Apa yang dimaksud dengan kista ovarium

Apa yang dimaksud dengan kista ovarium
Ilustrasi. Gejala dan penyebab kista ovarium pada wanita (Foto: istockphoto/Kiwis)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kista ovarium merupakan jenis kista yang umum dialami oleh wanita. Terdapat sejumlah gejala dan penyebab kista ovarium yang perlu diketahui.

Kista ovarium adalah kantung padat atau berisi cairan (kista) yang berkembang di indung telur (ovarium). Kista dapat terjadi pada satu sisi rahim saja atau di kedua sisi rahim.

Umumnya, kista ovarium terjadi secara alami dan dapat hilang dalam beberapa bulan tanpa memerlukan pengobatan. Bahkan biasanya, kista ini tidak memunculkan gejala sehingga wanita yang mengidapnya mungkin tidak merasakan apa pun.

Gejala Kista Ovarium

Kista ovarium yang tidak serius biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Dikutip dari NHS, kista ovarium dapat menimbulkan gejala jika membelah atau pecah, berukuran sangat besar, atau menghalangi suplai darah ke ovarium.

Adapun sejumlah gejala kista ovarium:

  • Sering buang air kecil
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kesulitan buang air besar atau sembelit
  • Nyeri ketika berhubungan seks
  • Sering ingin buang air kecil
  • Haid berat, haid tidak teratur, atau haid lebih ringan dari biasanya
  • Perut kembung dan bengkak
  • Merasa sangat kenyang setelah hanya makan sedikit
  • Kesulitan hamil.

Penyebab Kista Ovarium

Apa yang dimaksud dengan kista ovarium
Ilustrasi. Penyebab kista pada wanita (Foto: iStock/torwai)

Munculnya kista ovarium dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meskipun umumnya kista ovarium bersifat jinak, tetapi pada beberapa kasus bisa berkembang menjadi ganas.

Berikut penyebab terbentuknya kista pada wanita, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Kondisi genetik

Kondisi genetik dapat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kista, meski hal tersebut belum tentu pasti. Hal ini akan lebih berisiko jika tidak diikuti dengan gaya hidup yang sehat.

2. Kista folikel

Merujuk laman Webmd, setiap kali wanita mendapatkan siklus menstruasi, terdapat satu kantong telur atau folikel yang akan berovulasi.

Folikel yang mengalami ovulasi akan melakukan degenerasi dan hilang karena diserap oleh tubuh. Akan tetapi, folikel yang gagal berevolusi akan berpeluang membentuk kista ovarium.

3. Endometriosis

Penyebab kista selanjutnya bisa terjadi adalah karena endometriosis. Sel-sel yang biasanya melapisi bagian dalam rahim tumbuh di bagian luarnya.

Sel-sel tersebut dapat menempel pada ovarium dan menyebabkan kista tumbuh.

4. Siklus menstruasi

Siklus menstruasi yang tidak lancar dapat menyebabkan berbagai hal, salah satunya dapat menyebabkan terjadinya kista ovarium.

Siklus normal haid biasanya terjadi 28 hari sekali. Jika wanita mengalami siklus haid lebih dari 45 hari, sebaiknya segera konsultasikan kesehatan kepada dokter.

Pasalnya, siklus menstruasi yang tidak teratur turut memicu terjadinya kista.

5. Faktor usia

Menurut U.S National Library of Medicine, wanita yang berusia di antara usia pubertas sampai menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena kista di bagian ovarium.

Hal itu karena pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi. Ketika wanita mengalami menstruasi, munculnya benjolan cairan di ovarium bisa saja terbentuk.

Namun hal itu bukan menjadi masalah selama benjolan di ovarium tidak membesar, tidak menyebabkan gejala, dan bisa hilang dengan sendirinya.

Kondisi penyebab kista ovarium jarang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun, wanita yang sudah menopause dan mempunyai benjolan berisi cairan di ovarium mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.

6. PCOS

Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik atau dikenal dengan sebutan PCOS mempunyai risiko benjolan di ovarium yang lebih tinggi.

PCOS sendiri terjadi saat tubuh tidak memproduksi cukup hormon bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telur. Akibatnya, terbentuklah benjolan folikel.

Sindrom ovarium polikistik juga dapat mengganggu produksi hormon pada wanita sehingga banyak masalah yang dapat terjadi karena hal ini, salah satunya kista.

7. Kurang olahraga

Olahraga adalah kegiatan yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Kurang olahraga juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kista ovarium.

Pasalnya, kurangnya olahraga membuat tubuh menimbun lemak pada bagian atas dan tanpa disadari dapat menyebabkan kista.

Demikian sejumlah gejala dan penyebab kista. Semoga dapat bermanfaat.

(juh/fef)

[Gambas:Video CNN]

Apakah kista ovarium itu berbahaya?

Kista Ovarium adalah Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan tindakan medis. Meski demikian, kista ovarium bisa berbahaya jika kantung berisi cairan pecah atau memiliki ukuran yang besar sehingga mengganggu suplai darah ke ovarium.

Apa saja ciri

Ciri-ciri kista ovarium yang perlu diwaspadai Punggung bagian bawah atau panggul terasa sakit dan tidak nyaman. Berhubungan seks terasa sakit. Berat badan turun atau naik secara drastis tanpa sebab jelas. Perut rasanya cepat kenyang dan gampang begah.

Apa yang dirasakan penderita kista?

· Nyeri ringan yang menyebar ke punggung bawah dan paha bisa menjadi salah satu ciri- ciri kista ovarium. Nyeri sebelum periode menstruasi mulai, sebelum berakhir atau saat berhubungan intim (dyspareunia). · Nyeri saat buang air besar atau tekanan pada usus.

Bentuk kista ovarium seperti apa?

Kista ovarium adalah massa berupa kantong berisi cairan di ovarium atau di permukaannya, massa ini bisa berukuran kecil atau besar, cystic atau padat, jinak ataupun bisa juga ganas. Wanita normal memiliki dua ovarium yang seukuran dan berbentuk almond - di setiap sisi rahim.