Indonesia as one of the biggest archipelagic countries, sees the potential for the need for ports as an inter-island logistics sector. Ports in Indonesia are managed by PT. Indonesian Port, one of the branches of PT. Pelindo is PT. X which has liquid bulk stores specifically for CPO loading and unloading. The problem that occurs is the increase in loading and unloading service time that has exceeded the set resting time, which results in the length of the waiting time for the ship in the pool. So that it will have an impact on the quality of CPO, which causes an increase in the levels of free fatty acids in CPO. Because it is proposed to improve the process of loading and unloading CPO services to minimize queues and reduce ship waiting times. Simulation is completed with ExtandSim software. As for the selected scenario, namely the second alternative scenario showing an increase in service on each pier, the average ship input is 64 ships and the average output is 62 ships, more optimal than conceptual conditions, the proposed calculation of investment costs is the addition of a pipeline of 104,244.00 US $. Keywords: Extendsim, Port Of Liquid Bulk, CPO, Descrette Event Simulation Ahmad, Aulia & Muhammad Mashuri. Analisis Sistem Antrian Kapal Pengangkut Barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jurnal Sains Dan Seni ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print). Banks, J., Carson, J. S., Nelson, B. L. & Nicol, D. M. (2005). Discrete-Event System Simulation Fourth Edition. New Jersey: Pearson. ExtandSim. (2017). ExtandSim User’s Guide. San Jose, USA. Imagine That Inc. Halim, Gharta Hadisa.Teori Antrian (Queueing Theory). Makalah II 2092 Probabilitas dan Statistik – Sem. I Tahun 2010/2011. Manik, Bramson P. Analisis Kelayakan Panjang Dermaga Curah Cair Berdasarkan Data Kunjungan Kapal Di Pelabuhan Dumai. Jom Fteknik Volume 3 No.2 Oktober 2016. Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm 72 Tahun 2017 Tentang Jenis, Struktur, Golongan Dan Mekanisme Penetapan Tarif Jasa Kepelabuhanan. Jakarta. Montgomery, C. D. & Runger, C. G. (2003). Applied Statistics and Probability for Engineers Third Edition. New York: John Wiley & sons, Inc. Pratama, Yoga. Aplikasi Statistical Process Control DalamPengendalian Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Dan Bilangan Peroksida Produk RBDPO Di Pt Asianagro. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2007. Sentia, Prima Denny. Pendekatan Simulasi Untuk Analisis Antrian Pada Bengkel Servis PT. X. ISSN 2088-4842 / 2442-8795 Optimasi Sistem Industri. 2016. Soepeno, B. (1997). Statistik Terapan. Jakarta: Rineka Cipta. Sutini, dkk. Analisis Biaya Bongkar Muat Saat Kapal Memasuki Alur Masuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomer 1, September 2017, ISSN: 1412-6826. Walpole, R. E. (1992). Pengantar Statistik Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedeia Pustaka Utama. Wibowo, Harmaini. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Tesis, Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil. 2010. Wiley, John & Sons Ltd. System Modelling Theory and Practice British Library Cataloguing in Publication Data. England. 2004.
28 September 2019
Penanganan bongkar muat harus dilakukan dengan cermat, teliti, peduli dan hati-hati dengan maksud untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap pesawat dan muatan itu sendiri. Penanganan muatan peralatan dan barang harus diperhatikan. Seperti barang-barang berat, penanganannya tidak boleh langsung bersentuhan dengan lantai compartment dan diperlukan alas atau papan pendukung untuk melindungi lantai compartment. Petugas tersebut mempersiapkan Loading/Unloading dengan cara mempersiapkan dokumen atau data-data untuk semua barang yang masuk ke compartment pesawat dan menghitung berat agar sesuai dengan kapasitas. Load Master merupakan petugas yang bertanggung jawab melaksanakan loading dan unloading pada compartment pesawat baik berupa bagasi, kargo maupun pos sesuai dengan berat yang tertulis di dalam Loading Instruction yang dibuat oleh Load Control. Outline Materi1. Safety Cargo Handling
2. Dasar-dasar Keselamatan Sesuai ISM Code 3. Pengetahuan Dasar Kapal beserta Jenis-jenisnya 4. Ship/Shore Interface 5. Komunikasi 6. Dokumen Muatan dan Kapal Termasuk Protes, dlsb 7. Perhitungan Muatan (Ullage Survey, Draft Survey, Tally) 8. Keselamatan Dermaga, Dasar-dasar Olah Gerak Kapal, Aturan Pemanduan 9. Pencegahan Pencemaran Training MethodPresentation Discussion Case Study Evaluation FacilityTraining Kit Handout Certificate Lunch + 2x Coffee Break Souvenir Pick Up Participant (Yogyakarta) Form Registrasi Pelatihan / TrainingJika anda berkeinginan untuk mengikuti Pelatihan Loading Master, anda bisa langsung menghubungi salah satu nomor kami di bawah ini:
Anda juga bisa langsung mengisi Formulir pendaftaran di bawah ini:
DOI: https://doi.org/10.33005/tekmapro.v12i1.68 Keywords: waste, lean, supply chain, process cycle efficiency
Permasalahan pada PT. XYZ adalah sering terjadinya pemborosan waktu pada saat proses loading unloading. Permasalahan tersebut menggangu dan menghambat proses pendistribusian produk. Obyek penelitian ini berdasarkan pemborosan waktu proses loading unloading di PT. XYZ. Variabel terikat pada penilitian ini yaitu pada total waktu loading unloading tersebut, sedangkan pada variabel bebasnya meliputi jumlah produk, waktu perpindahan produk dan kebutuhan tenaga kerja. Pengumpulan data penelitian ini yaitu menggunakan pembobotan kuisioner, dengan memberi kan kuisioner kepada pihak pihak yang berada pada alur proses pemborosan waktu tersebut. Pengolahan data ini menggunakan metoda lean supply chain. Untuk pengolahan data tersebut dengan cara menggunakan value stream analysis tools(valsat) dan plan do check action (PDCA) sehingga mengetahui jenis pemborosan yang ada dan rekomendasi perbaikannya. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambah jam kerja, penyuluhan / perbaikan SDM yang ada dan menambah fasilitas perusahaan pada loading unloading. Setelah usulan perbaikan maka didapatkan PCE awal sebesar 0,56, VA awal 239 menit, NVA awal 766 menit dan NNVA awal 374 menit. Setelah perbaikan didapatkan PCE 1,58, VA 239 menit, NVA 173 menit dan pada NNVA 269 menit.
