Apa nama tempat teropong yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari

Apa nama tempat teropong yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari

Apa nama tempat teropong yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari
Lihat Foto

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Seorang warga negara asing (kanan) melihat gerhana matahari dengan menggunakan kacamata khusus di depan Planetarium Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Rabu (9/3/2016). Berbeda dengan sejumlah wilayah di Indonesia yang mengalami gerhana matahari total, warga Jakarta hanya bisa menikmati gerhana matahari parsial atau sebagian.

JAKARTA, KOMPAS.com – Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) bisa diamati di beberapa wilayah di Indonesia pada 26 Desember 2019.

Khusus Jakarta, meski tak bisa melihat gerhana matahari cincin, masih terdapat gerhana matahari parsial (GMP) yang menarik untuk disaksikan.

Adapun pengamatan gerhana matahari bisa dilakukan di dua tempat ini.

Lokasi pertama di Planetarium dan Observatorium Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tempat ini dibuka untuk umum.

Baca juga: Catat, Waktu Terbaik Melihat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Kamu cukup datang ke Plaza Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, No. 73, Menteng, Jakarta Pusat. Acara yang berlansung mulai pukul 07.00-16.00 WIB ini gratis.

Planetarium juga menyediakan kacamata khusus untuk mengamati gerhana matahari untuk pengunjung yang sudah melakukan registrasi online. Jumlah kacamata gratis ini terbatas.

Pendaftaran online sudah dibuka sejak 13 Desember lalu melalui situs dan media sosial Planetarium dan Observatorium Jakarta. Sementara registrasi on the spot dibuka pada 26 Desember mulai pukul 07.00 WIB.

Di acara tersebut akan disediakan sekitar 10 teleskop yang bisa digunakan oleh masyarakat umum dengan didampingi mentor dari Planetarium dan komunitas astronomi.

Selain di Planetarium, kegiatan pengamatan gerhana matahari juga dilangsungkan di Taman Mini Indonesia Indah, atau tepatnya di Pusat Peragaan IPTEK (PP-IPTEK).

Di sini, acara dimulai pada pukul 10.30 – 14.30 WIB. Seperti di Planetarium, acara berlangsung gratis.

Baca juga: Gerhana Matahari Total, Momentum Bangun Kelanjutan Pariwisata

Kamu bisa langsung datang ke PP-IPTEK dan mendaftarkan diri di sana. Tersedia juga kacamata pengamatan gratis dalam jumlah terbatas.

Selain itu, ada juga sesi pengamatan dengan teropong di mana kamu bisa mencoba dan bertanya pada pemandu soal gerhana matahari.

Ada live streaming dari lokasi pengamatan yang mengalami Gerhana Matahari Cincin.  Selain itu, terdapat simulasi gerhana yang bisa disaksikan saat pengunjung pertama kali masuk ke galeri PP-IPTEK.

Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi sehingga cahaya matahari terhalang sebagian atau seluruhnya oleh piringan bulan.

Gerhana matahari yang bisa diamati di Jakarta kali ini merupakan gerhana matahari parsial di mana piringan matahari hanya akan tertutup sekitar 72,1 persen saja.

Baca juga: Catat, Tempat Melihat Gerhana Matahari Cincin di Tanjung Pinang

Secara total, GMP yang terjadi di Jakarta ini akan terjadi selama kurang lebih 3 jam 40 menit. Dengan awal fase parsial pukul 10.42 WIB, puncak gerhana pukul 12.36 WIB, dan akhir fase parsial pukul 14.23 WIB.

Karena terjadi di musim penghujan, maka pengamatan yang dilakukan belum tentu bisa berjalan lancar. Dilansir dari situs resmi Planetarium, masyarakat dihimbau untuk melihat kondisi cuaca sebelum datang ke lokasi pengamatan.

Sebab, jika kondisi mendung, maka pengamatan akan dibatalkan sebab matahari tidak akan terlihat jelas.

Imbauan lainnya bagi masyarakat yang ingin melakukan pengamatan sendiri dianjurkan untuk tidak melihat ke arah matahari secara langsung karena bisa berbahaya bagi mata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Oleh:

reuters Gerhana matahari cincin

Bisnis.com, TANJUNGPINANG - Bila tak memiliki alat memadai seperti teleskop, alat darurat pun bisa digunakan untuk melihat gerhana matahari cincin.

Hal itu disampaikan Peneliti Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Evan Irawan Akbar, Kamis (265/12/2019),  

"Kalau di rumah tak ada peralatan itu, warga bisa menggunakan saringan santan atau kertas yang dilubangi dengan jarum," ujar Evan.

Evan juga mengimbau agar warga tidak melihat gerhana matahari cincin dalam kondisi mata telanjang, karena bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan.

Hari ini terjadi Gerhana Matahari Cincin yang bisa dilihat di wilayah Indonesia. Gerhana Matahari Cincin baru bisa kembali dilihat di Indonesia pada 12 tahun mendatang.

Khusus di Tanjung Pinang, gerhana matahari terjadi pada pukul 10.29 WIB sampai 14.30 WIB. Puncak cincin terjadi pada pukul 12.24 WIB sampai 12.28 WIB.

Evan menyatakan Kota Tanjung Pinang, Kepri menjadi tempat terbaik untuk mengamati gerhana matahari cincin pada Kamis (26/12).

Evan memberi alasan, saat ini kondisi bulan sedang berada tepat di atas langit Tanjungpinang, sehingga bayangan gerhana matahari cincin tampak jelas di daerah itu.

"Meskipun bayangannya kecil sekali," kata Evan di lokasi pengamatan gerhana matahari cincin di Gedung Gonggong, Tanjung Pinang, Kamis.

Evan mengatakan bahwa jalur gerhana matahari cincin ini dimulai dari India, Aceh, Padang, Batam, Tanjung Pinang, Kalimantan Utara, Tanjungpelor kemudian Samudra Pasifik.

Pihaknya sudah menyediakan alat teleskop, teropong bintang yang dipasang filter khusus matahari, dan kacamata matahari bagi warga yang ingin mengamati fenomena langka itu di halaman Gedung Gonggong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Gerhana Matahari

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Source: Antara

Editor: Saeno

Diketahui

fob = 70 cm

fok = 4 cm

 = 0,5°

Ditanyakan

Sudut diameter matahari

Jawab

Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif yaitu sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif pada teropong lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler. Untuk mata tak berakomodasi (sok = fok) maka perbesaran teropong:

Apa nama tempat teropong yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari
 

Perbesaran anguler teropong bintang:

 

dengan:

 = sudut penglihatan dengan menggunakan teleskop

 = sudut penglihatan tanpa menggunakan teleskop

 berdasarkan kedua persamaan tersebut, maka:

     

Jadi, sudut diameter matahari pada saat diamati dengan teleskop bintang adalah 8,75°.