Apa yang harus dilakukan apabila ikan terserang penyakit gatal Trichodiniasis

Penyakit ini dapat diobati dengan merendam ikan dalam larutan garam dapur dengan konsentrasi 500 – 10.000 ppm selama 24 jam, larutan Kalium Permangat 4 ppm selama 12 jam, dan larutan formalin dosis 200 ppm sekitar 30-60 menit atau dosis 25 – 50 ppm selama 24 jam atau lebih.31 Jul 2020

Apa yang harus dilakukan apabila ikan terserang penyakit gatal atau trichodiniasis?

Penyakit gatal (Trichodiniasis) Penyakit ini bisa dicegah dengan mengatur kepadatan tebar dan menjaga kualitas air. Ikan yang terkena penyakit gatal ini bisa disembuhkan dengan direndam dalam larutan formalin 40 ppm selama 12-24 jam.15 Agu 2020

Serangan penyakit pada ikan disebabkan karena ketidakharmonisan antara 3 komponen dibawah ini manakah komponen yang dimaksud?

Munculnya penyakit pada ikan umumnya merupakan hasil interaksi yang tidak seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan yaitu inang (ikan) yang lemah, patogen serta kualitas lingkungan yang memburuk.

Bagaimana gejala ikan yang terserang penyakit?

Tanda-tanda awal ikan terserang penyakit bisa dengan mengamati tingkah lakunya: biasanya nafsu makan menurun, produksi lendir berlebih, warna tubuh berubah, ikan menyendiri atau terpisah dari kelompoknya, menggosokkan tubuhnya pada jaring atau pada dinding bak, berenang tidak normal sepeti mengambang di permukaan, …

Apa itu penyakit non infeksi pada ikan?

Penyakit pada ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan noninfeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen.

Apa saja parasit pada ikan?

  • jamur.
  • parasit.
  • parasit ikan.
  • parasit yang menginfeksi ikan.

Kenapa ikan terkena parasit?

Kualitas air yang buruk, ikan yang berlebihan dan perubahan iklim merupakan faktor penyebab munculnya parasit. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi padat tebar yang diberikan maka semakin tinggi pula angka infeksi parasit.8 Jun 2021

Virus apa saja yang menyerang ikan?

Untuk penyakit virus pada buku ini menjelaskan mengenai 11 jenis virus yang sering menyerang ikan air tawar maupun laut dan diantaranya adalah Nervous Necrosis Virus (VNN), KOI Herpes Virus (KHV), Grouper Iridovirus Disease (GIV) dan sebagainya.

Apa itu parasit pada manusia?

Parasit adalah mikroorganisme yang hidup dan menggantungkan hidup dari organisme lain. Sebagian parasit tidak berbahaya, sedangkan sebagian lain dapat hidup dan berkembang di dalam tubuh manusia kemudian menyebabkan infeksi. Infeksi parasit kadang dapat sembuh dengan sendirinya.14 Des 2020

Apa itu parasit Hirudinea?

Hirudinea adalah suatu parasit sejenis lintah pada ikan laut yang bersirip dengan patogenitas rendah, namun infeksi berat dapat memicu infeksi sekunder bakteri sehingga menimbulkan kematian.27 Jul 2006

Apa itu patogen pada ikan?

Bakteri patogen merupakan mikroorganisme penyebab penyakit yang dapat menyerang ikan dan dapat menimbulkan kematian massal pada ikan budidaya.

Bagaimana ciri ciri ikan yang terserang penyakit?

  • Jika ikan tidak nafsu makan.
  • Kelainan fisik.
  • Perut menggembung.
  • Ikan kurus.
  • Sisik kasar.
  • Sisik rontok.
  • Sisik rusak atau rontok.
  • Tubuh ikan tidak berlendir atau serabut seperti kapas.

Faktor apa saja yang menyebabkan ikan sakit?

  • Perubahan kondisi lingkungan.
  • Kebersihan kolam dan peralatan.
  • Kondisi kolam.
  • Keadaan ikan.
  • Kualitas pakan.

 I. PENYAKIT IKAN .

           Berdasarkan sifatnya, penyakit ikan digolongkan menjadi dua yaitu : Penyakit infektif dan penyakit non infektif.  Penyakit infektif adalah penyakit yang disebabkan terinfeksinya ikan oleh orgamisme pathogen, seperti virus, bakteri, jamur ataupun parasit.  Sedangkan penyakit non infektif adalah penyakit yang terjadi  karena gangguan non pathogen seperti nutrisi, kualitas air, bahan toxic, dan genetic.

