Apa gunanya mengetahui indeks harga saham gabungan

Pada April 2018, bursa saham Indonesia akan memiliki tiga indeks saham baru yaitu indeks syariah, indeks BUMN, dan indeks dividen. Saat ini di bursa saham terdapat beragam indeks dengan beragam “tema” seperti indeks LQ45 yang memiliki tema kinerja saham dengan tingkat nilai transaksi tertinggi; indeks Sri Kehati yang memiliki tema kinerja saham dari perusahaan yang bidang usahanya tidak merusak lingkungan dan masyarakat; dan Jakarta Islamic Index yang memiliki tema kinerja saham dari perusahaan yang bidang usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Dengan beragamnya indeks saham yang ada, beberapa dari kita akan bertanya, “apa manfaat indeks saham dan bagaimana indeks disusun?” Kedua pertanyaan tersebut akan dijawab secara singkat dalam tulisan ini.

Terkait pertanyaan pertama mengenai manfaat indeks saham, banyak manfaat yang diperoleh dari beragam indeks yang setiap hari dipublikasikan di media cetak dan elektronik. Guna membatasi pembahasan maka dalam tulisan ini hanya akan membahas dua manfaat dari indeks saham.

Manfaat pertama dari indeks saham adalah memberikan gambaran mengenai pergerakan harga di bursa saham secara keseluruhan maupun secara segmentasi. Jika investor ingin mengetahui pergerakan harga seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat memberikan gambaran umum atas pergerakan harga seluruh saham. Jika IHSG naik, dapat disimpulkan bahwa harga saham yang naik lebih banyak daripada harga saham yang turun. Sebaliknya, jika IHSG turun, dapat disimpulkan bahwa saham yang turun lebih banyak daripada saham yang naik.

Selain memberikan kondisi pergerakan harga saham secara keseluruhan, indeks juga digunakan untuk melihat kondisi pergerakan harga saham pada segmen tertentu atau saham dengan tema tertentu. Misalnya, jika investor ingin mengetahui kondisi pergerakan harga seluruh saham pertambangan maka investor dapat melihat indeks sektor pertambangan. Atau saat investor ingin mengetahui pergerakan harga seluruh saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi, maka investor dapat melihat indeks LQ45.

Manfaat kedua dari indeks saham adalah sebagai acuan (benchmark) untuk menilai kinerja suatu portofolio saham. Penilaian kinerja suatu portofolio memerlukan suatu acuan sebagai pembanding karena ukuran kinerja portofolio merupakan sesuatu yang sifatnya relatif. Adanya acuan dalam menilai kinerja suatu portofolio juga merupakan persyaratan dalam Global Investment Performance Standards.

Misalnya, suatu portofolio saham memberikan tingkat pengembalian 10% per tahun. Tanpa adanya acuan kita tidak dapat menentukan apakah tingkat pengembalian 10% termasuk bagus atau buruk karena 10% merupakan angka relatif. Untuk menentukan apakah tingkat pengembalian 10% termasuk bagus atau buruk, maka diperlukan sebuah acuan berupa indeks saham. Jika IHSG adalah acuan yang cocok untuk penilaian kinerja portofolio dan ternyata IHSG memberikan tingkat pengembalian 15% per tahun pada periode yang sama, maka dapat kita simpulkan bahwa portofolio tersebut memiliki kinerja yang buruk.

Pada saat menilai kinerja portofolio, indeks saham yang akan dijadikan sebagai acuan harus memiliki tema yang sama dengan tema portofolio. Jika tema portofolio tidak sama dengan tema indeks, maka hasil penilaian tidak akurat. Untuk menentukan tema beragam indeks investor harus mengetahui kriteria dalam penyusunan setiap indeks.

Untuk menjawab pertanyaan kedua terkait bagaimana indeks disusun, banyak hal yang harus ditetapkan dalam penyusunan indeks. Beberapa hal yang harus ditetapkan oleh penyusun indeks antara lain jumlah saham yang akan menjadi komponen indeks dan kriteria pemilihan saham yang akan menjadi komponen indeks. Kriteria tersebut harus diterapkan secara konsisten dalam menilai kelayakan sebuah saham untuk menjadi komponen indeks.

Misalnya, indeks LQ45 hanya memilih 45 saham yang salah satu kriterianya adalah saham dengan nilai transaksi tertinggi selama 12 bulan; Jakarta Islamic Index hanya memilih 30 saham yang salah satu kriterianya bidang usaha perusahaan tidak bertentangan dengan prinsip syariah; Indeks Sri Kehati hanya memilih 25 saham yang salah satu kriterianya adalah bidang usaha perusahaan tidak merusak lingkungan dan masyarakat. Dengan mengetahui kriteria pemilihan saham yang menjadi komponen indeks, maka kita dapat menentukan tema dari suatu indeks.

Suatu saham dapat keluar dari komponen indeks karena saham tersebut sudah tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam penyusunan indeks. Jika suatu saham keluar dari indeks karena tidak lagi memenuhi kriteria, maka penyusun indeks akan mencari saham lain yang memenuhi kriteria untuk masuk dalam komponen indeks. Penilaian apakah suatu saham masih memenuhi kriteria untuk masuk dalam suatu indeks umumnya dilakukan per enam bulan.

Agar dapat memberikan faktor transparansi dalam penyusunan indeks, kriteria penyusunan indeks harus diketahui masyarakat karena kriteria penyusunan indeks yang objektif dan prosesnya transparan jauh lebih baik dari kriteria penyusunan indeks yang subjektif dan prosesnya tersembunyi. Jika suatu indeks memiliki kriteria objektif dalam menentukan saham yang akan menjadi komponen indeks dan kriteria tersebut diketahui oleh masyarakat, maka masyarakat dapat mengantisipasi saham mana yang akan keluar dari indeks dan saham mana yang akan masuk ke indeks. Antisipasi saham yang akan keluar dari indeks dan saham yang akan masuk ke indeks sangat penting bagi investor yang menerapkan strategi manajemen pasif dalam penyusunan portofolio.

Kesimpulannya, dengan tersedianya indeks saham dengan beragam tema, maka kondisi ini memberikan pilihan bagi investor dalam memilih indeks dengan tema tertentu yang akan dijadikan acuan dalam menilai kinerja portofolionya.

Dewa Putra Krishna Mahardika, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom

Editor : Gora Kunjana ()

Apa gunanya mengetahui indeks harga saham gabungan

Apa kegunaan Indeks Harga Saham Gabungan?

Fungsi IHSG yang kedua adalah sebagai indikator pergerakan pasar modal. Mengingat IHSG dihitung dari rata-rata harga saham di bursa secara real time, IHSG dapat menjadi indikator pergerakan pasar modal terkini. Apabila tren IHSG sedang meningkat, maka bisa dipastikan harga saham dalam pasar modal juga turut meningkat.

Mengapa di pasar modal perlu adanya indeks harga saham baik yang gabungan maupun sektoral?

Tujuan dari indeks harga saham sendiri antara lain: Mengukur sentimen pasar. Benchmark bagi portofolio aktif. Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.

Mengapa indeks saham penting untuk diketahui?

Indeks saham berfungsi sebagai indikator yang menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini, misalnya bila suatu indeks harga saham bergerak naik, biasanya sebagian besar harga saham yang tergabung di dalamnya juga cenderung naik.

Apa yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham Gabungan?

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan adalah cerminan harga dari seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI, dahulu: Bursa Efek Jakarta). IHSG menjadi indikator atau acuan pergerakan harga saham-saham yang ada di BEI. IHSG diperkenalkan pertama kali oleh BEI pada tanggal 1 April 1983.