Udara di Bumi terdiri dari 78 % nitrogen, 21 % oksigen, dan satu persen uap air, karbondioksida, dan gas lain. Menjaga udara agar tetap bersih dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Tetapi, aktivitas manusia mengakibatkan polusi udara yang berpotensi membahayakan tubuh. Show Polutan udara seperti asap, ion logam, radiasi, dan bahan kimia lain mencemari udara dan menghasilkan radikal bebas di atmosfer. Berdasarkan buku Patofisiologi (2000), radikal bebas adalah molekul atau bagian molekul yang tidak utuh lagi karena sebagian telah pecah atau melepaskan diri. Bagian yang pecah atau melepaskan diri ini melekat pada molekul lain dan merusak atau mengubah struktur atau fungsi molekul yang bersangkutan. Radikal bebas telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Menurut publikasi Agustus 2012 dalam Free Radical Research, penelitian toksikologi lingkungan menunjukkan bahwa radikal bebas di atmosfer perkotaan berpotensi menyebabkan manusia menjadi lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan penyakit lainnya. Untuk melawan radikal bebas, tubuh manusia dan organisme lain membutuhkan antioksidan. Pengertian AntioksidanDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antioksidan adalah zat yang menghambat proses oksidasi terhadap sistem atau penyusun utama sistem. Mengutip buku Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan (2018), istilah antioksidan berarti semua senyawa yang dapat meredam dampak negatif radikal bebas, termasuk enzim-enzim dan protein pengikat logam. Antioksidan adalah senyawa yang bertugas menetralisir radikal bebas dan menghambat oksidasi sehingga tubuh terlindungi dari berbagai macam penyakit degeneratif dan kanker. Contoh antioksidan alami antara lain vitamin C dan vitamin E. Makanan yang mengandung antioksidan mencakup buah-buahan seperti apel, jeruk, pepaya, wortel, stroberi, dan labu. Sawi hijau, anggur, brokoli, alpukat, tahu, serta cokelat juga mengandung sejumlah antioksidan yang baik untuk kesehatan. Baca JugaBerdasarkan buku Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan (2018), antioksidan dibedakan menurut sumbernya. Jenis-jenis antioksidan berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu antioksidan enzimatik dan non-enzimatik. Antioksidan EnzimatikAntioksidan enzimatik dibuat oleh tubuh. Hasilnya berupa enzim superoksida dismutase, glutation peroksidase, peroksidase, dan katalase. 1. Superoksida DismutaseSuperoksida dismutase adalah antioksidan berupa enzim yang mengkatalisis dismutasi superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen. Fungsinya menangkap radikal bebas dan mengubahnya menjadi senyawa hidrogen peroksida agar tidak merusak jaringan. Kemudian enzim superoksida dismutase bekerja sama dengan enzim glutation peroksidase dan katalase untuk memecah hidrogen peroksida menjadi air. 2. Glutation PeroksidaseGlutation peroksidase merupakan antioksidan enzimatik primer yang terdiri atas empat jenis, yaitu Glutation peroksidase 1 (GPx-1), Glutation peroksidase 2 (GPx-2), Glutation peroksidase 3 (GPx-3), dan Glutation peroksidase 4 (GPx-4). Glutation peroksidase berfungsi menangkap senyawa toksik peroksida (radikal bebas) yang terdapat di seluruh sel, jaringan, dan cairan tubuh. Kerja enzim ini mengubah molekul hidrogen peroksida dan berbagai hidro serta lipid peroksida menjadi air. 3. Enzim PeroksidaseEnzim peroksidase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen seperti asam askorbat, benzidin, pirogalol dan fenol oleh hidrogen peroksida. 4. KatalaseKatalase adalah enzim yang mempercepat penguraian hidrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Baca JugaAntioksidan non-enzimatik bekerja dengan cara memutuskan reaksi berantai radikal bebas. Antioksidan non-enzimatik terdiri dari antioksidan alami dan sintetik. 1. Antioksidan AlamiAntioksidan alami adalah antioksidan hasil ekstraksi bahan alami. Beberapa contoh antioksidan alami adalah vitamin A dan karotenoid, vitamin E, vitamin C, vitamin B2, seng (Zn), tembaga (Cu), selenium (Se), dan protein. Fungsi antioksidan alami adalah sebagai:
2. Antioksidan SintetikAntioksidan sintetik adalah antioksidan yang diperoleh dari hasil reaksi kimia. Jenis Antioksidan Berdasarkan Cara KerjanyaMengutip buku Oksidan dan Antioksidan pada Beberapa Penyakit dan Proses Penuaan (2019), antioksidan dapat dibagi menurut cara kerjanya. Jenis antioksidan menurut cara kerjanya dibagi menjadi antioksidan pencegah dan pemutus rantai.
Manfaat AntioksidanFungsi antioksidan secara umum adalah mencegah, memperlambat, atau meminimalkan proses oksidasi. Mengutip buku Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes (2018), antioksidan berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas penyebab penyakit karsinogenesis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh manusia. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak memiliki sistem pertahanan antioksidan yang cukup. Apabila terjadi paparan radikal bebas yang berlebihan, tubuh membutuhkan suplai antioksidan yang berasal dari luar (eksogen). Robert A.Jacob dalam The Integrated Antioxidant System (1995) merangkum manfaat antioksidan sebagai berikut.
Demikian penjelasan tentang antioksidan beserta jenis dan fungsinya.
Lihat Foto KOMPAS.com - Buah adalah salah satu jenis makanan yang mengandung antioksidan tinggi, selain sayur. Melansir Emedicine Health, antioksidan adalah zat penting yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas yang membahayakan kesehatan. Sumber radikal bebas bisa berasal dari banyak hal, seperti polusi udara, terkena asap rokok, atau zat kimia dan pengawet yang terdapat dalam makanan. Baca juga: Antioksidan: Arti dan Manfaat bagi Tubuh Apabila radikal bebas yang menumpuk sudah terlalu banyak, tubuh bisa mengalami stres oksidatif. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Perlu diketahui, semua buah sebenarnya mengandung antioksidan. Namun, kadar dan jenis antioksidan serta kandungan gizinya berbeda-beda. Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Mengandung Antioksidan Buah yang mengandung antioksidan tinggiBeberapa buah mengandung antioksidan seperti vitamin A, C, E, selenium, beta-karoten, lutein, likopen, zeaxanthin, resveratrol, antosianin, tembaga, dan zinc. Melansir beberapa sumber, berikut deretan buah-buahan yang kaya akan antioksidan:
Kebanyakan buah yang tinggi antioksidan memiliki warna cerah, seperti ungu kebiruan, merah, oranye, hijau, kuning, dan lainnya. Baca juga: Mengenal Apa itu Probiotik dan Jenis-jenisnya Porsi buah mengandung antioksidan tinggi yang perlu dimakan setiap hariUntuk mendapatkan manfaat kesehatan optimal, American Heart Association (AHA) menyarankan setiap orang makan empat sampai lima porsi buah dan sayur setiap hari.
Setiap porsi buah adalah satu buah berukuran sedang sebesar kepalan tangan, setengah cangkir buah segar yang dipotong, atau seperempat cangkir jus buah murni. Kebutuhan buah dan sayur ini bisa bervariasi, tergantung kebutuhan kalori, nutrisi, dan kondisi kesehatan masing-masing. Baca juga: Konsumsi Probiotik Saat Puasa agar Pencernaan Sehat dan Imun Kuat Tips panen manfaat antioksidan optimal dari buah-buahanUntuk mendapatkan manfaat antioksidan dari buah-buahan secara optimal, coba lakukan beberapa hal berikut:
Dengan mengonsumsi buah yang mengandung antioksidan tinggi ditambah melakoni beberapa gaya hidup sehat di atas, peluang Anda terkena penyakit kronis bisa lebih kecil. Baca juga: 8 Makanan Mengandung Probiotik, Termasuk Yogurt sampai Tempe Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |