Apa yang menjadi alasan wirausaha perlu menyusun proposal usaha

Membangun sebuah bisnis atau usaha memerlukan perencanaan yang rinci dan lengkap agar dapat berjalan lancar. Rencana pendirian dapat dijabarkan dalam proposal usaha yang juga berperan sebagai dokumen resmi.

Proposal dapat didefinisikan sebagai rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal, menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mengutip buku Panduan Praktis Menyusun Proposal, proposal usaha yang baik mengusung konsep SMART, yaitu:

  • Specific (Spesifik): Tujuan yang diraih harus jelas dan spesifik. Misalnya, dalam proposal usaha harus dilengkapi jumlah modal, rencana penggunaan, dan proyeksi keuntungan yang akan didapatkan.
  • Measurable (Terukur): Tingkat keberhasilan usaha yang akan didirikan harus bisa diukur secara kuantitatif. Misalnya, jumlah keuntungannya.
  • Achievable (Dapat Dicapai): Rencana usaha harus memiliki pencapaian target, tidak hanya angan-angan belaka.
  • Reasonable (Memiliki Alasan): Rencana usaha harus diperkuat dengan sejumlah alasan yang mendukung pendirian usaha secara nyata.
  • Time Limited (Batas Waktu): Usaha yang dilakukan dibatasi oleh waktu tertentu sehingga target yang dicapai terpapar jelas sesuai jangka waktu agar efisien.

Menurut Kemendikbud, penyusunan proposal usaha umumnya tidak baku. Namun, secara umum proposal usaha harus disusun berdasarkan analisis wirausaha terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

Informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah :

  • Uraian usaha.
  • Produk.
  • Lokasi.
  • Pasar.
  • Persaingan.
  • Laporan keuangan.
  • Manajemen usaha.
  • Personalia.
  • Proposal kredit.
  • Lampiran lainnya.

Baca Juga

Ikuti langkah-langkah berikut sebagai cara membuat proposal usaha.

  1. Membuat pendahuluan yang terdiri dari uraian usaha, latar belakang usaha, prospek perusahaan, hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalah usaha.
  2. Uraikan produk usaha dari bentuk, jenis, dan kegunaannya.
  3. Cantumkan lokasi tempat usaha.
  4. Jelaskan rancangan biaya beserta investasi barang yang digunakan untuk usaha.
  5. Buat analisis pesaing, mulai dari jumlah pesaing, strategi dalam menghadapi persaingan, keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
  6. Susun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, rugi/laba, titik pulang pokok (BEP), dan sumber permodalan.
  7. Uraikan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi jumlah karyawan dan latar belakang pendidikan karyawan.
  8. Siapkan juga proposal kredit lengkap dengan alokasi kebutuhan dana dan total kebutuhan dana
  9. Pada bagian akhir, terdapat lampiran yang terdiri dari surat izin usaha, data penelitian pasar, dan surat perjanjian lainnya.

Baca Juga

Mengutip Kemendikbud, berikut penjelasan cara membuat proposal usaha.

Advertising

Advertising

Pada bagian ini, cantumkan penjelasan singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan, latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek usaha dimasa mendatang, keunggulan bidang usaha yang dipilihnya, kendala-kendala bisnis beserta antisipasi pemecahannya.

b. Produk

Spesifikasi produk diuraikan secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan, keistimewaan kuantitas hasil produk setiap periode dan sebagaiya. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan wirausaha dalam memilih produk yang akan dihasilkan adalah:

  • Permintaan konsumen terhadap produk.
  • Kebutuhan konsumen yang belum teridentifikasi.
  • Daya beli konsumen.
  • Persaingan dalam pasar.
  • Sumber-sumber daya yang menunjang produksi.

Baca Juga

Lokasi usaha harus dicantumkan dalam proposal usaha karena lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran selain harga dan promosi. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha, yaitu:

  • Backward Linkage (hubungan ke belakang), yaitu hubungan yang berkaitan dengan cara memperoleh bahan baku yang berdampak pada besarnya biaya produksi.
  • Forward Linkage (hubungan ke depan), yaitu hubungan yang berkaitan dengan daerah hasil pemasaran yang terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk untuk sampai ke tangan konsumen.

