Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?

MERAWAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Oleh Masykuri Abdillah

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, tetapi dikenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran, termasuk dalam hal kehidupan beragama. Kemajemukan (pluralisme) agama di Indonesia telah berlangsung lama dan lebih dahulu dibandingkan dengan di negara-negara di dunia pada umumnya. Hanya saja, dalam beberapa tahun terakhir ini (terutama sebelum 2014) terjadi sejumah peristiwa yang menunjukkan prilaku keagamaan sebagian masyarakat Indonesia yang tidak atau kurang toleran. Hal ini masih mendapatkan sorotan dari berbagai lembaga internasioanl, seperti UN Human Rights Council (UNHRC), Asian Human Rights Commission (AHRC), U.S. Commission on International Religious Freedom (USCIRF), dan sebagainya.

Gejala tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara demokratis lainnya, termasuk negara-negara Barat yang selama ini masyarakatnya dikenal sangat toleran. Secara sosiologis hal ini merupakan ekses dari mobilitas sosial yang sangat dinamis sejalan dengan proses globalisasi, sehingga para pendatang dan penduduk asli dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan dan keyakinan mereka berinteraksi di suatu tempat. Dalam interaksi ini bisa terjadi hubungan integrasi, damai dan kerjasama, tetapi bisa juga terjadi prasangka, ketegangan, persaingan, intoleransi, konflik, dan bahkan disintegrasi. Yang terakhir ini terjadi jika yang ditonjolkan dalam interaksi itu adalah politik identitas (identity politics) secara eksklusif. Politik identitas ini kini tidak hanya diekspresikan sebagai perjuangan kelompok minoritas seperti ketika istilah ini dimunculkan pada awal 1970-an, tetapi juga oleh sebagian kelompok mainstream atau mayoritas untuk mempertahankan identitas mereka mewarnai kehidupan masyarakat.

Toleransi dan Kerukunan

Toleransi mengadung pengertian adanya sikap seseorang untuk menerima perasaan, kebiasaan, pendapat atau kepercayaan yang berbeda dengan yang dimilikinya. Namun Susan Mendus dalam bukunya, Toleration and the Limit of Liberalism membagi toleransi menjadi dua macam, yakni toleransi negatif (negative interpretation of tolerance) dan toleransi positif (positive interpretation of tolerance). Yang pertama menyatakan bahwa toleransi itu hanya mensyaratkan cukup dengan membiarkan dan tidak menyakiti orang/kelompok lain. Yang kedua menyatakan bahwa toleransi itu membutuhkan lebih dari sekedar ini, meliputi juga bantuan dan kerjasama dengan kelompok lain. Konsep toleransi positif inilah yang dikembangkan dalam hubungan sosial di negara ini dengan istilah kerukunan (harmony).

Jadi, kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Eksistensi kerukunan ini sangat penitng, di samping karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia (HAM), juga karena kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi nasional, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional.

Kerukunan umat beragama itu ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan prilaku umat beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan. Semua agama mengajarkan kerukunan ini, sehingga agama idealnya berfungsi sebagai faktor integratif. Dan dalam kenyataannya, hubungan antarpemeluk agama di Indoensia selama ini sangat harmonis. Hanya saja, di era reformasi, yang notabene mendukung kebebasan ini, muncul berbagai ekspresi kebebasan, baik dalam bentuk pikiran, ideologi politik, faham keagamaan, maupun dalam ekspresi hak-hak asasi. Dalam iklim seperti ini mucul pula ekspresi kelompok yang berfaham radikal atau intoleran, yang walaupun jumlahnya sangat sedikit tetapi dalam kasus-kasus tertentu mengatasnamakan kelompok mayoriras.

Adapun kebijakan negara tentang hubungan antaragama termasuk yang terbaik dan menjadi model di dunia. Hanya saja, sebagian oknum pemerintah di daerah dengan pertimbangan politik kadang-kadang mendukung sikap intoleran kelompok tertentu atas nama pemenuhan aspirasi kelompok mayoritas. Klaim aspirasi kelompok mayoritas ini pun tidak selalu sesuai kenyataan, karena suatu tindakan intoleran itu seringkali hanya digerakkan oleh kelompok tertentu dengan mengatasnamakan mayoritas. Meski demikian, kebijakan Pemda yang cukup arif dan adil, termasuk dalam konteks menjaga kerukunan umat beragama, jauh lebih banyak dari pada kebijakan yang dianggap mendukung sikap intoleran ini.

Pencegahan dan Penyelesaian Konflik

Konflik antar-umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama, tetapi oleh faktor politik, ekonomi atau lainnya yang kemudian dikaitkan dengan agama. Sedangkan yang terkait dengan persoalan agama, di samping karena munculnya sikap keagamaan secara radikal dan intoleran pada sebagian kecil kelompok agama, juga dipicu oleh persoalan tentang pendirian rumah ibadah dan penyiaran agama serta tuduhan penodaan agama. Persoalan pendirian rumah ibadah merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi terjadinya perselisihan atau sikap intoleransi. Memang tahun 2014 toleransi beragama ini berkembang lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya, tetapi masih ada beberapa peristiwa gangguan atau penghentian pembangunan rumah ibadah yang sudah mendapatkan izin secara sah.

Di antara kasus pendirian rumah ibadah yang kini belum ada penyelesaian final adalah pendirian gereja GKI Yasmin di Bogor, pendirian gereja HKBP Filadelfia di Bekasi, dan pendirian masjid Nur Musafir di Kupang. Sebenarnya perselisihan tentang pendirian rumah ibadah yang bisa diselesaikan secara arif dan damai jauh lebih banyak dibandingkan dengan penyelesaian yang berlarut-larut atau yang kemudian menjadi konflik. Namun, karena persoalan pendirian rumah ibadah ini dikaitkan dengan perlindungan kebebasan beragama, maka hal ini pun mendapatkan catatan dari badan-badan HAM dunia.

Sedangkan persoalan konflik dan ketegangan internal agama, tertama Islam, umumnya dipicu oleh adanya perbedaan paham keagamaan dalam hal yang sangat  mendasar (pokok-pokok ajaran agama) dan munculnya aliran kepercayaan (cult) yang mengaitkan dirinya dengan agama Islam, serta penghinaan agama, seperti kasus Ahmadiyah, Jamaah Salamullah dan Al-Qiyadah al-Islamiyyah. Sampai kini masalah Ahmadiyah belum selesai sepenuhnya, bahkan di Mataram kini masih ada pengungsi Ahmadiyah yang ditampung di Asrama Transito Mataram sejak 2006. Di samping itu, kasus perbedaan yang berkembang menjadi kekerasan adalah kasus yang menimpa penganut Syi’ah Sampang, yang sejak 2012 sampai kini masih diungsikan di rumah susun Puspo AgroSidoarjo.

Jika kasus-kasus semacam di atas terus berlangsung, dikhawatirkan kondisi kerukunan umat beragama ini akan rusak. Oleh karena itu, penguatan kerukunan dan toleransi itu perlu terus-menerus dilakukan, teterutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan yang moderat dan menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Juga, perlu dilakukan upaya-upaya penguatan wawasan kebangsaan dan integrasi nasional, yang meliputi sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinnekaan. Dan tak kalah pentingnya adalah penguatan kesadaran dan penegakan hukum, baik bagi aparatur negara, tokoh politik maupun tokoh agama.

Di samping upaya-upaya tersebut, perlu dilakukan pula upaya-upaya pencegahan konflik (conflict prevention) melalui peningkatan dialog antarumat beragama dengan melibatkan tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Sejalan dengan ini, perlu antisapasi dini terhadap potensi konflik atau ketegangan itu, sehingga potensi itu tidak berkembang menjadi konflik nyata dan kekerasan. Hal ini perlu disertai dengan langkah-langkah penyelesaian perselisihan atau konflik yang terjadi melalui musyawarah atau mediasi dengan melibatkan FKUB. Sedangkan pemerintah (Pemda) menfasilitasinya sebagai bagian dari kewajibannya dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

Tentu saja, kasus-kasus konflik atau perselisihan sekecil apapun harus diselesaikan dengan cepat dan bijaksana. Namun yang lebih mendesak adalah penyelesaian terhadap kasus-kasus yang sudah menjadi sorotan dunia internasional tetapi sampai kini belum diselesaikan dengan baik, seperti persoalan pendirian gereja GKI Yasmin di Bogor, pendirian gereja HKBP Filadelfia di Bekasi, atau pendirian masjid Nur Musafir di Kupang. Demikian pula, penyelesaian kasus-kasus konflik internal agama, terutama pengungsian Ahmadiyah di Mataram dan pengungsian Syi’ah Sampang di Sidoarjo.

Menurut hemat saya, yang kebetulan pernah mengunjungi tempat-tempat konflik tersebut, penyelesaian itu sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang terpenting adalah komitmen Pemda/Pemkot terhadap kerukunan serta adanya mediator yang bisa meyakinkan semua pihak yang terlibat dalam konflik atau perselisihan dengan mengakomodasi aspirasi mereka. Dalam kondisi tertentu memang diperlukan adanya kompensasi bagi pihak-pihak tertentu untuk memudahkan penyelesaian berdasarkan kerangka win win solution. Kita berharap pemerintahan Jokowi-JK bisa menjaga toleransi dan kerukunan ini serta menyelesaikan konflik atau perselisihan yang belum terselesaikan pada masa lalu.

* Masykuri Abdillah, Direktur Sekolah Pascasarjana dan Guru Besar UIN Jakarta.
Artikel ini telah dimuat dalam Kompas, 12 Januari 2015.

Manfaat Hidup Rukun – Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan bertahan hidup dengan cara berkumpul dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam ilmu sosial, keberadaan manusia yang berkumpul akan menghasilkan kebudayaan dan komunikasi diantara mereka. Itulah kecenderungan ini lah yang membuat manusia perlu memiliki hubungan baik dengan sesama karena sejatinya mereka saling membutuhkan untuk bertahan hidup agar bisa mencapai tujuan tertentu, salah satunya menfaat hidup rukun.

Membahas lebih jauh tentang kehidupan sosial seseorang, kamu pasti sepakat jika hal tersebut tidak jauh berkaitan norma- norma dalam sosial itu sendiri. Perlu kamu ketahui bahwa setiap manusia memiliki keunikan sifat dan karakter yang berbeda satu dengan lainnya. Keunikan itulah yang menjadi warna dalam suatu hubungan sosial yang umumnya akan mempertemukan banyak perbedaan seseorang dalam kelompok tertentu.

Lalu bagaimana mereka bisa hidup saling berdampingan bersama? Jawabannya mereka bisa tetap hidup bersama karena mereka tidak perlu sama persis, melainkan sinkron dan saling berkaitan. Nah situasi sinkron ini lah yang memerlukan norma agar mereka tetap bisa hidup bersama dengan nyaman dan damai meskipun berbeda-beda. Norma sosial ini kemudian kita kenal dengan kerukunan. Dalam praktinya norma- norma yang kita gunakan bertujuan untuk mencapai kerukunan itu sendiri.

Kamu pasti pernah menemui fenomena dalam sekolah misalnya, ada satu kelas yang berisi beberapa murid yang berbeda agama. Dalam kasus ini mereka bisa belajar bersama dalam satu kelas dengan nyaman tanpa merasa terganggu satu sama lain karena mereka menerapkan pola hidup rukun yang saling menerima perbedaan. Itu Adalah salah satu contoh kecil, dari banyaknya bentuk pola hidup rukun yang sangat berdampak manfaatnya dalam bersosial. Manfaat hidup rukun bagi sebagai orang menjadi sangat penting karena menentukan kualits hidup seseorang sebagai makhluk sosial.

Pola hidup rukun perlu menyita perhatian karena ini adalah pola hidup yang penting dilakukan oleh setiap orang. Hal ini karena pola hidup rukun akan menjamin kelangsungan sosial yang sehat dan tentu membuat semua orang hidup dengan nyaman dan damai. Siapa yang tidak mendambakan kedamaian? Jawabannya tidak ada. Pola hidup rukun diperlukan di setiap lingkungan mulai dari hidup rukun di rumah, sekolah, dan masyarakat.

Pola hidup rukun tentu tidak bisa datang sendiri. Untuk menyadari pentingnya hidup rukun kamu perlu mengenal terlebih dahulu apa itu hidup rukun, apa saja manfaatnya, dan bagaimana melakukannya. Berikut ini mari kita belajar bersama mengenal hidup rukun dan manfaat hidup rukun di rumah, sekolah, dan masyarakat.

Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?
Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?

A. Mengenal Apa Itu Hidup Rukun

Hidup rukun adalah suatu pola hidup seseorang atau kelompok yang saling menghormati satu sama lain dan saling menyayangi di antara sesama manusia. Dengan menerapkan pola hidup rukun seseorang atau kelompok akan memiliki kualitas hubungan yang baik dan harmonis. Suasana yang tercipta dari pola hidup rukun tersebut kemudian akan membuat lingkungan tersebut lebih tentram dan damai karena antar individu dan kelompok ini bisa saling memahami.

Saling bahu membahu, tolong menolong, menjauhi perselisihan, menjauhi pertikaian, menghormati pendapat adalah kondisi yang tampak dari kehidupan yang rukun. Faktanya banyak manfaat hidup rukun yang bisa dirasakan oleh seseorang jika berhasil menciptakan hubungan yang baik antar sesama.

Jadi, sudah jelas bahwa menerapkan hidup rukun pasti akan mendatangkan hal- hal baik alih-alih dirugikan dari hal tersebut. Pelajari caranya hidup rukun pada buku Z1 Sd/Mi Kl/li Tema 1 Hidup Rukun K/13 Rev 2017.

Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?
Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?

B. Nilai-nilai Hidup Rukun

Kamu bisa merasakan dahsyatnya pola hidup ini karena hidup rukun memiliki nilai-nilai yang luas. Nilai-nilai hidup rukun tersebut sebagai berikut:

1. Nilai Kebersamaan

Hidup rukun akan membuat kekompakan dan kebersamaan dalam setiap tindakan setiap individu atau antar kelompok. Pola hidup ini akan membuat seseorang atau kelompok merasa senasib sepenanggungan.

2. Nilai Kekuatan

Hidup rukun artinya menyatu untuk menciptakan kekuatan yang besar. Pola hidup rukun akan semakin memperkuat individu atau kelompok dalam lingkungan tertentu karena memiliki tujuan bersama.

3. Toleransi Tinggi

Untuk bisa hidup rukun, manusia perlu memahami setiap perbedaan dari orang lain. Sehingga konsep memahami ini akan menciptakan toleransi tinggi karena seseorang bisa menerima perbedaan seseorang dan tidak mempermasalahkannya.

4. Nilai Persatuan

Nilai persatuan akan sangat melekat pada pola hidup rukun karena pola hidup ini memiliki tujuan bersatu untuk kesejahteraan sesama.

5. Asah, Asih, ASuh

Nilai asah,asih,asuh akan muncul dengan sendirinya karena pola hidup rukun akan membuat seseorang atau kelompok orang untuk saling membantu dari kesulitan yang sangat sukar diselesaikan sendiri.

Jadi, hidup rukun  bisa meningkatkan rasa saling memiliki satu sama lainnya. itu adalah salah satu dari banyaknya manfaat hidup rukun. Oleh sebab itu, sangat penting kita untuk menanamkan nilai-nilai yang ada dan hal ini juga dibahas dalam buku Sd/Mi Buku Interaktif Kl.2 Tema 1 Hidup Rukun Rev.2021 Kur.2.

Berikut ini akan saya bahas satu persatu manfaat hidup rukun di rumah, sekolah, dan masyarakat agar kita bisa mengambil manfaat ilmunya untuk dipraktekan di kehidupan nyata.

C. Hikmah dan Manfaat Hidup Rukun dengan Keluarga di Rumah

Siapa sih yang tidak ingin memiliki keluarga harmonis? Rumah sebagai tempat pulang pasti didambakan menjadi tempat yang nyaman dan damai. Memiliki kebiasaan dan kesadaran pola hidup rukun akan sangat bermanfaat bagi keluarga di rumah. Selain bermanfaat untuk orang tua, anak-anak di rumah juga bisa banyak belajar nilai-nilai hidup rukun di rumah. Berikut ini manfaat hidup rukun di rumah dengan anggota keluarga.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

1. Mencegah Penuaan Dini

Pola hidup rukun dirumah akan membuat suasana rumah menjadi positif , harmonis, dan menyenangkan. Secara tidak langsung  kondisi rumah juga akan terisi dengan candaan, obrolan hangat, sapa yang bisa membuat penghuni rumah menjadi bahagia.

Rasa bahagia ini lah secara langsung mempengaruhi mental seseorang hingga lebih awet muda. Kondisi hubungan yang buruk antara ayah dan ibu juga akan berpengaruh pada anak-anaknya. Jadi orang tua juga harus rukun untuk contoh anak-anaknya di rumah.

2. Menurunkan Tingkat Stres

Sebuah keluarga pasti memiliki kesibukan apa lagi jika memiliki buah hati. Misalnya kedua orang tua sibuk bekerja di luar rumah, namun harus tetap mengurus anak-anak. Hal ini bisa memicu munculnya stres dan membuat hubungan dalam keluarga menjadi kurang harmonis.

Namun dengan pola hidup rukun di dalam rumah akan membuat anggota lebih memahami peran dan kesibukannya masing-masing. Kerukunan ini lah yang akan membuat anggota keluarga di dalam rumah dapat menjalan aktivitas sehari-hari dengan menyenangkan.

3. Menyehatkan Mental

Hidup rukun di dalam rumah akan mengurangi konflik dalam rumah tangga. Hal ini tentu akan lebih sehat untuk mental anggota keluarga. Dengan hidup rukun anggota keluarga bisa hidup dengan damai dan memahami satu sama lain.

Bahkan banyak istilah yang mengatakan tidak ada yang bisa menolongmu saat ada masalah kecuali keluarga. Itulah sebabnya kerukunan di anggota keluarga juga bisa mengeratkan tali kekeluargaan.

4. Menguatkan Fisik

Pola hidup rukun rupanya juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Segala aktivitas yang dilakukan di rumah menjadi kebahagian sendiri. Keluarga yang rukun pasti juga memiliki pola hidup sehat untuk saling menjaga satu sama lain.

5. Membantu Perkembangan Otak Anak

Keluarga yang rukun pasti memiliki kebiasaan-kebiasaan baik, terutama bagaimana orang tua mendidik anaknya di dalam rumah. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kebahagiaan dan interaksi yang positif dalam keluarga akan membantu perkembangan otak anak. Hidup rukun di rumah juga akan menciptakan suasana yang baik untuk anak-anak belajar banyak hal.

6. Memaksimalkan Bakat Anak

Di rumah mungkin menjadi tempat anak-anak belajar sesuatu untuk pertama kalinya. Itu lah sebabnya rumah yang nyaman, damai akan semakin baik untuk belajar anak. Hidup rukun di rumah dengan keluarga juga akan mendekatkan anggota keluarga mulai dari mengetahui dan  apa yang disukai oleh seorang anak, minat apa yang mereka punya, dan bakat apa yang sebenarnya mereka bisa.

Hidup rukun dengan keluarga akan membuat anak-anak menjadi lebih ekspresif dengan bakat mereka tanpa takut dan malu menunjukkannya kepada anggota keluarga yang lain.

7. Menghargai Pendapat

Di dalam keluarga kita pasti sering memiliki pendapat berbeda tentang sesuatu atau jika ingin menentukan sesuatu. Dengan hidup rukun kita akan lebih toleran dengan orang lain dan tidak memaksakan keadaan terhadap keluarga.

Bagi para orang tua yang ingin mengajak buah hati mulai belajar hidup rukun, www.gramedia.com memiliki koleksi buku anak bertema hidup rukun yang menarik. Buku-buku ini tentu akan membantu anak-anak belajar praktik-praktik hidup rukun yang sederhana di rumah, sekolah, maupun di masyarakat. Koleksi buku bertema hidup rukun di www.gramedia.com tersedia dari berbagai jenjang pendidikan, muali dari PAUD, TK, SD, sampai SMP.

Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?
Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?

D. Manfaat Hidup Rukun di Sekolah

Populer istilah sekolah adalah rumah kedua bagi seorang pelajar. Ini ada benarnya juga karena hampir setengah hari waktu kita habiskan di sekolah saat menjadi pelajar. Bahkan di sekolah kita juga bisa dapat teman baik atau orang terdekat karena intensitas kita berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu yang lama.

Itulah sebabnya seseorang perlu hidup rukun dan bersosialisasi dengan baik di sekolah. Nyaman dengan kondisi sekolah juga akan mempengaruhi kualitas belajar kita di sekolah. Berikut ini manfaat hidup sehat di sekolah yang kamu rasakan jika bisa bersosialisasi dengan baik:

1. Suasana Kelas Dan Lingkungan Sekolah yang Nyaman

Rukun dengan teman-teman di sekolah akan membuatmu semakin nyaman berada di sekolah. Jika kamu memiliki teman dan sahabat baik pasti bisa menjalani sekolah yang mungkin berat bagimu karena banyak tugas, pelajaran yang sulit, atau guru yang galak.

Rukun dengan orang-orang di sekitar sekolah juga akan membuatmu lebih nyaman di sekolah, misalnya dengan Pak Satpam yang selalu tegur sapa, staf TU yang akan selalu berurusan denganmu, penjaga perpustakaan yang akan membantumu, staff bersih-bersih yang kamu ajak ngobrol, sampai penjaga kantin yang ramah. Semua itu akan membuatmu sulit melupakan masa indah di sekolah.

2. Suasana Kondusif

Hidup rukun di sekolah tentu akan membuat suasana di kelas atau di lingkungan sekolah lebih kondusif. Kondisi ini akan semakin memotivasi siswa untuk lebih tekun belajar dan melakukannya dengan menyenangkan.

3. Materi akan Mudah Di Pahami

Jika kamu rukun dengan teman sekolah, materi atau tugas pelajaran yang sulit pasti bisa diselesaikan bersama dan lebih mudah memahaminya. Hidup rukun di sekolah akan menciptakan kedekatan antara siswa, guru, dan tenaga sekolah lainnya untuk saling tolong menolong.

4. Tidak Banyak Terjadi Kegaduhan

Hidup rukun di sekolah akan membuat siswa, guru, dan tenaga sekolah lainnya lebih akur sehingga jarang terjadi kegaduhan. Hal ini terjadi karena hidup rukun di sekolah menunjukan rasa saling menghargai satu sama lain meskipun memiliki perbedaan.

5. Selalu Ada Musyawarah

Hidup rukun di sekolah pasti akan mempraktekan musyawarah dalam mengambil keputusan. Hal ini karena hidup rukun tidak berdiri dengan kepentingan sendiri tetapi kepentingan bersama. Kamu juga pasti sering menemukan fenomena musyawarah di kelas, misalnya kerja kelompok atau hal lain.

6. Jarang Terjadi Perkelahian

Lingkungan sekolah yang rukun akan jarang terjadi perkelahian karena mereka akan saling memahami, saling menghormati, dan toleran satu sama lain.

7. Hidup Menjadi Damai

Karena jarang terjadi kegaduhan dan perkelahian, sekolah yang rukun akan menjadi damai bagi siswa, guru, dan tenaga sekolah lainnya. mereka bisa hidup selaras berdampingan dengan perbedaan tetapi tetap rukun.

Berdasarkan berbagai manfaat di atas, sangat penting bagi kita menanamkan nilai hidup rukun sejak dini. Oleh seba itu, banyak sekolah yang ikut menjadikan hal ini sebagai mata pelajaran. Dapatkan buku Sd/Mi Pr Tematik Kl.2 Tema 1 Hidup Rukun Rev.2020 Kur.2013 dibawah ini.

Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?
Apa arti dari kerukunan jelaskan jawaban Anda?

E. Manfaat Hidup Rukun di Masyarakat

Di lingkungan masyarakat, hidup rukun pasti sangat terasa manfaatnya. Hal ini karena dalam masyarakat kita akan dipertemukan dengan hal-hal besar yang berbeda-beda dan mempengaruhi kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Berikut ini manfaat hidup rukun di masyarakat yang bisa kamu rasakan.

1. Merasakan Hidup yang Lebih Tenang

Hidup rukun di masyarakat tentu akan membuatmu tenang karena kamu bisa hidup berdampingan dengan masyarakat secara berdampingan dengan harmonis. Kerukunan akan membuat masyarakat menjadi harmonis, saling menghormati, dan menghargai satu sama lain.

2. Hidup Lebih Mudah dengan Saling Membantu

Rukun dengan tetangga akan sangat bermanfaat bagi kehidupan seseorang. Masyarakat yang rukun akan saling tolong menolong. Di masyarakat indonesia perilaku tolong menolong mungkin sudah tidak asing lagi. Banyak kebudayaan Indonesia yang membuat masyarakatnya menjadi rukun.

3. Tercipta Lingkungan yang Aman

Hidup rukun akan membuat masyarakat menjadi saling peduli satu sama lain. Kepedulian ini juga akan berdampak saling jaga satu sama lain di lingkungan mereka.

4. Masyarakat Hidup dengan Sejahtera

Hidup rukun akan membuat masyarakatnya merasa nyaman dan bahagia. Jika terjadi masalah, masyarakat tidak akan merasa sendiri karena kerukunan dengan tetangga membuat mereka semakin kuat. Tingkat kerukunan di masyarakat sangat menentukan kesejahteraan masyarakatnya.

5. Tali Persaudaraan yang Kuat

Hidup rukun akan semakin mempererat tali persaudaraan antar masyarakat. Hal ini karena mereka akan merasa senasib sepenanggungan sebagai masyarakat yang hidup di lingkungan tertentu. Kerukunan masyarakat juga akan meningkatkan kepedulian satu sama lain karena merasa memiliki visi misi atau tujuan yang sama sebagai masyarakat.

6. Terhindar dari Konflik

Konteks masyarakat yang luas sangat riskan dengan konflik dan pertikaian antar warga. Namun dengan hidup rukun kita bisa menerima dan memahami satu sama lain sehingga terhindar dari konflik yang serius. Kesejahteraan dan kedamaian dalam bermasyarakat sangat meminimalisir konflik diantara mereka.

7. Masyarakat Lebih Toleran

Kerukunan akan menyadarkan masyarakat untuk lebih toleran dengan perbedaan yang mereka punya. Manfaat hidup rukun juga bisa bermanfaat lebih besar pada toleransi masyarakat bahkan dengan isu yang paling sensitif sekalipun, contohnya toleran terhadap perbedaan agama, ras, dan suku.

Nah, itulah manfaat hidup rukun di rumah, sekolah, dan masyarakat. Dampaknya sangat besar bukan? Tidak muluk-muluk bermanfaat bagi bangsa dan negara, manfaat hidup rukun juga kita bisa rasakan di lingkungan terdekat kita.

Jadi sekarang jangan ragu lagi untuk bersikap baik dan rukun dengan orang lain. Hidup rukun ini juga tidak hanya kamu rasakan manfaatnya sekarang, tetapi di masa datang pola hidup rukun dengan lingkunganmu juga akan berdampak.

Berbicara soal hidup rukun, fenomena sosial saat ini tampak sedikit membuat resah. Banyak masalah yang timbul di masyarakat karena kurangnya sebuah toleransi. Untuk menambah referensi untuk memahami toleransi yang menjadi dasar dari hidup rukun, kamu bisa membaca buku koleksi Gramedia berikut ini.

Selain memperluas khasahanmu dengan isu-isu toleransi, kamu juga bisa belajar bijak untuk menanggapi masalah toleransi yang sebenarnya sangat penting bagi bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan budaya dan agama.

Rekomendasi Buku Terkait

1. Ngaji Toleransi

2. Dialog Peradaban

3. (In)toleransi-Memahami Kebencian & Kekerasan atas Nama Agama

Baca juga artikel tentang “Manfaat Hidup Rukun” :

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien