Bacaan: Wahyu 19:1-5 Paduan Suara, Bukan Persaingan Suara Kita pasti pernah mendengarkan paduan suara, entah yang indah ataupun tidak. Kita menikmati perpaduan suara yang mengedepankan harmoni dan kejelasan kata-kata dari lagu yang dinyanyikan. Untuk dapat membentuk satu kelompok paduan suara yang indah tentunya dibutuhkan latihan yang tidak sebentar dan dibutuhkan partisipasi dari setiap anggota untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan masing-masing. Bagaimana jika paduan suara itu terdiri dari berbagai bangsa yang datang dari berbagai penjuru dunia dan pelbagai masa? Bagaimana dapat menyatukan semua suara itu dalam satu harmoni yang indah tanpa saling bersaing satu sama lain? Kepada Rasul Yohanes diberikan pewahyuan tentang keadaan di surga, ketika "himpunan besar orang banyak" melantunkan kidung pujian kepada Tuhan, dengan kata "Haleluya!", artinya: terpujilah Tuhan (1). Apa yang melatarbelakangi paduan suara itu? Kejatuhan Babel direspons secara positif oleh surga. Kumpulan orang-orang benar memadukan suara mereka, menyanyikan sukacita besar di surga sebagai tanggapan atas keadilan Allah (2). Pujian yang dinaikkan kepada Allah berisi karya perbuatan Allah yang besar, dan bagaimana segala sesuatu terjadi untuk mendatangkan kebaikan atas umat-Nya. Paduan suara surgawi itu juga menyatakan tentang asap kurban bagi kemuliaan Tuhan (3). Sebagai umat Allah, kita juga diundang untuk merayakan karya Tuhan dalam kehidupan. Undangan tersebut adalah sebuah panggilan yang kita perlu lakukan dengan kesadaran dan pemahaman yang tepat. Itulah sebabnya, iman Kristen memberi kita ruang untuk memuji Tuhan dengan pujian. Dengan memuji Tuhan, kita makin mengenal jalan Tuhan dalam kehidupan kita. Dengan memuji Tuhan, kita mewartakan karya pekerjaan Allah dalam kehidupan kita. Melalui pengenalan kita akan Kristus, kita diyakinkan bahwa Allah masih berkarya dalam hidup kita, dan kita diundang untuk terus mengagungkan nama-Nya. Segala pujian adalah bagi kemuliaan Allah semata! [IBS] * * * Diskusi renungan ini di
Facebook: Ayat Alkitab: Wahyu 19:1-5 Nyanyian atas jatuhnya Babel Links: lagu-gereja.com, bible., perkantas, gbi, gkii, gkj, hkbp, misa, gmim, toraja, gmit, gkp, gkps, gbkp, Hillsong, PlanetShakers, JPCC Worship, Symphony Worship, Bethany Nginden, Lagu Persekutuan, ALMANAK HKBP - KALENDER GEREJAWI HKBP. 00. Tahun Baru 01. Minggu Epiphanias 02. Minggu I Setelah Epiphanias 03. Minggu II Setelah Epiphanias 04. Minggu Septuagesima 05. Minggu Sexagesima 06. Minggu Estomihi 07. Minggu Invocavit 08. Minggu
Reminiscere 09. Minggu Okuli 10. Minggu Letare 11. Minggu Judika 12. Minggu Palmarum 12a. Jumat Agung 13. Minggu Paskah I 13a. Paskah II 14. Minggu Quasimodogeniti 15. Minggu Miserikordias Domini 16. Minggu Jubilate 17. Minggu Kantate 18. Minggu Rogate 18a. Kenaikan Tuhan Yesus 19. Minggu Exaudi 20. Minggu Pentakosta 20a. Pentakosta II 21. Minggu Trinitatis 22. Minggu I Setelah Trinitatis 23. Minggu II Setelah Trinitatis 24. Minggu III Setelah Trinitatis 25. Minggu IV Setelah Trinitatis 26. Minggu V Setelah Trinitatis 27. Minggu VI Setelah Trinitatis 28. Minggu VII Setelah Trinitatis 29. Minggu VIII Setelah Trinitatis 30. Minggu IX Setelah Trinitatis 31. Minggu X
Setelah Trinitatis 32. Minggu XI Setelah Trinitatis 33. Minggu XII Setelah Trinitatis 34. Minggu XIII Setelah Trinitatis 35. Minggu XIV Setelah Trinitatis 36. Minggu XV Setelah Trinitatis 37. Minggu XVI Setelah Trinitatis 38. Minggu XVII Setelah Trinitatis 39. Minggu XVIII Setelah Trinitatis 40. Minggu XIX Setelah Trinitatis 41. Minggu XX Setelah Trinitatis 42. Minggu XXI Setelah Trinitatis 43. Minggu XXII Setelah Trinitatis 44. Minggu XXIII Setelah
Trinitatis 45. Minggu XXIV Setelah Trinitatis 46. Minggu XXV Setelah Trinitatis 47. Minggu Ujung Tahun Gereja 48. Minggu Advent I
49. Minggu Advent II 50. Minggu Advent III 51. Minggu Advent IV 51a. Natal I 51b. Natal II 52. Minggu Setelah Kelahiran Tuhan Yesus 52a. Minggu Akhir Tahun |