصل، فإن قصر الفصل عاد إلى السجو د وصار عائدا إلى الصلاة

“Sujud sahwi meski banyak (pelanggaran) tetap dua sujud seperti sujud salat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam salat,” (Syekh Abdullah Bafadhl, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah)

Hukum Sujud Sahwi

Perlu diketahui, hukum dari sujud sahwi adalah sunah, bukan wajib. Jika saat salat tak perlu khawatir akan kesahihan salat tanpa sujud sahwi.

Penyebab Sujud Sahwi

Dalam kitab Safinatun An-Najah, ada empat penyebab seseorang disunahkan untuk melaksanakan sujud sahwi.

أسباب سجود السهو أربعة :الأول ترك بعض من أبعاض الصلاة أو بعض البعض ، الثاني فعل مايبطل عمده ولايبطل سهوه إذا فعله ناسيا ، الثالث نقل ركن قولي إلى غير محله ، الرابع إيقاع ركن فعلي مع احتمال الزيادة

Artinya, Penyebab sujud sahwi ada empat yaitu:

  • Meninggalkan sebagian dari ab'adus salat.
  • Mengerjakan dengan sengaja atau lupa telah mengerjakan sesuatu yang membatalkan salat.
  • Memindah rukun qauli (ucapan) bukan pada tempatnya, seperti membaca Al-Fatihah saat sujud.
  • Mengerjakan rukun Fi’li (yang diperbuat) dengan kemungkinan kelebihan, seperti seseorang yang melaksanakan salat isya’ ragu apakah telah sampai rakaat ketiga atau sudah keempat.

Tata cara sujud sahwi

Berikut cara melakukan sujud sahwi sebelum salam. Diriwayatkan ‘Abdullah bin Buhainah,

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

“Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224)

Adapun cara tata sujud sahwi setelah salam. Diriwayatkan Abu Hurairah,

فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

“Lalu beliau salat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229)

Bacaan Sujud Sahwi

Sebagian ulama menganjurkan saat sujud sahwi membaca doa sebagai berikut,

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw”

“Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa”


(ACF)

Jakarta -

Apakah sahabat hikmah pernah tiba-tiba lupa dengan gerakan sholat, lupa dengan bacaannya bahkan jumlah rakaat saat sholat? Sebagai solusi, biasanya umat muslim akan melakukan sujud sahwi setelah sholat. Bagaimana penjelasannya?

Pengertian Sujud Sahwi
Melansir dari buku Serba-serbi Sujud Sahwi karya Maharati Marfuah, Lc, kata sahwi merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya lupa atau lalai.

Sementara itu, menurut ahli fiqih, sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di akhir sholat atau setelahnya karena adanya kekurangan, baik dengan meninggalkan apa yang diperintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang tanpa sengaja.

Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dan dikisahkan oleh Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: "Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." (HR. Muslim no. 571).

Sebab Sujud Sahwi
Seperti yang dikutip dari buku Sujud Sahwi, Sujud karena Lupa dalam Shalat yang ditulis oleh Al Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-ÕUtsaimin, penjelasan mengenai sebab-sebab dilakukan sujud sahwi terdapat tiga kondisi, yaitu menambah, mengurangi, dan ragu dalam sholat fardhu atau sunnah karena lupa.

Oleh sebab itu, diwajibkan untuk melakukan sujud sahwi. Berikut ini tata cara lengkap mengenai sujud sahwi yang dirangkum oleh detikcom.

Tata Cara Sujud Sahwi
Menurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama, sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapa pun kesalahan dalam sholatnya. Sujud sahwi menurut sunnah dilakukan di dalam salam.

Sebagaimana diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buhainah dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari nomor 1224 dan Imam Muslim nomor 570:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

Artinya: "Setelah beliau (Rasulullah SAW) menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

1. Didahului dengan Takbir
Sebagian ulama berpendapat, wajib untuk mengucap takbir sebelum mengerjakan sujud sahwi yang dilakkan sebelum atau setelah memberi salam. Hal ini pun disebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah.

"Beliau (Nabi) sholat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir," (HR. Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah).

2. Dilakukan seperti sujud biasa
Sujud sahwi dilakukan sesuai dengan adab sujud biasa artinya sujud dengan tujuh anggota tubuh (kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki).

Kemudian menjauhkan kedua lengan dari kedua lambung, menjauhkan perut dari kedua paha, merenggangkan kedua lutut dan saat sujud bisa membaca:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Bacaan latin: Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.

Artinya: "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.

3. Bila lupa, dianjurkan diulang kembali
Menurut Syekh Abdullah Bafadhl, cara sujud sahwi dilakukan dengan melakukan dua kali sujud sebelum salam. Bila seseorang lupa melakukan sujud sahwi, maka dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam sholat dan melakukan sujud sahwi.

"Sujud sahwi meski banyak (yang dilupakan dalam sholat) tetap dua sujud seperti sujud sholat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam sholat." (Lihat Syekh Abdullah Bafadhl, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 244-246).

Hukum Sujud Sahwi

Masih mengutip dari buku yang sama, diperintahkan mengerjakannya hanya sebab kelupaan di dalam pelaksanaan sholat fardhu atau sholat sunnah.

Oleh karena itu, hukum mengerjakannya dalam sholat sunnah adalah sama dengan hukum mengerjakannya dalam sholat fardhu.

Sementara itu, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri mengatakan, mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang makmum yang lupa di belakang imam tidak wajib melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa. "Maka ia (makmum) wajib melakukan sujud bersamanya," kata dia.

(nwy/nwy)

MuslimTerkini.com - Apa saja penyebab sujud syahwi ? Bagaiamana cara melakukannya, berikut adalah ulasan lengkapnya.

Ialah sujud syahwi, sujud ini dilakukan di akhir sholat. Ketika melakukan kesalahan atau adanya kekurangan dalam sholat, maka seseorang harus melaksanakan sujud syahwi.

Secara bahasa, syahwi adalah lalai atau lupa. Kemudian jika diartikan lebih panjang maksud syahwi adalah sebuah kesalahan oleh seseorang dalam shalatnya, yang menyebabkan wajibnya mengganti dengan sujud di akhir shalat sebagai pengganti kesalahan itu.

Misal, seseorang lupa atau ragu ia sudah melaksanakan rakaat ke berapa. Atau ia ragu atas sujud yang ia lakukan sudah berapa kali.

Baca Juga: S Mart untuk Pesantren, Yuk Dukung Gerakan Wakaf Produktif ini dan Dapatkan Keuntungan Luar Biasa

Dalam hal ini, Imam Syafii melalui Fikih Manhaji menyebutkan sejumlah faktor yang mengharuskan seseorang melakukan sujud syahwi dalam sholat.

Pertama, meninggalkan sunnah ab’adh, seperti tasyahud awal dan qunut. Dalam sebuah hadis, Abdullah bin Buhainah berkata, “Rasulullah SAW pernah mengerjakan sholat dua rakaat bersama kami, beliau duduk usai mengerjakan dua rakaat zhuhur diikuti oleh beberapa yang lain. Saat menunggu beliau mengucapkan salam pertanda sholat usai, beliau bertakbir lagi lalu sujud dua kali dari duduk. Baru kemudian beliau mengucapkan salam,”.

Dari Mughirah bin Syu’bah, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian terlanjur berdiri, maka jika berdirinya belum sempurna hendaklah ia duduk. Tapi jika berdirinya sudah sempurna, maka tidak usah duduk tapi sujud syahwi,”.

Kedua, ragu dalam jumlah rakaat. Dalam kondisi ini, ambil lah rakaat yang paling sedikit lalu menyempurnakan sisanya. Setelah itu lakukan sujud syahwi karena ada kemungkinan rakaat sholatnya berlebih.

Baca Juga: Waktu Mustajab Untuk Berdoa, dr. Zaidul Akbar: Yuk Semangat Mendoakan Orang Lain


Page 2

Misalnya, lupa apakah sholat zhuhur sudah tiga atau empat rakaat. Buang rasa ragu tersebut dan yakinkan tiga rakaat, lalu genapkan satu rakaat. Sebelum salam, lakukan sujud dua kali sebagai pengganti barangkali shalatnya lima rakaat.

Namun apabila rasa ragu itu muncul usai sholat, maka keabsahan shalat tidak terpengaruh sedikit pun. Kecuali ragu-ragu dalam niat dan takbiratul ihram. Jika ini terjadi, maka wajib diulang.

Ketiga, mengerjakan larangan yang dapat membatalkan sholat jika disengaja. Misalnya lupa mengucapkan beberapa kata, atau menambah rakaat sholat. Jika teringat akan hal itu pada saat shalat, sunnah baginya melakukan sujud syahwi.

Keempat, melakukan rukun, sunnah ab’adh, atau membaca surah tidak pada tempatnya. Misalnya, membaca Al-Fatihah pada waktu duduk tasyahud, membaca qunut waktu rukuk, membaca surah yang disunahkan setelah Al-Fatihah waktu I’tidal. Jika ini semua dilakukan, disunahkan melakukan sujud syahwi di akhir shalat.

Baca Juga: Surat Al Baqarah Ayat 104-105 Latin, Arab, dan Artinya Tentang Olokan Orang Kafir

Tata cara sujud syahwi

Sujud syahwi dilakukan dua kali persis seperti sujud sholat pada umumnya. Niatnya, mengerjakan sujud syahwi dan dilakukan sebelum salam.

Jika sujud belum dilakukan karena lupa atau disengaja lama setelah salam, maka tidak perlu lagi sujud. Jika jaraknya dari salam tidak lama, sujud masih dapat dilakukan dengan cara sujud dua kali. Niatnya sujud syahwi, lalu melakukan salam lagi.

Adapun hukum sujud syahwi adalah sunnah di saat adanya salah satu sebab dari penyebab-penyebab sebagaimana yang disebutkan di atas. Maka dari itu shalat tetap sah jika sujud tidak dilakukan karena bukan wajib. Hal ini karena sujud syahwi tidak disyariatkan sebagai pengganti wajib.

Baca Juga: Gunakan Panduan Dari Rasulullah Ini Untuk Mendidik Anakmu, Ustadz Khalid Basalamah: Diriwayatkan Oleh Rasul


Page 3