Apa kabar sobat Blogger semua..pasti semua sudah pernah lihat proses loading unloading di kapal, baik kapal kontainer, cargo maupun tanker, sekarang kita coba bahas mengenai proses bongkar muat di kapal kontainer. Proses Loading atau biasa disebut dengan muat bisa dilakukan dengan menggunakan crane kapal maupun Port crane. Urutan proses loading adalah seperti dibawah ini : 1) Barang-barang dalam kemasan diangkut oleh truck, menuju ke dermaga 2) Port crane menurunkan tali yang ujung-ujungnya ada pengait untuk di kaitkan dengan kontainer, dan kemudian diangkut menuju ruang muat 3) Setelah diturunkan di ruang muat, kontainer tersebut diatur penempatannya 4) Tali-tali yang tadinya digunakan untuk mengangkut kontainer dilepaskan, kemudian ditarik keluar ruang muat.
Proses Unloading Proses Unloading atau biasa disebut dengan bongkar, dilakukan dengan menggunakan Port crane. Urutan proses unloading adalah seperti dibawah ini : 1) Port crane menurunkan tali yang ujung-ujungnya ada pengait untuk di kaitkan dengan kontainer menuju ke ruang muat. 2) Kemudian kontainer diangkat ke dermaga, bisa langsung ditempatkan di truk pengangkut kontainer atau juga bisa ditempatkan ditempat yang sudah tersedia. 3) Tali-tali yang tadinya digunakan untuk mengangkat kontainer dilepaskan. Sistem Mekanikal a. Port Crane Kapasitas dari port crane dibuat dengan standarisasi yang disesuaikan dengan kapasitas dari tiap kontainer, seperti yang tertera pada tabel dibawah ini ;Untuk kontainer dengan ukuran 20 feet memiliki kapasitas berat 20.320 Kg dan volume 30 m3. jadi kapasitas dari port crane minimal harus bisa mengangkat satu buah kontainer dengan ukuran 20 feet. b. Wire Rope Tali temali pada port crane umumnya menggunakan tali kawat yang flexible, umumnya digunakan galvanized crucible steel wire rope yang 6 strand. Pada ujung tali biasanya terpasang pengait untuk dikaitkan pad kontainer, tapi ada juga yang menggunakan magnet yang bisa diatur dengan menggunakn arus listrik yang nantinya bisa langsung ditempelkan pada bagian atas kontainer. c. Palkah Tutup lubang palkah harus betul-betul kedap air dan melindungi bagian kapal dari hempasan air serta kuat untuk menahan container yang diletakkan di atasnya. Pembukaan dan penutupan palkah ini dirancang dengan kecepatan tertentu sehingga dapat memperpendek waktu bertambat kapal di pelabuhan, dengan begitu biaya untuk berlabuh dapat diminimalkan. Tutup lubang palkah tidak boleh membebani geladak dan tidak mengganggu operasi pemuatan dan pembongkaran muatan barang. Pada garis besarnya ditinjau dari dari cara kerjanya system pembukaan / penutupan lubang palkah terbagi atas 4 sistem, yaitu : 1) Sistem pembukaan / penutupan palkah yang diangkat 2) Sistem pembukaan / penutupan palkah yang didorong dan diatur 3) Sistem pembukaan / penutupan palkah yang dilipat dan disandarkan 4) Sistem pembukaan / penutupan palkah yang digulung Bukaan Palkah untuk kapal ini dirancang dengan menggunakan system pembukaan / penutupan palkah yang didorong dan diatur, system ini dilakukan dengan cara mendorong atau menarik tiap seksi tutup lubang palkah tersebut serta mengaturnya pada suatu tempat khusus. Cara mengatur seksi-seksi tutup lubang palkah ini dapat ke arah ambang palkah melintang (kearah memanjang kapal) atau kearah ambang palkah memanjang (kearah melintang kapal). Tiap seksi tersebut berputar 900 apabila seksi tertutup lubang palkah itu diatur dan tak digunakan Salah satu type dari system ini adalah tutup lubang palkah Mac-Gregor jenis “single pull hatch cover” yang terdiri dari 3 buah seksi tutup lubang palkah yang dihubungkan satu sama lain dengan rantai ukuran kecil yang pendek atau tali baja yang pendek. |