Apa yang dimaksud dengan banjir

Apa yang dimaksud dengan banjir

Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan, yang biasanya kering, oleh air yang berasal dari sumber-sumber air di sekitar daratan. Sumber-sumber air  tersebut  antara  lain  sungai,  danau,  dan  laut.  Yang  hanya  bersifat sementara karena bisa surut kembali. Banjir terjadi karena sumber-sumber air tersebut tidak mampu lagi menampung banyaknya air, baik air hujan, salju yang mencair, maupun air pasang  sehingga  air  meluap  melampaui  batas-batas  sumber  air.  Air  yang meluap  tersebut  juga  tidak  mampu  diserap  oleh  daratan  di  sekitarnya sehingga daratn menjadi tergenang. Hujan yang sangat deras dalam jangka waktu yang lama adalah penyebab umum terjadinya banjir di dunia. Hujan yang deras di daerah hulu sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir bandang. Banjir bandang adalah banjir yang besar yang dating secara tiba-tiba dan mengalir deras sehingga menghanyutkan banda-benda besar, misalnya batu dan kayu. Terdapat  berbagai  macam  banjir  yang  disebabkan  oleh  beberapa  hal, diantaranya:
Banjir sungai umumnya terjadi secara berkala. Meluapnya sungai dapat terjadi karena hujan lebat atau mencairnya es atau salju di daerah hulu. Di Indonesia banjir sungai terjadi pada saat musim hujan karena  tersumbatnya  aliran  air  sungai  oleh  sampah  dan  peralihan daerah resapan air hujan menjadi pemukiman ataupun gedung-gedung. Air danau dapat meluap ke daratan di sekitarnya antara lain karena badai atau angin yang sangat besar. Setelah badai berhenti, air danau masih dapat bergerak secara mendadak ke satu arah kemudian ke arah yang lain. Banjir danau juga dapat terjadi karena bendungan jebol. Banjir pasang dapat terjadi antara lain karena angin topan, letusan gunung berapi, dan gempa bumi. Gelombang pasang akibat gempa bumi dikenal dengan istilah tsunami. Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini  tentu dapat merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan. Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga. Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya. Sampai saat ini,  peristiwa  banjir  lumpur  panas  di  Sidoarjo  belum  dapat  diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama. Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es,  atau  puing-puing  dapat  mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan. Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir  besar)  atau  pelepasan  mendadak  endapan  hulu  yang  terbentuk  di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

 Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam kategori ini.


Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai  akibat  siklon  tropis  atau  siklon  ekstratropismasuk dalam kategori ini.

Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.


 Kerusakan akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak keseimbangan alam


Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.

Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).

Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama. Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar. Ada berbagai dampak negatif banjir terhadap permukiman manusia dan aktivitas ekonomi. Namun, banjir (khususnya banjir rutin/kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah, karena banjir mengangkut tanah yang subur dari hulu. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya tidak  menentu sepanjang tahun. Air  banjir tawar  memainkan peran penting  dalam  menyeimbangkan  ekosistem  di  koridor  sungai  dan merupakan  faktor  utama  dalam  penyeimbangan  keragaman  makhluk hidup  di  dataran  banjir.  Banjir  menambahkan banyak  sekali  nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir  untuk  pengembangbiakan  ikan  (sedikit  predasi  dan  banyak nutrisi). Ikan seperti ikan cuaca memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru. Selain itu, burung juga mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak setelah banjir surut.

1. Menghanyutkan tanaman dan lapisan humus tanah

2. Menggenangi daerah pertanian
3. Memutus  hubungan  transportasi  sehingga  daerahnya  menjadi
4. terisolasi
5. Persedian air bersih menjadi berkurang
6. Aliran dan genangan banjir dapat menyebarkan penyakit 1. Menerapkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan cara pengolahan Sampah yang baik.
2. Menerapkan sangsi yang tegas bagi para penebang hutan ilegal.
3. Mengadakan penyuluhan reboisasi.
4. Mengadakan penyuluhan penataan lingkungan yang tepat
5. Memperhatikan lingkungan dengan kesadaransendiri sendiri

Banjir adalah salah satu bencana alam ketika curah hujan tinggi di musim penghujan atau disebabkan kurangnya daerah resapan air. Adanya banjir tentu menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan cara pengendalian pada daerah aliran sungai agar tidak menimbulkan luapan air.

