Apa akibatnya jika saya malas belajar?

Anak malas belajar merupakan tantangan tersendiri bagi para orangtua. Melihat anak enggan mengerjakan PR atau membaca buku pelajaran, tentu membuat Anda khawatir dengan performanya di sekolah. Namun, sebelum terlanjur marah, sebaiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu penyebab anak malas belajar.

Jangan terburu-buru menyalahkan anak ketika ia malas belajar. Sebab, ada berbagai kemungkinan penyebab yang mungkin membuatnya tidak suka belajar.

Dengan mengetahui alasan anak malas belajar, orangtua bisa membicarakan dan memberikan motivasi kepada anak supaya ia lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas dan memperhatikan guru di sekolah.

1. Gaya belajar yang tidak sesuai

Gaya belajar yang salah bisa membuat anak malas belajar dan menurunkan motivasinya di sekolah. 

Setiap anak unik dan memiliki cara tersendiri dalam belajar, mengenali gaya belajar anak bisa membantunya untuk mengerti pelajaran dengan lebih baik. Maka dari itu, Anda perlu peka dalam melihat gaya belajar mana yang paling sesuai untuk anak.

Gaya belajar anak secara garis besar terbagi menjadi empat jenis, yaitu visual, auditori, membaca dan menulis, serta kinestetik. Keempat gaya belajar ini berbeda satu sama lainnya dan memiliki sejumlah ciri khas:

  • Anak dengan gaya belajar visual lebih mudah untuk mengerti pelajaran dengan penglihatan, seperti menggunakan gambar, ilustrasi, diagram, video, dan sebagainya. 
  • Anak dengan gaya belajar auditori lebih mudah menangkap informasi melalui suara. Mereka dapat dengan cepat mengingat pelajaran dari guru yang sedang berbicara.
  • Anak dengan gaya belajar membaca dan menulis, mudah memahami materi pelajaran dalam bentuk tulisan, dan ditandai dengan kegemarannya untuk mencatat di buku cetak ataupun catatan.
  • Anak dengan gaya belajar kinestetik lebih cepat menyerap informasi saat dilakukan atau dipadukan dengan hal-hal praktis. Gaya belajar ini membuat anak lebih senang belajar dengan langsung mempraktikkan materi pelajarannya.

Gaya belajar yang tidak tepat dapat membuat anak kesulitan untuk mengerti bahan pelajaran sehingga menyebabkan anak malas belajar.

2. Lingkungan yang tidak mendukung 

Penyebab malas belajar lainnya adalah lingkungan yang tidak mendukung. Lingkungan sekitar anak merupakan salah satu faktor yang sering tidak diperhatikan oleh orangtua. Sebuah riset mengungkapkan bahwa lingkungan rumah yang positif berhubungan dengan prestasi akademik yang baik. 

Lingkungan rumah yang tidak kondusif mampu membuat anak malas belajar di rumah. Begitu pula dengan lingkungan sekolah, sebuah penelitian menjelaskan bahwa lingkungan sekolah memiliki andil sebanyak 40 persen terhadap prestasi akademik siswa.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa siswa dengan fasilitas sekolah yang mencukupi serta lingkungan dan guru yang baik, memiliki performa akademik yang lebih baik daripada sekolah yang memiliki sedikit fasilitas dengan lingkungan yang tidak mendukung pembelajaran serta guru yang tidak memiliki kualifikasi.

Tidak hanya itu, sekolah dengan fasilitas yang cukup dan modern juga dinilai mampu meningkatkan pembelajaran anak. Sehingga, anak malas belajar bukan berarti kesalahan dari dirinya sendiri, bisa jadi ia membutuhkan perubahan di lingkungan sekitarnya.

3. Bullying 

Orangtua dan pihak sekolah perlu peka dalam melihat apakah anak memiliki masalah di sekolah, salah satunya adalah bullying. Dalam jurnal International Education Studies, bullying atau perundungan berdampak negatif terhadap prestasi akademik anak.

