Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. Show
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama. 1. Drama Baru / Drama Modern 2. Drama Lama / Drama Klasik Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita : 1. Drama Komedi 2. Drama Tragedi 3. Drama Tragedi Komedi 4. Opera 5. Lelucon / Dagelan 6. Operet / Operette 7. Pantomim 8. Tablau 9. Passie 10. Wayang
Sebuah melodrama memiliki plot yang menarik dan menegangkan dengan banyak tikungan dan putaran dan ketegangan. Melodrama adalah subgenre dari drama, ditandai dengan karakter stereotip , emosi yang berlebihan, dan konflik antarpribadi. Apa Yang Dimaksud Dengan Movie Clip Ahli Soal Untuk mengetahui apa saja yang termasuk pada pendekatan drama.Apa yang dimaksud dengan drama tragedi. Dalam satu adegan, lakon yang digambarkan tidak mengalami. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Drama adalah suatu aksi atau perbu. Umum / oleh admin / 22/01/2022. Mathema atau peran utama mengalami hambatan, pathema atau klimaks peran utama yang berujung tragis salah satu mengalami kecacatan baik fisik maupun psikis hingga berujung pada kematian. Jenis lakon yang kedua adalah lakon komedi. Apa yang dimaksud dengan drama? Tragedi atau duka ceria adalah drama yang mengandung rasa sakit dan kesedihan. Ketidakberdayaan manusia melawan nasib hidup mengakibatkan manusia menjalani tragedi demi tragedi. Tragedi biasanya ada dalam kamus atau glossary berikut ini untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Peristiwa di masa lalu/kilas balik. Apa yang dimaksud dengan drama? Pengertian, jenis, istilah drama (sendratari, tragedi, komedi, opera, tablo) 1. (1) tempat terjadinya suatu peristiwa; Drama merupakan bentuk karya sastra yang mengilustrasikan kehidupan dengan menyampaikan sebuah permasaalahan lewat dialog. Contohnya tragedi bandung lautan api, tragedi marsinah dan masih banyak lainnya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan flashback! Kekeliruan demikian terjadi karena kekeliruan dengan istilah drama dalam hidup keluarga. Pengertian drama adalah karya sastra yang menggunakan dialog sebagai unsur utama dalam mengisahkan suatu cerita, kisah atau peristiwa yang dibalut menggunakan berbagai macam media seni lainnya seperti seni peran, seni musik dan seni rupa. Drama dibedakan menjadi dua yakni drama modern dan drama tradisional. Ada orang yang menganggap drama sebagai lakon yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan sebagai sandiwara tragedi. Makna istilah sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan melakukan perlambangan atau sebuah simbol yang mewakili pesan yang ingin disampaikan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Tragekomedi adalah sejenis drama yang merupakan kombinasi dari komedi dan tragedi. Sebab berdasarkan informasi dan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum yang dimaksud dengan pengertian drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala apa yang terlihat dalam pentas) yang dapat menimbulkan perhatian, kehebatan dan ketegangan pada pendengar atau penonton. Kisah di dalam drama tragedi adalah perjuangan tokoh mulia yang menjadi pahlawan untuk menentang berbagai perlawanan terhadap dirinya. Penentangan ini bersifat tidak adil karena adanya perbedaan kekuatan. Yang dimaksud dengan tragedi adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel. Apa yang dimaksud dengan melodrama. Sendratari adalah kombinasi atau gabungan antara seni drama dan seni tani. Komedi tragedi drama dapat berupa komedi dan tragedi. Terangkan yang dimaksud dengan flashback. Makna dari istilah ini adalah:
Apa yang dimaksud dengan Latar dalam Drama? Ilmu Sastra Apa Yang Dimaksud Dengan Drama Sejarah. IlusiSolusi Apa yang Dimaksud dengan Drama? Ini Jawaban Lengkapnya Apa itu DRAMA? Berikut adalah Pengertian Drama Menurut Apa Yang Dimaksud Pengertian Pergelaran Teater? Ini Arti Apa itu Drama? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Apakah Yang Dimaksud Dengan Teater? Ini Pengertiannya Apa Yang Dimaksud Dengan Drama ? Pengertian, Jenis, Unsur, Sandiwara dikata juga drama, merupakan sebuah pertunjukan pentasan sebuah kisah atau dikata pula lakon dalam bahasa Jawa. Sebuah sandiwara bisa sesuai skenario atau tidak. Apabila tidak, karena itu semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia didefinisikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Gugusan Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu bisa ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal merupakan gugusan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini bisa bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah. Tautan luar
edunitas.com Page 2Sandiwara dikata juga drama, merupakan sebuah pertunjukan pentasan sebuah kisah atau dikata pula lakon dalam bahasa Jawa. Sebuah sandiwara bisa sesuai skenario atau tidak. Apabila tidak, karena itu semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia didefinisikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Gugusan Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu bisa ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal merupakan gugusan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini bisa bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah. Tautan luar
edunitas.com Page 3Sandiwara dikata juga drama, merupakan sebuah pertunjukan pentasan sebuah kisah atau dikata pula lakon dalam bahasa Jawa. Sebuah sandiwara bisa sesuai skenario atau tidak. Apabila tidak, karena itu semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia didefinisikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Gugusan Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu bisa ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal merupakan gugusan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini bisa bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah. Tautan luar
edunitas.com Page 4Sandiwara dikata juga drama, merupakan sebuah pertunjukan pentasan sebuah kisah atau dikata pula lakon dalam bahasa Jawa. Sebuah sandiwara bisa sesuai skenario atau tidak. Apabila tidak, karena itu semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia didefinisikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Gugusan Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu bisa ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal merupakan gugusan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini bisa bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah. Tautan luar
edunitas.com Page 5Sandiwara dikata juga drama, merupakan sebuah pertunjukan pentasan sebuah kisah atau dikata pula lakon dalam bahasa Jawa. Sebuah sandiwara bisa sesuai skenario atau tidak. Apabila tidak, karena itu semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia didefinisikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Gugusan Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu bisa ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal merupakan gugusan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini bisa bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah. Tautan luar
edunitas.com Page 6Pria berpakaian norma budaya Toraja di Mamasa (tahun 1937) Kabupaten Mamasa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar, dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan memakai mobil dari kota Pare-Pare, pusat daerah pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km. Batas WilayahKecamatanKabupaten Mamasa awalnya terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Mamasa, Mambi, Sumarorong dan Pana, akhir mengembang menjadi 17 kecamatan dan 123 kelurahan/desa. [2] Masyarakat dan KetenagakerjaanBanyak masyarakat Kabupaten Mamasa sebanyak 125.088 orang yang terdiri dari laki-laki 62.132 orang dan perempuan 62.956 orang. Keadaan SosialKesehatan
AgamaMasyarakat Mamasa mayoritas memeluk agama Kristen dengan presentasi sebagai berikut:
Tempat peribadatan terdiri atas:
[3] Potensi DaerahSektor PertanianHasil pertanian Kabupaten Mamasa di selangnya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sektor PerkebunanHasil perkebunan Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikemudikan petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Mamasa, semasa sedang menjadi bidang dari Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti Kabupaten Tana Toraja. Sektor PeternakanPembangunan sub sektor peternakan diarahkan bagi meningkatkan populasi dan produksi ternak bagi memenuhi makanan masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan bagi meningkatkan pendapatan peternak. Di selang populasi ternak yang mengembang di Kabupaten Mamasa adalah ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan bagi macam unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal. Sektor PariwisataKabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Propinsi Sulawesi Barat. http://makassar.antaranews.com/berita/24804/pemprov-sulbar-canangkan-mamasa-destinasi-wisata-2011 Kabupaten Mamasa mempunyai beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Dunia Cairan Terjun Sarambu, Permandian Cairan Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan Mamasa,wisata dunia cairan terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik. Referensi
Pranala luar
edunitas.com Page 7Pria berpakaian norma budaya Toraja di Mamasa (tahun 1937) Kabupaten Mamasa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar, dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan memakai mobil dari kota Pare-Pare, pusat daerah pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km. Batas WilayahKecamatanKabupaten Mamasa awalnya terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Mamasa, Mambi, Sumarorong dan Pana, belakang mengembang menjadi 17 kecamatan dan 123 kelurahan/desa. [2] Penduduk dan KetenagakerjaanJumlah penduduk Kabupaten Mamasa sebanyak 125.088 orang yang terdiri dari laki-laki 62.132 orang dan perempuan 62.956 orang. Keadaan SosialKesehatan
AgamaPenduduk Mamasa mayoritas memeluk agama Kristen dengan presentasi sebagai berikut:
Lokasi peribadatan terdiri atas:
[3] Potensi DaerahSektor PertanianHasil pertanian Kabupaten Mamasa di selangnya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sektor PerkebunanHasil perkebunan Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikemudikan petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Mamasa, semasa sedang menjadi anggota dari Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti Kabupaten Tana Toraja. Sektor PeternakanPembangunan sub sektor peternakan diarahkan bagi meningkatkan populasi dan produksi ternak bagi memenuhi makanan masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan bagi meningkatkan pendapatan peternak. Di selang populasi ternak yang mengembang di Kabupaten Mamasa adalah ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan bagi jenis unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal. Sektor PariwisataKabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Propinsi Sulawesi Barat. http://makassar.antaranews.com/berita/24804/pemprov-sulbar-canangkan-mamasa-destinasi-wisata-2011 Kabupaten Mamasa mempunyai beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Dunia Cairan Terjun Sarambu, Permandian Cairan Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan Mamasa,wisata dunia cairan terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik. Referensi
