Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

Dehidrasi

Dokter spesialis Dokter Umum, Dokter Anak
Gejala

Rasa haus berlebih, mulut kering, frekuensi buang air kecil berkurang

Faktor risiko

Bayi dan anak-anak, lansia, penyakit kronis

Metode diagnosis

Pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine

Pengobatan

Terapi cairan, obat-obatan

Obat

Oralit, antidiare, antimuntah

Komplikasi

Penurunan volume darah, kejang, gangguan ginjal

Kapan harus ke dokter?

Jika mengalami diare >24 jam, sering mengantuk, tidak dapat makan atau minum

Unduh PDF

Unduh PDF

Dehidrasi tentunya merupakan salah satu gangguan medis yang tidak lagi asing di telinga Anda. Secara umum, dehidrasi terjadi jika tubuh tidak memiliki kadar cairan yang cukup. Alhasil, penderitanya pun harus meningkatkan asupan cairan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang dari dalam tubuhnya. Meski dehidrasi ringan hingga sedang bisa diobati sendiri di rumah, pahamilah bahwa kondisi yang lebih parah harus segera ditangani oleh dokter. Jika gejala dehidrasi semakin memburuk atau tak kunjung membaik meski sudah diobati di rumah, segeralah memeriksakan diri ke dokter!

  1. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    1

    Evaluasi tingkat keparahan dehidrasi untuk memastikan tingkat keamanannya saat diobati di rumah. Secara umum, dehidrasi ringan hingga sedang bisa diobati di rumah. Namun, dehidrasi yang sangat berat pada anak umumnya harus segera ditangani oleh dokter.

    • Gejala dehidrasi ringan hingga sedang pada anak meliputi rasa haus, mulut yang terasa kering atau lengket, tangisan yang tidak disertai oleh air mata, frekuensi urinasi yang tidak teratur, keluarnya urine yang berwarna kuning gelap, kulit yang terasa kering atau sejuk ketika disentuh, sakit kepala, dan keram otot.
    • Beberapa gejala dehidrasi berat adalah mata yang terlihat cekung, kelelahan, mudah marah, pusing, lesu, peningkatan detak jantung, dan tidak sadarkan diri. Pada balita, adanya area yang terlihat mencekung di kepalanya juga merupakan salah satu gejala dehidrasi berat.

  2. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    2

    Siapkan cairan rehidrasi oral. Meski jumlah yang diperlukan anak sangatlah bergantung kepada usianya, secara umum Anda bisa mengikuti instruksi yang tertera pada kemasan cairan. Gunakan sendok atau pipet untuk memberikan 1 sampai 2 sdt. (5 sampai 10 ml) cairan rehidrasi oral kepada anak setiap menitnya. Lakukan proses ini selama setidaknya 3 sampai 4 jam, atau sampai warna urine anak kembali jernih. Tingkatkan pula frekuensinya secara berkala seiring dengan meredanya keinginan muntah anak.[1]

    • Cairan rehidrasi oral mengandung takaran air dan garam yang seimbang sehingga mampu menghidrasi tubuh anak sekaligus menggantikan kadar elektrolit yang hilang dari tubuhnya.
    • Ingat, cairan bersuhu ruangan biasanya paling mudah untuk ditelan oleh anak, terutama jika dia merasa mual atau terus-menerus muntah.

  3. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    3

    Teruslah menyusui balita seperti biasa. Jika anak masih mengonsumsi ASI atau susu formula, teruslah memberikannya ketika dia sedang dehidrasi. Namun, cobalah mengurangi takarannya dan meningkatkan frekuensi pemberian susu jika anak terlihat kesulitan menelan cairan.[2]

    • Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula dan mengalami diare, cobalah mengganti susunya dengan jenis yang bebas dari laktosa sampai kondisinya membaik. Ingat, laktosa mungkin akan sulit dicerna oleh bayi dan memperburuk diare serta dehidrasinya.
    • Jangan mengencerkan susu formula melebihi instruksi yang diberikan oleh dokter.
    • Kemungkinan, Anda harus memberikan larutan rehidrasi oral dan ASI/susu formula secara bergantian kepada bayi. Misalnya, berikan satu suap larutan rehidrasi oral setiap kali anak meminum sebotol ASI atau susu formula.