Anak malas belajar bisa menjadi salah satu indikasi bahwa ia mengalami bullying. Anda perlu jeli dalam melihat kondisi anak karena bullying tidak hanya bersifat fisik dan verbal, tetapi juga bisa melalui media sosial maupun dikucilkan oleh teman-temannya.

4. Masalah dalam proses belajar

Penyebab malas belajar pada anak dapat disebabkan oleh masalah atau gangguan belajar yang dialaminya. Kondisi tersebut membuat anak kesulitan dalam menangkap atau memahami informasi yang diberikan.

Beberapa gangguan belajar yang umumnya dialami anak adalah ADHD dan disleksia. Anak ADHD dapat ditandai dengan sejumlah karakteristik, seperti kesulitan untuk fokus, perilaku yang impulsif, dan hiperaktif. 

Sementara itu disleksia merupakan gangguan belajar yang menyebabkan anak menjadi sulit membaca. Kondisi ini diakibatkan oleh ketidakmampuan anak dalam mengaitkan pelafalan dengan kata-kata.

Kedua contoh gangguan belajar ini tentunya akan menghalangi proses pembelajaran sehingga bisa membuat anak malas belajar.

5. Gangguan dalam emosi

Alasan lain dari anak malas belajar adalah gangguan emosi yang diderita, seperti rasa cemas yang berlebih atau depresi. Kecemasan yang berlebihan bisa mengganggu anak dalam mengerjakan tugas, kerja kelompok, ataupun presentasi.

Suasana hati sangat berperan dalam konsentrasi, energi, dan motivasi anak. Depresi menyebabkan suasana hati anak memburuk dan mengganggu performa akademiknya. 

Gangguan ini biasanya ditandai dengan suasana hati yang sedih secara berkepanjangan, pemikiran untuk melukai diri atau mengenai bunuh diri, keinginan untuk melakukan bunuh diri, ataupun percobaan untuk melukai diri atau bunuh diri.

Sebaiknya Anda segera bawa anak ke psikolog atau psikiater jika ia menunjukkan tanda-tanda depresi.

6. Kurang tidur

Dilansir dari Parenting for Brain, kurang tidur termasuk salah satu faktor penyebab malas belajar pada anak.

Saat anak kurang tidur di malam hari, ia dapat merasa letih keesokan harinya sehingga tidak bermotivasi untuk belajar.

Pastikan anak Anda mendapatkan jam tidur dan istirahat yang cukup agar ia memiliki tenaga untuk belajar.

7. Merasa bosan

Salah satu alasan anak tidak suka belajar di rumah atau mengerjakan PR, bisa jadi karena ia merasa bosan. Hal ini dapat disebabkan oleh media belajar yang kurang sesuai atau materi belajar yang tidak disukai sehingga anak menjadi jenuh.

8. Tidak menganggap penting kegiatan belajar

Sikap malas belajar pada anak dapat disebabkan karena ia merasa belajar merupakan hal yang tidak penting.

Oleh karena itu, orangtua perlu membantu anak untuk memahami pentingnya belajar bagi masa depannya supaya ia lebih termotivasi.

9. Adanya gangguan di rumah

Salah satu penyebab anak malas belajar yang perlu diwaspadai adalah adanya gangguan di rumah, seperti suasana yang berisik hingga terlalu banyak gawai (gadget) yang menyala. Berbagai gangguan ini dapat mengganggu fokus anak sehingga ia malas belajar.

Bagaimana cara mengatasi anak malas belajar?

Orangtua dapat membantu anak agar termotivasi belajar. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda pilih untuk membantu anak menemukan semangat belajarnya.

1. Dampingi anak

Mendampingi anak selama menuntut ilmu di rumah dianggap sebagai cara mengatasi anak malas belajar usia dini.

Dengan mendampingi anak untuk mengetahui gaya belajar yang efektif untuknya, ia dapat termotivasi dan Anda pun bisa lebih mudah mengarahkannya. Anda bisa memulainya dari topik pelajaran yang disukai anak.

2. Membuat area belajar yang nyaman

Cara mengatasi malas belajar yang perlu dilakukan orangtua adalah membuat area belajar yang nyaman dan jauh dari gangguan.