Pranala luar
edunitas.com Page 8Pria berpakaian norma budaya Toraja di Mamasa (tahun 1937) Kabupaten Mamasa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar, dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan memakai mobil dari kota Pare-Pare, pusat daerah pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km. Batas WilayahKecamatanKabupaten Mamasa awalnya terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Mamasa, Mambi, Sumarorong dan Pana, belakang mengembang menjadi 17 kecamatan dan 123 kelurahan/desa. [2] Penduduk dan KetenagakerjaanJumlah penduduk Kabupaten Mamasa sebanyak 125.088 orang yang terdiri dari laki-laki 62.132 orang dan perempuan 62.956 orang. Keadaan SosialKesehatan
AgamaPenduduk Mamasa mayoritas memeluk agama Kristen dengan presentasi sebagai berikut:
Lokasi peribadatan terdiri atas:
[3] Potensi DaerahSektor PertanianHasil pertanian Kabupaten Mamasa di selangnya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sektor PerkebunanHasil perkebunan Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikemudikan petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Mamasa, semasa sedang menjadi anggota dari Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti Kabupaten Tana Toraja. Sektor PeternakanPembangunan sub sektor peternakan diarahkan bagi meningkatkan populasi dan produksi ternak bagi memenuhi makanan masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan bagi meningkatkan pendapatan peternak. Di selang populasi ternak yang mengembang di Kabupaten Mamasa adalah ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan bagi jenis unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal. Sektor PariwisataKabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Propinsi Sulawesi Barat. http://makassar.antaranews.com/berita/24804/pemprov-sulbar-canangkan-mamasa-destinasi-wisata-2011 Kabupaten Mamasa mempunyai beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Dunia Cairan Terjun Sarambu, Permandian Cairan Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan Mamasa,wisata dunia cairan terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik. Referensi
Pranala luar
edunitas.com Page 9Pria berpakaian norma budaya Toraja di Mamasa (tahun 1937) Kabupaten Mamasa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar, dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan memakai mobil dari kota Pare-Pare, pusat daerah pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km. Batas WilayahKecamatanKabupaten Mamasa awalnya terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Mamasa, Mambi, Sumarorong dan Pana, akhir mengembang menjadi 17 kecamatan dan 123 kelurahan/desa. [2] Masyarakat dan KetenagakerjaanBanyak masyarakat Kabupaten Mamasa sebanyak 125.088 orang yang terdiri dari laki-laki 62.132 orang dan perempuan 62.956 orang. Keadaan SosialKesehatan
AgamaMasyarakat Mamasa mayoritas memeluk agama Kristen dengan presentasi sebagai berikut:
Tempat peribadatan terdiri atas:
[3] Potensi DaerahSektor PertanianHasil pertanian Kabupaten Mamasa di selangnya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sektor PerkebunanHasil perkebunan Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikemudikan petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Mamasa, semasa sedang menjadi bidang dari Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti Kabupaten Tana Toraja. Sektor PeternakanPembangunan sub sektor peternakan diarahkan bagi meningkatkan populasi dan produksi ternak bagi memenuhi makanan masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan bagi meningkatkan pendapatan peternak. Di selang populasi ternak yang mengembang di Kabupaten Mamasa adalah ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan bagi macam unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal. Sektor PariwisataKabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Propinsi Sulawesi Barat. http://makassar.antaranews.com/berita/24804/pemprov-sulbar-canangkan-mamasa-destinasi-wisata-2011 Kabupaten Mamasa mempunyai beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Dunia Cairan Terjun Sarambu, Permandian Cairan Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan Mamasa,wisata dunia cairan terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik. Referensi
Pranala luar
edunitas.com Page 10
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang terletak dalam Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dengan ibu kota Batusangkar 0°27′12″S 100°35′38″E / 0.45333°S 100.59389°E / -0.45333; 100.59389. Kabupaten ini merupakan kabupaten terkecil sebagai luas wilayahnya, yaitu 133.600 Ha (1.336 km2), dengan banyak penduduknya berlandaskan sensus pada tahun 2006 adalah 345.383 jiwa yang terbagi atas 14 disktrik, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan agraris, semakin 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Kabupaten Tanah Datar merupakan Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menobatkan Kabupaten Tanah Datar sbg satu dari empat kawasan sangat berprestasi dan sukses menerapkan otonomi kawasan[2]. Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar, kala ini di Kabupaten Tanah Datar masih banyak ada peninggalan sejarah seperti prasasti atau batu bersurat terutama peninggalan zaman Adityawarman. GeografisSecara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17" LS - 00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT[3] . Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut[2]. TopografisKabupaten Tanah Datar terletak di antara dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Kondisi topografi ini didominasi oleh kawasan perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak. Kondisi topografis Kabupaten Tanah Datar adalah sbg berikut:
IklimSecara umum iklim di kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah sedang dengan temperatur antara 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata semakin dari 3.000 mm per tahun. Hujan kebanyakan turun pada bulan September hingga bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini mengakibatkan ketersediaan air cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian secara luas mampu dikembangkan. Batas wilayahKabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu: Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar ada semakin dari 25 buah sungai. Guna simbolSimbol kawasan Kabupaten Tanah Datar ada bangun perisai bidang lima yang di dalamnya terdapat:
Pengertian dari bidang bangunBangun perisai bidang lima, melambangkan bahwa kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, sbg bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pengertian dari bidang sudut gambar/lukisanBalai norma budaya gonjong limaBalai norma budaya melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam akal khas masyarakat Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sbg simbol konsekuensi dalam menerapkan demokrasi. Atap balai norma budaya yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni yang didirikan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita agung sebagai kebahagiaan bersama Atap balai norma budaya dengan lima gonjong, satu gonjong pada bagian depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni yang didirikan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita agung sebagai kebahagiaan bersama. Masjid berjenjang, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung. Mesjid bergonjong dan berkubahMasjid berjenjang, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung. Padi dan kapasPadi dan kapas melambangkan cita-cita masyarakat Tanah Datar menuju kehidupan berpihak kepada yang ada dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Keris pusakaKeris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot masyarakat Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya. Pengertian warnaPengertian dari warna yang ada pada lambang,
Pengertian dan makna semboyanBerikutnya juga ada sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Maknanya sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kebutuhan pribadi dihargai dalam batas selama tak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Demikian pula dalam menerapkan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam guna "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kebutuhan pribadi dihargai dalam batas selama tak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Guna falsafah simbolPengertian falsafah dari simbol mencerminkan jiwa akal dan kehidupan masyarakat Tanah Datar yang bersendikan norma budaya dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berlandaskan alur dan patut. "Adun dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen menerapkan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang berpihak kepada yang ada dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila. InfrastrukturGedung nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar yang menjadi ikon baru Batusangkar Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sbg pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari aktivitas produksi, pascapanen dan pemasaran. Sementara itu kondisi jaringan jalan yang ada belum mampu mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian tersebut, hal ini terlihat dari masih banyaknya ruas jalan yang luasnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak dan masih banyak ruas jalan yang melewati lokasi pertanian belum mampu dilewati kendaraan roda dua sekalipun, dengan mengatasi penanganan jaringan jalan ini, karenanya tentunya aktivitas sektor pertanian akan semakin ekonomis sehingga dengan sendirinya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan sekaligus akan meningkatkan pengembangan wilayah dari Kabupaten Tanah Datar itu sendiri[4]. Pada kala ini pembangunan jalan di Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya hanya berupa memperbaiki kualitas jalan, sementara pembukaan jalan baru dipandang masih belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Selama tahun 2007 banyak jembatan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Banyak jembatan yang sangat banyak ada di Disktrik Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km. PendidikanSebagai data pendidikan tahun 2006/2007, sebagai Sekolah Dasar menunjukkan bahwa di Kabupaten Tanah Datar ada 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta, dengan banyak siswa seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di antaranya swasta dengan banyak siswa seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa banyak sekolah dan banyak siswa pada sekolah dasar banyakan jika dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah dasar. Potensi ekonomi Tanah DatarKabupaten Tanah Datar adalah kawasan agraris, semakin 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri. Masyarakat Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan masyarakat sebesar Rp223 miliar tahun 2004. Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar mampu dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tak Potensial. Sebagai sektor pertanian yang sangat potensial sebagai dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial sebagai dikembangkan adalah industri konstruksi yang didirikan sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial sebagai hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan sebagai sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu. Sektor usaha pertambanganKabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang dikelola oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate. Sektor usaha industriIndustri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan bijaksana sikek yang ada di Disktrik Sepuluh Koto, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri akbar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tanah Datar sampai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar. Sektor usaha pariwisataLuhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Disktrik Pariangan. Banyak bukti yang masih ada di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sbg arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke kawasan lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam. Di Kabupaten Tanah Datar kala ini masih banyak ada peninggalan sejarah norma budaya Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan kebiasaan norma budaya Minangkabau. Ikrar “Norma budaya Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini dinamakan juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Disktrik Lintau Buo Utara. Kabupaten Tanah Datar sbg tempat asal mula suku Minangkabau sangat banyak memiliki tempat sejarah. Industri wisata di Kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial sebagai dikembangkan. Tempat wisata sejarah yang ada di Kabupaten Tanah Datar ini diantaranya Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Fort van der Capellen, Batu Batikam, dan Ustano Rajo. Sedangkan sebagai wisata alam dan kebiasaan di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian. Pustaka
Pranala luar
edunitas.com Page 11
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang terletak dalam Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dengan ibu kota Batusangkar 0°27′12″S 100°35′38″E / 0.45333°S 100.59389°E / -0.45333; 100.59389. Kabupaten ini merupakan kabupaten terkecil sebagai luas wilayahnya, yaitu 133.600 Ha (1.336 km2), dengan jumlah warganya berlandaskan sensus pada tahun 2006 adalah 345.383 jiwa yang terbagi atas 14 disktrik, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan agraris, lebih 70% warganya melakukan pekerjaan pada sektor pertanian, patut pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Kabupaten Tanah Datar merupakan Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Ilmu Indonesia (LIPI) menobatkan Kabupaten Tanah Datar sbg satu dari empat kawasan sangat berprestasi dan sukses menerapkan otonomi kawasan[2]. Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar, kala ini di Kabupaten Tanah Datar sedang banyak ada peninggalan sejarah seperti prasasti atau batu bersurat terutama peninggalan zaman Adityawarman. GeografisSecara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17" LS - 00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT[3] . Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut[2]. TopografisKabupaten Tanah Datar terletak di antara dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Kondisi topografi ini didominasi oleh kawasan perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak. Kondisi topografis Kabupaten Tanah Datar adalah sbg berikut:
IklimSecara umum iklim di kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah sedang dengan temperatur antara 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata lebih dari 3.000 mm per tahun. Hujan kebanyakan turun pada bulan September sampai bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini mengakibatkan ketersediaan air cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian secara luas mampu dikembangkan. Batas wilayahKabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu: Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar ada lebih dari 25 buah sungai. Guna simbolSimbol kawasan Kabupaten Tanah Datar ada bangun perisai bidang lima yang di dalamnya terdapat:
Pengertian dari bidang bangunBangun perisai bidang lima, melambangkan bahwa kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, sbg bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pengertian dari bidang sudut gambar/lukisanBalai norma budaya gonjong limaBalai norma budaya melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam akal khas warga Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sbg simbol konsekuensi dalam menerapkan demokrasi. Atap balai norma budaya yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni kontruksi khas Tanah Datar yang melambangkan sifat warga yang dinamis, melakukan pekerjaan berbuat dan bercita-cita agung sebagai kebahagiaan bersama Atap balai norma budaya dengan lima gonjong, satu gonjong pada bagian depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni kontruksi khas Tanah Datar yang melambangkan sifat warga yang dinamis, melakukan pekerjaan berbuat dan bercita-cita agung sebagai kebahagiaan bersama. Masjid berjenjang, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas warga Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung. Mesjid bergonjong dan berkubahMasjid berjenjang, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas warga Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung. Padi dan kapasPadi dan kapas melambangkan cita-cita warga Tanah Datar menuju kehidupan berpihak kepada yang ada dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Keris pusakaKeris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot warga Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya. Pengertian warnaPengertian dari warna yang ada pada lambang,
Pengertian dan makna semboyanBerikutnya juga ada sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Maknanya sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kebutuhan pribadi dihargai dalam batas selama tak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Demikian pula dalam menerapkan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam guna "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kebutuhan pribadi dihargai dalam batas selama tak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Guna falsafah simbolPengertian falsafah dari simbol mencerminkan jiwa akal dan kehidupan warga Tanah Datar yang bersendikan norma budaya dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berlandaskan alur dan patut. "Patut dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen menerapkan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang berpihak kepada yang ada dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila. InfrastrukturGedung nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar yang menjadi ikon baru Batusangkar Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sbg pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari aktivitas produksi, pascapanen dan pemasaran. Sementara itu kondisi jaringan jalan yang ada belum mampu mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian tersebut, hal ini terlihat dari sedang banyaknya ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak dan sedang banyak ruas jalan yang melewati lokasi pertanian belum mampu dilewati kendaraan roda dua sekalipun, dengan mengatasi penanganan jaringan jalan ini, karenanya tentunya aktivitas sektor pertanian akan lebih ekonomis sehingga dengan sendirinya mampu meningkatkan perekonomian warga setempat dan sekaligus akan meningkatkan pengembangan wilayah dari Kabupaten Tanah Datar itu sendiri[4]. Pada kala ini pembangunan jalan di Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya hanya berupa memperbaiki kualitas jalan, sementara pembukaan jalan baru dipandang sedang belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Selama tahun 2007 jumlah jembatan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Jumlah jembatan yang sangat banyak ada di Disktrik Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km. PendidikanSebagai data pendidikan tahun 2006/2007, sebagai Sekolah Dasar menunjukkan bahwa di Kabupaten Tanah Datar ada 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta, dengan jumlah siswa seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di antaranya swasta dengan jumlah siswa seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah siswa pada sekolah dasar banyakan jika dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah dasar. Potensi ekonomi Tanah DatarKabupaten Tanah Datar adalah kawasan agraris, lebih 70% warganya melakukan pekerjaan pada sektor pertanian, patut pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha warga pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri. Warga Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan warga sebesar Rp223 miliar tahun 2004. Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar mampu dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tak Potensial. Sebagai sektor pertanian yang sangat potensial sebagai dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial sebagai dikembangkan adalah industri konstruksi kontruksi sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial sebagai hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan sebagai sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu. Sektor usaha pertambanganKabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang diurus oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate. Sektor usaha industriIndustri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan bijaksana sikek yang ada di Disktrik Sepuluh Koto, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri akbar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tanah Datar sampai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar. Sektor usaha pariwisataLuhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Warga Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Disktrik Pariangan. Banyak bukti yang sedang ada di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sbg arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau mengembang dan berpindah ke kawasan lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam. Di Kabupaten Tanah Datar kala ini sedang banyak ada peninggalan sejarah norma budaya Minangkabau tersebut, patut berupa benda maupun tatanan kebiasaan norma budaya Minangkabau. Ikrar “Norma budaya Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini dinamakan juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Disktrik Lintau Buo Utara. Kabupaten Tanah Datar sbg tempat asal mula suku Minangkabau sangat banyak memiliki tempat sejarah. Industri wisata di Kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial sebagai dikembangkan. Tempat wisata sejarah yang ada di Kabupaten Tanah Datar ini diantaranya Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Fort van der Capellen, Batu Batikam, dan Ustano Rajo. Sedangkan sebagai wisata alam dan kebiasaan di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian. Pustaka
