Apa yang dimaksud panas bumi

Panas bumi adalah energi alternatif ramah lingkungan yang dapat menopang upaya pemenuhan kebutuhan energi bersih Indonesia di masa depan. Lalu, seperti apa energi panas bumi itu?

Panas bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk di kerak bumi. Energinya tersimpan dalam bentuk uap air atau air panas yang berasal dari pemanasan batuan dan air, bersama dengan unsur lainnya.

Berdasarkan informasi situs Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara teknis air akan meresap ke dalam tanah hingga batuan reservoir. Air tersebut kemudian terpanaskan oleh magma yang menjadi sumber panas utama hingga berubah menjadi air panas atau uap panas.

Panas bumi memiliki banyak kegunaan. Secara langsung bisa dimanfaatkan untuk geowisata seperti Kawah Kamojang di Garut, Jawa Barat. Di wilayah Kamojang, panas bumi juga dimanfaatkan oleh sektor agrobisnis sebagai energi untuk mengeringkan biji kopi.

Sementara secara tidak langsung, panas bumi bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Indonesia memiliki sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di mana salah satu operatornya adalah Pertamina Geothermal Energy. Kapasitas terpasang pembangkit panas bumi Indonesia juga terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, yakni 2.131 Megawatt (MW).

Advertising

Advertising

Kondisi bentang alam Indonesia yang dilewati oleh cincin api pasifik atau yang dikenal sebagai ring of fire, yaitu wilayah yang banyak terdapat gunung berapi merupakan potensi besar untuk pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.

Apa yang dimaksud panas bumi

Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla di Tapanuli Utara

Secara sederhana, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari gerak turbina yang digerakkan oleh panas bumi. Cara pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur yang kedalamannya mencapai titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan turbin. Potensi tenaga panas bumi yang besar di Indonesia menjadikan pembangunan PLTP sebagai salah satu prioritas nasional bidang energi.

Salah satu wilayah yang dijadikan lokasi PLTP adalah Sarulla yang berada di kawasan Gunung Toba. Wilayah ini memiliki potensi panas bumi yang cukup besar. Menurut cataran sejarah, Gunung Toba dahulu merupakan gunung berapi aktif yang meletus sekitar 7000 tahun lalu. Gunung Toba diprediksi masih merupakan gunung berapi tetapi panasnya tidak terakumulasi di dalam perut bumi tetapi mengalir keluar dalam bentuk air panas. Air panas inilah yang digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan listrik.

PLTP Sarulla merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di dunia. PLTP ini dibagi menjadi tiga unit yang dikembangkan di dua lokasi, yaitu di Silangkitang dengan kapasitas 1X110 Mega Watt (MW); dan 2 uni di Namora -I-Langit (NIL) dengan kapaistas 2X110 MW. Jadi, kapasitas PLTP ini mencapai 2X110 MW yang menjadikannya salat satu PLTP terbesar di dunia.

Aktivitas PLTP tidak menggunakan bahan fossil fuel atau batu bara dan sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu dapat dijadikan sumber tenaga alternatif untuk mengurangi emis gas rumah kaca nasional. Sehingga Pemerintah gencar mengeksplorasi wilayah-wilayah dengan potensi panas bumi yang besar dan membangun PLTP di wilayah tersebut. Tetapi, sekalipun demikian, sampai saat ini Pemerintah masih megembangkan penelitian untuk memastikan keamanan produksi energi dari PLTP dan terus mengkaji potensi kerugian bagi lingkungan khususnya pemanasan global untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk di depan pada saat Indonesia berali ke PLTP untuk menghasilkan energi.

Panas Bumi; Sumber Energi Terbarukan

Terdapat banyak sekali sumber energi di bumi yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan yang lebih baik. Salah satunya adalah panas bumi. Energi panas bumi juga dikenal dengan istilah geothermal. Istilah ini diambil dari bahasa Yunani (geo berarti bumi dan therme berarti panas).

Panas bumi adalah salah satu energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Energi dari panas bumi masuk dalam kategori energi ramah lingkungan, karena hanya sedikit melepas gas rumah kaca jika dibandingkan dengan energi dari hasil pembakaran fosil. Penggunaan energi panas bumi diharapkan dapat meminimalkan risiko pemanasan global.

