Apa yang harus dilakukan ketika anak demam batuk pilek?

Suara.com - Musim hujan membuat anak batuk pilek lebih sering dari biasanya. Tak jarang, anak juga mengalami demam yang bisa membuat orangtua panik. Apa yang harus dilakukan?

Ketika anak demam batuk pilek, para orang tua juga merasakan pusing karena beberapa anak cenderung lebih rewel dari biasanya. Apalagi saat ini penggunaan obat sirup untuk anak dilarang terkait adanya peningkatan kasus gangguan gagal ginjal misterius.

Meski demikian, bukan berarti para orang tua diam saja ketika buah hatinya mengalami demam batuk pilek. Dokter Spesialis Anak, Dr. Robert Soetandio, SpA, M.Si.Med mengungkapkan, para orang tua dapat melakukan berbagai hal sebagai bentuk pertolongan pertama anak.

Apa yang harus dilakukan ketika anak demam batuk pilek?
anak demam batuk pilek. (pexels)

Dokter Robert mengatakan, batuk dan pilek pada dasarnya sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh. Pilek dan dahak menjadi cara tubuh untuk menghalangi zat iritan, mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) agar tidak masuk ke bagian saluran pernafasan yang lebih dalam yaitu paru paru.

Baca Juga: 6 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Sebagai KLB, Kenapa Gagal Ginjal Akut Belum?

Sebab adanya bagian terganggu tersebut, fokus pengobatan yaitu bagaimana membuat anak menjadi nyaman. Dengan begitu gangguan di pernapasan tersebut dapat diatasi dengan berbagai hal diantaranya:

  1. Minum air putih hangat
  2. Konsumsi makanan hangat seperti madu, sop ayam, dan lain-lain.
  3. Menggunakan humidifier
  4. Makan makanan bergizi, khususnya buah-buahan.

Terkait demam sendiri, Dokter Robert menuturkan jika kondisi tersebut bukanlah penyakit. Menurutnya, demam menjadi tanda adanya gangguan dalam tubuh sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman.

“Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Demam sering memicu keresahan orang tua karena membuat anak rewel, gelisah, tidak nyaman, bahkan pada suhu yang tinggi bisa memicu terjadinya kejang demam,” jelas Dokter Robert saat dihubungi Suara.com, Selasa (25/10/2022).

Ketika demam, tidak semua hal membutuhkan obat, Dokter Robert memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi suhu tinggi pada anak di antaranya.

  • Meningkatkan asupan minum, karena saat demam penguapan cairan meningkat. pemberian cairan lebih banyak penting untuk mencegah dehidrasi.
  • Kompres air hangat pada permukaan tubuh dan lipatan tubuh anak secara berkala.
  • Pastikan anak menggunakan pakaian tipis untuk memudahkan terjadinya penguapan, sehingga dapat menurunkan suhu tubuhnya.
  • Mengatur suhu ruangan yang sejuk (tidak terlalu panas/dingin).
  • Perbanyak istirahat

Untuk pemberian obat juga tidak boleh sembarangan dan setiap waktu. Untuk pemberian obat demam juga diperlukan untuk anak pada kondisi-kondisi berikut:

Baca Juga: Kisah Ibu di Sumbar Anaknya Divonis Gagal Ginjal Akut, Berawal Demam Kini Tak Bisa Kencing

  1. Bayi usia kurang dari 3 bulan suhunya lebih dari 38 derajat celsius, usia 3-6 bulan jika suhu lebih dari 38,5 derajat celsius. Untuk usia di atas 6 bulan jika suhu tubuhnya lebih dari 38,5 derajat celsius
  2. Ada riwayat kejang demam sebelumnya.
  3. Anak tampak gelisah dan tidak nyaman dengan kondisi demam.
  4. Frekuensi nadi dan napas meningkat saat demam.
  5. Adanya ruam yang tidak biasa, kaku kuduk di leher, ubun ubun membonjol, bibir kering, kaki tangan kebiruan.

Pastikan anak demam terpenuhi asupan cairannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria Denta memberikan beberapa tips mengobati anak-anak yang mengalami demam, batuk, atau pilek tanpa mengonsumsi obat-obatan. Kuncinya adalah cairan dan kompres.

"Bisa dengan meningkatkan asupan cairan dan kompres hangat," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (19/10/2022).

Terkait jenis cairan, ia menyebutkan kalau anak di bawah setahun dengan air susu ibu (ASI). Sedangkan jika buah hati berumur di atas setahun bisa menggunakan berbagai macam cairan. Misalnya air putih, air masakan rumah tangga, elektrolit, dan lain-lain.

Mengenai seberapa banyak asupan cairan, Denta mengatakan itu semau bayi atau anak. Namun, Denta meminta orang tua memonitor air kencing anaknya.

"Dalam enam jam harusnya sudah ada satu hingga dua kali kencing di luar jam tidur," kata Denta.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan seluruh apotek di Indonesia untuk menyetop sementara penjualan semua obat bebas dalam bentuk sirup kepada masyarakat. Obat yang dilarang untuk dijual termasuk semua jenis obat dalam bentuk sirup atau cair, termasuk obat cair untuk dewasa, dan tidak terbatas pada obat paracetamol sirup saja.

Instruksi tersebut dikeluarkan sebagai upaya kewaspadaan atas kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) yang banyak menyerang anak-anak di Indonesia.

"Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi poin 8 dari Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.

Apa yang dilakukan jika anak demam batuk pilek?

Asal tidak lagi muncul kejang, sesak, atau keluhan lain yang berat, maka Anda bisa mengatasinya dulu di rumah dengan:.
Beri anak obat paracetamol saat demam..
Kompres hangat tubuh anak agar demamnya reda..
Beri ia banyak minum dan makan yang hangat..
Jangan beri ia makanan berminyak, es, dan berpemanis buatan..

Kenapa anak demam saat batuk pilek?

Infeksi Virus Virus adalah salah satu penyebab batuk dan pilek. Saat anak terserang virus, otomatis tubuh akan merespon dengan cara menaikkan suhu. Di saat itu, sel darah putih tengah jalankan fungsi menjadi benteng pertahanan. Jadi, wajar anak alami panas saat terkena batuk dan pilek karena virus.

Berapa lama demam batuk pilek pada anak sembuh?

Pada orang dewasa atau anak yang mengalami influenza, dapat muncul beberapa gejala klinis seperti demam, nyeri pada tubuh, batuk, pilek, dan beberapa gejala penyerta lain. Pada umumnya, anak-anak yang menderita flu dapat sembuh dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.