Apa saja kelebihan dari sumber audio visual?

Pada Kesempatan kali ini pengajar.co.id ingin membagikan artikel tentang Audio Visual Berikut Adalah Pembahasannya:

Apa saja kelebihan dari sumber audio visual?

Pengertian Audio Visual

Media audio-visual adalah media yang memiliki unsur suara dan juga unsur gambar. Jenis media ini memiliki keahlian yang lebih baik, sebab meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan juga visual (melihat). Media Audiovisual adalah suatu alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipakai dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan juga kata yang diucapkan dalam memberi pengetahuan, sikap, dan ide.

Jenis-jenis Audio Visual

Adapun jenis-jenis media audio visual ialah sebagai berikut :

Audio-Visual Murni

Audio-visual murni atau biasa disebut juga dengan audio-visual gerak merupakan media yang bisa menampilkan unsur suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar tersebut berasal dari sebuah sumber.

1. Film Bersuara

Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang dipakai untuk hiburan, contohnya seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah film sebagai alat pembelajaran.

2. Video

Video merupakan suatu media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disampaikan dapat bersifat fakta maupun fiktif, dapat bersifat informative, edukatif atau bisa juga instruksional.

Lihat Juga:   Advokasi Adalah

3. Televisi

Selain film dan video, televisi merupakan media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak didalamnya.

Audio-Visual tidak murni

Audio Visual tidak murni adalah media yang unsur suara dan juga gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini biasa disebut juga dengan audio-visual diam plus suara merupakan media yang menampilkan suara serta gambar diam, contoh seperti Sound slide (Film bingkai suara). Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, sebab suara dan juga rupa berada terpisah, oleh karena itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau bisa juga sebagai media visual diam plus suara.

Ciri-Ciri Audio Visual

Teknologi Audio visual merupakan cara untuk menghasilkan atau menyajikan materi yakni dengan memakai mesin-mesin mekanis dan juga elektronik untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan juga visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan penggunaan perangakat keras dalam proses belajar, conohnya seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.

Ciri-ciri utama teknologi media audio visual ialah sebagai berikut :

  1. Biasanya bersifat linier.
  2. Biasanya menyajikan visual yang dinamis.
  3. Dipakai dengan cara yang sudah titerapkan sebelumnya oleh perancang maupun pembuatnya.
  4. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
  5. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
  6. Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.

Fungsi Audio Visual

Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi mempunyai fungsi yang sangat luas yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi edukatif

Menyampaiakan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa serta masyarakat agar berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna dan mengembangkan serta memperluas cakrawala berpikir siswa.

Lihat Juga:   Filtrasi Adalah

2. Fungsi social

Menyampaikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan juga konsep yang sama pada setiap orang supaya dapat memperluas pergaulan, pengenalan, pemahaman tentang orang dan adat istiadat serta cara bergaul.

3. Fungsi ekonomis

dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan bisa dilakukan dengan efisien, penyampaian materi bisa menekan sedikit mungkin pemakaian biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan.

4. Fungsi budaya

memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, bisa mewariskan dan juga meneruskan unsur-unsur budaya serta seni yang ada di masyarakat.

Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual

Secara umum media audio visual memiliki kelebihan serta kekurangan ialah sebagai berikut:

1. Kelebihan media audio visual

  • Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (Dalam bentuk kata-kata, tertulis ayau lisan belaka.
  • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

2. Kekurangan media audio visual

  • Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cendrung tetap di tempat.
  • Biaya pengadaan media audio visual relative mahal.
  • Jika guru tidak bisa berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi serta suaranya saja.

Manfaat Audio Visual

Berikut dibawah ini manfaat menggunakan audio visual

  1. Mempermudah dalam menyajikan serta menerima pembelajaran maupun informasi serta bisa menghindarkan salah pengertian.
  2. Mendorong rasa keingin tahuan , hal ini disebabkan karena sifat audio visual yang menarik dengan gambar yang dibuat semenarik mungkin membuat anak tertarik serta memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak.
  3. Memastikan pengertian yang diperoleh sebab selain dapat menampilkan gambar, grafik, diagram maupun cerita. Sehingga mengekalkan pengertian. Pembelajaran yang diserap melalui penglihatan (visual) sekaligus dengan pendengaran (audio) bisa mempercepat daya serap anak didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
  4. Tidak membosankan, maksudnya ialah karena sifatnya yang variatif, siswa dalam pembelajaran tidak merasa bosan, karena sifatnya yang beragam film, tiga dimensi atau empat dimensi, dokumenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif tidak tidak membosankan para siswa.