Contohnya, fenomena banjir di Jakarta yang seakan menjadi langganan setiap tahun. Dari tahun ke tahun silih meski berganti kepemimpinan, solusi banjir belum juga ditemukan.

Pengertian Banjir

Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian banjir adalah “berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap, air yang banyak dan mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya daratan karena volume air meningkat”.

Bencana banjir tidak hanya terjadi di perkotaan, daerah pedesaan yang memiliki wilayah resapan air yang luas pun dapat mengalaminya. Tentunya banjir di perkotaan dan pedesaan disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda dan menimbulkan dampak kerugian yang berbeda pula.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya dan Bandung, peristiwa banjir seakan sudah menjadi agenda tahunan yang datang ketika musim hujan tiba. Sedangkan banjir di daerah pedesaan umumnya disebabkan oleh gundulnya hutan sehingga debit air sungai meluap atau bisa disebut banjir bandang.

Penyebab Banjir

Baik di lingkungan padat penduduk dan pedesaan, banjir pada masing-masing wilayah dipengaruhi oleh penyebab atau faktor tertentu, yaitu faktor alam dan faktor manusia.

Bencana hidrometeorologi ini dipengaruhi oleh berbagai hal berikut:

1. Topografi Wilayah

Kondisi topografi adalah bentuk permukaan suatu wilayah. Wilayah dengan topografi rendah atau dataran rendah lebih berisiko mengalami banjir dibandingkan daerah dataran tinggi. Hal ini sesuai dengan prinsip air, yakni akan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Banjir umumnya terjadi di daerah hilir kawasan daerah aliran sungai (DAS). Karena dipastikan daerah hilir memiliki ketinggian yang lebih rendah dibandingkan daerah hulu.

2. Intensitas Curah Hujan

Curah hujan yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang akan meningkatkan risiko banjir. Tingginya curah hujan juga dapat dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Volume air di daratan akan meningkat karena tanah memiliki tingkat kejenuhan air dalam kadar tertentu. Air hujan yang jatuh ke daratan akan memenuhi saluran-saluran air, seperti sungai. Jika volume air terlalu banyak, maka sungai akan meluap dan menimbulkan bencana banjir.

3. Daerah Resapan Air

Area resapan air seperti hutan kota dan ruang terbuka hijau sangatlah diperlukan khususnya di perkotaan. Area-area tersebut dapat menjadi daerah resapan air dan mencegah terjadinya banjir.

Namun sayangnya, pembangunan besar-besaran dilakukan tanpa mempertimbangkan area resapan air. Apabila permukaan tanah tertutupi oleh beton atau aspal, maka air tidak dapat meresap dan akan menggenang.

4. Aliran Sungai

Kelancaran aliran air pada selokan dan sungai juga menjadi faktor terjadinya banjir atau tidak. Sungai serta parit yang dipenuhi oleh sampah yang menumpuk akan menghambat aliran air, sehingga air akan meluap ke daratan.

baca juga:  Hujan Lokal - Pengertian, Faktor dan Jenisnya

5. Kondisi Hutan

Hutan memberikan banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan, termasuk dalam mengendalikan banjir. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan berperan untuk menahan dan menyerap air.

Jika kondisi hutan rusak dan gundul, baik karena alih fungsi lahan dan penebangan liar, maka akan berakibat kepada volume air pada aliran sungai bagian hilir.

6. Sistem Tata Kelola

Pengelolaan daerah aliran sungai dan tata kota yang keliru dapat menyebabkan bencana banjir. Pemerintah harus mengatur dan menindak tegas segala sesuatu yang memberikan efek negatif bagi lingkungan dan meningkatkan risiko banjir, misalnya pembangunan pemukiman di bantaran sungai, pengawasan proyek waduk, dan sebagainya.