Tautan luar
edunitas.com Page 12
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang terletak dalam Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dengan ibu kota Batusangkar 0°27′12″S 100°35′38″E / 0.45333°S 100.59389°E / -0.45333; 100.59389. Kabupaten ini merupakan kabupaten terkecil sebagai luas wilayahnya, yaitu 133.600 Ha (1.336 km2), dengan jumlah warganya berlandaskan sensus pada tahun 2006 adalah 345.383 jiwa yang terbagi atas 14 disktrik, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan agraris, lebih 70% warganya melakukan pekerjaan pada sektor pertanian, patut pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Kabupaten Tanah Datar merupakan Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Ilmu Indonesia (LIPI) menobatkan Kabupaten Tanah Datar sbg satu dari empat kawasan sangat berprestasi dan sukses menerapkan otonomi kawasan[2]. Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar, kala ini di Kabupaten Tanah Datar sedang banyak ada peninggalan sejarah seperti prasasti atau batu bersurat terutama peninggalan zaman Adityawarman. GeografisSecara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17" LS - 00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT[3] . Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut[2]. TopografisKabupaten Tanah Datar terletak di antara dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Kondisi topografi ini didominasi oleh kawasan perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak. Kondisi topografis Kabupaten Tanah Datar adalah sbg berikut:
IklimSecara umum iklim di kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah sedang dengan temperatur antara 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata lebih dari 3.000 mm per tahun. Hujan kebanyakan turun pada bulan September sampai bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini mengakibatkan ketersediaan air cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian secara luas mampu dikembangkan. Batas wilayahKabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu: Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar ada lebih dari 25 buah sungai. Guna simbolSimbol kawasan Kabupaten Tanah Datar ada bangun perisai bidang lima yang di dalamnya terdapat:
Pengertian dari bidang bangunBangun perisai bidang lima, melambangkan bahwa kawasan Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, sbg bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pengertian dari bidang sudut gambar/lukisanBalai norma budaya gonjong limaBalai norma budaya melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam akal khas warga Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sbg simbol konsekuensi dalam menerapkan demokrasi. Atap balai norma budaya yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni kontruksi khas Tanah Datar yang melambangkan sifat warga yang dinamis, melakukan pekerjaan berbuat dan bercita-cita agung sebagai kebahagiaan bersama Atap balai norma budaya dengan lima gonjong, satu gonjong pada bagian depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni kontruksi khas Tanah Datar yang melambangkan sifat warga yang dinamis, melakukan pekerjaan berbuat dan bercita-cita agung sebagai kebahagiaan bersama. Masjid berjenjang, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas warga Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung. Mesjid bergonjong dan berkubahMasjid berjenjang, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas warga Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung. Padi dan kapasPadi dan kapas melambangkan cita-cita warga Tanah Datar menuju kehidupan berpihak kepada yang ada dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Keris pusakaKeris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot warga Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya. Pengertian warnaPengertian dari warna yang ada pada lambang,
Pengertian dan makna semboyanBerikutnya juga ada sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Maknanya sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kebutuhan pribadi dihargai dalam batas selama tak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Demikian pula dalam menerapkan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam guna "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kebutuhan pribadi dihargai dalam batas selama tak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Guna falsafah simbolPengertian falsafah dari simbol mencerminkan jiwa akal dan kehidupan warga Tanah Datar yang bersendikan norma budaya dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berlandaskan alur dan patut. "Patut dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen menerapkan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang berpihak kepada yang ada dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila. InfrastrukturGedung nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar yang menjadi ikon baru Batusangkar Kabupaten Tanah Datar merupakan kawasan pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sbg pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari aktivitas produksi, pascapanen dan pemasaran. Sementara itu kondisi jaringan jalan yang ada belum mampu mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian tersebut, hal ini terlihat dari sedang banyaknya ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak dan sedang banyak ruas jalan yang melewati lokasi pertanian belum mampu dilewati kendaraan roda dua sekalipun, dengan mengatasi penanganan jaringan jalan ini, karenanya tentunya aktivitas sektor pertanian akan lebih ekonomis sehingga dengan sendirinya mampu meningkatkan perekonomian warga setempat dan sekaligus akan meningkatkan pengembangan wilayah dari Kabupaten Tanah Datar itu sendiri[4]. Pada kala ini pembangunan jalan di Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya hanya berupa memperbaiki kualitas jalan, sementara pembukaan jalan baru dipandang sedang belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Selama tahun 2007 jumlah jembatan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Jumlah jembatan yang sangat banyak ada di Disktrik Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km. PendidikanSebagai data pendidikan tahun 2006/2007, sebagai Sekolah Dasar menunjukkan bahwa di Kabupaten Tanah Datar ada 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta, dengan jumlah siswa seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di antaranya swasta dengan jumlah siswa seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah siswa pada sekolah dasar banyakan jika dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah dasar. Potensi ekonomi Tanah DatarKabupaten Tanah Datar adalah kawasan agraris, lebih 70% warganya melakukan pekerjaan pada sektor pertanian, patut pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha warga pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri. Warga Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan warga sebesar Rp223 miliar tahun 2004. Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar mampu dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tak Potensial. Sebagai sektor pertanian yang sangat potensial sebagai dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial sebagai dikembangkan adalah industri konstruksi kontruksi sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial sebagai hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan sebagai sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu. Sektor usaha pertambanganKabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang diurus oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate. Sektor usaha industriIndustri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan bijaksana sikek yang ada di Disktrik Sepuluh Koto, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri akbar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tanah Datar sampai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar. Sektor usaha pariwisataLuhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Warga Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Disktrik Pariangan. Banyak bukti yang sedang ada di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sbg arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau mengembang dan berpindah ke kawasan lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam. Di Kabupaten Tanah Datar kala ini sedang banyak ada peninggalan sejarah norma budaya Minangkabau tersebut, patut berupa benda maupun tatanan kebiasaan norma budaya Minangkabau. Ikrar “Norma budaya Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini dinamakan juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Disktrik Lintau Buo Utara. Kabupaten Tanah Datar sbg tempat asal mula suku Minangkabau sangat banyak memiliki tempat sejarah. Industri wisata di Kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial sebagai dikembangkan. Tempat wisata sejarah yang ada di Kabupaten Tanah Datar ini diantaranya Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Fort van der Capellen, Batu Batikam, dan Ustano Rajo. Sedangkan sebagai wisata alam dan kebiasaan di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian. Pustaka
Tautan luar
edunitas.com Page 13Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Pelaihari yang merupakan pusat keaktifan Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 3.631,35 km² dan berpenduduk sebanyak 296.282 jiwa, terdiri dari 152.426 jiwa laki-laki dan 143.856 jiwa perempuan (hasil Sensus Masyarakat Indonesia 2010). Alternatif penulisan nama Tanah Laut adalah Tanah Lawut.[2][3][4] Motto daerah ini adalah "Tuntung Pandang" (bahasa Banjar) sedangkan maskot fauna daerah adalah "kijang emas". SejarahMenurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[5] Dalam tahun 1863 daerah Tanah Laut merupakan Afdeeling Tanah-Laut.[6] Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Tanah Laut menjadi salah satu onderafdeeling di dalam Afdeeling Martapoera[7] yaitu Onderafdeeling Tanah Laoet terdiri dari :
