Apa ada harga saham konstan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi kabar gembira pada awal Maret soal insentif pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas dividen. Ini menjadi kabar baik bagi para investor saham, terutama bagi mereka yang gemar berburu saham emiten yang royal bagi-bagi dividen.

Sebagaimana diketahui, di bursa saham investor bisa mendapatkan keuntungan investasi saham dari dua sisi, yakni pertama, dari kenaikan harga saham (capital gain) dan kedua, dari pembagian keuntungan tahunan (dividen).

Nah, biasanya, investor pemburu dividen akan menggunakan perhitungan imbal hasil dividen (dividend yield/yield dividen) untuk menentukan daya tarik saham dari sisi dividen, dibandingkan saham lain.

Yield dividen (dividend yield) adalah dividen per saham dibagi dengan harga pasar saham. Secara sederhana, dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan oleh emiten. Misalnya, perusahaan X memberikan dividen per saham (DPS) sebesar Rp 100/saham, di mana harga pasar saat ini adalah Rp 5.000/saham, maka yield dividend perusahaan X tersebut adalah 2%.

Imbal hasil tersebut menunjukkan keuntungan riil yang bisa dia dapatkan dari tiap rupiah kocek yang ia keluarkan untuk membeli per unit saham tersebut.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada lho daftar emiten yang royal membagikan dividen dari laba bersih mereka kepada pemegang saham. Mereka tergabung dalam sebuah indeks yang disusun BEI yakni IDX High Dividend (Hidiv) 20.

IDX Hidiv 20 adalah indeks di bursa saham yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Apabila menilik gerak indeks ini, selama sebulan terakhir hingga Jumat pekan lalu (6/3), IDX Hidiv 20 naik 0,38% dari 443,02 menjadi 444,908.

Catatan tersebut lebih baik apabila kita bandingkan dengan, misalnya indeks LQ45, yang merupakan indeks yang berisi 45 saham paling liquid. Selama sebulan, LQ45 merosot 0,84% menjadi 941,36.

Lalu, emiten mana yang memiliki dividend yield paling tinggi di IDX Hidiv 20?

Di bawah ini daftar 20 saham emiten di indeks yang diluncurkan pada 17 Mei 2018 tersebut.

Dari tabel di atas, terlihat ada lima emiten yang memiliki dividen yield paling jumbo, yakni DMAS, PTBA, ITMG, ADRO dan HMSP. Tiga di antaranya merupakan emiten produsen batu bara Tanah Air.

Mari kita bahas kelima saham tersebut di halaman selanjutnya

NEXT: Bedah Emiten

Apa itu constant growth?

C.Constant Growth Modelatau Dividen Bertumbuh Secara Konstan, merupakan Model yangmengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan. Dalam model ini, dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan.

Bagaimana cara menilai harga saham?

Cara Menghitung Harga Wajar Saham.
Earning Per Share (EPS) = (Laba bersih – Dividen preferen) / Jumlah saham yang beredar pada akhir periode..
Price to Book Value (PBV) = Harga saham / Nilai buku per lembar saham..
Price to Earning Ratio (PER) = Harga saham / laba per saham (EPS).

Apa itu model pertumbuhan konstan?

Model pertumbuhan konstan atau Model Gordon ini digunakan untuk menentukan nilai saham jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan (Tandelilin, 2010:308). Pertumbuhan dividen yang konstan merupakan harapan yang diinginkan para investor terhadap saham–saham yang dibelinya.

Siapa yang menentukan harga saham suatu perusahaan?

Harga saham adalah harga yang ditetapkan kepada suatu perusahaan bagi pihak lain yang ingin memiliki hak kepemilikan saham. Nilai harga saham selalu berubah-ubah setiap waktu. Besaran nilai harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran yang terjadi antara penjual dan pembeli saham.