Apa kegunaan obat methylprednisolone 4 mg

Methylprednisolone 4 Mg Novell merupakan obat generik yang digunakan untuk terapi supresi inflamasi (peradangan) dan untuk menangani gatal-gatal, kemerahan, dan kekeringan pada kulit, pada beberapa individu dapat mengobati sariawan pada mulut. Metilprednisolon yaitu golongan obat kortikosteroid yang dapat mengurangi reaksi inflamasi (gatal-gatal, kemerahan, dll) dengan mencegah pelepasan enzim hidrolase yang sifatnya asam dan destruktif dari sel darah putih sehingga dapat menurunkan permeabilitas dinding kapiler dan pembentukan edema. Sebagai antagonis dari aktivitas histamin penyebab alergi dan melepaskan kinin dari substrat kemudian melakukan pembentukan jaringan parut yang baru.

Methylprednisolone Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi alergi dan peradangan, seperti reumatik, penyakit kulit, peradangan pada saluran napas, gangguan endokrin, penyakit autoimun, gangguan pada darah, dan sindrom nefrotik.

Methylprednisolone Tablet mengandung zat aktif methylprednisolone 4 mg. Methylprednisolone merupakan obat golongan kortikosteroid yang mampu mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala peradangan, seperti pembengkakan, nyeri, dan reaksi tipe alergi.

Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Nyeri akibat peradangan dapat diatasi dengan Methylprednisolone. Apa manfaat dan bagaimana efek samping obat ini? Yuk, kita cari tahu!

Apa kegunaan obat methylprednisolone 4 mg

Methylprednisolone

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Kortikosteroid

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak

Bentuk obat

Tablet

Methylprednisolone untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: 

Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil mengonsumsi obat ini. 

Peringatan Menyusui

Methylprednisolone dapat terserap ke dalam ASI dan memengaruhi produksinya. Jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Merek dagang

Stesolon, Dipasolon, Prednox, Lameson, Mesol, Lodixon, Vadrol, Metrison, Toras, Sanexon, Medrol, Prednicort, Rhemafar, Gamesolone, Intidrol, Medixon, Hexilon, Yalone, Cormetisone, Depo-Medrol, Camelon, Metcor.

Pengertian

Selain bengkak, radang biasanya juga disertai dengan nyeri yang mengganggu. Kondisi ini bisa bantu diatasi dengan zat-zat turunan steroid. Kortikosteroid, misalnya. 

Salah satu obat dengan kandungan kortikosteroid adalah methylprednisolone. Obat apa ini?

Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid yang bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang memicu timbulnya peradangan.

Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan menekan kerja sistem imun.

Berikut ulasan lengkap seputar obat methylprednisolone.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid
  • Kandungan: Methylprednisolone 4 mg; methylprednisolone 8 mg; methylprednisolone 16 mg
  • Kemasan: Strip @10 tablet
  • Farmasi: Hexpharm Jaya; Futamed Pharmaceuticals; Otto Pharmaceuticals Industries; Triman; Erlimpex; Novell Pharmaceutical Lab; Novapharin; Phapros; Bernofarm; Beta Pharmacon; Mulia Farma Suci; Guardian Pharmatama; Gracia Pharmindo; Tropika Mas; Graha Farma; Mahakam Beta Farma; Natura Laboratoria Prima; Infion; Dexa Medica; Promedrahardjo Farmasi Industri; Errita Pharma; Sampharindo Perdana; First Medifarma; Molex Ayus; Ifars; Medikon Prima Lab; Yarindo Farmatama; Erela; Indofarma
  • Harga Methylprednisolone 4 mg: Rp3.500 - Rp17.000/strip
  • Harga Methylprednisolone 8 mg: Rp4.000 - Rp23.000/strip
  • Harga Methylprednisolone 16 mg: Rp7.000 - Rp39.000/strip

Kegunaan

Obat methylprednisolone digunakan untuk mengatasi alergi dan peradangan.

Artikel Lainnya: Redakan Radang Sendi dengan Olahraga Ini

Dosis dan Aturan Pakai

Methylprednisolone merupakan golongan obat keras. Anda memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya. Berikut anjuran dosisnya secara umum.

Tujuan: kondisi alergi

Bentuk: tablet

  • Dewasa: 24 mg pada hari ke-1 (8 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur), atau 24 mg sebagai dosis tunggal atau dalam 2-3 dosis terbagi;
  • 20 mg pada hari ke-2 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur);
  • 16 mg pada hari ke-3 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 4 mg sebelum tidur);
  • 12 mg pada hari ke-4 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, dan 4 mg sebelum tidur);
  • 8 mg pada hari ke ke-5 (4 mg sebelum sarapan dan 4 mg sebelum tidur); dan
  • 4 mg pada hari ke-6, diberikan sebelum sarapan.