Apa yang dimaksud dengan banjir
Pixabay

Jenis Banjir

Bencana banjir dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembagian ini berdasarkan sumber banjir yang tidak hanya berasal dari meluapnya air saja, melainkan terdapat sumber penyebab lainnya.

1. Banjir Air Biasa

Banjir air adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air yang berasal dari sungai, danau, parit atau selokan yang mengenangi wilayah sekitarnya. Banjir jenis ini adalah banjir yang sering terjadi dan dialami masyarakat. Pada umumnya, banjir air disebabkan oleh debit air yang meningkat akibat hujan deras dalam waktu yang lama.

2. Banjir Rob

Banjir rob adalah genangan air yang terjadi di kawasan pesisir akibat pasang surut air laut. Biasanya banjir ini terjadi di daerah pinggiran pantai yang memiliki ketinggian permukaan tanah dibawah permukaan air laut.

3. Banjir Bandang

Banjir bandang merupakan jenis banjir yang sangat berbahaya. Ketika banjir bandang terjadi, air bercampur dengan material lain, seperti lumpur, bebatuan, dan batang pohon akan menciptakan kerusakan parah pada daerah-daerah yang dilewatinya.

Banjir ini datang secara tiba-tiba dan diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi di daerah pegunungan serta pengaruh kondisi hutan yang gundul.

4. Banjir Lahar Dingin

Banjir lahar dingin adalah material letusan gunung api berupa abu, kerikil, pasir, dan bebatuan yang tersapu air hujan di bagian hulu dan turun melalui lereng gunung atau sungai-sungai.

Dampak dan Kerugian

Seperti bencana alam lainnya, baik gempa bumi, angin topan, tsunami, dan banjir tentu menimbulkan dampak bagi manusia dan lingkungan. Kerugian materi dan non materi yang dialami juga akan memberikan trauma dalam jangka waktu tertentu.

Apa yang dimaksud dengan banjir
Pixabay

Berikut ini adalah beberapa dampak dari bencana banjir, antara lain:

1. Kerugian Materi

Arus banjir yang kuat dapat menyeret apapun yang dilewatinya. Harta benda seperti kendaraan, rumah, dan materi lain dapat hanyut dan hilang terbawa arus.

2. Sarana dan Prasarana Rusak

Sarana dan prasarana publik akan lumpuh akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir. Pemadaman listrik menjadi hal yang akan dilakukan oleh PLN untuk mengurangi risiko warga terkena sengatan listrik. Sektor-sektor pelayanan publik juga akan lumpuh dan mengakibatkan tidak bergeraknya ekonomi sehari-hari.

3. Mengganggu Aktivitas Manusia

Genangan air akan menggangu kegiatan manusia sehari-hari. Mobilitas masyarakat akan terganggu, perekonomian akan lumpuh dan kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilakukan.

4. Ancaman Penyakit

Adanya banjir akan mencemari sumber-sumber air tanah sehingga tidak layak konsumsi. Selain itu, sampah-sampah yang hanyut terbawa arus banjir akan menimbulkan beragam penyakit, seperti penyakit kulit, diare, dan gangguan pencernaan. Setelah banjir surut, genangan-genangan air yang tersisa menjadi tempat favorit nyamuk untuk bertelur.

5. Korban Jiwa

Bencana banjir yang parah akan mengancam nyawa manusia. Misalnya pada jenis banjir bandang atau banjir lahar dingin. Material-material padat dapat menghantam pemukiman warga dan menimbulkan korban meninggal.

baca juga:  Hari Buah Internasional - 1 Juli

Keuntungan Bagi Alam dan Lingkungan

Dalam sudut pandang lain, banjir ternyata dapa memberikan manfaat bagi alam dan lingkungan. Manfaat ini nantinya juga akan dinikmati oleh manusia.