Lihat Juga:   Pengertian Organisasi

Demikianlah artikel tentang √Audio Visual : Pengertian, Jenis, Ciri, Fungsi, Kelebihan, Kekurangan dan Manfaat dari pengajar.co.id semoga bermanfaat.

Halo siswa-siswi hebat, bersama kami lagi di blog Edugoedu. Setelah mempelajari mengenai sumber sejarah artefak, fosil, dan –lain-lain. Sekarang kamu akan diajak belajar mengenai sumber sejarah kebendaan, visual, audiovisual, dan tradisi lisan.

Sejarah sebagai suatu ilmu pengetahuan mempelajari pengetahuan pada masa lampau dalam lingkup kehidupan manusia. Kejadian dalam sejarah itu dapat ditemukan melalui beberapa bentuk atau jenis sumber sejarah sehingga dalam pembahasan sejarah akan lebih luas berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, walaupun dalam suatu pembahasan itu juga terkadang banyak perdebatan yang kan bermunculan. Namun perlu kamu ketahui, bahwa makna sesungguhnya dalam belajar sejarah adalah mempelajari masa lalu agar siap untuk menghadapi masa kini serta merencanakan masa depan. Oleh karena itu, yang dimaksud jenis sejarah adalah perpaduan dari berbagai macam bentuk sumber yang dtemukan yang pada dasarnya dianggap sebagai kemampuan untuk menampilkan jenis atau tipe sejarah dalam berbagai cara.

Setelah membaca artikel ini diharapkan kalian semua dapat mengerti tentang kelebihan dan kekurangan bentuk/jenis sumber sejarah (kebendaan, visual, audiovisual, dan tradisi lisan), menyajikan hasil evaluasi kelebihan dan kekurangan bentuk/jenis sumber sejarah (kebendaan, visual, audiovisual, dan tradisi lisan) dalam tulisan dan/atau media lain. Serta mampu menumbuh-kembangkan sikap yang mau terus belajar tentang sejarah.

Sumber Kebendaan

Sumber benda adalah sumber yang berhubungan dengan aktivitas dan kreativitas manusia pada masa lampau yang berwujud benda. Beberapa contoh sumber benda antara lain kapak batu, perhiasan, manik-manik, gerabah, candi, patung, relief, rumah adat, alat cetak, perahu, rumah ibadah, senjata, peralatan sehari-hari, mata uang dan lain sebagainya. Lihat gambar contohnya dibawah ini.

Apa saja kelebihan dari sumber audio visual?

Gambar Senjata keris, biasanya dipergunakan oleh Raja-raja dan bangsawan di Nusantara

Apa saja kelebihan dari sumber audio visual?

Gambar Rumah Limas dari Sumatera Selatan

Apa saja kelebihan dari sumber audio visual?

Gambar Mata uang logam zaman Hindia Belanda

Sumber Visual

Sumber visual nontekstual dari masa lalu memberikan banyak informasi berharga bagi sejarawan. Seringkai kesaksian sejarah itu ‘tanpa kata’, seorang sejarawan membutuhkan peninggalan-peninggalan yang ada untuk mendukung penulisan peristiwa sejarah.

Ketika sumber tertulis dirasakan masih kurang mencukupi dijadikan sebagai fakta untuk mengungkap peristiwa masa lalu, maka dalam perspektif baru penulisan sejarah, para sejarawan mulai mencari sumber-sumber sejarah baru, seperti gambar-gambar visual dalam bentuk foto. Sebuah lembaga yang banyak menimpan arsip foto sejarah di Indoensia adalah Koninklijk Instituut voor Taal, Land, en Volkenkunde (KITLV).

Arsip foto memiliki potensi yang penting untuk melengkapi data penelitian sejarah. Pada tahun 1841, pemerintah colonial mulai memesan foto-foto Borobudur dan peninggalan-peninggalan masa lampau lainnya yang ada di Nusantara kepada para arkeolog. Kegiatan fotografi berkembang dengan cepat sebagi industry baru di Jawa. Juru foto keliling banyak yang mengkuti kegiatan para penjelajah. Serdadu colonial dna pedagang yang melakukan perjalanan keliling Nusantara. kamera mulai menggantikan fungsi pensil dan lukisan untuk mengabadikan semua pengalaman tentang kehidupan masyaakat di tempat-tempat yang berbeda. Sekitar tahun 1860-an, para fotografi Eropa perama kali datang ke Nusantara dam menghasilkan foto-foto pribumi untuk menyingkap semua keindahan dan eksotisme dari Timur.

Pada akhir tahun 1920-an, banyak foto yang bertema antropologi mengambil lokasi foto di dalam studio dan menggunakan gambar dekorasi lukisan sebagai latarnya. Dekorasi lukisan tersebut dibuat cenderung sama, yaitu pemandangan alam dengan tambahan pagar kayu, rumput, dan pepohonan, serta di tengah lukisan terdapat terdapat beberpa pohon palem.

Saat ini, pemanfaatan sumber visual banyak digunakan untuk melengkapi kekurangan data dari sumber tertulis, terutama hal-hal yang terkait dengan kehidupan sosial-budaya dari kehidupan masyarakat di masa lampau. Dalam koleksi kartu pos, banyak juga ditampilkan model menggunakan berbagai jenis pakaian tradisional di masa lalu.

Jadi dari hasil foto-foto dapat dilihat gerak dinamis budaya masyarakat yang terjadi pada masa itu. ini meupakan keterangan yang sangat penting dalam suatu penulisan sejarah.

Sumber Audiovisual

Sumber audiovisual adalah segala keterangan yang dijelaskan atau dibuktikan dengan adanya rekaman suara. Bila keterangan suara itu disertai pula dengan gambar, maka disebut dengan sumber audiovisual.

Arsip audiovisual di Gedung Arsip Nasional cukup banyak menyimpan rekaman atau audiovisual jejak-jejak sejarah, terutama rekam jejak masa kolonial Belanda dan masa pendudukan Jepang.

Film-film documenter yang dibuat pemerintah colonial Belanda lebih banyak diambil dari lokasi pertempuran dan menunjukkan pelaksanaan program-program pemerintah, seperti politik pintu terbuka dan tanam paksa. Adapun masa pendudukan Jepang lebih menonjolkan kegiatan propaganda Jepang tentang program-program pemerintah pendudukan di wilayah Asia Timur.

Film dokumenter akan mememberikan banyak informasi tentang hal-hal kecil yang sering terlewatkan dalam dokumen tertulis.

Sumber Tradisi Lisan

Sumber lisan adalah sumber sejarah yang datanya diperoleh secara lisan, baik dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah. Menurut Kuntowijoyo, tradisi lisan merupakan salah satu sumber sejarah. Alaannya adalah dalam tradisi lisan erekam maa lampau manusia yang belum mengenal tulisan, terkait dengan kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, nilai-nilai, atau pengalaman sehari-hari mereka.

Tradisi lisan terangkum dalam folklore. Jejak sejarah masyarkat praaksara dalam bentuk dongeng, legenda, mitos, musik, upacara, pepatah, lelucon, takhyul, lagu rakyat, kebaiaan-kebiasaan, kepercayaan, alat musik rakyat, pakaian dan perhiasan tradisional, obat-obatan tradisional, artisitektur rakyat, dan kerajinan tangan merupakan bagian dari folklore (dari kata bahasa Inggris folklore berarti rakyat da lore yang berarti tradisi atau ilmu pengetahuan). Ciri-ciri folklore adalah:

  1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan
  2. Bersift tradisional, artinya terkait dalam bentuk dan aturan yang baku
  3. Bersifat anonym, artinya nama penciptanya tidka diketahui
  4. Memiliki gaya bahasa yang suka melebih-lebihkan (hiperbola), serta sering menggunakan kata-kata klise, misalnya ingin menggambarkan kecantikan seorang wanita dikatakan ‘wajahnya bersinar bagaikan bulan purnama.

Tradisi lisan dapat dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang berguna bagi penulisan sejarah karena memuat pewarisan ingatan tentang peristiwa maa lampau dari generasi ke generasi. Namun, sebagai sebuah karya sejarah tradisional, tradisi lisan tidak menggunakan prosedur penulisan sejarah ilmiah. Karya-karya yang disebutkan melalui tradisi lisan seringkali memuat sesuatu yang bersifat supranatural sehingga antara fakta, imajinasi, dan fantasi bercampur aduk.