Sejarah pemanfaatan energi dari panas bumi belum diketahui secara pasti. Namun secara alami sebenarnya manusia telah menggunakan energi dari panas bumi untuk berbagai keperluan, seperti memasak, pengobatan, dan sumber air panas untuk mandi.

Dari catatan arkeolog, sekitar 2.000 tahun lalu masyarakat Romawi telah memanfaatkan energi panas bumi, yaitu berupa sumber mata air yang digunakan untuk membangun pusat pemandian kota.

Bukti bangunan tersebut masih dapat kita lihat hingga saat ini, yakni reruntuhan fasilitas pemandian air panas Badenweiler di Rhine Rift Valley, bagian selatan Jerman.

Sumber Energi Panas Bumi

Sumber utama panas bumi berasal dari inti bumi. Telah diketahui secara umum, bumi memiliki inti dengan suhu yang sangat panas, bahkan diperkirakan mencapai 6.000 derajat celcius. Energi panas ini diperkirakan muncul karena:

  • Panas karena pembentukan planet
  • Panas karena gesekan lapisan kerak bumi
  • Panas karena peluruhan radioaktif

Inti bumi adalah bagian paling dalam dari bumi. Inti bumi memiliki struktur atau bagian-bagian, mulai dari bagian besi padat dengan ketebalan 1.200 kilometer, inti bagian luar berupa besi cair dengan ketebalan 2.200 kilometer, hingga selimut inti bumi yang berupa lapisan mantel.

baca juga:  Pohon Cendana - Jenis, Manfaat, Kelangkaan & Budidaya

Lapisan tersebut adalah batuan dan fasa padat, serta fasa cair. Fasa cair inilah yang kita sebut sebagai magma. Ketebalan mantel ini diperkirakan adalah sekitar 2.800 kilometer.

Di atas lapisan mantel terdapat kerak bumi. Kerak bumi memiliki lempengan-lempengan yang bertumpuk. Lempengan ini dapat bergerak, membentuk permukaan bumi, dan juga menjadi penyebab gempa bumi. Pergerakan lempeng juga bisa mempengaruhi aktivitas magma hingga bisa keluar ke permukaan bumi melalui letusan gunung berapi.

Manfaat Energi Panas Bumi di Dunia

Penggunaan energi panas bumi pertama kali adalah untuk pembangkit listrik pada awal abad ke-20. Pada tahun 1904 didirikan pembangkit pertama di Larderello, Italia. Pembangkit tersebut mulai beroperasi pada tahun 1913 dan menghasilkan listrik sebesar 250 kW.

Kemudian pada tahun 1915 kemampuannya meningkat menjadi 15 MW. Pembangkit listrik tersebut pernah hancur di era perang dunia II, namun pembangkit Lardarello dibangun kembali dan masih beroperasi hingga saat ini dengan menghasilkan listrik sebesar 545 MW atau setara dengan 1,6% kebutuhan listrik Italia.

Apa yang dimaksud panas bumi
energytoday.net

Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi alternatif, karena lebih ramah lingkungan dan terbarukan. Energi ini berasal dari dalam bumi. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan energi panas bumi adalah memompa air ke dalam bumi. Kemudian panas dari bumi akan menciptakan uap.

Uap tersebut akan digunakan untuk menggerakkan turbin untuk berbagai keperluan, salah satunya produksi listrik. Cairan kemudian dikembalikan lagi ke dalam bumi untuk dipompa lagi ke atas dalam bentuk uap. Siklus ini terjadi secara terus menerus. Meskipun pada awalnya membutuhkan biaya yang mahal, namun biaya operasionalnya akan lebih rendah daripada pembangkit listrik dari bahan bakar fosil.

Selain untuk pembangkit listrik, energi geotermal atau panas bumi digunakan juga untuk pompa pemanas, rumah kaca untuk tanaman, kebutuhan industri, pemanas ruangan, hingga alat mandi. Beberapa negara di dunia yang menggunakan energi geotermal antara lain Amerika Serikat, Filipina, Meksiko, Italia, dan termasuk di dalamnya adalah Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan energi geotermal di dunia meningkat, khususnya banyak ditemukan di negara berkembang. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut yang mulai berjalan, sehingga semakin banyak komunitas pedalaman yang mulai mendapatkan akses listrik.

Hal ini juga sejalan dengan masalah lingkungan yang marak beberapa tahun terakhir, yaitu upaya untuk lepas dari ketergantungan energi fosil perlu dimulai secepatnya.

Manfaat Energi Panas Bumi di Indonesia

Indonesia termasuk negara berkembang dengan peningkatan permintaan listrik mencapai 10% per tahunnya. Hal ini tentu menjadikan Indonesia sebagai negara yang perlu meningkatkan pasokan listrik dan kapasitasnya dipekirakan mencapai 6 giga watt per tahunnya. Sehingga harapan negara ini pada pembangkit listrik geotermal cukup besar.

Apa yang dimaksud panas bumi
rebanas.com

Seperti yang dijelaskan sekilas di atas, Indonesia merupakan salah satu negara yang telah memanfaatkan energi geotermal. Bahkan pemerintah Indonesia disebut sebagai salah satu yang memiliki cadangan geotermal terbesar di dunia, sehingga penggunaan energi geotermal bisa diandalkan di negara ini.

Hal ini merupakan suatu pencapaian yang baik jika dibandingkan dengan masa lalu, ketika Indonesia masih ketergantungan dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak mentah, dan gas bumi sebagai pembangkit listrik.

Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar dunia. Sebab, angka cadangan energi geotermal di dunia, 40%-nya berada di wilayah Indonesia. Namun, potensi ini memang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Hanya sekitar 4% hingga 5% saja yang sudah dimanfaatkan sebagai energi alternatif.

Hambatan utama investasi pengembangan energi geotermal adalah peraturan atau hukum yang berlaku di Indonesia. Karena terdapat undang-undang untuk tidak melaksanakan proyek di kawasan hutan lindung dan area konservasi. Padahal sebagian besar potensi cadangan geotermal justru berada di kawasan konservasi.

Kendala lain adalah tarif listrik di Indonesia yang kurang kompetitif. Ditambah lagi dengan infrastruktur yang kurang optimal, khususnya di kawasan terpencil. Birokrasi yang masih buruk juga merupakan tantangan tersendiri untuk geotermal di Indonesia.

Namun, Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang sudah menerapkan energi geotermal secara baik, karena sekitar 40% pasokan listrik di sana diperoleh dari pemanfaatan energi panas bumi.

Keunggulan Energi Panas Bumi

Tentunya energi geotermal ini memiliki beberapa keunggulan sehingga direkomendasikan untuk pemanfaatan energi terbarukan. Berikut beberapa penjelasannya.

1. Minim Emisi Gas Rumah Kaca

Salah satu keunggulan energi geotermal adalah emisi yang jauh lebih kecil, sehingga cenderung tidak menciptakan pencemaran udara jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik.

2. Usia Pemanfaatan Panjang

Energi geotermal juga memiliki keunggulan yang baik yaitu dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang sangat lama. Hal ini bisa dilihat pada beberapa contoh pemanfaatan energi panas bumi di yang sudah beroperasi lebih dari 100 tahun. Salah satunya adalah pembangkit listrik pertama di Italia. Di Indonesia pun ada salah satu pembangkit listrik geotermal yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun, yaitu Kamojang.

3. Biaya Infrastruktur Rendah

Keunggulan lainnya adalah biaya infrastruktur geotermal yang relatif rendah. Jika dibandingkan dengan pembangkit lsitrik terbarikan lainnya, pembangkit listrik geotermal membutuhkan biaya pembangunan yang lebih kecil. Misalnya bila dibandingkan dengan energi angin atau energi surya.

4. Kebutuhan Lahan Tidak Banyak

Kebutuhan lahan untuk membangun pembangkit listrik energi geotermal tidaklah banyak. Tidak seperti kebutuhan lahan untuk pembangkit energi angin, air, atau energi surya yang membutuhkan lahan cukup luas.