Lingkungan rumah juga harus kondusif dan mendukung anak untuk belajar. Anda bisa menyediakan satu ruangan atau tempat khusus di rumah untuk anak belajar dengan kursi dan meja yang nyaman. 

Ruangan belajar anak tidak hanya harus nyaman, tetapi juga tidak dekat dengan hal-hal yang bisa membuat anak terganggu, seperti mainan, televisi, hingga smartphone.

Anda dapat melengkapi ruang belajar anak dengan peralatan yang memadai, seperti pensil, rak buku, dan sebagainya.

3. Cari tahu cita-cita anak

Salah satu tips agar anak mau belajar adalah mencari tahu cita-cita anak. Anda dapat berdiskusi dengan anak mengenai apa yang ia ingin lakukan ke depannya.

Menyadarkan anak terhadap tujuan hidupnya dan memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut, dianggap mampu meningkatkan motivasi dalam diri anak.

4. Jelaskan pada anak pentingnya belajar

Orangtua dapat menjelaskan kepada anak mengapa belajar di sekolah penting untuk masa depannya. Menjelaskan alasan mengapa belajar itu penting kepada anak dapat membantu meningkatkan motivasinya.

Beri pemahaman juga bahwa anak yang malas belajar dapat membuatnya sulit mengikuti pelajaran di sekolah dan berpotensi mendapatkan nilai ujian yang buruk.

5. Tekankan upaya daripada hasil

Gambar anak malas belajar

Jangan hanya memuji anak saat anak mencapai nilai yang baik, tetapi puji juga saat ia melakukan berbagai upaya untuk bisa mencapai hasil tersebut.

Anda perlu menghargai setiap usaha yang telah dilakukan anak supaya ia dapat menikmati proses dari pencapaian targetnya.

6. Pupuk kepercayaan akan kemampuan diri sendiri

Cara mengatasi anak TK susah belajar yang dapat dicoba selanjutnya adalah menumbuhkan rasa percaya dirinya. Sebagian besar anak TK mungkin memiliki masalah percaya diri ketika belajar di sekolah, mengingat mereka baru saja memasuki lingkungan belajar yang masih asing.

Anda juga bisa membantu anak menyadari kemampuannya. Misalnya, saat anak berhasil memecahkan soal matematika yang sulit, Anda bisa memberitahunya bahwa soal tersebut sulit dan tidak semua anak bisa mengerjakannya.

Orangtua juga bisa memberikan nasihat untuk anak yang malas belajar supaya dirinya lebih termotivasi untuk menuntut ilmu.

7. Fokus pada satu perilaku

Saat ingin meningkatkan motivasi anak, Anda tidak bisa sekaligus ingin mengubah semuanya.

Fokuslah pada satu perilaku tertentu yang ingin diubah, misalnya jika Anda ingin anak lebih termotivasi untuk membaca, jangan menyuruhnya mengerjakan hal lain sekaligus, seperti belajar berhitung atau menambah pekerjaan di rumah.

Cara mengatasi anak susah belajar ini dapat mencegah si kecil menjadi kewalahan dan fokus untuk memperbaiki kesalahannya.

8. Berikan hadiah

Memberikan hadiah secara terus-menerus tidak akan memberikan dampak yang positif. Namun, memberikan hadiah di waktu yang tepat dapat membantu meningkatkan motivasi anak.

Anda bisa memberikan hadiah kepada anak karena telah menyelesaikan langkah-langkah kecilnya. Misalnya, memberikan tambahan waktu bermain saat ia berhasil menyelesaikan pekerjaan sekolahnya.

9. Hindari terlalu sering mengkritik anak

Orangtua mungkin berpikir bahwa mengkritik anak dapat membuat ia menyadari kesalahan dan mengubahnya.

Faktanya, kritikan malah bisa mengurangi kepercayaan diri anak. Alih-alih mengkritik, pujilah anak saat ia berhasil melakukan sesuatu.

Contohnya, jangan memarahi anak karena sering lupa mengembalikan barang-barang ke tempatnya. Lebih baik Anda mengucapkan rasa terima kasih saat ia tidak lupa mengembalikan barang-barang tersebut.

Cara mendidik anak yang malas belajar ini diharapkan bisa menjaga rasa kepercayaan diri si kecil saat belajar di rumah maupun sekolah.

10. Jadilah contoh yang baik

Anak dapat menjadikan orangtua sebagai teladannya dan karenanya Anda perlu menerapkan apa yang Anda katakan kepada anak.

Bila orangtua ingin anaknya menjadi termotivasi, orangtua perlu memperlihatkan bagaimana mereka bekerja keras dan tetap merasa senang dengan upaya yang telah dilakukan meskipun tujuan yang ingin dicapai tidak diraih dengan sempurna.

11. Membuat jadwal belajar di rumah

Cara mengatasi malas belajar selanjutnya adalah dengan membiasakan anak disiplin menjalani jadwal belajar. Jelaskan bahwa Anda tidak akan melarangnya bermain atau menjalankan hobinya, selama ia belajar pada jadwal yang telah disepakati bersama.

12. Jadikan hobi sebagai motivasi

Anda bisa mengizinkan anak bermain game setelah jam belajar atau setelah menyelesaikan PR-nya. Jika si kecil menyukai buku cerita atau mainan, Anda bisa memberikan hadiah tersebut saat nilai ujiannya bagus.

Semua itu bisa membuat anak semakin termotivasi untuk belajar. Ia pun dapat menyadari usahanya untuk belajar mendapatkan apresiasi.

13. Jangan memojokkan saat nilai anak tidak sesuai harapan

Saat anak mendapatkan nilai di bawah harapan, memarahi atau menyudutkannya tidak akan menjadi motivasi positif.

Duduklah bersama anak, bahas apa yang menjadi kesulitannya dan mencari solusi bersama dapat membantu Anda dan anak mendapatkan jalan keluar terbaik.

14. Ketahui kapan harus berkonsultasi

Bila alasan anak malas belajar dikarenakan gangguan dalam emosi atau masalah dalam proses belajar, maka orangtua perlu membawa anak berkonsultasi ke psikolog dan dokter untuk diperiksa dan dilakukan penanganannya. 

Kunci dari mengatasi anak malas belajar adalah kepekaan, keterbukaan, dan pengertian dari Anda untuk berbicara secara pribadi dengan anak sehingga penyebabnya bisa diketahui.

Berbicara dengan anak adalah hal yang penting dan perlu dilakukan, terutama jika orangtua merasa ada bullying ataupun masalah pribadi lainnya di sekolah yang memicu anak malas belajar.

Penerimaan dan pengertian Anda terhadap kemampuan dan keunikan anak bisa membantunya untuk merasa diterima dan termotivasi dalam pelajarannya.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!

Apa akibat jika kita malas belajar?

Dampak yang paling terlihat dari malas belajar adalah anak akan mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini bisa saja membuat anak merasa kesal hingga stres saat sekolah. Orangtua pun akan mendapatkan peringatan dari sekolah terkait anak yang sulit menerima pelajaran di sekolah.

Apa dampak yang terjadi bila sebagai siswa malas belajar brainly?

Kita tidak akan mendapat nilai yang sempurna. Kita tidak ada lagi kemauaan untuk bersekolah. Masa Depan akan hancur.

Apa pengaruh sikap bermalas malasan?

Memicu kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Selain ekonomi, hal ini juga biasanya disertai dengan masalah emosional, relasi, fisik, spiritual, hingga kesehatan. Alasannya, orang yang malas pastinya tidak akan sempat belajar ataupun melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dan bertahan hidup nantinya.

Faktor apa yang membuatmu malas dalam belajar?

Penyebab Anak Kurang Semangat Belajar.
Gaya Belajar Tidak Sesuai. Gaya belajar yang tidak tepat bisa membuat anak kurang semangat belajar dan menjadi tidak termotivasi di sekolah. ... .
2. Lingkungan Tidak Mendukung. ... .
3. Bullying. ... .
4. Gangguan dalam Emosi. ... .
Masalah dalam Proses Belajar..