Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Dokumentasi sejumlah pelajar SD antre untuk melihat Pusat Pelayanan Internet Kecamatan Bergerak, bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika, saat pameran di Makassar City Ekspo 2015, Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, (8/5). Kunjungan pelajar tersebut sebagai pengenalan pengetahuan komunikasi dan informasi teknologi serta pengunaan internet bagi anak usia dini. (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)

KEBUMEN – Internet memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia mana pun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan memudahkan manusia dalam berkomunikasi satu sama lain tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Konsep komunikasi digital akan selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman, yang dipengaruhi dengan penemuan alat-alat berbasis teknologi yang terus berkembang.

Pegiat Literasi Komunitas Al Farid mengatakan, interaksi sendiri merupakan proses komunikasi dua arah antar-pengguna terkait mendiskusikan ide, topik, dan isu dalam ruang digital. Karakteristik media sosial sendiri memiliki sifat keterbukaan, memiliki halaman profil pengguna, user generated content, tanda waktu setiap unggahan.

”Selain itu, bisa digunakan untuk berinteraksi antar-penggunannya,” kata Farid dalam webinar literasi digital dengan tema ”Transformasi Digital: Era Baru Interaksi Sosial” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (1/9/2021).

Menurut Farid, dalam pemakaian platform media sosial ini, pengguna harus memahami mengenai etik membuat akun. Dalam membuat akun, akan lebih baik menggunakan identitas asli, termasuk foto profilnya. Kemudian menuliskan deskripsi diri dengan baik dan jelas, serta memakai bahasa yang sopan dan santun dalam profil.

Farid juga menyarankan agar dalam membuat akun tidak menampilkan informasi yang mengandung data pribadi, SARA, pornografi, dan pornoaksi. ”Kenali juga fitur-fitur di platform media sosial yang kita tuju,” ucapnya.

Dalam berinteraksi di platform media sosial, pengguna juga disarankan untuk berteman dengan orang lain yang sebelumnya telah dikenal. ”Apabila teman baru, lebih baik kita telusuri dahulu informasi mengenai dirinya,” kata Farid di depan 240-an partisipan webinar.

Kemudian jika mencari teman baru, sebaiknya teman tersebut memiliki kesamaan pertemanan atau minat. ”Bertemanlah dengan orang yang menggunakan identitas asli,” ujarnya. Dengan cara aman menggunakan platform digital ini, maka bisa meminimalkan dampak risiko penggunaannya. Salah satu dampak buruknya, yakni semakin beredarnya informasi hoaks.

Menurut catatan Kementerian Kominfo, survei tentang literasi digital nasional pada 2020 dengan 1.670 responden di 34 provinsi, diketahui sebesar 68,4 persen di antaranya menyatakan pernah menyebarkan informasi tanpa mengecek kebenarannya.

Sementara, selama krisis pandemi Covid-19, yakni Maret 2020 sampai Januari 2021, terdapat 1.387 hoaks yang beredar di dunia internet Indonesia. ”Selain itu, sebanyak 56,1 persen di antaranya tidak mampu mengenali informasi hoaks,” kata Farid.

Narasumber lainnya, Head of Operation PT Cipta Manusia Indonesia, Rizqika Alya Anwar mengatakan, karakteristik masyarakat digital yakni cenderung tidak menyukai aturan yang mengikat atau tidak suka diatur-atur. Kemudian, senang mengekspresikan diri, khususnya melalui platform media sosial.

”Selanjutnya, terbiasa belajar bukan dari instruksi melainkan dengan mencari. Masyarakat digital lebih senang mencari sendiri konten atau informasi yang diinginkan. Selain itu juga berinteraksi di media sosial dan melakukan aktivitas kesenangan bersama,” tuturnya.

Untuk itu masyarakat digital perlu memiliki kecakapan digital, yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi serta sistem operasi digital.

Diskusi virtual yang dipandu oleh moderator Rara Tanjung itu, juga menghadirkan narasumber Mustolih (dosen UNMU Kebumen), entrepreneur Widiasmorojati, dan seniman Dibyo Primus selaku key opinion leader. (*)

Manusia sebagai makhluk sosial melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Melalui interaksi ini suatu masyarakat terbentuk. Masyarakat ialah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu wilayah dan memiliki tujuan hidup bermasyarakat.

Dalam sejarahnya interaksi manusia identik dengan hubungan sosial dinamis yang dilakukan secara langsung (tatap muka) melalui komunikasi atau kontak sosial yang bertujuan mengirimkan pesan agar dipahami oleh kedua belah pihak. Namun demikian, interaksi semakin hari semakin berkembang dan tidak hanya bersifat langsung.

Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Ilustrasi: thedigitalsociety.info

Pada abad ke-21, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk berinterkasi oleh manusia dengan manusia lainnya memunculkan jenis masyarakat baru. Suatu masyarakat yang identik dengan corak berinteraksi menggunakan teknologi digital, yang disebut masyarakat digital.

Baca juga : Membentuk Masyarakat Digital di Era Transformasi Digital

Lantas, apa yang dimaksud dengan masyarakat digital?

Masyarakat Jejaring

Manuel Castells seorang profesor Sosiologi dari University of Catalunya, Spanyol menulis buku yang digunakan oleh sarjana sosial dalam mengamati perubahan perilaku dan interaksi manusia modern, yang berjudul The Network Society: A Cross-cultural Perspective (2004).

Dalam bukunya Castells menggunakan istilah kelahiran masyarakat abad 21 dengan masyarakat jejaring (network society). Masyarakat jejaring adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan dengan mikro-elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi.

Adanya teknologi digital sebetulnya bertujuan untuk efisiensi dan produktifitas manusia. Teknologi digital yang biasa kita temukan sehari-hari adalah smartphone (gawai) dan komputer. Melaui kedua alat tersebut sebuah pekerjaan menulis misalnya, bahkan bisa cepat dan hasilnya lebih bagus dari menulis manual di kertas.

Baca juga : Masyarakat Digital Jadi Lebih Konsumtif di Tengah Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

Lebih jauh, melalui teknologi digital pula manusia dapat dengan mudah berinterkasi dengan manusia lain bahkan hingga ke belahan bumi manapun. Ataupun mencari dan menemukan informasi yang diinginkan sesuai kebutuhan dimana pun dan kapan pun.


Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 2

Manusia sebagai makhluk sosial melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Melalui interaksi ini suatu masyarakat terbentuk. Masyarakat ialah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu wilayah dan memiliki tujuan hidup bermasyarakat.

Dalam sejarahnya interaksi manusia identik dengan hubungan sosial dinamis yang dilakukan secara langsung (tatap muka) melalui komunikasi atau kontak sosial yang bertujuan mengirimkan pesan agar dipahami oleh kedua belah pihak. Namun demikian, interaksi semakin hari semakin berkembang dan tidak hanya bersifat langsung.

Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Ilustrasi: thedigitalsociety.info

Pada abad ke-21, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk berinterkasi oleh manusia dengan manusia lainnya memunculkan jenis masyarakat baru. Suatu masyarakat yang identik dengan corak berinteraksi menggunakan teknologi digital, yang disebut masyarakat digital.

Baca juga : Membentuk Masyarakat Digital di Era Transformasi Digital

Lantas, apa yang dimaksud dengan masyarakat digital?

Masyarakat Jejaring

Manuel Castells seorang profesor Sosiologi dari University of Catalunya, Spanyol menulis buku yang digunakan oleh sarjana sosial dalam mengamati perubahan perilaku dan interaksi manusia modern, yang berjudul The Network Society: A Cross-cultural Perspective (2004).

Dalam bukunya Castells menggunakan istilah kelahiran masyarakat abad 21 dengan masyarakat jejaring (network society). Masyarakat jejaring adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan dengan mikro-elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi.

Adanya teknologi digital sebetulnya bertujuan untuk efisiensi dan produktifitas manusia. Teknologi digital yang biasa kita temukan sehari-hari adalah smartphone (gawai) dan komputer. Melaui kedua alat tersebut sebuah pekerjaan menulis misalnya, bahkan bisa cepat dan hasilnya lebih bagus dari menulis manual di kertas.

Baca juga : Masyarakat Digital Jadi Lebih Konsumtif di Tengah Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

Lebih jauh, melalui teknologi digital pula manusia dapat dengan mudah berinterkasi dengan manusia lain bahkan hingga ke belahan bumi manapun. Ataupun mencari dan menemukan informasi yang diinginkan sesuai kebutuhan dimana pun dan kapan pun.


Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 3

Manusia sebagai makhluk sosial melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Melalui interaksi ini suatu masyarakat terbentuk. Masyarakat ialah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu wilayah dan memiliki tujuan hidup bermasyarakat.

Dalam sejarahnya interaksi manusia identik dengan hubungan sosial dinamis yang dilakukan secara langsung (tatap muka) melalui komunikasi atau kontak sosial yang bertujuan mengirimkan pesan agar dipahami oleh kedua belah pihak. Namun demikian, interaksi semakin hari semakin berkembang dan tidak hanya bersifat langsung.

Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Ilustrasi: thedigitalsociety.info

Pada abad ke-21, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk berinterkasi oleh manusia dengan manusia lainnya memunculkan jenis masyarakat baru. Suatu masyarakat yang identik dengan corak berinteraksi menggunakan teknologi digital, yang disebut masyarakat digital.

Baca juga : Membentuk Masyarakat Digital di Era Transformasi Digital

Lantas, apa yang dimaksud dengan masyarakat digital?

Masyarakat Jejaring

Manuel Castells seorang profesor Sosiologi dari University of Catalunya, Spanyol menulis buku yang digunakan oleh sarjana sosial dalam mengamati perubahan perilaku dan interaksi manusia modern, yang berjudul The Network Society: A Cross-cultural Perspective (2004).

Dalam bukunya Castells menggunakan istilah kelahiran masyarakat abad 21 dengan masyarakat jejaring (network society). Masyarakat jejaring adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan dengan mikro-elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi.

Adanya teknologi digital sebetulnya bertujuan untuk efisiensi dan produktifitas manusia. Teknologi digital yang biasa kita temukan sehari-hari adalah smartphone (gawai) dan komputer. Melaui kedua alat tersebut sebuah pekerjaan menulis misalnya, bahkan bisa cepat dan hasilnya lebih bagus dari menulis manual di kertas.

Baca juga : Masyarakat Digital Jadi Lebih Konsumtif di Tengah Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

Lebih jauh, melalui teknologi digital pula manusia dapat dengan mudah berinterkasi dengan manusia lain bahkan hingga ke belahan bumi manapun. Ataupun mencari dan menemukan informasi yang diinginkan sesuai kebutuhan dimana pun dan kapan pun.


Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 4

Manusia sebagai makhluk sosial melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Melalui interaksi ini suatu masyarakat terbentuk. Masyarakat ialah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu wilayah dan memiliki tujuan hidup bermasyarakat.

Dalam sejarahnya interaksi manusia identik dengan hubungan sosial dinamis yang dilakukan secara langsung (tatap muka) melalui komunikasi atau kontak sosial yang bertujuan mengirimkan pesan agar dipahami oleh kedua belah pihak. Namun demikian, interaksi semakin hari semakin berkembang dan tidak hanya bersifat langsung.

Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Ilustrasi: thedigitalsociety.info

Pada abad ke-21, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk berinterkasi oleh manusia dengan manusia lainnya memunculkan jenis masyarakat baru. Suatu masyarakat yang identik dengan corak berinteraksi menggunakan teknologi digital, yang disebut masyarakat digital.

Baca juga : Membentuk Masyarakat Digital di Era Transformasi Digital

Lantas, apa yang dimaksud dengan masyarakat digital?

Masyarakat Jejaring

Manuel Castells seorang profesor Sosiologi dari University of Catalunya, Spanyol menulis buku yang digunakan oleh sarjana sosial dalam mengamati perubahan perilaku dan interaksi manusia modern, yang berjudul The Network Society: A Cross-cultural Perspective (2004).

Dalam bukunya Castells menggunakan istilah kelahiran masyarakat abad 21 dengan masyarakat jejaring (network society). Masyarakat jejaring adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan dengan mikro-elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi.

Adanya teknologi digital sebetulnya bertujuan untuk efisiensi dan produktifitas manusia. Teknologi digital yang biasa kita temukan sehari-hari adalah smartphone (gawai) dan komputer. Melaui kedua alat tersebut sebuah pekerjaan menulis misalnya, bahkan bisa cepat dan hasilnya lebih bagus dari menulis manual di kertas.

Baca juga : Masyarakat Digital Jadi Lebih Konsumtif di Tengah Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

Lebih jauh, melalui teknologi digital pula manusia dapat dengan mudah berinterkasi dengan manusia lain bahkan hingga ke belahan bumi manapun. Ataupun mencari dan menemukan informasi yang diinginkan sesuai kebutuhan dimana pun dan kapan pun.


Apa yang kalian ketahui tentang karakteristik masyarakat digital?

Lihat Sosbud Selengkapnya