Dalam tradisi lisan seringkali tokoh-tokoh dan waktu terjadinya peristiwa itu memang benar-benar terjadi. Namun, keseluruhan kisahnya telah banyak mengalami perubahan. Beberapa bentuk tradisi lisan dianaranya berupa cerita rakyat, legenda, kidung, tradisi, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, dan upacara adat.

Sumber lisan dalam sejarah lisan merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam penulisansejarah karena menggunakan kesaksian sezaman dari para saksi dan pelaku sejarah. Sejah lisan telah berkembang sejak lama. Herodatus, sejarawan Yunani pertama, telah mengembara ke tempat-tempat yang jauh untuk mengumpulkan bahan-bahan sejarah lisan. Thucydides telah menggunakan kisah kesaksian langsung para prajurit yang ikut dalam perang Peloponesus antara Sparta dan Athena untuk menyusun sejarah lisan.

Sejarah lisan memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data dalam sejarah lisan dilakukan dengan komunikasi dua arah. Bila ada bagian yang kurang jelas, sejarawan dapat langsung menanyakannya. Sebaliknya bila sejaraan salah mengerti, naa sumber dapat memberikan koreksi.
  2. Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis. Kebanyakan sejarah hanya mengisahkan tokoh-tokoh atau kelompok yang terjangkau oleh dokumen.
  3. Sejarah lisan membuka kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan penelitian mengenai sejarah keluarga, hubungan antartetangga, peran suami-istri, emosi, konflik, dan prilaku
  4. Sejarah lisan menjangkau kejiwaan pelaku sejarah sehingga sejarwan tidak hanya mendapatkan kisah perjuangan para pelaku sejarah, melainkan juga ide-ide, dan harapan-harapan mereka
  5. Melengkapi kekurangan dokumen

Sebagai salah satu metode penelitian sejarah, sejarah lisan memerlukan sumber-sumber lain untuk memperkuat dan mendukung objektifitas cerita sejarah. Hal itu disebabkan sumber lisan masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  1. Memiliki subjektifitas yang sangat tinggi
  2. Terbatasnya daya ingat pelakudan saksi sejarah

Tabel Kelebihan dan Kekurangan Sumber Sejarah Kebendaan, Visual, Audiovisual, Tradisi Lisan

No

Sumber Sejarah

Kelebihan

Kekurangan

1

Visual

  1. Dapat diamati secara mudah dan disentuh
  2. Untuk sumber sejarah yang berwujud candi maupun bangunan gedung, dapat menjadi daya tarik wisatawan sekaligus menjadi asset warisan budaya

Rentan mengalami kerusakan, bahkan dapat dipalsukan dengan replica diperlukan penyimpanan dan perawatan yan gbaik umumnya membutuhkan biaya besar

2

Audiovisual

  1. Dapat menarik minat dan mengembangkan daya imajinasi sejarawan
  2. Dapat membuat sejarwan seolah-olah merasakan suasana saat terjadinya peistiwa sejarah secara langsung

Karena sebagain besar memanfaatkan media elektronik untuk menyimpan maupun menampilkan data, sumber ini rentan mengalami kerusakan ataupun hilang

3

Lisan

  1. Menempati posisi sangat penting manakala sebuah peristiwa sejarah tidak menyisakan sama sekali sumber tulisan
  2. Dapat melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuat dalam sumber tulisan atau dokumen
  1. Cenderung bersifat subjektif karena berpengaruh dengan emosi dan perasaan penutur
  2. Terbatasnya daya ingat seorng penutur sejarah, dapat membuat kisah sejarah yang dituturkan tidka valid

4

Kebendaan

  1. Artefak dapat dipindah-pindahkan (moveable) dengan relative mudah, tanpa harus merusak atau menghancurkannya erlebih dahulu
  2. Melalui fosil dan artefak, kita dapat menentukan umur bumi, perkembangan flora dan fauna, dan perkembangan kehidupan manusia
  3. Persebaran geografi fosil memungkinkan para ahli geologi untuk mencocokkkan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia

Artefak atau fosil dikhawatirkan sudah tidak utuh dan mengalami kerusakan bagian ketika penggalian sehingga dapat mengurangi objektivitas sejarah