  4. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    4

    Jangan biarkan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang berisiko negatif. Sejatinya, beberapa jenis makanan dan minuman dapat memperburuk dehidrasi pada anak sehingga sebaiknya tidak diberikan sampai kondisi anak benar-benar membaik. Secara khusus, jangan memberikan susu, kafeina, jus buah yang tidak diencerkan, dan gelatin kepada anak. Kafeina dapat memperburuk dehidrasinya, sementara susu, jus buah, dan gelatin dapat memperparah diare dan keinginan muntah yang menjadi penyebab dehidrasi. Alhasil, seluruhnya berisiko membuat kesehatan anak memburuk dengan cepat.[3]

    • Air putih dapat menjadi minuman yang berbahaya bagi anak yang sedang dehidrasi. Oleh karena kandungan garam dan mineral dalam tubuh anak akan berkurang selagi dehidrasi, air putih berisiko semakin mengencerkan kepekatan berbagai mineral esensial yang jumlahnya sudah tidak banyak di dalam tubuh anak.
    • Selain itu, minuman berenergi hanya dapat menggantikan kandungan elektrolit yang hilang melalui keringat. Itulah mengapa, jika dehidrasi terjadi akibat diare atau muntah, minuman berenergi tidak akan bisa menggantikan kandungan mineral yang hilang dari dalam tubuh.

  5. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    5

    Cegah dehidrasi kembali terulang dengan memantau kondisi tubuh anak secara terus-menerus. Setelah tubuh anak kembali terhidrasi, tetaplah memantau kondisinya untuk mencegah dehidrasi kembali terulang.

    • Tingkatkan jumlah cairan yang dikonsumsi oleh anak ketika sedang sakit, terutama jika anak terserang diare atau mengalami muntah. ASI dan susu formula adalah opsi yang terbaik untuk balita, sementara air putih, es loli, jus encer, dan kepingan es batu adalah opsi yang terbaik untuk anak-anak yang berusia lebih dewasa.
    • Jangan biarkan anak mengonsumsi makanan yang dapat memperburuk dehidrasinya atau membuatnya ingin muntah. Beberapa di antaranya adalah makanan yang berlemak, tinggi gula, mengandung karbohidrat kompleks, yoghurt, buah-buahan, dan sayuran.
    • Demam dan radang tenggorokan dapat menyulitkan anak untuk mengonsumsi cairan. Itulah mengapa, anak-anak yang mengalami gejala tersebut umumnya juga harus mengonsumsi asetaminofen dan ibuprofen.

    Iklan

  1. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    1

    Evaluasi tingkat keparahan dehidrasi untuk mengetahui metode pengobatan yang tepat. Umumnya, dehidrasi ringan hingga sedang pada orang dewasa bisa diobati di rumah tanpa mengantongi risiko komplikasi. Namun, dehidrasi berat sebaiknya segera diperiksakan ke dokter![4]

    • Orang dewasa yang mengalami dehidrasi ringan hingga sedang mungkin akan mengalami peningkatan rasa haus, memiliki mulut yang terasa kering atau lengket, sulit kencing, mengeluarkan urine yang berwarna kuning gelap, memiliki kulit yang terasa kering atau sejuk ketika disentuh, sakit kepala, dan keram otot.
    • Umumnya, orang dewasa yang mengalami dehidrasi berat akan mengalami gejala seperti tidak ingin kencing, mengeluarkan urine yang berwarna kuning kecokelatan, memiliki kulit yang kuyu, mudah marah, kebingungan, pusing, mengalami peningkatan detak jantung, memiliki mata yang terlihat cekung, lesu, mengalami renjatan, mengalami delirium, atau tidak sadarkan diri.

  2. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    2

    Konsumsi cairan jernih untuk menghidrasi tubuh. Air putih dan minuman yang mengandung elektrolit adalah opsi terbaik untuk dikonsumsi dalam kondisi ini. Secara umum, Anda harus mengonsumsi keduanya sebanyak mungkin sejauh tidak timbul rasa mual atau keinginan untuk muntah.

    • Sebagian besar orang dewasa perlu mengonsumsi 2 sampai 3 liter cairan per hari.
    • Jika dehidrasi disebabkan oleh mual atau radang tenggorokan, cobalah mengisap es batu atau es loli yang dibuat dari jus buah atau minuman berenergi.
    • Meski ketidakseimbangan elektrolit pada orang dewasa tidak mengantongi bahaya yang sama dengan ketidakseimbangan elektrolit pada anak-anak, jangan meremehkan kondisi tersebut. Alih-alih, cobalah mengonsumsi cairan rehidrasi oral atau minuman berenergi untuk menggantikan sebagian elektrolit yang hilang dari dalam tubuh akibat dehidrasi. Secara khusus, cairan rehidrasi oral adalah opsi terbaik untuk mengobati dehidrasi yang disebabkan oleh gangguan medis khusus, sementara minuman berenergi lebih cocok dikonsumsi untuk mengobati dehidrasi akibat kelelahan.

  3. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    3

    Sejukkan tubuh Anda agar tidak kehilangan lebih banyak cairan. Oleh karena dehidrasi akut sering kali disebabkan oleh paparan suhu panas berlebih atau disertai oleh peningkatan suhu tubuh, berusahalah menyejukkan tubuh Anda untuk mencegahnya kehilangan lebih banyak cairan.[5]

    • Cukup kenakan satu lapis pakaian yang longgar agar kulit Anda tidak semakin tercekik.
    • Duduklah di tempat yang sejuk. Jika memungkinkan, berdiamlah di dalam gedung yang dilengkapi dengan pendingin ruangan. Jika tidak, setidaknya berdiamlah di tempat yang teduh atau di dekat kipas angin.
    • Sejukkan kulit dengan air. Kompres dahi dan leher Anda dengan handuk basah, serta semprotkan air bersuhu suam-suam kuku ke kulit yang tidak tertutup oleh pakaian.
    • Ingat, proses pendinginan tersebut harus dilakukan secara bertahap, terutama karena paparan suhu dingin yang berlebihan berisiko membuat pembuluh darah Anda pecah. Alhasil, suhu internal tubuh pun justru akan meningkat. Oleh karena itu, jangan pernah mengompres kulit dengan air atau kantong es untuk mendinginkannya.

  4. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    4

    Kelola gejala gangguan gastrointestinal yang menyebabkan dehidrasi. Jika dehidrasi disebabkan oleh muntah atau diare yang sangat parah, segeralah mengelola penyebab tersebut dengan mengubah pola makan dan mengonsumsi obat-obatan agar tubuh tidak kehilangan lebih banyak air.[6]

    • Dalam banyak kasus, loperamide yang dijual bebas di apotek dapat mengobati diare. Namun, jangan mengonsumsi obat tersebut jika Anda juga mengalami demam atau mengeluarkan kotoran yang bercampur dengan darah.
    • Gunakan asetaminofen alih-alih ibuprofen untuk mengontrol demam yang Anda alami, terutama karena ibuprofen dapat semakin mengiritasi lapisan perut dan memperburuk muntah yang Anda alami.
    • Berfokuslah untuk mengonsumsi minuman yang jernih atau tidak berwarna, termasuk kaldu dan gelatin, dalam 24 jam pertama. Seiring berkurangnya frekuensi diare dan muntah, Anda boleh mulai mengonsumsi makanan yang bercita rasa tawar.

    Iklan

  1. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    1

    Tingkatkan asupan cairan di sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi. Rata-rata pria dewasa perlu mengonsumsi sekitar 3 liter cairan per hari, sementara wanita dewasa membutuhkan sekitar 2 liter cairan setiap harinya.[7] Berusahalah menyetarakan asupan cairan dengan angka tersebut, atau mengonsumsi cairan sedikit lebih banyak daripada jumlah yang direkomendasikan.

    • Ingat, “cairan” yang dimaksud di atas adalah cairan apa pun, bukan hanya air putih.
    • Pahamilah pula bahwa jenis minuman tertentu berdampak lebih baik bagi kesehatan tubuh. Misalnya, air putih, teh herba, minuman berenergi, dan minuman lain yang mengandung elektrolit dapat membantu menghidrasi tubuh, sementara minuman yang mengandung kafeina (seperti kopi, soda, teh hitam) atau alkohol justru berpotensi memperburuk dehidrasi Anda.

  2. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    2

    Konsumsi buah dan sayuran yang kadar airnya tinggi. Buah dan sayuran yang memiliki kadar air tinggi ampuh untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika dehidrasi. Oleh karena keduanya juga sangat kaya akan nutrisi, garam, dan gula, niscaya keseimbangan elektrolit dalam tubuh juga akan membaik setelah mengonsumsinya.[8]

    • Pisang adalah salah satu opsi yang sangat populer untuk menghidrasi tubuh, terutama karena kandungan cairan di dalamnya mencapai angka 75%! Selain itu, pisang juga sangat kaya akan potasium, yaitu mineral yang kadarnya cenderung akan menurun seiring memburuknya dehidrasi Anda.
    • Jenis buah dan sayuran lain yang layak dikonsumsi untuk menghidrasi tubuh adalah semangka, tomat, anggur, buah persik, stroberi, cranberry, apel, berry hitam, aprikot, mentimun, brokoli, dan zukini.

  3. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    3

    Minum teh dekafeina agar tubuh tidak semakin dehidrasi. Secara khusus, teh kamomil sangat bermanfaat untuk mengobati dehidrasi kronis. Namun, sebagian besar teh herba atau teh yang tidak mengandung kafeina juga bisa dikonsumsi karena memiliki manfaat serupa untuk menggantikan kadar cairan yang hilang dari dalam tubuh.

    • Teh kamomil digolongkan sebagai obat pereda nyeri alami sekaligus sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi ketika dehidrasi terjadi. Umumnya, ketika tubuh mengalami dehidrasi, otot-otot di perut pun akan mulai keram. Teh kamomil merupakan obat alami yang sangat efektif untuk menghidrasi tubuh sekaligus meredakan keram yang muncul.

  4. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    4

    Cobalah mengonsumsi air kelapa untuk menghidrasi tubuh dan menggantikan kadar elektrolit yang hilang. Oleh karena air kelapa sangat kaya akan elektrolit, pasien yang mengalami dehidrasi kronis lebih disarankan untuk mengonsumsinya alih-alih air biasa.

    • Di antara berbagai nutrisi yang dikandungnya, zat besi dan potasium adalah dua jenis vitamin yang paling mendominasi. Secara khusus, kadar keduanyalah yang paling cepat berkurang ketika tubuh mengalami dehidrasi.
    • Ingat, air kelapa berbeda dengan santan. Untuk mengobati dehidrasi, air kelapa adalah opsi yang lebih baik untuk digunakan.

  5. Apa yang harus dilakukan ketika dehidrasi?

    5

    Berendamlah dalam larutan garam epsom agar tubuh dapat menyerap kandungan mineral di dalamnya. Pertama-tama, isi bak mandi dengan air panas, lalu larutkan 250 sampai 500 ml garam epsom di dalamnya. Setelah garam larut, berendamlah di dalam bak selama sekitar 15 menit.[9]

    • Kulit tubuh Anda akan menyerap kandungan magnesium dalam larutan tersebut. Alhasil, seharusnya gejala yang menyertai dehidrasi kronis seperti peradangan, kelelahan, atau nyeri pun dapat mereda.[10]
    • Kandungan sulfat dalam air garam juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Alhasil, tubuh pun dapat memperbaiki kadar elektrolit di dalamnya dengan lebih mudah.

    Iklan

  1. 1

    Periksakan diri ke dokter jika kondisi Anda atau anak tak kunjung membaik meski asupan cairan sudah ditingkatkan. Seharusnya, dehidrasi ringan atau sedang dapat terobati setelah mengonsumsi larutan rehidrasi oral atau cairan lain. Jika gejala tak kunjung membaik atau justru memburuk setelahnya, segeralah menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih sesuai.[11]

    • Dehidrasi yang tidak kunjung membaik dapat membuat kondisi tubuh memburuk dengan cepat. Itulah mengapa, kondisi tersebut harus segera diobati oleh dokter!

  2. 2

    Dapatkan pengobatan darurat jika gejala dehidrasi berat mulai muncul. Dehidrasi yang sangat berat atau ekstrem mungkin akan membuat Anda atau anak mengalami kebingungan, serta merasa pusing atau pening. Selain itu, dehidrasi berat juga dapat menimbulkan kelelahan yang sangat ekstrem meski tubuh penderitanya sudah diistirahatkan. Jika salah satu atau beberapa gejala tersebut muncul, segeralah mencari pengobatan darurat di klinik atau rumah sakit terdekat.[12]

    • Jangan khawatir, tubuh Anda atau anak dapat segera pulih setelah menerima pengobatan. Itulah mengapa, tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memeriksakan diri ke dokter!

  3. 3

    Segera temui dokter jika Anda tidak bisa menelan cairan. Jika Anda kesulitan menelan cairan, lantas bagaimana caranya menggantikan cairan tubuh yang hilang? Artinya, kondisi tersebut akan membuat kesehatan Anda memburuk dengan lebih cepat. Itulah mengapa, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.[13]

    • Misalnya, Anda patut waspada jika terus-menerus memuntahkan minuman yang ditenggak atau kesulitan menelan minuman apa pun.

  4. 4

    Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami diare yang tak kunjung pulih selama lebih dari 24 jam. Diare adalah salah satu penyebab terbesar dehidrasi, dan eksistensinya dapat menimbulkan gejala yang sangat parah pada penderitanya. Ketika diare terjadi selama lebih dari 24 jam, secara otomatis tubuh Anda telah kehilangan sangat banyak cairan dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.[14]

    • Saat mengalami diare, tubuh akan melepaskan cairan di setiap proses pergerakan usus. Itulah mengapa, pasien diare harus meningkatkan asupan cairan selagi proses pemulihan berlangsung.

  5. 5

    Periksakan diri ke dokter jika kotoran yang Anda keluarkan berwarna hitam atau bercampur dengan darah. Meski secara umum tidak perlu dikhawatirkan, kondisi tersebut dapat merupakan petunjuk bahwa Anda sedang mengalami dehidrasi yang cukup parah atau mengalami gangguan medis lain. Oleh karena itu, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi pengobatan yang tepat.[15]

  6. 6

    Gantikan cairan yang terbuang dengan cairan intravena jika Anda mengalami dehidrasi yang sangat parah. Faktanya, cairan intravena yang mengandung garam adalah obat terbaik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dalam waktu singkat. Umumnya, proses tersebut akan dilakukan oleh dokter di rumah sakit, dan mampu memulihkan kondisi tubuh Anda dengan lebih cepat. Cobalah mengonsultasikan opsi tersebut kepada dokter jika Anda atau anak mengalami kondisi dehidrasi yang parah.[16]

    • Dalam banyak kasus, pemberian cairan intravena dapat seketika menyelamatkan hidup pasien dehidrasi. Selain itu, gejala-gejala yang mereka alami pun akan lenyap dengan lebih cepat setelahnya.

    Iklan

Peringatan

  • Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala dehidrasi berat seperti kebingungan dan/atau disorientasi, segeralah melaporkan kondisi tersebut ke Unit Gawat Darurat (UGD) atau klinik terdekat. Ingat, pasien dengan kondisi dehidrasi yang parah harus diinfus di rumah sakit dan tidak bisa diobati di rumah.

Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 24.181 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Apa yang harus di lakukan saat dehidrasi?

Penanganan dehidrasi bertujuan untuk mengganti cairan dan mineral tubuh yang hilang. Caranya adalah dengan minum banyak air atau jus buah yang encer. Selain itu, penderita juga bisa mengonsumsi minuman manis untuk membantu mengganti gula yang hilang, serta camilan asin untuk menggantikan garam atau natrium.

Berapa lama dehidrasi bisa hilang?

Jika dehidrasi yang kita alami cukup berat maka biasanya dibutuhkan perawatan di rumah sakit atau jika dehidrasi disertai dengan heat stroke atau kondisi suhu tubuh yang meningkat tajam dalam waktu singkat, maka dibutuhkan satu sampai dua hari di rumah sakit untuk proses penyembuhan.

Dehidrasi bagus minum apa?

Air mineral Sudah bukan rahasia lagi jika mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup adalah kunci utama untuk mencegah dehidrasi. Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi, minum air mineral juga baik bagi kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan mencegah sembelit saat puasa.

Bagaimana ciri ciri bila kita terkena dehidrasi?

Gejala Awal Dehidrasi.
Sakit kepala..
Terasa kering di beberapa bagian tubuh, seperti mulut, bibir, dan mata..
Jarang buang air kecil..
Kelelahan dan kurang energi..