Apa yang dimaksud dengan hemat dalam kalimat efektif?

Kalimat efektif harus bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, dan kesejajaran.Lalu bagaimana cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif?

Izin menjawab.
Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Sehingga cara untuk melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu perlu menghindari bentuk-bentuk yang bersinonim.

ijin menjawab cara penghematan kata dalam kalimat bisa dilakukan dengan 1. Predikatnya diubah dan dicarikan bentuk yang lain, 2. Subjeknya diubah supaya bentuknya tidak mirip dengan predikat, 3. Kata-kata yang bersinonim tidak perlu dimunculkan secara bersama, dan/atau

4. Kata yang sudah didahului penanda jamak tidak perlu diulang

penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu dengan cara 1. Dengan tidak mengulang subjek

2. Hindari penggunaan hiponim bersamaan dengan hipernim dalam satu kalimat.


3. Hindari penggunaan sinonim dua kata atau lebih dalam sebuah kalimat 4. Hindari upaya menjamakkan kata secara berlebihan.

5. Hindari penggunaan kata kepemilikan scara berulang dalam satu kalimat

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Kehematan bukan menghilangkan kata yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghindari kata yang memiliki fungsi sama dalam kalimat.
Cara kehematan dalam kalimat efektif yaitu : 1] Menghilangkan pengulangan subjek. 2] Menghindari pemakaian hiponimi kata. 3] Menghindari kesinoniman dalam satu kata.

4] Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Izin menjawab
Hiponimi dapat diartikan sebagai sebagai satuan bahasa [kata, frasa, kalimat] yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.

Izin menjawab,

Menurut Sumarlam [2002: 45] hiponimi dapat diartikan sebagai sebagai satuan bahasa [kata, frasa, kalimat] yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain. Unsur atau satuan lingual yang mencakupi berupa unsur atau satuan lingual yang berhiponim itu disebut “hipernim” atau “superordinat”.

Hiponimi adalah relasi makna yang berkaitan dengan peliputan makna spesifik dalam makna generik. Misalnya, anjing, burung, dan belalang yang berhiponim dengan binatang serta mawar, melati, dan anggrek yang berhiponim dengan bunga. Sebagai superordinat, bunga dan binatang disebut sebagai hiperonim.

Izin menjawab
Cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu jangan menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Untuk subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat. Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak.

Izin menjawab
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Kehematan bukan menghilangkan kata yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghindari kata yang memiliki fungsi sama dalam kalimat.

Adapun contoh dari penghematan kalimat yaitu:

Karena saya tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. [Tidak hemat]

Karena tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. [Hemat]

Izin menjawab, cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu dengan hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.

Cara melakukan penghematan kata dengan memunculkan kata yang diperlukan saja, jika ada kata yang bermakna sama bisa dihilangkan. Contoh, Rahmah minum obat dari dokter sebagai ikhtiar agar supaya sembuh dari sakit. Kata "agar" dan "supaya" mempunyai arti yang sama, jadi bisa dihilangkan salah satu.

Izin menjawab. Menurut saya, melakukan penghematan dalam kalimat dapat dilakukan dengan cara mengetahui beberapa kata yang serupa atau memiliki arti yang hampir sama agar dalam kalimat tidak terjadi pemborosan.

Izin menjawab,

Menurut saya, cara melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif memiliki beberapa syarat diantaranya:

1. Kesepadanan Struktur.

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi.

Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

2. Kesepadanan Struktur. Dengan memiliki kesepadanan struktur yang baik, maka gagasan dapat dengan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. 3. Keparalelan Bentuk.

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

4. Kehematan Kata.

Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu.

Hilangkan pengulangan subjek

Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.

5. Hindari kesinoniman. dalam satu kalimat


Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama [sinonim], gunakan salah satunya saja. 6. Kecermatan Penalaran

Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

7. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Sehingga cara untuk melakukan penghematan kata dalam kalimat efektif yaitu perlu menghindari bentuk-bentuk yang bersinonim dan bermakna ganda.

Video yang berhubungan

Sobat Pintar, pernah gak sih kalian menjumpai bacaan yang kalimatnya bertele-tele? Menurut kalian, kalimat tersebut mudah dipahami atau tidak? Jika suatu kalimat disampaikan dengan teks yang panjang (bertele-tele), tetapi tidak mudah untuk dipahami, berarti kalimat tersebut tidak efektif. Lalu, apa sih kalimat efektif itu? Biar lebih paham, yuk, kita simak materi kalimat efektif berikut ini, Sobat!

Kalimat Efektif

Apa itu kalimat efektif? Pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang susunannya mudah dipahami dan makna kalimat tersebut tersampaikan dengan tepat kepada pembaca atau pendengar.

Bagaimana suatu kalimat dikatakan efektif? Syarat kalimat efektif adalah jika gagasan yang ada di dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau menyimpang.

Kalimat efektif termasuk topik yang sering keluar di soal TPS UTBK Pemahaman dan Bacaan Menulis, Sobat. Jadi, buat Sobat Pintar yang ingin masuk kampus impian lewat jalur SBMPTN, wajib banget belajar materi kalimat efektif dari sekarang agar bisa mendapatkan skor UTBK yang memuaskan.

Ciri-Ciri dan Contoh Kalimat Efektif

Untuk mempelajari penggunaan kalimat efektif, Sobat Pintar harus tahu ciri-ciri dan contoh kalimat efektif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif, lengkap dengan contohnya. Perhatikan juga bagaimana struktur kalimat efektif disusun agar Sobat dapat membedakannya dengan kalimat tidak efektif.

Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat

Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan predikat. Contoh, Rangga belajar di kamar. Subjek kalimat tersebut adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’

Hemat Kata

Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari.

- Hindari pengulangan subjek.
Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang.
Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah.
Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.


- Hindari sinonim kata.
Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah satu saja.
Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar supaya menang.
Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar menang.


- Perhatikan bentuk kata jamak.
Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi.
Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri.
Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.

Makna yang Tepat

Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau diksinya.
Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah

Coba Sobat baca, pasti jadi bingung, di sini maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya? Nah, supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:

- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
- Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah

Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.

Kalimat di atas tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis. Coba deh Sobat pikirkan, apakah waktu dan tempat itu bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk bapak/ibu A (nama) kami persilakan.”

Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku

Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik.

Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif karena kata ‘karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Seharusnya ditulis dengan ‘karier.’

Nah, segitu dulu Sobat, belajar Bahasa Indonesia kali ini. Jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah.

Writer: Khusnia
Editor: Deni Purbowati