Adapun aspek yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha  antara lain:

  • Dekat dengan sumber bahan baku/sumber daya.
  • Dekat dengan pasar (transportasi).
  • Tanggapan/penerimaan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

d. Pasar

Pasar merupakan tempat orang melaksanakan transaksi. Sebelum memasuki pasar, wirausaha harus menetapkan segmen pasar, target konsumen, strategi pemasaran serta kebijakan harga.

Lima jenis pasar yang menjadi sasaran wirausaha dari produk perusahaannya yaitu :

  • Pasar Monopoli: Bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual atau produsen di dalam pasar dan tidak ada barang pengganti atau substitusinya. Contoh pasar monopoli di Indonesia adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
  • Pasar Persaingan Sempurna: Bentuk pasar dengan banyak produsen atau penjual dan pembeli. Produk yang dihasilkan bersifat homogen atau sejenis dan produsen bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan. Contoh pasar persaingan sempurna adalah pasar beras, gandum, gula dan sebagainya.
  • Pasar Oligopoli: Terdapat beberapa produsen atau penjual yang menguasai pasar dan saling ketergantungan antar perusahaan (produsen) serta banyak terdapat pembeli. Contohnya pasar semen, industri mobil dan pasar layanan seluler.
  • Pasar Monopolistis: Dalam pasar ini terdapat cukup banyak produsen atau penjual yang menjual produk sejenis tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Contohnya pada produk shampo, pasta gigi, sabun dan lain-lain. Meski memiliki fungsi yang sama, setiap produk yang dihasilkan berbeda dan memiliki ciri khusus, misalnya aroma, warna, kemasan, dll.
  • Pasar Monopsoni: Terdapat banyak produsen yang menawarkan hasil produksinya. Tetapi hanya untuk satu pembeli tunggal saja. Contoh pasar monopsoni adalah penjualan perangkat kereta api yang hanya dibeli oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Baca Juga

Salah satu cara analisis persaingan adalah analisis SWOT, yaitu singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threat (Ancaman). Mengutip buku Manajemen Strategis, berikut penjelasan analisis SWOT.

Kekuatan

Kekuatan (Strength) adalah sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat usaha lebih unggul dari pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kelemahan

Kelemahan (Weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan perusahaan terhadap kemampuan dan pesaingnya yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Peluang

Peluang (Opportunities) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Tren utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan atau regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi usaha.

Ancaman

Ancaman (Threat) adalah situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Beberapa faktor ancaman meliputi:

  • Pertumbuhan pasar yang lamban.
  • Meningkatnya kekuatan tawar-menawar dari pembeli atau pemasok utama.
  • Perubahan teknologi.
  • Pembaruan peraturan.

Baca Juga

Demikian pembahasan tentang cara membuat proposal usaha serta penjelasannya.

Apa yang menjadi alasan wirausaha perlu menyusun proposal usaha

Apa yang menjadi alasan wirausaha perlu menyusun proposal usaha
Lihat Foto

Proposal Usaha: Jenis, Faktor, Cara Membuat dan Contohnya

Proposal Usaha: Jenis, Faktor, Cara Membuat dan Contohnya

KOMPAS.com - Proposal usaha diperlukan dalam proses pengembangan unit usaha atau bisnis yang dijalankan. Proposal ini hendaknya memuat tujuan yang realistis atau tidak dibuat-buat.

Tujuan utama dari pembuatan proposal usaha ialah merencanakan unit bisnis serta meminta bantuan dana kepada pihak tertentu. Contohnya pengajuan proposal usaha ke bank terkait pinjaman dana.

Menurut Tuty Daswisaptri dalam buku Rahasia Pengusaha Cerdas dan Mandiri (2015), proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang memuat berbagai unsur terkait suatu usaha atau proyek baru.

Unsur yang tercantum hendaknya bersifat jelas, sehingga mudah dipahami oleh pihak penerima proposal. Contohnya penjelasan tahap perencanaan, pengembangan dan tujuan usaha harus spesifik dan jelas.

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Proposal

Jenis proposal usaha

Dilansir dari situs Venngage, proposal usaha atau yang dalam Bahasa Inggris disebut business proposal dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

  • Formally solicited atau proposal usaha resmi

Proposal usaha resmi biasanya digunakan untuk mempermudah proses kerja sama antara kedua belah pihak perusahaan atau unit usaha. Formally solicited bertujuan untuk menanggapi proposal resmi yang sebelumnya telah dikirimkan oleh pihak penerima.