Selanjutnya Tanah Laut adalah sebuah kewedanan yang berada di dalam wilayah Daswati II Banjar, dengan wilayahnya yang luas dan mempunyai potensi yang akbar sebagai sumber pendapatan asli daerah, seperti hutan beserta intinya, laut dan kekayaan dunia di dalamnya dan barang-barang tambang dan galian yang tersimpan di dalam tanah serta kesuburan tanahnya. Potensi cukup akbar yang dimiliki oleh Tanah Laut pada waktu itu belum bisa terkelola dikarenakan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena keadaan yang demikian dan sejalan dengan keadaan beberapa kewedanan di Kalimantan Selatan yang menuntut bagi menjadi Daswati II, membangkitkan semangat dan kehendak yang kuat bagi tokoh-tokoh dan masyarakat Tanah Laut bagi meningkatkan kewedanannya menjadi Daswati II. Kehendak tersebut pernah disampaikan oleh wakil-wakil LVRI Tanah Laut melewati sebuah resolusi dalam Konverda LVRI se-Kalimantan Selatan di Martapura yang disampaikan oleh Ach. Syairani dan kawan-kawan pada tahun 1956. Akhir pada tahun 1957 H. Arpan dan kawan-kawan, selangku wakil rakyat Tanah laut yang duduk di DPRD Banjar, memperjuangkan bagi otonom Daswati II Tanah Laut, namun belum juga membuahkan hasil. Akhir pada tanggal 15 April 1961 berlokasi di rumah H. Bakeri, Kepala Kampung Pelaihari, berkumpullah lima orang pemuda yaitu: Atijansyah Noor, Moh. Afham, Materan HB, H. Parhan HB dan EM. Hulaimy berubah argumen bagi memperjuangkan kembali kewedanan Tanah Laut menjadi Daswati II. Ganti argumen tersebut membuahkan hasil berupa tekad yang kuat memprakarsai bagi menghimpun daya moril maupun material dalam upaya memperjuangkan terwujudnya Daswati II Tanah Laut. Tekad dan prakarsa tersebut dimulai dengan terselenggaranya rapat pada tanggal 3 Juni 1961, berlokasi di rumah Moh. Afham yang dipimpin oleh materan HB. Rapat tersebut memproduksi terbentuknya sebuah Panitia Persiapan Penuntut Daswati II Tanah Laut dengan ketua umum Soeparjan. Panitia ini diketahui dengan nama Panitia Tujuh Belas dengan tugas isi persiapan penyelenggaraan musyawarah akbar semua masyarakat Tanah laut. Bagi terlaksananya tugas isi tersebut panitia menetapkan lima program kerja, sebagai berikut:
Usaha Panitia Tujuh Belas berhasil dengan terselenggaranya Musyawarah Akbar se-Tanah Laut pada tanggal 1-2 Juli 1961 dan memproduksi resolusi pernyataan serta terbentuknya "Panitia Penyalur Kehendak Rakyat Tuntutan Daswati II Tanah Laut" yang diketuai H.M.N. Manuar. Pada tanggal 12 Juli 1962, panitia ini menyampaikan memori Tanah Laut kepada Bupati dan Wakil Ketua DPRD GR Banjar, akhir pada tanggal 6 Agustus 1962, Ketua Seksi A DPRD GR Banjar meninjau Tanah Laut dan dalam sidangnya pada tanggal 3 September 1962 mendukung Tuntutan Tanah Laut bagi menjadi Daswati II dengan surat keputusan nomor 37/3/DPRDGR/1962, tanggal 3 September 1962. Dengan terbitnya keputusan DPRD GR Banjar tersebut, Panitia Penyalur terus berupaya mendapat dukungan di tingkat Provinsi, patut melewati Kerukunan Keluarga Tanah Laut (KKTL) di Banjarmasin maupun di DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan. Atas usaha tersebut maka pada tanggal 26 November 1962 Tim DPRD GR Tingkat Kalimantan Selatan meninjau Tanah Laut, dari hasil lawatan tersebut DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan mendukung terbentuknya Daswati II Tanah laut dalan bentuk sebuah resolusi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, tanggal 11 Desember 1962, nomor 12/DPRDGR/RES/1962. Sebagai realisasi dari resolusi DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan, Maka DPRD GR RI mengirim Tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi B, yaitu Imam Sukarni Handokowijoyo dan tiba di Tanah Laut pada tanggal 2 Oktober 1963 yang disambut dengan rapat umum, akhir memainkan peninjauan ke Kintap dan Ujung Batu serta pertemuan dengan pejabat dan panitia penuntut. Dalam pertemuan dengan TIM DPRD GR RI Ketua tim menganjurkan supaya Panitia Penyalur dinaikkan menjadi Badan Persiapan, maka pada tanggal 27 Oktober 1963 Panitia Penyalur telah berhasil membentuk "Badan Persiapan Pembentukan Daswati II Tanah laut ", dengan Ketua H. M. N. Manuar. Pada tanggal 31 Oktober 1963 sidang DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan menyetujui resolusi yang mendesak kepada Gubernur bagi menunjuk Penguasa Daerah bagi Tapin, Tabalong dan Tanah Laut. Akhir pada tanggal 11 Agustus 1964 diadakan serah terima kekuasaan kewedanan Tanah Laut dengan Bupati Banjar yang selanjutnya tanggal 9 September 1964 diresmikan berdirinya Kantor Persiapan Tingkat II Tanah Laut oleh Bapak Gubernur sekaligus melantik GT. M. Taberi sebagai kepala Kantor Persiapan. Pada tanggal 24 April 1965 Badan persiapan yang mempunyai diperbaharui dalam sebuah musyawarah berlokasi di Gedung Bioskop Sederhana Pelaihari yang dipimpin oleh A. Wahid dan berhasil menyusun Badan Persiapan Tingkat II yang baru dengan Ketua Umum R. Sugiarto dan Sekretaris Umum adalah A. Miskat. Dalam kurun waktu Agustus sampai dengan November 1965, Badan Persiapan mengadakan beberapa kali rapat dan pertemuan dalam rangka mempersiapkan menyambut kelahirannya Kabupaten Tanah Laut yang sudah di ambang pintu. Dengan kelahirannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965, tentang Pembentukan Daswati II Tapin, Tabalong dan Tanah Laut, maka pada tanggal 2 Desember 1965 dimainkan upacara peresmian berdirinya Daswati II Tanah Laut oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah DR. Soemarno. Dengan demikian tanggal 2 Desember dicatat sebagai Hari Berlaku Kabupaten Tanah Laut yang diperingati setiap tahunnya. GeografiKabupaten Tanah Laut terletak pada jabatan 114°30'20 BT – 115°23'31 BT dan 3°30'33 LS - 4°11'38 LS dengan batas–batas administratif sebagai berikut :
Daerah yang paling luas adalah Kecamatan Jorong dengan luas 628,00 km², akhir Kecamatan Batu Ampar seluas 548,10 km² dan Kecamatan Kintap dengan luas 537,00 km², sedangkan kecamatan yang luas daerahnya paling kecil adalah Kecamatan Kurau dengan luas hanya 127,00 km². Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Tanah Laut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 290.147 ha, wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 43.060 ha, wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 26.833 ha dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 12.890 Hektar. PemerintahanDi Kabupaten ini mempunyai 2 (dua) kelembagaan penting yang membentuk Pemerintahan Daerah, yaitu kelembagaan bagi pejabat politik, yaitu Kepala Daerah dan DPRD serta kelembagaan bagi pejabat karier yang terdiri dari perangkat daerah (Dinas, Badan, Kantor, Sekretariat, Kecamatan, Kelurahan dan lain-lain). BupatiNama-Nama Bupati Kabupaten Tanah Laut 1966-2008
Organisasi Perangkat DaerahPemerintah Kabupaten Tanah Laut telah menyusun Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana digambarkan dalam tabel dibawah ini: Sosial BudayaDemografiKabupaten Tanah Laut mempunyai banyak masyarakat mencapai 270.091 jiwa, terdiri dari 137.574 jiwa laki-laki (50,94%) dan 132.517 jiwa perempuan (49,06%) dengan mayoritas usia 15–60 tahun sebesar 174.399 jiwa. Tingkat kepadatan masyarakat rata-rata sebesar 74 jiwa/km² pada tahun 2008. Suku bangsaSuku asli di daerah ini adalah suku Banjar dan suku Dayak Bukit di desa Bajuin. Adapun keseluruhan suku bangsa yang mempunyai di kabupaten ini selang lain: Obyek wisataTempat tujuan wisata yang dapat dikunjungi di wilayah ini selang lain: Pranala luar
Rujukan
edunitas.com Page 14Kabupaten Tanah Laut yaitu salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Pelaihari yang yaitu pusat keaktifan Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 3.631,35 km² dan berpenduduk sebanyak 296.282 jiwa, terdiri dari 152.426 jiwa laki-laki dan 143.856 jiwa perempuan (hasil Sensus Masyarakat Indonesia 2010). Alternatif penulisan nama Tanah Laut yaitu Tanah Lawut.[2][3][4] Motto daerah ini yaitu "Tuntung Pandang" (bahasa Banjar) sedangkan maskot fauna daerah yaitu "kijang emas". SejarahMenurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[5] Dalam tahun 1863 daerah Tanah Laut yaitu Afdeeling Tanah-Laut.[6] Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Tanah Laut menjadi salah satu onderafdeeling di dalam Afdeeling Martapoera[7] yaitu Onderafdeeling Tanah Laoet terdiri dari :
Selanjutnya Tanah Laut yaitu sebuah kewedanan yang mempunyai di dalam wilayah Daswati II Banjar, dengan wilayahnya yang luas dan mempunyai potensi yang akbar sebagai sumber pendapatan asli daerah, seperti hutan beserta intinya, laut dan kekayaan dunia di dalamnya dan barang-barang tambang dan galian yang tersimpan di dalam tanah serta kesuburan tanahnya. Potensi cukup akbar yang dipunyai oleh Tanah Laut pada waktu itu belum bisa terkelola dikarenakan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Oleh sebab keadaan yang demikian dan sejalan dengan keadaan beberapa kewedanan di Kalimantan Selatan yang menuntut bagi menjadi Daswati II, membangkitkan semangat dan kehendak yang kuat bagi tokoh-tokoh dan masyarakat Tanah Laut bagi meningkatkan kewedanannya menjadi Daswati II. Kehendak tersebut pernah disampaikan oleh wakil-wakil LVRI Tanah Laut melewati sebuah resolusi dalam Konverda LVRI se-Kalimantan Selatan di Martapura yang disampaikan oleh Ach. Syairani dan kawan-kawan pada tahun 1956. Belakang pada tahun 1957 H. Arpan dan kawan-kawan, selangku wakil rakyat Tanah laut yang duduk di DPRD Banjar, memperjuangkan bagi otonom Daswati II Tanah Laut, namun belum juga membuahkan hasil. Belakang pada tanggal 15 April 1961 berlokasi di rumah H. Bakeri, Kepala Kampung Pelaihari, berkumpullah lima orang pemuda yaitu: Atijansyah Noor, Moh. Afham, Materan HB, H. Parhan HB dan EM. Hulaimy berubah argumen bagi memperjuangkan kembali kewedanan Tanah Laut menjadi Daswati II. Ganti argumen tersebut membuahkan hasil berupa tekad yang kuat memprakarsai bagi menghimpun daya moril maupun material dalam upaya memperjuangkan terwujudnya Daswati II Tanah Laut. Tekad dan prakarsa tersebut dimulai dengan terselenggaranya rapat pada tanggal 3 Juni 1961, berlokasi di rumah Moh. Afham yang dipimpin oleh materan HB. Rapat tersebut memproduksi terbentuknya sebuah Panitia Persiapan Penuntut Daswati II Tanah Laut dengan ketua umum Soeparjan. Panitia ini diketahui dengan nama Panitia Tujuh Belas dengan tugas isi persiapan penyelenggaraan musyawarah akbar semua masyarakat Tanah laut. Bagi terlaksananya tugas isi tersebut panitia menetapkan lima program kerja, sebagai berikut:
Usaha Panitia Tujuh Belas berhasil dengan terselenggaranya Musyawarah Akbar se-Tanah Laut pada tanggal 1-2 Juli 1961 dan memproduksi resolusi pernyataan serta terbentuknya "Panitia Penyalur Kehendak Rakyat Tuntutan Daswati II Tanah Laut" yang diketuai H.M.N. Manuar. Pada tanggal 12 Juli 1962, panitia ini menyampaikan memori Tanah Laut kepada Bupati dan Wakil Ketua DPRD GR Banjar, belakang pada tanggal 6 Agustus 1962, Ketua Seksi A DPRD GR Banjar meninjau Tanah Laut dan dalam sidangnya pada tanggal 3 September 1962 mendukung Tuntutan Tanah Laut bagi menjadi Daswati II dengan surat keputusan nomor 37/3/DPRDGR/1962, tanggal 3 September 1962. Dengan terbitnya keputusan DPRD GR Banjar tersebut, Panitia Penyalur terus berupaya mendapat dukungan di tingkat Provinsi, adil melewati Kerukunan Keluarga Tanah Laut (KKTL) di Banjarmasin maupun di DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan. Atas usaha tersebut maka pada tanggal 26 November 1962 Tim DPRD GR Tingkat Kalimantan Selatan meninjau Tanah Laut, dari hasil lawatan tersebut DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan mendukung terbentuknya Daswati II Tanah laut dalan bentuk sebuah resolusi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, tanggal 11 Desember 1962, nomor 12/DPRDGR/RES/1962. Sebagai realisasi dari resolusi DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan, Maka DPRD GR RI mengirim Tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi B, yaitu Imam Sukarni Handokowijoyo dan tiba di Tanah Laut pada tanggal 2 Oktober 1963 yang disambut dengan rapat umum, belakang memainkan peninjauan ke Kintap dan Ujung Batu serta pertemuan dengan pejabat dan panitia penuntut. Dalam pertemuan dengan TIM DPRD GR RI Ketua tim menganjurkan supaya Panitia Penyalur dinaikkan menjadi Badan Persiapan, maka pada tanggal 27 Oktober 1963 Panitia Penyalur telah berhasil membentuk "Badan Persiapan Pembentukan Daswati II Tanah laut ", dengan Ketua H. M. N. Manuar. Pada tanggal 31 Oktober 1963 sidang DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan menyetujui resolusi yang mendesak kepada Gubernur bagi menunjuk Penguasa Daerah bagi Tapin, Tabalong dan Tanah Laut. Belakang pada tanggal 11 Agustus 1964 diadakan serah terima kekuasaan kewedanan Tanah Laut dengan Bupati Banjar yang selanjutnya tanggal 9 September 1964 diresmikan berdirinya Kantor Persiapan Tingkat II Tanah Laut oleh Bapak Gubernur sekaligus melantik GT. M. Taberi sebagai kepala Kantor Persiapan. Pada tanggal 24 April 1965 Badan persiapan yang mempunyai diperbaharui dalam sebuah musyawarah berlokasi di Gedung Bioskop Sederhana Pelaihari yang dipimpin oleh A. Wahid dan berhasil menyusun Badan Persiapan Tingkat II yang baru dengan Ketua Umum R. Sugiarto dan Sekretaris Umum yaitu A. Miskat. Dalam kurun waktu Agustus sampai dengan November 1965, Badan Persiapan menyelenggarakan beberapa kali rapat dan pertemuan dalam rangka mempersiapkan menyambut kelahirannya Kabupaten Tanah Laut yang telah di ambang pintu. Dengan kelahirannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965, tentang Pembentukan Daswati II Tapin, Tabalong dan Tanah Laut, maka pada tanggal 2 Desember 1965 dimainkan upacara peresmian berdirinya Daswati II Tanah Laut oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah DR. Soemarno. Dengan demikian tanggal 2 Desember dicatat sebagai Hari Berlaku Kabupaten Tanah Laut yang diperingati setiap tahunnya. GeografiKabupaten Tanah Laut terletak pada jabatan 114°30'20 BT – 115°23'31 BT dan 3°30'33 LS - 4°11'38 LS dengan batas–batas administratif sebagai berikut :
Daerah yang sangat luas yaitu Kecamatan Jorong dengan luas 628,00 km², belakang Kecamatan Batu Ampar seluas 548,10 km² dan Kecamatan Kintap dengan luas 537,00 km², sedangkan kecamatan yang luas daerahnya sangat kecil yaitu Kecamatan Kurau dengan luas hanya 127,00 km². Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Tanah Laut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu mencakup wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 290.147 ha, wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 43.060 ha, wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 26.833 ha dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 12.890 Hektar. PemerintahanDi Kabupaten ini mempunyai 2 (dua) kelembagaan penting yang membentuk Pemerintahan Daerah, yaitu kelembagaan bagi pejabat politik, yaitu Kepala Daerah dan DPRD serta kelembagaan bagi pejabat karir yang terdiri dari perangkat daerah (Dinas, Badan, Kantor, Sekretariat, Kecamatan, Kelurahan dan lain-lain). BupatiNama-Nama Bupati Kabupaten Tanah Laut 1966-2008 Organisasi Perangkat DaerahPemerintah Kabupaten Tanah Laut telah menyusun Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana digambarkan dalam tabel dibawah ini: Sosial BudayaDemografiKabupaten Tanah Laut mempunyai banyak masyarakat sampai 270.091 jiwa, terdiri dari 137.574 jiwa laki-laki (50,94%) dan 132.517 jiwa perempuan (49,06%) dengan mayoritas usia 15–60 tahun sebesar 174.399 jiwa. Tingkat kepadatan masyarakat rata-rata sebesar 74 jiwa/km² pada tahun 2008. Suku bangsaSuku asli di daerah ini yaitu suku Banjar dan suku Dayak Bukit di desa Bajuin. Adapun keseluruhan suku bangsa yang mempunyai di kabupaten ini selang lain: Obyek wisataLokasi tujuan wisata yang dapat dikunjungi di wilayah ini selang lain: Pranala luar
Rujukan
edunitas.com Page 15Kabupaten Tanah Laut yaitu salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Pelaihari yang yaitu pusat keaktifan Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 3.631,35 km² dan berpenduduk sebanyak 296.282 jiwa, terdiri dari 152.426 jiwa laki-laki dan 143.856 jiwa perempuan (hasil Sensus Masyarakat Indonesia 2010). Alternatif penulisan nama Tanah Laut yaitu Tanah Lawut.[2][3][4] Motto daerah ini yaitu "Tuntung Pandang" (bahasa Banjar) sedangkan maskot fauna daerah yaitu "kijang emas". SejarahMenurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[5] Dalam tahun 1863 daerah Tanah Laut yaitu Afdeeling Tanah-Laut.[6] Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Tanah Laut menjadi salah satu onderafdeeling di dalam Afdeeling Martapoera[7] yaitu Onderafdeeling Tanah Laoet terdiri dari :
Selanjutnya Tanah Laut yaitu sebuah kewedanan yang mempunyai di dalam wilayah Daswati II Banjar, dengan wilayahnya yang luas dan mempunyai potensi yang akbar sebagai sumber pendapatan asli daerah, seperti hutan beserta intinya, laut dan kekayaan dunia di dalamnya dan barang-barang tambang dan galian yang tersimpan di dalam tanah serta kesuburan tanahnya. Potensi cukup akbar yang dipunyai oleh Tanah Laut pada waktu itu belum bisa terkelola dikarenakan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Oleh sebab keadaan yang demikian dan sejalan dengan keadaan beberapa kewedanan di Kalimantan Selatan yang menuntut bagi menjadi Daswati II, membangkitkan semangat dan kehendak yang kuat bagi tokoh-tokoh dan masyarakat Tanah Laut bagi meningkatkan kewedanannya menjadi Daswati II. Kehendak tersebut pernah disampaikan oleh wakil-wakil LVRI Tanah Laut melewati sebuah resolusi dalam Konverda LVRI se-Kalimantan Selatan di Martapura yang disampaikan oleh Ach. Syairani dan kawan-kawan pada tahun 1956. Belakang pada tahun 1957 H. Arpan dan kawan-kawan, selangku wakil rakyat Tanah laut yang duduk di DPRD Banjar, memperjuangkan bagi otonom Daswati II Tanah Laut, namun belum juga membuahkan hasil. Belakang pada tanggal 15 April 1961 berlokasi di rumah H. Bakeri, Kepala Kampung Pelaihari, berkumpullah lima orang pemuda yaitu: Atijansyah Noor, Moh. Afham, Materan HB, H. Parhan HB dan EM. Hulaimy berubah argumen bagi memperjuangkan kembali kewedanan Tanah Laut menjadi Daswati II. Ganti argumen tersebut membuahkan hasil berupa tekad yang kuat memprakarsai bagi menghimpun daya moril maupun material dalam upaya memperjuangkan terwujudnya Daswati II Tanah Laut. Tekad dan prakarsa tersebut dimulai dengan terselenggaranya rapat pada tanggal 3 Juni 1961, berlokasi di rumah Moh. Afham yang dipimpin oleh materan HB. Rapat tersebut memproduksi terbentuknya sebuah Panitia Persiapan Penuntut Daswati II Tanah Laut dengan ketua umum Soeparjan. Panitia ini diketahui dengan nama Panitia Tujuh Belas dengan tugas isi persiapan penyelenggaraan musyawarah akbar semua masyarakat Tanah laut. Bagi terlaksananya tugas isi tersebut panitia menetapkan lima program kerja, sebagai berikut:
Usaha Panitia Tujuh Belas berhasil dengan terselenggaranya Musyawarah Akbar se-Tanah Laut pada tanggal 1-2 Juli 1961 dan memproduksi resolusi pernyataan serta terbentuknya "Panitia Penyalur Kehendak Rakyat Tuntutan Daswati II Tanah Laut" yang diketuai H.M.N. Manuar. Pada tanggal 12 Juli 1962, panitia ini menyampaikan memori Tanah Laut kepada Bupati dan Wakil Ketua DPRD GR Banjar, belakang pada tanggal 6 Agustus 1962, Ketua Seksi A DPRD GR Banjar meninjau Tanah Laut dan dalam sidangnya pada tanggal 3 September 1962 mendukung Tuntutan Tanah Laut bagi menjadi Daswati II dengan surat keputusan nomor 37/3/DPRDGR/1962, tanggal 3 September 1962. Dengan terbitnya keputusan DPRD GR Banjar tersebut, Panitia Penyalur terus berupaya mendapat dukungan di tingkat Provinsi, adil melewati Kerukunan Keluarga Tanah Laut (KKTL) di Banjarmasin maupun di DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan. Atas usaha tersebut maka pada tanggal 26 November 1962 Tim DPRD GR Tingkat Kalimantan Selatan meninjau Tanah Laut, dari hasil lawatan tersebut DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan mendukung terbentuknya Daswati II Tanah laut dalan bentuk sebuah resolusi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, tanggal 11 Desember 1962, nomor 12/DPRDGR/RES/1962. Sebagai realisasi dari resolusi DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan, Maka DPRD GR RI mengirim Tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi B, yaitu Imam Sukarni Handokowijoyo dan tiba di Tanah Laut pada tanggal 2 Oktober 1963 yang disambut dengan rapat umum, belakang memainkan peninjauan ke Kintap dan Ujung Batu serta pertemuan dengan pejabat dan panitia penuntut. Dalam pertemuan dengan TIM DPRD GR RI Ketua tim menganjurkan supaya Panitia Penyalur dinaikkan menjadi Badan Persiapan, maka pada tanggal 27 Oktober 1963 Panitia Penyalur telah berhasil membentuk "Badan Persiapan Pembentukan Daswati II Tanah laut ", dengan Ketua H. M. N. Manuar. Pada tanggal 31 Oktober 1963 sidang DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan menyetujui resolusi yang mendesak kepada Gubernur bagi menunjuk Penguasa Daerah bagi Tapin, Tabalong dan Tanah Laut. Belakang pada tanggal 11 Agustus 1964 diadakan serah terima kekuasaan kewedanan Tanah Laut dengan Bupati Banjar yang selanjutnya tanggal 9 September 1964 diresmikan berdirinya Kantor Persiapan Tingkat II Tanah Laut oleh Bapak Gubernur sekaligus melantik GT. M. Taberi sebagai kepala Kantor Persiapan. Pada tanggal 24 April 1965 Badan persiapan yang mempunyai diperbaharui dalam sebuah musyawarah berlokasi di Gedung Bioskop Sederhana Pelaihari yang dipimpin oleh A. Wahid dan berhasil menyusun Badan Persiapan Tingkat II yang baru dengan Ketua Umum R. Sugiarto dan Sekretaris Umum yaitu A. Miskat. Dalam kurun waktu Agustus sampai dengan November 1965, Badan Persiapan menyelenggarakan beberapa kali rapat dan pertemuan dalam rangka mempersiapkan menyambut kelahirannya Kabupaten Tanah Laut yang telah di ambang pintu. Dengan kelahirannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965, tentang Pembentukan Daswati II Tapin, Tabalong dan Tanah Laut, maka pada tanggal 2 Desember 1965 dimainkan upacara peresmian berdirinya Daswati II Tanah Laut oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah DR. Soemarno. Dengan demikian tanggal 2 Desember dicatat sebagai Hari Berlaku Kabupaten Tanah Laut yang diperingati setiap tahunnya. GeografiKabupaten Tanah Laut terletak pada jabatan 114°30'20 BT – 115°23'31 BT dan 3°30'33 LS - 4°11'38 LS dengan batas–batas administratif sebagai berikut :