          Khusus untuk ikan ., penyakit juga dapat terjadi pada benih, ikan konsumsi maupun induk.  Pada benih, yang sering terjadi adalah penyakit karena infeksi parasit.  Sedangkan ikan . yang berukuran besar, jamur, luka borok, maupun benjolan pada mata paling sering ditemui.  Berikut ini diuraikan beberapa jenis penyakit yang sering menginfeksi ikan .

Penyakit Infektif

a.  Trichodiniasis

            Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichodina sp.  Parasit ini mempunyai cilia sebagai alat gerak, berbentuk seperti piring terbang atau topi, dengan ukuran +  50 um.  Trichodina sp dapat menyerang hampir semua jenis ikan air tawar terutama pada benih, dan menginfeksi permukaan tubuh maupun insang.

            Ikan yang terserang mengalami kerusakan pada kulit dan sirip.  Pada infeksi dini tidak terlihat gejala klinis apapun, sehingga terkadang sulit untuk diantisipasi, karena akan diikuti dengan infeksi organisme lain.  Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi dan melalui alat perikanan yang digunakan seperti scoope net, selang ataupun waring.

            Penyakit Trichodiniasis dapat dicegah dengan memberikan pakan yang baik dan cukup serta kondisi Oksigen yang baik.  Pengobatan terhadap ikan yang terserang  adalah dengan menggunakan obat seperti Formalin 25 ppm, Na Cl 500-1000 ppm selama 24 jam.

b.  Ichthyophthiriasis

Penyakit ini dikenal dengan nama 'White spot' (Bintik putih).  Organisme yang menyebabkan  penyakit ini adalah Ichthyophthirius multifiliis (Ich).

Ich berbentuk bulat dengan cilia sebagai alat gerak.  Ciri khasnya adalah adanya macronucleus berbentuk tapal kuda  atau  huruf C, dengan ukuran parasit (0.5-1.0 mm).  Parasit ini dapat mengnfeksi ikan pada organ insang dan permukaan tubuh antara lapisan dermis dan epidermis.  Ich berkembang baik dengan cara membelah diri dan satu sel Ich dewasa dapat membelah diri menjadi 2000 tomite (anak Ich).

Ich menyerang semua jenis ikan terutama pada benih terutama pada ikan yang tidak bersisik seperti Patin atau Lele.  Ikan yang terserang ditandai dengan adanya bintik putih pada permukaan tubuh, kulit teriritasi dan ikan melompat-lompat ke permukaan air.

Pengendalian penyakit bintik putih terutama dengan menaikkan suhu pada .i 28-30 derajad Celcius.  Selain itu dapat pula digunakan obat antiparasitik seperti formalin 25 ppm, Blitz Ich atau garam NaCl 1000-2000 ppm selama 24 jam.

c. Infeksi Epistylis

Organisme penyebab penyakit ini adalah Epistylis sp.  Parasit berbentuk seperti lonceng, dilengkapi tangkai dengan ukuran tubuh +  51.00 um.  Biasanya membentuk koloni yang disusun pada tangkai yang bercabang-cabang.  Parasit ini dapat menginfeksi organ insang dan permukaan tubuh.

Tanda klinis ikan yang terinfeksi memperlihatkan gejala 'flashing', insang terliha kemerahan-kecoklatan, dan adanya kesukaran bernafas dan gerak.  Tumbuh lambat, terjadi kerusakan pada bagian yang terinfeksi.  Pada ikan Corydoras dicirikan adanya benjolan putih di permukaan tubuh.

Pengendalian ikan yang terserang adalah dengan menggunakan pK 1-3 ppm, Formalin 25 ppm,   NaCl 500 ppm selama 24 jam.

d. Chilodinellasis

Penyakit ini disebabkan oleh parasit Chillodonella sp. Bentuk parasit Chillodonella sp seperti hati, berukuran 50-70 um memperbanyak diri dengan pembelahan longitudinal.  Ikan yang sering terinfeksi adalah ikan hias atau benih ikan kultur.

Ikan yang terserang terlihat lemah, tidak mau makan, lendir berlebihan. Selain itu terjadi pendarahan dan  kerusakan pada epitel insang dan teriritasi. 

Pengendalian penyakit ini seperti halnya pada parasit lain menggunakan obat anti parasitik seperti Formalin 25 ppm, Garam Na Cl, pK dan methilene blue.

e. Monogeneasis

Penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan antara lain oleh cacing mikroskopis yang disebut Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus sp.  Kedua parasit ini termasuk kedalam kelompok Trematoda, yang dapat mengenfeksi insang dan permukaan tubuh.  Perbedaannya dapat dilihat secara mikroskopis yang ditandai dengan adanya bintik mata pada Dactylogyrus sp. yang tidak dimiliki oleh Gyrodactylus sp. 

Penyakit ditandai dengan adanya  bercak putih seperti kapas di permuakaan tubuh, sisik terkelupas dan terjadi pendarahan serta borok.  Pengendalian pada infeksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan garam Na Cl 1000 ppm dan   Methilene blue 1-3 ppm selama 24 jam.

e. Saprolegniasis

Penyakit ini  merupakan penyakit jamur pada ikan atau telur ikan yang disebabkan antara lain oleh jamur Saprolegnia sp.dan Achlya sp.  Pada umumnya jamur merupakan infeksi kedua pada ikan setelah penyakit primer yang menginfeksi berupa penyakit bakterial dan parasiter,  Selain itu infeksi jamur bisa juga terjadi pada ikan yang luka (stress fisik) karena penanganan kasar atau pengaruh kualitas air dan telur yang tidak dibuahi.

Tanda penyakit yang terserang adalah pada permukaan tubuh ikan dipenuhi dengan pertumbuhan benang-benang putih seperti kapas putih atau coklat yang tumbuh pada kulit, sirip, insang, mata dan telur ikan.  Jamur akan tumbuh menempel pada jaringan otot dibawah kulit.

Pengendalian jamur pada telur dapat dilakukan dengan membuang telur yang tidak dibuahi, atau telur dapat direndam menggunakan methilene blue 1 ppm.

f. Penyakit bakterial

Berikut ini disajikan tabel yang berisi tentang jenis bakteri yang sering menyerang ikan ..

Tabel 1 Jenis Bakteri yang Sering Menginfeksi Ikan .

1.     Bacterial Haemorhage septicemia

-       Pendarahan pada tubuh

-       Penonjolan mata

-       Perut kembung

-       Luka bernanah

-       Pakan cukup

-       Antibiotika melalui pakan, perendaman, olesan dan suntik.

2.     Penyakit 

     Myxobakterial

-       Pendarahan

-       Perut kembung

-       Mata menonjol

-       Luka bernanah

-       Nodule (bintik putih pada organ dalam)

-       Penonjolan mata

-       Ikan lemah, kehilangan nafsu makan

-       Perubahan warna tubuh

-       Berenang memutar


Penyakit Non Infeksi

Selain penyakit infeksi yang telah disebutkan, dikenal juga penyakit non infeksi.  Penyebabnya adalah kualitas air yang buruk, malnutrisi dan keturunan (genetik).  Salah satu contoh penyakit yang terjadi karena kekurangan  Oksigen terjadi pada malam hari yang langsung terjadi kematian masal.   Contoh penyakit malnutrisi antara lain: kurus atau bengkak tulang punggung.  Sedangkan penyakit genetik antara lain ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dari ikan yang dihasilkan.

III. PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN

Dalam pengelolaan kesehatan ikan, terdapat dua kegiatan yaitu pencegahan penyakit yaitu tindakan yang dilakukan sebelum terjadi penyakit dan kontrol (pengobatan) terhadap penyakit, yang merupakan kegiatan setelah ditemukan adanya penyakit pada tubuh ikan.   Cara pencegahan lebih disarankan untuk dilakukan karena cara ini akan menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan, dibandingkan jika kita lakukan pengobatan.  Kiranya ungkapan 'Lebih baik mencegah dari pada mengobati' perlu disimak dan diterapkan.

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  1. Mengelola kualitas air agar tetap pada kondisi optimal, agar ikan terhindar dari stress
  2. Menjaga kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan sehingga ikan terjaga kesehatannya
  3. Melakukan sanitasi dan desinfeksi wadah dan alat yang digunakan.
  4. Melakukan karantina terhadap ikan yang baru masuk ke daerah pemeliharaan
  5. Mengisolir ikan yang terlihat ada gejala penyakit secara visual
  6. Mencegah penyakit dengan menambah bahan anti parasitik atau anti bakterial secara rutin/periodik.

Apabila terpaksa dilakukan pengobatan ikan, maka perlu diperhatikan beberapa hal penting berikut ini, yaitu:

a. Volume air

            Volume air yang dipergunakan untuk pengobatan harus diukur atau diperhitungkan, karena akan mempengaruhi jumlah obat yang dipergunakan.  Untuk efisiensi sebaiknya digunakan volume air yang kecil tetapi dilengkapi dengan aerasi yang memadai untuk menghindari terjadinya kekurangan Oksigen.

b. Jumlah ikan

Jumlah ikan yang akan diobati juga harus diperhatikan, karena obat yang diberikan cenderung memberikan dampak stress pada ikan, sehingga kebutuhan kadar oksigen dalam media perlu ditambahkan dengan pemberian aerasi.

c. Wadah yang digunakan

Sebelum melakukan pengobatan, harus dipilih wadah yang akan digunakan, yang berhubungan dengan volume air yang digunakan untuk pengobatan dan jumlah obat menurut dosis yang digunakan.

d. Penyakit yang menyerang

Sebelum melakukan pengobatan, harus diketahui dahulu jenis penyakit yang menyerang ikan, untuk menentukan jenis dan dosis obat yang akan digunakan.  Jenis penyakit dapat diketahui dari gejala yang terjadi maupun melalui pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis.  Jika tidak memungkinkan untuk menentukan organisme penyebab menggunakan mikroskop,  gejala penyakit yang terlihat secara visual dapat menjadi pedoman bagi peternak yang telah berpengalaman. 

e. Jenis dan dosis obat

Setelah diketahui jenis penyakit yang menyerang dan  penyebab penyakit, barulah kita dapat menentukan obat dan dosis obat yang digunakan.  Keberhasilan pengobatan antara lain ditentukan oleh faktor ini selain tingkat keganasan dari penyakit yang terjadi.  Sebagai pertimbangan lain adalah biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk melakukan pengobatan.  Obat harus dipilih yang efisien dan efektif kegunaannya

PENAMPILAN VISUAL IKAN YANG TERSERANG PENYAKIT

-     Whirling disease, warna gelap pada bagian posterior atau sebagian tubuh

-     Avitaminosis C

-     Serangan virus (IPN)

-     Gangguan sirkulasi darah akibat perubahan lingkungan yang mendadak

-     Scyphidia, Chillodonella

-     Bakteri dan jamur pada insang

-     Defisiensi nutrisi

4.  Nodule putih pada insang

5. Mata menonjol atau

    pendarahan

-     Bakteri (Aeromonas, Mycobacterium atau Streptococcus)

-     Parasit Helmint

-     Bakteri (Vibrio)

-     Penanganan (Transportasi)

-     Monogenea

-     Cacing jangkar, kutu ikan

-     Bakteri Aeromonas, Pseudomonas, Vibrio, Mycobacterium, Nocardia, Flexibacter columnaris



8. Kista putih pada kulit, sirip

    dan insang


-     Metacercaria digenea

-     Sporozoa






8.  Pendarahan terlokalisir


-     Argulus, Lernaea, Bakteri




-     Tumor, Parasit yang mengkista

-     Sporozoa




-     Genetik

-     Nutrisi

-     Whirling disease



11. Pendarahan pada pangkal sirip





-     Kualitas air (N2)

-     Endoparasit (Hexamita)

-     Bakteri




-     Bakteri (Aeromonas)

-     Endoparasit (Hexamita, Digenea)




-     Endoparasit (Hexamita)

-     Bakteri




-     Kualitas makanan

-     Kualitas air

-     Bakteri (Mycobacterium)

-     Endoparasit (Digenea, Cestoda)




-     Endoparasit (Myxosporea)


PERUBAHAN PADA KULIT AKIBAT SERANGAN PENYAKIT









2. Bercak abu-abu pucat  (agak kekuningan)

   pada kulit punggung


-     Columnaris (Flexibacter      columnaris)

3. Sirip rusak, jaringan

   antara tulang sirip

   mengalami nekrosis 

   (tampak keputih-putihan)

-       Fin rot (Flexibacter 

     columnaris)

4. Bulatan yang keruh pada

    permukaan tubuh ikan

5. Lapisan keabuan pada

   ikan, sirip pucat.  Lapisan

   berada di separuh bagian

   atas ikan

-     Costia

-     Chilodonella

-     Trichodina

-     Scyphidia

6. Bercak kekuningan pada

    kulit dan sirip.

-     Gold dust atau Velvet disease (infeksi Oodinium)

7    Bercak lendir, terdapat

    Pendarahan

8.    Bintik putih/kehitaman dengan  ukuran besar (1-4 mm) pada tubuh, insang, sirip.

9      Bulatan atau bintik putih berukuran relatif seragam pada tubuh ikan

10. Kulit secara keseluruhan

     berwarna abu-abu kebiruan


Page 2