  • Informally solicited atau proposal usaha informal

Proposal usaha informal biasanya digunakan memperluas jaringan bisnis serta menambah pelanggan usaha. Informally solicited bisa dibuat jika tidak ada permintaan resmi proposal dari pihak pembeli atau partner usaha.

Proposal usaha ini hampir menyerupai brosur pemasaran. Unsolicited tidak menargetkan pihak tertentu atau target pemasarannya lebih bersifat umum. Alasannya karena pihak pembuat proposal belum tahu pasti tentang calon penerimanya.

Baca juga: Contoh Proposal Karya Ilmiah Singkat

Faktor penyusunan proposal usaha

Saat menyusun proposal usaha, ada empat faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: 

  1. Tujuannya realistis
    Proposal usaha hendaknya mengandung tujuan yang realistis atau bisa dicapai sesuai kemampuan yang dimiliki. Tujuan realistis berarti tujuan tersebut dapat diukur dengan jangka waktu tertentu.
  2. Fleksibel
    Proposal usaha hendaknya disusun fleksibel, agar bisa mengikuti perkembangan usaha. Tujuannya untuk memunculkan alternatif strategi sesuai dengan unit usahanya.
  3. Memiliki batasan waktu
    Proposal usaha hendaknya memiliki batasan waktu yang jelas. Artinya proposal ini disusun menurut jangka waktu yang telah ditentukan serta rutin dilakukannya tahap evaluasi tentang kemajuan usaha.
  4. Komitmen
    Proposal usaha hendaknya didukung oleh seluruh pihak dalam unit usaha, baik dari lingkungan internal (pegawai dan pemimpin) maupun lingkungan eksteral (keluarga atau partner bisnis).

Baca juga: Contoh Proposal Singkat

Cara membuat proposal usaha

Mengutip dari buku Prinsip-Prinsip Dasar Kewirausahaan (2018) karya Iwan Shalahuddin dan kawan-kawan, proposal usaha sebaiknya dibuat obyektif, lengkap, rinci, akurat, jelas dan menarik untuk dibaca. 

Tidak ada sistematika penyusunan proposal usaha yang baku, namun setidaknya proposal tersebut mengandung beberapa hal penting, yakni:

Bagian ini berisikan latar belakang pendirian usaha, visi misi serta tujuannya. Pada bagian pendahuluan juga harus dituliskan tentang deskripsi atau penjelasan singkat bidang usaha yang akan ditekuni.

Pendahuluan sebaiknya dijelaskan serinci dan seakurat mungkin, karena bagian ini turut menjadi penilaian utama pihak penerima proposal.

Bagian ini berisikan deskripsi atau penjelasan profil perusahaan. Biasanya deskripsi perusahaan mencantumkan nama perusahaan yang akan dijalani, visi misi, tujuan serta jenis usaha.

Bagian ini berisikan produk yang akan diproduksi. Bila perlu, jelaskan pula kelebihannya dibanding produk usaha lainnya. Produksi perusahaan juga bisa memuat proses pembuatan produk serta target pemasarannya.

Bagian ini berisikan keuangan perusahaan, misalnya dari segi modal, pendapatan dan pengeluaran untuk produksi. Keuangan harus dijabarkan secara rinci dan transparan, agar pihak penerima proposal mudah memahami target atau kondisi keuangan perusahaan.

Bagian ini berisikan ucapan terima kasih dan harapan dari pihak pengirim proposal. Susunlah kata-kata semenarik mungkin, tetapi jangan terlalu berlebihan.

Baca juga: Proposal: Definisi, Bentuk, dan Jenisnya

Contoh proposal usaha

Berikut merupakan contoh proposal usaha sederhana saat akan membuat unit usaha baru. Perlu dicatat jika pada bagian awal proposal usaha, sebaiknya diberikan halaman judul yang memuat nama usaha dan produk, nama unit usaha serta logonya.

Pada bagian selanjutnya harus diberikan daftar isi yang memuat sistematika proposal usaha. Setiap bagiannya harus dijelaskan serinci dan seakurat mungkin, termasuk cara penghitungannya.

Bila perlu, sertakan pula contoh produk berupa gambar pada bagian produksi yang juga bisa disertai dengan proses produksinya. Sehingga lebih bisa meyakinkan pihak penerima proposal. 

Untuk jenis tulisan dan ukurannya bisa disesuaikan, asalkan tidak berlebihan dan mudah dibaca. Berikut contohnya: 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.