Daerah yang sangat luas yaitu Kecamatan Jorong dengan luas 628,00 km², belakang Kecamatan Batu Ampar seluas 548,10 km² dan Kecamatan Kintap dengan luas 537,00 km², sedangkan kecamatan yang luas daerahnya sangat kecil yaitu Kecamatan Kurau dengan luas hanya 127,00 km². Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Tanah Laut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu mencakup wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 290.147 ha, wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 43.060 ha, wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 26.833 ha dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 12.890 Hektar. PemerintahanDi Kabupaten ini mempunyai 2 (dua) kelembagaan penting yang membentuk Pemerintahan Daerah, yaitu kelembagaan bagi pejabat politik, yaitu Kepala Daerah dan DPRD serta kelembagaan bagi pejabat karir yang terdiri dari perangkat daerah (Dinas, Badan, Kantor, Sekretariat, Kecamatan, Kelurahan dan lain-lain). BupatiNama-Nama Bupati Kabupaten Tanah Laut 1966-2008 Organisasi Perangkat DaerahPemerintah Kabupaten Tanah Laut telah menyusun Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana digambarkan dalam tabel dibawah ini: Sosial BudayaDemografiKabupaten Tanah Laut mempunyai banyak masyarakat sampai 270.091 jiwa, terdiri dari 137.574 jiwa laki-laki (50,94%) dan 132.517 jiwa perempuan (49,06%) dengan mayoritas usia 15–60 tahun sebesar 174.399 jiwa. Tingkat kepadatan masyarakat rata-rata sebesar 74 jiwa/km² pada tahun 2008. Suku bangsaSuku asli di daerah ini yaitu suku Banjar dan suku Dayak Bukit di desa Bajuin. Adapun keseluruhan suku bangsa yang mempunyai di kabupaten ini selang lain: Obyek wisataLokasi tujuan wisata yang dapat dikunjungi di wilayah ini selang lain: Pranala luar
Rujukan
edunitas.com Page 16Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Pelaihari yang merupakan pusat keaktifan Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 3.631,35 km² dan berpenduduk sebanyak 296.282 jiwa, terdiri dari 152.426 jiwa laki-laki dan 143.856 jiwa perempuan (hasil Sensus Masyarakat Indonesia 2010). Alternatif penulisan nama Tanah Laut adalah Tanah Lawut.[2][3][4] Motto daerah ini adalah "Tuntung Pandang" (bahasa Banjar) sedangkan maskot fauna daerah adalah "kijang emas". SejarahMenurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[5] Dalam tahun 1863 daerah Tanah Laut merupakan Afdeeling Tanah-Laut.[6] Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Tanah Laut menjadi salah satu onderafdeeling di dalam Afdeeling Martapoera[7] yaitu Onderafdeeling Tanah Laoet terdiri dari :
Selanjutnya Tanah Laut adalah sebuah kewedanan yang berada di dalam wilayah Daswati II Banjar, dengan wilayahnya yang luas dan mempunyai potensi yang akbar sebagai sumber pendapatan asli daerah, seperti hutan beserta intinya, laut dan kekayaan dunia di dalamnya dan barang-barang tambang dan galian yang tersimpan di dalam tanah serta kesuburan tanahnya. Potensi cukup akbar yang dimiliki oleh Tanah Laut pada waktu itu belum bisa terkelola dikarenakan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena keadaan yang demikian dan sejalan dengan keadaan beberapa kewedanan di Kalimantan Selatan yang menuntut bagi menjadi Daswati II, membangkitkan semangat dan kehendak yang kuat bagi tokoh-tokoh dan masyarakat Tanah Laut bagi meningkatkan kewedanannya menjadi Daswati II. Kehendak tersebut pernah disampaikan oleh wakil-wakil LVRI Tanah Laut melewati sebuah resolusi dalam Konverda LVRI se-Kalimantan Selatan di Martapura yang disampaikan oleh Ach. Syairani dan kawan-kawan pada tahun 1956. Akhir pada tahun 1957 H. Arpan dan kawan-kawan, selangku wakil rakyat Tanah laut yang duduk di DPRD Banjar, memperjuangkan bagi otonom Daswati II Tanah Laut, namun belum juga membuahkan hasil. Akhir pada tanggal 15 April 1961 berlokasi di rumah H. Bakeri, Kepala Kampung Pelaihari, berkumpullah lima orang pemuda yaitu: Atijansyah Noor, Moh. Afham, Materan HB, H. Parhan HB dan EM. Hulaimy berubah argumen bagi memperjuangkan kembali kewedanan Tanah Laut menjadi Daswati II. Ganti argumen tersebut membuahkan hasil berupa tekad yang kuat memprakarsai bagi menghimpun daya moril maupun material dalam upaya memperjuangkan terwujudnya Daswati II Tanah Laut. Tekad dan prakarsa tersebut dimulai dengan terselenggaranya rapat pada tanggal 3 Juni 1961, berlokasi di rumah Moh. Afham yang dipimpin oleh materan HB. Rapat tersebut memproduksi terbentuknya sebuah Panitia Persiapan Penuntut Daswati II Tanah Laut dengan ketua umum Soeparjan. Panitia ini diketahui dengan nama Panitia Tujuh Belas dengan tugas isi persiapan penyelenggaraan musyawarah akbar semua masyarakat Tanah laut. Bagi terlaksananya tugas isi tersebut panitia menetapkan lima program kerja, sebagai berikut:
Usaha Panitia Tujuh Belas berhasil dengan terselenggaranya Musyawarah Akbar se-Tanah Laut pada tanggal 1-2 Juli 1961 dan memproduksi resolusi pernyataan serta terbentuknya "Panitia Penyalur Kehendak Rakyat Tuntutan Daswati II Tanah Laut" yang diketuai H.M.N. Manuar. Pada tanggal 12 Juli 1962, panitia ini menyampaikan memori Tanah Laut kepada Bupati dan Wakil Ketua DPRD GR Banjar, akhir pada tanggal 6 Agustus 1962, Ketua Seksi A DPRD GR Banjar meninjau Tanah Laut dan dalam sidangnya pada tanggal 3 September 1962 mendukung Tuntutan Tanah Laut bagi menjadi Daswati II dengan surat keputusan nomor 37/3/DPRDGR/1962, tanggal 3 September 1962. Dengan terbitnya keputusan DPRD GR Banjar tersebut, Panitia Penyalur terus berupaya mendapat dukungan di tingkat Provinsi, patut melewati Kerukunan Keluarga Tanah Laut (KKTL) di Banjarmasin maupun di DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan. Atas usaha tersebut maka pada tanggal 26 November 1962 Tim DPRD GR Tingkat Kalimantan Selatan meninjau Tanah Laut, dari hasil lawatan tersebut DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan mendukung terbentuknya Daswati II Tanah laut dalan bentuk sebuah resolusi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, tanggal 11 Desember 1962, nomor 12/DPRDGR/RES/1962. Sebagai realisasi dari resolusi DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan, Maka DPRD GR RI mengirim Tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi B, yaitu Imam Sukarni Handokowijoyo dan tiba di Tanah Laut pada tanggal 2 Oktober 1963 yang disambut dengan rapat umum, akhir memainkan peninjauan ke Kintap dan Ujung Batu serta pertemuan dengan pejabat dan panitia penuntut. Dalam pertemuan dengan TIM DPRD GR RI Ketua tim menganjurkan supaya Panitia Penyalur dinaikkan menjadi Badan Persiapan, maka pada tanggal 27 Oktober 1963 Panitia Penyalur telah berhasil membentuk "Badan Persiapan Pembentukan Daswati II Tanah laut ", dengan Ketua H. M. N. Manuar. Pada tanggal 31 Oktober 1963 sidang DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan menyetujui resolusi yang mendesak kepada Gubernur bagi menunjuk Penguasa Daerah bagi Tapin, Tabalong dan Tanah Laut. Akhir pada tanggal 11 Agustus 1964 diadakan serah terima kekuasaan kewedanan Tanah Laut dengan Bupati Banjar yang selanjutnya tanggal 9 September 1964 diresmikan berdirinya Kantor Persiapan Tingkat II Tanah Laut oleh Bapak Gubernur sekaligus melantik GT. M. Taberi sebagai kepala Kantor Persiapan. Pada tanggal 24 April 1965 Badan persiapan yang mempunyai diperbaharui dalam sebuah musyawarah berlokasi di Gedung Bioskop Sederhana Pelaihari yang dipimpin oleh A. Wahid dan berhasil menyusun Badan Persiapan Tingkat II yang baru dengan Ketua Umum R. Sugiarto dan Sekretaris Umum adalah A. Miskat. Dalam kurun waktu Agustus sampai dengan November 1965, Badan Persiapan mengadakan beberapa kali rapat dan pertemuan dalam rangka mempersiapkan menyambut kelahirannya Kabupaten Tanah Laut yang sudah di ambang pintu. Dengan kelahirannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965, tentang Pembentukan Daswati II Tapin, Tabalong dan Tanah Laut, maka pada tanggal 2 Desember 1965 dimainkan upacara peresmian berdirinya Daswati II Tanah Laut oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah DR. Soemarno. Dengan demikian tanggal 2 Desember dicatat sebagai Hari Berlaku Kabupaten Tanah Laut yang diperingati setiap tahunnya. GeografiKabupaten Tanah Laut terletak pada jabatan 114°30'20 BT – 115°23'31 BT dan 3°30'33 LS - 4°11'38 LS dengan batas–batas administratif sebagai berikut :
Daerah yang paling luas adalah Kecamatan Jorong dengan luas 628,00 km², akhir Kecamatan Batu Ampar seluas 548,10 km² dan Kecamatan Kintap dengan luas 537,00 km², sedangkan kecamatan yang luas daerahnya paling kecil adalah Kecamatan Kurau dengan luas hanya 127,00 km². Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Kabupaten Tanah Laut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan 0-2%) sebesar 290.147 ha, wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar 43.060 ha, wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 26.833 ha dan wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 12.890 Hektar. PemerintahanDi Kabupaten ini mempunyai 2 (dua) kelembagaan penting yang membentuk Pemerintahan Daerah, yaitu kelembagaan bagi pejabat politik, yaitu Kepala Daerah dan DPRD serta kelembagaan bagi pejabat karier yang terdiri dari perangkat daerah (Dinas, Badan, Kantor, Sekretariat, Kecamatan, Kelurahan dan lain-lain). BupatiNama-Nama Bupati Kabupaten Tanah Laut 1966-2008
Organisasi Perangkat DaerahPemerintah Kabupaten Tanah Laut telah menyusun Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana digambarkan dalam tabel dibawah ini: Sosial BudayaDemografiKabupaten Tanah Laut mempunyai banyak masyarakat mencapai 270.091 jiwa, terdiri dari 137.574 jiwa laki-laki (50,94%) dan 132.517 jiwa perempuan (49,06%) dengan mayoritas usia 15–60 tahun sebesar 174.399 jiwa. Tingkat kepadatan masyarakat rata-rata sebesar 74 jiwa/km² pada tahun 2008. Suku bangsaSuku asli di daerah ini adalah suku Banjar dan suku Dayak Bukit di desa Bajuin. Adapun keseluruhan suku bangsa yang mempunyai di kabupaten ini selang lain: Obyek wisataTempat tujuan wisata yang dapat dikunjungi di wilayah ini selang lain: Pranala luar
Rujukan
edunitas.com Page 17Republik Guatemala adalah sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. SejarahGuatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa. PolitikParlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya. GeografiTerletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur. Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla. Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia. DepartemenGuatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos): EkonomiGuatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen. Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB. Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya. Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial. Lihat pula
ReferensiPranala luar
Fotoedunitas.com Page 18Republik Guatemala merupakan sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. SejarahGuatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa. PolitikParlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya. GeografiTerletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur. Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya merupakan ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla. Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia. DepartemenGuatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos): EkonomiGuatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen. Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang merupakan produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB. Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya. Tantangan yang sedang perlu dihadapi merupakan meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial. Lihat pula
ReferensiPranala luar
Fotoedunitas.com Page 19Republik Guatemala merupakan sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. SejarahGuatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa. PolitikParlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya. GeografiTerletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur. Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya merupakan ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla. Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia. DepartemenGuatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos): EkonomiGuatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen. Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang merupakan produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB. Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya. Tantangan yang sedang perlu dihadapi merupakan meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial. Lihat pula
ReferensiPranala luar
Fotoedunitas.com Page 20Republik Guatemala adalah sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Ia berbatasan dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. SejarahGuatemala pernah dijadikan terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa. PolitikParlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, ia dibantu oleh kabinet menteri yang ditunjuknya. GeografiTerletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur. Kecuali daerah pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, daerah Guatemala biasanya bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bidang selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla. Danau akbar Lago de Izabal terletak di dekat pesisir Karibia. DepartemenGuatemala dibagi dijadikan 22 departemen (departamentos): EkonomiGuatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara berkembang ini sedang menghadapi persoalan - persoalan sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi penduduk berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 penduduk berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen. Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB. Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan rintangan utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya. Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adun pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial. Lihat pula
ReferensiPranala luar
Fotoedunitas.com Page 21Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal zaman ke-19. Penduduknya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam aktivitas yang dipekerjakan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu. Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas berkembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou untuk Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou. Daftar inti
DaerahGuangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap dijadikan pusat perdagangan dan jabatan pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan perlintasan raya lebih mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Cina. PendudukJuga memadati pusat kota ialah biasanya penduduk Guangzhou sejumlah 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho SejarahKota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang dikelola pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bidang selatan untuk menghindari serangan Mongol dari utara zaman 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou dijadikan ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai jualan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta untuk menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina. Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou direbut pasukan Inggris-Prancis hingga 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini dijadikan gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885. Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam bentuk Revolusi Kebudayaan pada 1966-1967. EkonomiSekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Dijadikan pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme. BibiliografiBeckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Referensi & Intimedia edunitas.com Page 22Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal zaman ke-19. Penduduknya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam aktivitas yang dipekerjakan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu. Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas berkembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou untuk Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou. Daftar inti
DaerahGuangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap dijadikan pusat perdagangan dan jabatan pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan perlintasan raya lebih mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Cina. PendudukJuga memadati pusat kota ialah biasanya penduduk Guangzhou sejumlah 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho SejarahKota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang dikelola pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bidang selatan untuk menghindari serangan Mongol dari utara zaman 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou dijadikan ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai jualan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta untuk menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina. Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou direbut pasukan Inggris-Prancis hingga 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini dijadikan gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885. Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam bentuk Revolusi Kebudayaan pada 1966-1967. EkonomiSekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Dijadikan pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme. BibiliografiBeckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Referensi & Intimedia edunitas.com Page 23Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal zaman ke-19. Penduduknya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam aktivitas yang dipekerjakan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu. Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas berkembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou untuk Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou. Daftar inti
DaerahGuangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap dijadikan pusat perdagangan dan jabatan pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan perlintasan raya lebih mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Cina. PendudukJuga memadati pusat kota ialah biasanya penduduk Guangzhou sejumlah 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho SejarahKota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang dikelola pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bidang selatan untuk menghindari serangan Mongol dari utara zaman 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou dijadikan ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai jualan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta untuk menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina. Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou direbut pasukan Inggris-Prancis hingga 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini dijadikan gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885. Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam bentuk Revolusi Kebudayaan pada 1966-1967. EkonomiSekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Dijadikan pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme. BibiliografiBeckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Referensi & Intimedia edunitas.com Page 24Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal zaman ke-19. Penduduknya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam aktivitas yang dipekerjakan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu. Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas berkembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou untuk Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou. Daftar inti
DaerahGuangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap dijadikan pusat perdagangan dan jabatan pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan perlintasan raya lebih mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Cina. PendudukJuga memadati pusat kota ialah biasanya penduduk Guangzhou sejumlah 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho SejarahKota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang dikelola pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bidang selatan untuk menghindari serangan Mongol dari utara zaman 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou dijadikan ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai jualan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta untuk menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina. Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou direbut pasukan Inggris-Prancis hingga 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini dijadikan gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885. Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam bentuk Revolusi Kebudayaan pada 1966-1967. EkonomiSekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Dijadikan pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme. BibiliografiBeckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Referensi & Intimedia edunitas.com Page 25Tags (tagged): pusat, ilmu pengetahuan, guam, unkris, penduduk, perkiraan, 2010 8 430, 181st sensus, 20, dekat garis tanggal, internasional guam, dijuluki, ular km bandara, guam bandara, internasional, antonio b, pitcairn, polinesia perancis, samoa, amerika tokelau wallis, pusat ilmu, pengetahuan, samoa amerika guam, kepulauan mariana, utara, puerto riko guam, program kuliah pegawai, kelas weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 26Tags (tagged): pusat, ilmu pengetahuan, guam, unkris, penduduk, perkiraan, 2010 8 430, 181st sensus, 20, dekat garis tanggal, internasional guam, dijuluki, ular km bandara, guam bandara, internasional, antonio b, pitcairn, polinesia perancis, samoa, amerika tokelau wallis, pusat ilmu, pengetahuan, samoa amerika guam, kepulauan mariana, utara, puerto riko guam, program kuliah pegawai, kelas weekend, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia |