Apa hukum nya jika istri tidak taat pada suami?

IHRAM.CO.ID, Perempuan itu sebelum menikah maka ia memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Akan tetapi setelah dia menikah, maka seorang perempuan haruslah taat terhadap suaminya selagi tidak melanggar syariat. Sementara bagi seorang lelaki, baik ia belum menikah atau pun setelah menikah, maka lelaki terus punya kewajiban untuk taat berbakti pada orang tuanya.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ :سَأَ لْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَىُّ النَّاِس أَعْظَمُ حَقًّاعَلَى الْمَرْأَةِ ؟ قَالَ: زَوْجُهَا قُلْتُ فَأَىُّ النَّاسِ أَعْظَمُ حَقًّاعَلَى الرَّجُلِ ؟ قَالَ: أُمُّهُ.

Aisyah Radhiyallahu Anha berkata : Saya bertanya pada Rasulullah Saw siapakah manusia yang lebih agung haknya atas perempuan? Nabi bersabda: Suaminya. Saya tanya lagi: Siapakah manusia yang lebih agung haknya bagi seorang anak? Nabi menjawab: Ibunya. (HR. Bazzar dan Hakim).

Mengenai ketaatan istri pada suami maka harusnya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Apapun yang diperintahkan suami, yang diamanatkan suami, selagi tidak mengandung kemaksiatan dan dosa maka seorang istri wajib menjalankannya, mentaatinya. Dan termasuk bentuk ketaatan terhadap suami adalah perempuan menjaga dirinya, yakni kehormatan dirinya. Ia tidak berselingkuh dengan orang lain. Selain itu ia juga dapat menjaga kehormatan suaminya dan keluarganya dengan akhlaknya yang baik di tengah masyarakat.

Seorang istri yang taat kepada suami itu punya keutamaan. Setiap makhluk Allah yang ada di langit, di bumi, di air hingga bulan dan matahari akan memintakan istighfar bagi istri yang taat pada suaminya. Sebaliknya istri yang membangkang, berkhianat, durhaka maka baginya laknat dari Allah.

Dan salah satu perilaku yang harus dihindari oleh seorang perempuan adalah memasang wajah masam dihadapan suaminya sehingga membuat suaminya kecewa terhadap istrinya. Maka segeralah untuk meminta maaf kepada suami agar terhindar dari dosa. Dan yang juga penting bagi seorang istri adalah untuk senantiasa meminta izin kepada suaminya ketika hendak bepergian. Sebab bila seorang istri bepergian, lalu suami tidak ridho maka istri akan mendapatkan laknat. Sebagaimana sabda Rasulullah:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : يَسْتَغْفِرُلِلْمَرْأَةِ الْمُطِيْعَةِ لِزَوْجِهَا الطَّيْرُفِى الْهَوَاءِ الْحِيْاَنُ فِى الْمَاءِ وَامَلَائِكَةُ فِى السَّمَاءِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ مَادَامَتْ فِى رِضَازَوْجِهَا, وَأَيُّمَاامْرَأَةٍ عَصَتْ زَوْجَهَا فَعَلَيْهَالَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ.وَأَيُّمَاامْرَأَةٍ كَلَحَتْ فِى وَجْهِ زَوْجِهَا فَهِىَ فِى سَخَطِ اللَّهِ تَعَالَى اِلَى أَنْ تُضَاحِكَهُ وَتَسْتَرْ ضِيَهُ, وَاُيُّمَاامْرَأَةٍ خَرَجَتْ مِنْ دَارِهَابِغَيْرِاِذَنِ زَوْجِهَالَعَنَتْهَاالْمَلَائِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ.  

Rasulullah Saw bersabda: Memintakan ampunan bagi perempuan yang taat pada suaminya, yaitu burung-burung di angkasa, ikan-ikan di air, dan para malaikat di langit, matahari dan bulan, sama wanita itu dalam ridho suaminya. Dimana ada perempuan yang mendurhakai suaminya maka atas perempuan itu laknat Allah dan laknat malaikat dan laknat semua manusia. Dimana ada perempuan masam mukanya pada suaminya, maka perempuan itu berada dalam kemurkaan Allah hingga ia dapat membuat senda gurau dengan suaminya dan meminta kerelaannya. Dan bila ada perempuan keluar dari rumahnya tanpa izin suami, maka melaknati para malaikat hingga balik perempuan itu. (HR Al Bazzar)

Tentu setiap orang menginginkan dapat membina sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, di mana terdapat keharmonisan serta kebahagian dalam hubungan yang terjalin di dalam rumah tangga tersebut, sehingga besar kemungkinan keluarga yang mereka bina akan langgeng. Salah satu faktor pendorong terciptanya keluarga yang harmonis adalah hadirnya seorang istri yang selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, salah satunya adalah taat kepada perintah suaminya.

(baca juga: cara menjaga keharmonisan rumah tangga menurut islam)

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

Artinya “Andai boleh kuperintahkan seseorang untuk bersujud kepada yang lain tentu kuperintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi)

Akan tetapi, banyak dari para istri yang kurang memahami tentang arti pentingnya hal itu, bahkan baik disadari ataupun tidak mereka justru melakukan hal-hal yang mendurhakai suaminya. Hal-hal tersebut di antaranya :

  1. Tidak taat pada suami

Ciri ciri istri durhaka pada suami yang pertama adalah istri tidak taat pada perintah suami. Seorang istri yang baik dan shalihah adalah istri yang senantiasa taat pada suami dalam keadaan dan kondisi apapun. Dengan taat pada suami, hal itu akan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang serta kesetiaan suami kepada istrinya. Akan tetapi sebaliknya, jika istri tidak taat pada suami, maka besar kemungkinan rasa kasih sayang, rasa cinta, serta kesetiaan suami akan  hilang.

Islam menyebut perbuatan seorang istri yang tidak taat kepada suaminya sebagai nusyus yang artinya sikap membangkang. Artinya, istri yang melakukan nusyus adalah istri yang melawan dan melanggar perintah suami (tidak taat pada suami), serta tidak ridho atas kedudukan yang telah diberikan Allah SWT kepadanya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Artinya:

 “Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai dan Ahmad)

Dalam hadist yang lain, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Artinya:

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Dari dua hadist di atas kita bisa tahu bahwa seorang istri yang taat pada suami adalah salah satu ciri wanita yang baik, dan bagi wanita seperti itu, maka Allah SWT menjanjikan surga bagi mereka. Akan tetapi kenyataannya banyak para wanita yang tidak paham akan arti pentingnya mentaati perintah suami. Banyak alasan yang menyebabkannya seperti status sosial serta latar belakang pendidikan yang dimiliki istri lebih tinggi dari suami, dan lain sebagainya.

Banyak sekali perbuatan-perbuatan yang menjurus pada ketidaktaatan seorang istri kepada suami, seperti :

  • Keluar rumah tanpa seizin dari suami
  • Berkata-kata yang menyakiti hati suami
  • Membuka rahasia suami pada orang lain
  • Membelanjakan uang suami secara berlebihan tidak pada tempatnya
  • Menghianati suami, misalnya berselingkuh dengan pria lain
  • Lalai atau tidak mau melayani suami, baik secara terang-terangan maupun secara samar.

2. Menuntut adanya kesempurnaan dalam rumah tangga

Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak sempurna, termasuk sebuah rumah tangga. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Ketika seorang wanita melihat film atau dengan membaca novel yang mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga yang dianggapnya sempurna, maka ia pun berangan ingin memiliki hal yang sama.

Dan ketika telah menikah, kemungkinan besar ia akan kaget dan bisa jadi tidak bisa menerima dengan kehidupan berkeluarga yang dijalaninya, di mana kehidupan tersebut tidak sama dengan apa yang ia angankan sebelumnya. Lalu ia pun menuntut suami agar memenuhi kesmpurnaan yang ia inginkan tanpa menyadari bahwa semua hal itu tidak sama, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, termasuk dalam sebuah keluarga.

3. Mengingkari segala bentuk kebaikan yang dilakukan suami kepadanya

Islam sangat memuliakan seorang wanita, bahkan dalam islam seorang ibu memiliki tiga kali lipat hak untuk lebih dihormati daripada seorang ayah dan surga berada di bawah telapak kaki seorang ibu. Akan tetapi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam perban mengatakan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah para wanit. Mengapa bisa seperti itu?

Salah sat penyebab seorang wanita menjadi penghuni neraka adalah karena kekufurannya atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dalam hal ini adalah karena mereka mengingkari semua kebaikan yang telah dilakukan oleh suami kepada mereka.

Misalnya saja, seorang suami selalu berusaha melakukan kebaikan terhadap istrinya, akan tetapi istri melihat sesuatu yang tidak disenangi dari suami, maka ia pun mengatakan bahwa tidak ada sedikitpun kebaikan yang bisa ia lihat dari sang suami.

4. Tidak suka pada keluarga suami

Hubungan pernikahan tidak hanya bertujuan untuk menyatukan dua insan yaitu lelaki dan perempuan ke dalam hubungan yang sah, akan tetapi suatu pernikahan juga bertujuan untuk menyatukan dua keluarga. Kecintaan, kasih sayang, dan penghormatan seorang suami akan semakin bertambah apabila istrinya mampu menempatkan dirinya dengan baik dalam keluarga si suami.

Akan tetapi terkadang seorang istri menuntut agar perhatian dan kasih sayang suami hanya ditujukan padanya saja, tanpa menyadari bahwa suami juga memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orangtuanya. Hal inilah yang sering menyebabkan kecemburuan istri pada keluarga suami dan berupaya untuk menjauhkan suami dari keluarganya.

5. Hilangnya rasa Qona’ah dan ridho istri terhadap apa yang diberikan suami

Terkadang, messkipun suami telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memenuhi keinginan sang istri, akan tetapi ketika keinginan tersebut tidak terwujud, justru apa yang ia lakukan tadi dianggap sia-sia oleh istrinya. Kenapa? Karena istri menganggap bahwa upaya yang dilakukan suami kurang, bahkan hanya dianggap main-main. Ia tidak mampu memahami bahwa setiap orang, termasuk suaminya memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan sesuatu.

6. Mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang, termasuk seorang istri pernah melakukan kebaikan, meskipun hanya sebiji kurma. Akan tetapi akan menjadi sebuah bentuk kedurhakaan apabila seorang istri mengungkit-ungkit kebaikan yang telah ia lakukan terhadap suami atau keluarganya, bahkan menganggap bahwa kebaikan yang dilakukan suami terhadapnya tidak lebih besar dari kebaikan yang ia lakukan. Hal ini tentu akan menyakiti perasaan sang suami.

7. Cemburu yang berlebihan

Ciri ciri istri durhaka terhadap suami selanjutnya terletak pada rasa kecemburuan, hal ini banyak tak disadari oleh para istri. Salah satu sifat alami manusia, terutama kaum hawa adalah cemburu. Cemburu boleh saja, asal memiliki dasar dan masih berada dalam batas kewajaran. Rasa cemburu seorang istri terhadap suaminya menurut syariat islam adalah apabila suami melakukan kemaksiatan seperti berzina, mendzalimi istri, mengurangi hak-hak istri, dan lain sebagainya.

Rasa cemburu seorang istri akan menjadi suatu bentuk kedurhakaan terhadap suami apabila cemburu tersebut tidak memiliki dasar berupa fakta atau bukti dan cemburu yang terlalu berlebihan (cemburu buta).

8. Kurang atau tidak bisa menjaga perasaan suami

Seorang istri yang baik harus selalu berusaha menyenangkan suaminya, seperti menunjukkan wajah yang ramah, tidak mermuka masam, serta sejuk ketika suami memandangnya. Selain itu, istri juga harus selalu menjaga perbuatan dan ucapannya agar tidak menyakiti hati suami, misalnya tidak mencaci, suka mengkritik, berkata-kata keras, maupun sering memojokkan suami. Hal ini akan membuat perasaan suami terluka.

9. Terlalu sibuk dengan kegiatan di luar rumah

Tidak ada salahnya jika sorang istri memiliki kegiatan di luar rumah, akan tetapi setiap kali melakukan aktivitas tersebut, istri harus mendapatkan ijin dari suami dan tidak boleh mengabaikan tugas serta tanggungjawabnya di rumah.

10. Kurang atau tidak bisa menjaga penampilan

Seorang istri harus bisa menjaga penampilannya di depan suami, tidak hanya ketika ia sedang bepergian ke luar rumah. Jika seorang istri terlihat kotor, lusuh, dan bau ketika berada di hadapan suami, maka tidak heran jika lama kelamaan suami akan menjadi tidak betah di rumah. Akan tetapi juga merupakan hal yang tidak baik apabila seorang istri terlalu sibuk berdandan sehingga lupa akan kewajibannya sebagai istri.

artikel terkait lainnya:

  • Ciri ciri istri shalehah
  • Kewajiban istri terhadap suami
  • Cara menjaga keharmonisan rumah tangga
  • Membangun rumah tangga dalam islam

Apa hukum nya jika istri tidak nurut sama suami?

Hukum istri melawan suami adalah haram. Dalam Islam, tindakan ini disebut sebagai nusyuz. Istilah nusyuz berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat tinggi dari permukaan bumi. Maksudnya, dalam kondisi nusyuz, istri merasa jauh lebih tinggi dan lebih baik dari seorang suami.

Apa ciri ciri istri durhaka pada suami?

Ciri-ciri istri durhaka pada suami.
Tidak taat pada suami. Seorang istri yang baik dan shalihah adalah istri yang senantiasa taat pada suami dalam keadaan dan kondisi apapun. ... .
Mengingkari segala bentuk kebaikan suami. ... .
Tidak suka pada keluarga suami. ... .
Hilangnya rasa Qanaah..

Apa saja yang membuat istri berdosa kepada suami?

5 Dosa Istri Terhadap Suami yang Dibenci Allah dalam Islam.
Berzina dengan Lelaki Lain..
Selingkuh..
Menolak Ajakan Suami Berhubungan..
Berdusta di Hadapan Suami..
Keluar Rumah Tanpa Izin Suami..

Apakah istri wajib taat pada suami?

Istri memang diwajibkan mentaati perintah suami. Namun, tidak semua perintah harus ditaati, yaitu saat suami memerintahkan sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada ketaatan dalam perkara maksiat. Ketaatan itu hanya dalam perkara yang ma'ruf (kebaikan),” (HR.