Tujuan: antiinflamasi atau imunosupresi

Bentuk: tablet

  • Dewasa: dosis awal 2-60 mg setiap hari dalam 1-4 dosis terbagi, tergantung pada penyakit yang sedang dirawat.

Cara Menggunakan

  • Ikuti petunjuk dokter dan aturan penggunaan yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan methylprednisolone.
  • Sebaiknya obat dikonsumsi bersama makanan untuk mencegah datangnya mag. 
  • Konsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya agar tidak lupa. Jika lupa minum methylprednisolone, segera konsumsi saat ingat jika jarak dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat.

Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap guna mencegah gejala memburuk.

Cara Penyimpanan

Simpan obat keras ini pada suhu antara 20-25 derajat Celsius.

Artikel Lainnya: Penyebab Artritis yang Sering Diabaikan

Efek samping penggunaan methylprednisolone yang mungkin terjadi adalah:

  • reaksi alergi
  • miopati akut
  • hipertensi
  • tukak peptik
  • jerawat
  • kelemahan otot
  • penurunan K darah

Kontraindikasi

Berikut kontraindikasi obat methylprednisolone:

  • infeksi jamur sistemik kecuali terapi antiinfeksi khusus digunakan
  • tidak boleh diberikan bersamaan dengan vaksin

Interaksi Obat

Berikut interaksi obat Methylprednisolone yang perlu diperhatikan.

  • Risiko hipokalaemia jika diberikan bersamaan dengan agen penipisan K (misalnya: Amfoterisin B, diuretik).
  • Menurunkan pembersihan bila diberikan bersama antibiotik macrolide.
  • Bisa menurunkan kadar isoniazid di dalam serum.
  • Risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan siklosporin.
  • Meningkatkan clearance apabila diberikan bersama dengan cholestyramine.
  • Meningkatkan risiko aritmia jika diberikan bersamaan dengan digitalis glikosida.
  • Menurunkan metabolisme jika diberikan bersamaan dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral.
  • Meningkatkan metabolisme bila diberikan bersama penginduksi CYP3A4 (seperti rifampisin dan barbiturat).
  • Risiko efek saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan aspirin atau NSAID lain.
  • Meningkatkan konsentrasi plasma bila diberikan bersama penghambat CYP3A4 (seperti ketoconazole dan erythromycin).
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
  • Dapat mengurangi efek terapeutik antidiabetik.

Peringatan dan Perhatian

  • Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi methylprednisolone jika memiliki riwayat alergi pada kandungan ini.
  • Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat diabetes, hipertensi, sakit ginjal, hati, herpes, osteoporosis, sakit jantung, glaukoma, tiroid, dan TBC.
  • Informasikan juga kepada dokter jika Anda memiliki masalah radang usus, radang lambung, pernah mengalami masalah pembekuan darah, depresi, dan kejang.
  • Beritahu dokter jika Anda akan menjalani vaksinasi saat mengonsumsi obat ini.
  • Informasikan juga ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, baik kimia maupun herbal.
  • Sebaiknya hindari alkohol saat Anda sedang minum obat ini.

Artikel Lainnya: Waspada, Alergi Dingin Bisa Sebabkan Kematian!

Kategori Kehamilan

Obat methylprednisolone masuk kategori C untuk ibu hamil.

Artinya, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal, atau lainnya). 

Sementara itu, tidak ada studi terkontrol pada wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. 

Peringatan Kehamilan

Obat ini diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Methylprednisolone bisa ikut terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dulu kepada dokter dan gunakan dengan hati-hati.

Berapa kali sehari minum obat methylprednisolone 4 mg?

Dewasa : 1 Tablet, 1-2 Kali Sehari. Dosis Per Hari: 4 – 48 Mg Per Hari, Tergantung Dari Jenis Dan Beratnya Penyakit Dan Respon Pasien. Dikonsumsi sesudah makan.

Apakah methylprednisolone aman untuk lambung?

Walaupun berperan sebagai obat antiradang, obat ini tidak digunakan untuk mengatasi peradangan pada lambung. Sebaliknya, obat ini dapat menyebabkan iritasi lambung sehingga timbul gejala sakit maag.

Methylprednisolone obat apa dan efek sampingnya?

Methylprednisolone adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang terkait peradangan seperti rematik, reaksi alergi parah, radang tenggorokan, hingga beberapa jenis kanker. Seiring dengan efek obat yang diperlukan, methylprednisolone dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.

Apakah methylprednisolone adalah antibiotik?

Methylprednisolon, adalah obat antiradang yang masuk dalam golongan kortikosteroid. Kinerja obatnya adalah dengan menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga setiap gejala peradangan bisa dihindari, seperti pembengkakan, kemerahan, gatal, dan nyeri.