Berikut ini adalah keuntungan darii banjir bagi alam dan lingkungan, antara lain:

  • Mengisi kembali air tanah
  • Menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah
  • Banjir menyediakan air yang cukup bagi kawasan kering dan semi-kering dengan curah hujan yang tidak menentu sepanjang tahun
  • Air banjir tawar berperan penting dalam menyeimbangkan ekosistem sungai dan menjadi faktor utama menyeimbangkan keragaman makhluk hidup
  • Banjir membawa banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang bermanfaat bagi industri perikanan
  • Ikan memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru
  • Burung mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak setelah banjir surut

Cara Mengatasi Banjir

Manusia adalah agen yang bertugas untuk mengatasi dan mengendalikan debit air agar banjir tidak terjadi. Upaya ini harus didukung oleh berbagai pihak agar berhasil dan memberikan manfaat yang signifikan, yaitu:

  1. Hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan ke aliran air seperti danau, sungai, selokan dan sebagainya. Tujuannya adalah agar aliran air tidak terhambat dan dapat berjalan lancar
  2. Melakukan pengerukan pada daerah aliran air apabila terjadi sedimentasi. Pengerukan ini bertujuan agar volume tampung danau, sungai dan selokan dapat maksimal dan sebagai kegiatan pembersihan sampah
  3. Membuat sistem pemantauan dan peringatan banjir pada daerah-daerah yang dianggap rawan banjir
  4. Melakukan reboisasi atau penghijauan pada daerah aliran sungai. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan area serapan tanah dan mencegah timbulnya erosi yang menyebabkan pendangkalan
  5. Membangun area tampungan air, seperti tanggul atau waduk. Fungsinya adalah untuk menampung debit air yang meningkat serta dapat dimanfaatkan sebagai irigasi dan sumber air ketika musim kemarau
  6. Menyediakan area resapan air berupa ruang terbuka hijau, taman kota, atau hutan kota yang dapat mencegah genangan air dan menjadi limpasan
  7. Membuat biopori dan sumur resapan sebagai upaya untuk membuat air lebih cepat terserap ke dalam tanah dan tidak tergenang di permukaan
  8. Penertiban pemukiman di wilayah bantaran sungai harus dilakukan, karena dapat menyebabkan pendangkalan dan mengurangi daya tampung sungai

Pemodelan Banjir

Pemodelan banjir melalui komputer membantu para pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan agar dampak banjir dapat ditekan. Dengan adanya teknologi dalam bidang hidrologi ini, informasi mengenai banjir akan lebih cepat diterima dan disimulasikan.

a. Sistem Informasi Geografis (SIG)

Untuk memetakan daerah-daerah dengan kerawanan banjir tertentu, sistem informasi geografis dapat digunakan. SIG akan menyampaikan informasi mengenai tingat kerentanan banjir, menganalisa dan mengidentifikasi daerah-daerah dengan potensi banjir.

b. Soil and Water Assesment Tools (SWAT)

Soil And Water Assessment Tools (SWAT) adalah sistem yang digunakan untuk memprediksi berbagai dampak pengelolaan terhadap air, sedimen dan lainnya pada kawasan DAS. SWAT juga dapat digunakan untuk memodelkan banjir dan menjad alat untuk menentukan kebijakan pengelolaan DAS.

Apa yang dimaksud dengan banjir
geologi.co.id

Banjir Terparah di Dunia dan Indonesia

Berdasarkan sejarah, berikut ini adalah 10 banjir terbesar yang pernah terjadi di dunia. Puluhan ribu jiwa melayang dan kerugian ekonomi mencapai triliunan menjadi catatan kelam.

  • Banjir Lumpur di Vargas, Venzuella – Banjir ini menyebabkan 10% populasi di kota Vargas meninggal. Banjir lumpur yang menghantam pada tahun 1999 menimbulkan kerugian hingga 40,5 triliun rupiah.
  • Banjir St. Lucia, Belanda – Sebanyak 80 ribu nyawa warga St. Lucia, Belanda melayang ketika banjir ini terjadi di tahun 2000
  • Banjir China – Pada tahun 1931 terjadi tragedi mengerikan bagi negara tirai bambu ini. Sebab, air dari sungai Yangtze dan Huai meluap secara bersamaan akibat salju yang mencair. Aliran banjir yang deras menyapu kota dan menyebabkan 4 juta manusia meninggal dunia dan 28,5 juta manusia harus mengalami kerugian fisik dan material
  • Banjir St. Marcellus 1362 – Banjir ini melanda Belanda, Jerman dan Denmark pada tahun 1362 dan menewaskan 25 ribu jiwa
  • Banjir Dam Banqiou – Banjir ini deisebabkan oleh meluapnya Dam Banqiou pada tahun 1975 di China. Sebanyak 10 juta orang mengalami kerugian dan diperkirakan 231 ribu jiwa meninggal dunia
  • Banjir All Saints – Sebagian wilayah Belanda berada dibawah permukaan laut. Hal ini menjadikan wilayahnya berisiko tinggi terkena banjir. Pada tahun 1570, Belanda dilanda banjir mematikan yang menyebabkan 20 ribu jiwa melayang
  • Banjir St. Marcellus 1219 – Sebelum terjadi banjir di tahun 1362, St. Marcellus juga pernah mengalami banjir pada tahun 1219 yang menyebabkan 36 ribu nyawa melayang
  • Banjir Guatemala Timur – Badai di Pasifik yang terjadi pada tahun 1419 membuat Guatemala dilanda banjir besar. Korban jiwa mencapai 40 ribu orang dan menciptakan kerusakan yang sangat parah
  • Banjir Tiajin – Meluapnya sungai Haihe di China pada tahun 1939 menyebabkan banjir aprah di Tiajin. 20 ribu orang meninggal dan 14,7 juta lain mengalami kerugian materi dan non materi
  • Banjir Jerman – Pada tahun 1717, tepatnya pada malam natal Jerman dihantam banjir besar. Dalam bencana ini, 14 ribu orang dilaporkan tewas dan jumlah tersebut sekitar 30% dari populasi kota Butjadingen di Jerman

Selain daftar banjir terparah di dunia, berikut ini adalah 5 banjir terdahsyat yang pernah melanda wilayah Indonesia, yaitu:

  • Banjir Bandang Bukit Lawang (2003) – Banjir bandang yang menghantam Bukit Lawang di Langkat, Sumatera Utara menjadi bukti nyata jika penggundulan hutan itu berbahaya. Hujan deras membuat longsor disertai banjir dan membuat apa saja yang di depannya hanyut. Banjir ini menewaskan 129 orang, termasuk 7 warga asing yang berwisata dan 100 orang dinyatakan hilang
  • Banjir Bandang Jember (2006) – Banjir bandang dengan korban meninggal terbanyak terjadi di Jember, Jawa Timur. Bencana ini terjadi pada awal Januari 2016 karena luapan Sungai Denoyo dan juga Sungai Kaliputih. Akibatnya, sekitar 51 orang meninggal dunia dan 30 orang lainnya mengalami luka berat
  • Banjir Jakarta (2007) – Jakarta memang dikenal sebagai kota langganan banjir. Banjir yang terjadi pada tahun 2007 silam membuat Jakarta digenangi air hingga ketinggian melebihi 3 meter. Bencana ini terjadi akibat tingginya curah hujan serta kiriman air dari 13 sungai yang melintasi Jakarta. Banjir ini menyebabkan 48 orang meninggal dunia di Jakarta dan 32 meninggal di Jawa Barat dan Banten
  • Banjir Bandang Wasior (2010) – Banjir bandang besar pernah terjadi di Wasior, Papua Barat. Banjir ini terjadi akibat luapan sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy. Banjir bandang ini menyebabkan 158 orang meninggal dan 145 orang lain dinyatakan hilang
  • Banjir Bandang Tangse (2011) – Banjir bandang di Tangse, Aceh menyebabkan 24 orang meninggal dunia. Rata-rata korban yang meninggal akibat gelombang besar dari air yang meluap dan membawa ratusan log kayu hasil penebangan liar