Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Partisipasi warga negara dalam berpolitik penting dilakukan untuk menunjang sistem politik di Indonesia. (freepik)

adjar.id – Adjarian, kali ini kita akan membahas tentang contoh partisipasi warga negara Indonesia dalam politik sesuai dengan ketentuan dan norma.

Persoalan ini merupakan salah satu materi PPKn kelas 10 SMA.

Sebuah sistem politik di Indonesia juga melibatkan partisipasi warga negara dalam berpolitik yang bisa disebut dengan partisipasi politik.

Partisipasi politik sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara, baik dengan cara individu maupun kelompok yang didasari oleh keingan sendiri atau dorongan pihak lain.

Tujuan adanya partisipasi politik ini yaitu untuk memengaruhi suatu keputusan politik yang diambil pemerintah agar bisa menguntungkan warga masyarakat.

Baca Juga: Mengenal Mekanisme Sosialisasi Politik dan Agen Sosialiasi Politik

Kegiatan politik sendiri memiliki berbagai bentuk yang membuat adanya variasi dalam partisipasi politik yang dilakukan warga negara.

Nah, partisipasi politik bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk perilaku dari masyarakat itu sendiri.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai contoh partisipasi politik warga negara dalam berpolitik yang sesuai dengan ketentuan dan noma yang ada berikut ini.

“Partisipasi politik warga negara bisa dilakukan dengan berbagai hal dalam segala lingkungan kehidupan.”


Page 2

Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Partisipasi warga negara dalam berpolitik penting dilakukan untuk menunjang sistem politik di Indonesia. (freepik)

1. Partisipasi di Lingkungan Sekolah

Sebagai siswa di lingkungan sekolah juga bisa melakukan partisipasi politik yang mecerminkan pelaksaan demokrasi langsung dengan berbagai kegiatan, seperti:

a. Melakukan pemelihan ketua kelas, ketua osis, dan ketua organisasi ekstrakurikuler.

b. Membuat anggaran rumah tangga dan anggaran dasar bagi OSIS ataupun organisasi ekstrakulikuler.

c. Mengadakan forum-forum diskusi yang dilaksanakan di sekolah.

Baca Juga: Makna Demokrasi dan Klasifikasinya dalam Pemerintahan

Nah, dalam pelaksanaan demokrasi yang tidak langsung, siswa bisa menyampaikan pendapat dan aspirasinya dengan melalui usulan dan juga saran bagi pejabat sekolah.

Selain itu, siswa juga bisa menyalurkan aspirasi dengan membuat artiket yang bisa dimuat di dalam buletin sekolah, majalah dinding dan lainnya.

Agar partisipasi politik mencerminkan perilaku politik yang sesuai dengan aturan yang ada, maka siswa harus memperhatikan norma dan ketentuan seperti Pancasila, UUD 1945, tata tertib siswa, dan lainnya.

“Dalam menerapkan partisipasi politik di lingkungan sekolah, siswa juga harus memperhatikan norma dan aturan yang berlaku.”


Page 3

Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Partisipasi warga negara dalam berpolitik penting dilakukan untuk menunjang sistem politik di Indonesia. (freepik)

2. Partisipasi di Lingkungan Masyarakat

Partisipasi politik yang bercermin dari demokrasi langsung bisa dilakukan warga masyarakat dengan melakukan beberapa kegiatan, seperti:

a. Melakukan pemilihan ketua RT, RT, ketua organisasi masyarakat, kepala desa, dan lainnya.

b. Membuat forum diskusi bagi para warga masyarakat.

c. Adanya pembuatan peraturan, seperti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi RT-RW, organisasi masyarakat, koperasi, dan lainnya.

Baca Juga: Lembaga Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia

Selain itu, warga masyarakat juga bisa melakukan partisipasi politik yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak langsung.

Hal-hal yang bisa dilakukan berupa menyalurkan aspirasi ataupun pendapat secara lisan atau tulis melalui berbagai lembaga, baik lembaga perwakilan rakyat atau media massa.

Meski begitu, warga masyarakatpun harus sesuai dengan aturan dan norma, seperti Pancasila, UUD 1945, peraturan perundang-undangan, peraturan RT-RW, dan norma sosial yang berlaku.

“Dalam lingkungan masyarakat, partisipasi politik langsung bisa dilakukan dengan melakukan berbagai hal seperti pemilihan ketua RT dan RW.”


Page 4

Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Partisipasi warga negara dalam berpolitik penting dilakukan untuk menunjang sistem politik di Indonesia. (freepik)

3. Partisipasi di Lingkungan Negara

Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Melakukan demonstrasi dengan tertib merupakan contoh partisipasi politik di lingkungan negara. (pxhere)

Perilaku politik langsung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

a. Melakukan pemilihan umum untuk memilih presiden dan juga anggota legislatif.

b. Melakukan pemilihan langsung untuk kepala daerah atau disebut dengan Pilkada.

c. Melakukan aksi demonstrasi dengan tetap menjaga ketertiban, kesantunan, dan damai.

Sementara itu, partisipasi politik di lingkungan negara secara tidak langsung bisa diwujudkan dengan melakukan penyampaian aspirasi.

Baca Juga: Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945

Penyampaian aspirasi dari warga negara ini bisa ditunjukkan kepada lembaga perwakilan rakyat, organisasi masyarakat, partai politik, dan juga media massa.

Nah, melakukan partisipasi politik di lingkungan negara juga harus memperhatikan norma dan ketentuan yang berlaku.

Norma dan aturan yang berlaku tersebut bisa berupa Pancasila, UUD 1945, peraturan pemerintah, keputusan presiden, undang-undang, dan peraturan daerah.

Nah, Adjarian, bentuk dari contoh partisipasi warga negara dalam berpolitik merupakan suatu peran aktif dalam melaksanakan sistem politik Indonesia.

Yuk, sekarang jawab pertayaan berikut ini!

Pertanyaan

Apa saja bentuk contoh partisipasi politik tidak langsung yang bisa dilakukan siswa?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Peran warga negara dalam sistem politik lazimnya disebut dengan partisipasi politik. Partisipasi politik secara umum berarti keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan politik. Definisi partisipasi politik salah satunya dikemukakan oleh Verba, yang mengungkapkan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.

Apa peran partisipasi warga dalam sistem politik Indonesia

Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya.

Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai bermacam-macam bentuk dan intensitas. Hal ini menyebabkan bervariasinya partisipasi politik yang dilakukan oleh warga negara dari mulai tingkatan yang pasif sampai pada tingkatan yang aktif. Bila dihubungkan dengan hak dan kewajiban warga negara, partisipasi politik meruapakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab warga negara yang berkesadaran politik tinggi dan baik.

Partisipasi politik yang baik akan terwujud dalam masyarakat politik yang sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat dapat disebut masyarakat politik jika masyarakat tersebut telah memiliki karakter sebagai berikut.

Karaker Masyarakat Politik

  1. Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah.
  2. Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat.
  3. Memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan.
  4. Memilki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat.
  5. Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja.
  6. Dapat menerima perbedaan pendapat.
  7. Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
  8. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan negara dan bangsanya.
  9. Memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan.
  10. Menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan, keberadaan dan keutuhan negara memahami, menyadari dan melaksanakan sikap dan perilaku yang seseuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga negara.
  11. Patuh terhadap hukum dan menegakkan supremasi hukum.
  12. embangun budaya politik yang demokratis.
  13. Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan.
  14. Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik.
  15. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah air.

Berdasarkan karakteristiknya, masyarakat politik berkedudukan sebagai masyarakat yang menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan kekuasaan negara, baik sebagai penyelenggara kekuasaan negara maupun sebagai pengawas pelaksanaan kekuasaan negara, dalam bentuk institusi formal (DPR) ataupun informal (partai politik, kelompok kepentingan dan kelompok penekan).

Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat. Partisipasi dan perilaku politik harus berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku. Berikut adalah contoh partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Di Lingkungan Sekolah

Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencermin- kan pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

  1. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.
  2. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi ekstrakurikuler yang diikuti.
  3. Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.

Dalam pelaksanaan demokrasi tidak langsung siswa dapat menyampaikan aspirasi dan pendapatnya melalui usulan dan saran yang ditujukan kepada pejabat sekolah atau pejabat pemerintahan. Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan membuat artikel yang berisikan aspirasi siswa yang dimuat di majalah dinding, buletin sekolah, dan sebagainya.

Supaya perilaku politik yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan, maka setiap siswa harus memperhatikan ketentuanketentuan atau norma-norma sebagai berikut.

  1. Pancasila.
  2. Undang-Undang Dasar RI 1945.
  3. Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
  4. Tata tertib siswa, dan sebagainya.

Di Lingkungan Masyarakat

Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung dapat ditampilkan warga masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai berikut.

  1. Forum warga.
  2. Pemilihan ketua RT, RW, kepala desa, ketua organisasi masyarakat dan sebagainya.
  3. Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD dan sebagainya.

Warga masyarakat dapat menampilkan perilaku politiknya yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak langsung melalui penyampaian pendapat atau aspirasi baik secara lisan ataupun tertulis melalui lembaga perwakilan rakyat atau melalui media massa seperti koran, majalah dan sebagainya. Agar dalam pelaksanaan perilaku politik tersebut sesuai dengan aturan dan norma-norma sebagai berikut.

  1. Pancasila dan UUD RI 1945.
  2. Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang HAM, undang-undang parpai politik dan sebagainya.
  3. Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-RW, Peraturan Desa dan sebagainya.
  4. Norma-norma sosial yang berlaku.

Di Lingkungan Negara

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat kita tampilkan secara langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
  2. Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada).
  3. Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun.

Perilaku politik yang tidak langsung dapat diwujudkan melalui penyampaian aspirasi pada lembaga perwakilan rakyat, partai politik, organisasi masyarakat dan media massa. Supaya perilaku yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan, maka harus menaati ketentuan-ketentuan dan norma-norma sebagai berikut.

  1. Pancasila.
  2. UUD NRI 1945.
  3. Undang-Undang seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, UndangUndang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan sebagainya.
  4. Peraturan Pemerintah.
  5. Keputusan Presiden.
  6. Peraturan daerah.

Berbagai bentuk partisipasi dan perilaku politik di atas merupakan peran serta aktif dalam pelaksanaan sistem politik di indonesia. Peran aktif warga negara juga dapat dilakukan dalam berbagai aspek lainnya seperti dalam bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial budaya. Partisipasi warga negara dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara pada gilirannya dapat memperkuat sistem politik bangsa Indonesia secara keseluruhan.