5 masalah etika teratas dalam bantuan medis 2022

STANDAR ETIKA

Etika Perusahaan dengan Karyawan

Len memperlakukan karyawan secara setara (fair) dan tidak membedakan suku, agama, ras dan antar golongan dalam segala aspek. Len menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perusahaan. Oleh karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara Perusahaan dan karyawan.

Dalam melaksanakan etika ini, Perusahaan:

  1. Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan karyawan, penyediaan sarana dan prasarana kerja.
  2. Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten.
  3. Memastikan setiap karyawan telah mendapat sosialisasi isi PKB.
  4. Menempatkan Ikatan Karyawan Len (IKL) sebagai mitra Perusahaan terkait dengan hubungan industrial.

Etika Perusahaan dengan Pelanggan

Len mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan dengan:

  1. Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
  2. Membuka layanan pelanggan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan tanpa melakukan diskriminasi terhadap pelanggan.
  3. Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat.

Etika Perusahaan dengan Pesaing

Len menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan cara:

  1. Melakukan market research dan market intelligent untuk mengetahui posisi pesaing.
  2. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produk dan layanan yang bermutu.

Etika Perusahaan dengan Pemasok

Len meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan pemasok sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan cara :

  1. Menetapkan penyedia barang dan jasa berdasarkan kepada kemampuan dan prestasi.
  2. Melaksanakan pembayaran kepada penyedia barang dan jasa dengan tepat waktu dan tepat jumlah.
  3. Menjatuhkan sanksi yang tegas terhadap penyedia barang dan jasa yang melakukan pelanggaran.
  4. Memelihara komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan keberatan.
  5. Menerapkan teknologi pengadaan barang dan jasa terkini (misalnya e-procurement).

Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja

Len meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan cara:

  1. Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra kerja dan tidak melanggar aturan dan prosedur.
  2. Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik.
  3. Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.

Etika Perusahaan dengan Kreditur /Investor

Len menerima pinjaman/penanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah Perusahaan dengan cara:

  • Menyediakan informasi yang aktual dan prospektif bagi calon kreditur/investor.
  • Memilih kreditur/investor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Menerima pinjaman/penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sah dengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran (fairness).
  • Berkomitmen untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur/Investor sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama.
  • Melakukan atau tidak melakukan sesuatu untuk melindungi kepentingan kreditur/Investor sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama.
  • Berkomitmen melaksanakan kegiatan bisnis dengan sebaik-baiknya dan berhasil dalam upaya memberikan imbal balik yang wajar kepada investor.
  • Menghindari benturan kepentingan dengan kreditur/investor.
  • Mendasarkan hubungan dengan kreditur/investor pada persamaan, kesetaraan dan saling percaya
  • Memberikan informasi tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan kreditur/investor.
  • Menjajaki peluang bisnis dengan kreditur/Investor untuk meningkatkan pertumbuhan Perusahaan.

Etika Perusahaan dengan Pemerintah

Len berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara:

  1. Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah.
  2. Menerapkan standar terbaik (best practices) dengan memperhatikan peraturan yangberlaku mengenai kualitas produk, kesehatan, keselamatan, lingkungan dan pelayanan.

Etika Perusahaan dengan Masyarakat

Len melaksanakan program tanggung jawab sosial dan dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah terkait, dengan cara:

  1. Memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan-kegiatan Perusahaan dalam batas tertentu.
  2. Mengoptimalkan penyaluran program-program bantuan Perusahaan kepada masyarakat.
  3. Melarang karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya.
  4. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras dan antar golongan.

Etika Perusahaan dengan Media Massa

Len menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan:

  1. Memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa.
  2. Menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa, namun tetap memperhatikan aspek risiko dan biaya.
  3. Mengundang media massa untuk mengekspose berita tentang Perusahaan.

Etika Perusahaan mengenai keterbukaan dan kerahasiaan informasi

Perusahaan berkomitmen untuk mengungkapkan informasi bersifat material yang penting dalam pengambilan keputusan kepada pihak berkepentingan.

Pengungkapan informasi material dan relevan tentang perusahaan kepada stakeholders perusahaan merupakan hal penting untuk penerapan transparansi dan pembentukan citra yang baik bagi perusahaan. Namun informasi yang berakibat menurunkan daya saing perusahaan tidak diperkenankan untuk diungkapkan.

Etika Perusahaan dengan Organisasi Profesi

Len menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis, mendapatkan peluang bisnis dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan:

  1. Menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi profesi.
  2. Memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi.

 

STANDAR TATA PERILAKU

Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia

  1. Hak asasi manusia adalah suatu yang bersifat universal. Len senantiasa mendorong usaha-usaha untuk menjamin terpenuhinya hak asasi manusia.
  2. Len berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap kegiatan operasi perseroan tidak melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia dan masyarakat sekitar.

Etika Kerja Sesama InsanLen

Etika kerja antar sesama InsanLen dilandasi dengan:

  1. Bekerja profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal.
  2. Jujur, sopan dan tertib.
  3. Saling menghargai, terbuka menerima kritik dan saran serta menyelesaikan masalah denganmusyawarah mufakat.
  4. Saling membantu, memotivasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
  5. Mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan kemampuan.
  6. Mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas.
  7. Berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara santun.
  8. Menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.

Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perusahaan

Insan Len memanfaatkan data dan informasi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan dan pengambilan keputusan dengan cara:

  1. Menggunakan sistem keamanan data yang memadai.
  2. Memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan perusahaan.
  3. Menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja.
  4. Menyerahkan semua data yang berhubungan dengan perusahaan pada saat berhenti bekerja.
  5. Menjaga kerahasiaan informasi tentang pelanggan.

Menjaga Aset Perusahaan

Insan Len  mengoptimalkan penggunaan Aset perusahaan dengan cara:

  1. Bertanggung jawab atas pengelolaan aset perusahaan dan menghindarkan penggunaannya diluar kepentingan perusahaan.
  2. Mengamankan harta perusahaan dari kerusakan dan kehilangan.
  3. Melakukan penghematan pemakaian energi.

Penghormatan atas hak kekayaan intelektual

  1. Insan Len wajib menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan Len menanggung gugatan hukum dan ganti rugi;
  2. Setiap insan Len harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Len;

Menjaga Keamanan dan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Insan Len menjadikan keamanan dan K3L sebagai bagian dari budaya kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan cara:

  1. Len berkomitmen untuk mencapai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Perseroan (K3LH) yang tinggi;
  2. Pencapaian standar yang tinggi atas implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Perseroan tersebut merupakan tanggung jawab bersama seluruh Insan Len.

Mencatat Data dan Pelaporan

Insan Len mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat dan tepat waktu dengan cara:

  1. Mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapatdipertanggungjawabkan.
  2. Menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja.
  3. Tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan.

Benturan Kepentingan

  1. Benturan kepentingan adalah situasi di mana Insan Len karena kedudukan dan wewenang yang dimilikinya dalam Perseroan, mempunyai kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang diamanatkan oleh Perseroan secara obyektif. Benturan kepentingan timbul karena adanya perbedaan antara kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga dengan kepentingan ekonomis Perseroan;
  2. Setiap Insan Len harus menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan, seperti menerima hadiah atau manfaat (termasuk segala bentuk penyuapan dan kick back), menyalahgunakan sumber daya atau pengaruh Len sehingga dapat mendiskreditkan nama baik dan reputasi Len, memanfaatkan aset Persero untuk kepentingan pribadi, melakukan pekerjaan dimana Insan Len dapat terdorong untuk melakukan pekerjaan tersebut selama jam kerja aktif Len atau menggunakan peralatan atau material dari Len terlibat dalam pengelolaan perseroan pesaing dan lain-lain;
  3. Len menghormati hak dari setiap Insan Len untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan keuangan, usaha maupun kegiatan lain yang sah diluar pekerjaan Insan Len dengan syarat bahwa kegiatan tersebut harus sah dan bebas dari benturan kepentingan dengan tanggung jawab mereka sebagai Insan Len;
  4. Insan Len berkewajiban untuk mengungkapkan atas setiap keterlibatannya dalam kegiatan keuangan, kegiatan usaha maupun kegiatan lain diluar pekerjaannya di Len kepada atasan langsung dan Unit Kerja Human Capital ;
  5. Direksi, komisaris dan pejabat setingkat di bawah Direksi wajib melaporkan kepada instansi yang berwengang sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang kegiatan yang dilakukannya atau dilakukan keluarganya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan;
  6. Pengertian keluarga adalah hubungan keluarga yang terjadi karena keturunan atau perkawinan sampai dengan derajat kedua baik secara horizontal maupun vertikal. Yang dimaksud dengan hubungan karena keturunan adalah orang tua, anak, kakek, nenek, cucu, saudara langsung dan saudara kandung dari orang tua. Yang dimaksud dengan hubungan karena perkawinan adalah suami atau istri, suami dan istri dari cucu dan saudara ipar beserta suami atau istrinya.

Pembayaran Tidak Wajar

  1. Insan Len dilarang untuk menawarkan dan atau memberikan sesuatu yang berharga untuk memperoleh suatu keuntungan yang tidak wajar atau perlakuan istimewa dalam melakukan penjualan atas barang atau pemberian jasa atau melakukan transaksi keuangan kepada pejabat Pemerintah atau pihak-pihak di luar Len;
  2. Kebijakan Pembayaran Tidak Wajar mengatur standar etika dan praktek Len mengenai pembayaran khusus dan sumbangan politis, baik kepada pejabat Pemerintah maupun pihak-pihak di luar Len;
  3. Len tidak mentolerir praktek-praktek yang tidak memenuhi kebijakan ini. Len akan memproses lebih lanjut pelanggaran atas kebijakan ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Hadiah dan Hiburan

  1. Penerimaan dan pemberian hadiah, hiburan atau bantuan dalam pekerjaan, akan dapat menyebabkan benturan kepentingan serta turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan;
  2. Insan Len dilarang menerima atau memberikan hadiah baik bentuk uang maupun barang atau segala bentuk hiburan dalam kondisi yang dapat menimbulkan pandangan ketidakwajaran;
  3. Len menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai penerimaan dan pemberian hadiah atau hiburan dari pihak ketiga di luar Perseroan.

Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) dan Minuman Keras (Miras)

Insan Len bebas dari penyalahgunaan narkoba dan miras.

Aktivitas Politik

Insan Len bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara:

  1. Tidak menggunakan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan golongan/partai politik tertentu.
  2. Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan/ atau anggota legislatif.
  3. Tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar dan ornamen partai politik di lingkungan Perusahaan.

Perdagangan Internasional

Sebagai Perseroan yang mempunyai visi untuk menjadi perseroan elektronika kelas dunia, Len selalu berusaha untuk menghormati segala ketentuan hukum dan peraturan internasional yang berkaitan dengan perdagangan internasional, termasuk masalah perjanjian, transaksi perdagangan dan kerjasama strategis.

5 Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan etika dan moral?

Etika dapat diartikan sebagai aturan perilaku yang diakui berkaitan dengan kelas tertentu dari tindakan manusia, atau kelompok, maupun budaya tertentu yang ada di masyarakat. Sementara itu, moral lebih dipahami sebagai suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar atau salah.

Apa saja permasalahan etika keperawatan?

Dalam menjalankan praktik keperawatan, terdapat beberapa masalah etik yang sering dijumpai oleh perawat isu mengenai asuhan pasien HIV/AIDS, aborsi, transplantasi organ, keputusan untuk mengakhiri hidup, isu penekanan biaya yang membahayakan kesejahteraan klien dan akses terhadap pelayanan kesehatan, serta pelanggaran ...

Apa saja aspek etik dalam pelayanan kesehatan?

Prinsip Etik dalam Keperawatan.
a. Otonomi (Autonomy) ... .
b. Berbuat baik (Beneficience) ... .
c. Keadilan (Justice) ... .
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience) ... .
e. Kejujuran (Veracity) ... .
f. Menepati janji (Fidelity) ... .
g. Kerahasiaan (Confidentiality) ... .
h. Akuntabilitas (Accountability).

Apa saja bentuk pelanggaran etika kedokteran?

28 hal yang termasuk Pelanggaran Disiplin Kedokteran..
Melakukan praktik kedokteran dengan tidak kompeten..
Tidak merujuk pasien kepada dokter atau dokter gigi lain yang memiliki kompetensi sesuai..
Mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatan tertentu yang tidak memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut..

Bekerja di kantor medis kadang -kadang dapat melibatkan perilaku yang mungkin bertentangan dengan etika pribadi Anda. Anda tidak boleh menyalahgunakan hak hukum pasien atas privasi. Asisten medis selalu mengutamakan pasien jika tidak dianggap tidak etis. Asisten medis menghadapi masalah etika setiap hari, terlepas dari di mana keyakinan etis dipengaruhi oleh faktor -faktor ini, budaya, agama, latar belakang, dan nilai -nilai dan keyakinan individu. Faktor -faktor ini membentuk pandangan etis kita dan memengaruhi keputusan etis yang mempengaruhi asisten medis dan pasien mereka. Etika adalah pengekangan untuk menangani apa yang baik, buruk, dan dengan tugas dan tanggung jawab etis. Tiga prinsip dasar yang membentuk dasar pemikiran moral dalam perawatan kesehatan adalah: (1) otonomi untuk menghormati individualitas dan harga diri setiap orang, dan lainnya, (2) non-malefikensi, untuk menghindari kerusakan dan penghapusan situasi berbahaya, dan (3) Kebaikan, dan integritas. Keenam kualitas ini menunjukkan bagaimana ... menunjukkan lebih banyak konten ... kegagalan untuk melaporkan pelecehan anak adalah ilegal dan tidak etis, dan dapat menyebabkan akuntabilitas hukum untuk cedera lebih lanjut yang dialami anak setelah kembali ke lingkungan yang keras dan berbahaya. Malpraktek adalah bentuk kelalaian. Masalah malpraktek meliputi kesalahan profesional, perilaku tidak etis, kurangnya keterampilan atau keandalan yang tidak rasional dalam tugas profesional, atau praktik jahat. Keempat kategori malpraktek meliputi: malpraktek kriminal yang melibatkan penyerangan dan baterai atau eutanasia, malpraktek sipil yang melibatkan keceroboh untuk bertindak hanya dalam kesejahteraan pasien, melindungi hidup mereka, dan bertahan
Ethics is the restraint of dealing with what is good, bad, and with ethical duty and responsibility. Three basic principles that form the foundation of moral thought in healthcare are: (1) Autonomy to respect the individuality and self-respect of each person, and others, (2) Non-maleficence, to avoid harm and elimination of harmful situations, and (3) Beneficence, and integrity.
These six qualities show how a
…show more content…
The failure to report child abuse is both illegal and unethical, and can lead to legal accountability for further injuries the child endures after going back to the harsh and dangerous environment.
Malpractice is a form of negligence. Malpractice issues include professional wrongdoing, unethical behavior, irrational lack of skill or reliability in professional duties, or evil practice. The four categories of malpractice include: criminal malpractice which involves assault and battery or euthanasia, civil malpractice that involves carelessness, or perform below a practical standard, Ethical malpractice which involves abuse of professional ethics and breach of contract where the medical assistant is duty-bound to act only in the patient’s welfare, protect their life, and defend

5 masalah etika teratas dalam kedokteran

|

22 Agustus 2018 | Penuaan, Dokter Junior, Medico-Legal || | Ageing, Junior Doctors, Medico-Legal | |

Membagikan:

5 masalah etika teratas dalam bantuan medis 2022

Lainnya di kategori ini

5 masalah etika teratas dalam kedokteran

|

22 Agustus 2018 | Penuaan, Dokter Junior, Medico-Legal ||

Mengurangi biaya kesalahan medis manusia dan finansial adalah prioritas etis. Kasus Bawa-Garba baru-baru ini, di mana seorang dokter junior berkontribusi pada kematian oleh sepsis anak laki-laki berusia 6 tahun, menyoroti perlunya mengatasi masalah individu dan sistemik untuk mengurangi kesalahan.

Dokter memiliki kewajiban etis untuk terbuka tentang kesalahan medis mereka tetapi bagaimana kita mendorong mereka untuk melakukannya ketika konsekuensi pribadi dan profesional dari kejujuran bisa menghancurkan? Kenyataannya adalah bahwa beberapa kesalahan medis tidak pernah diungkapkan kepada pasien, yang kemudian kehilangan kompensasi, dan sedikit yang dipelajari dari kesalahan.

2. Akhir Kehidupan

Populasinya menua dan kemampuan kita untuk menjaga orang-orang yang sangat sakit tetap hidup semakin meningkat. Haruskah kita membantu orang yang ingin mengakhiri hidup mereka? Jika demikian, haruskah itu hanya pasien yang sakit parah atau harus termasuk mereka yang menderita penyakit kejiwaan, seperti Aurelia Brouwers, wanita Belanda berusia 29 tahun yang sangat tidak bahagia sehingga dia menggambarkan penderitaan mentalnya sebagai 'tak tertahankan'? Dia secara hukum minum racun mematikan di Belanda pada Januari 2018. Parlemen harus segera mempertimbangkan apakah akan membuat undang -undang yang memungkinkan dokter untuk membantu pasien meninggal dalam keadaan tertentu.

3. Kerahasiaan

Dokter memiliki kewajiban untuk menjaga rahasia pasien mereka tetapi kapan ini dapat dilanggar? Jika seseorang memberi tahu dokter umum bahwa mereka telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga tetapi menolak untuk memberi tahu polisi, haruskah dokter melakukannya? Bagaimana dengan pengemudi bus dengan epilepsi yang terus mengemudi tetapi menahan diagnosis dari Badan Lisensi Pengemudi dan Kendaraan (DVLA)? Jika seorang pasien memiliki penyakit genetik serius yang mungkin dimiliki oleh kerabat, seperti penyakit Huntingdon (kondisi yang fatal dan tidak dapat disembuhkan yang diteruskan kepada anak -anak 50% dari waktu), haruskah dokter memberi tahu kerabatnya bahkan jika pasien menolak izin? Kerahasiaan adalah salah satu masalah paling umum yang diangkat oleh dokter ketika mereka menghubungi departemen etika Asosiasi Medis Inggris.

4. Alokasi Sumber Daya

Berapa banyak uang yang harus diterima NHS dari pemerintah? Dr Richard Smith, mantan editor British Medical Journal, baru -baru ini berpendapat bahwa NHS tidak boleh menerima dana lagi karena 90% hasil kesehatan dari 'lingkungan, gen, dan gaya hidup' dan 'perawatan kesehatan dengan raksasa menelan dana yang akan melakukan banyak hal untuk Kesehatan Jika berinvestasi dalam pendidikan, perumahan, pengurangan kemiskinan, lingkungan, pengembangan masyarakat '.

Dalam anggaran perawatan kesehatan, berapa banyak yang harus diberikan untuk setiap kondisi? Haruskah kondisi akut, seperti perdarahan otak, mendapatkan lebih banyak investasi daripada yang jangka panjang, seperti diabetes?

5. Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan sedang menyusup ke bidang kedokteran, dengan perangkat lunak AI sudah menafsirkan pemindaian ahli radiologi, membuat rencana perawatan, dan membantu ahli bedah di teater operasi. Selama beberapa tahun ke depan, peran AI akan terus tumbuh tetapi masalah etika dan hukum belum ditangani. Siapa yang akan disalahkan, jika ada, jika AI membuktikan kegagalan fungsi?

Selama beberapa tahun ke depan, peran AI akan terus tumbuh tetapi masalah etika dan hukum belum ditangani. Siapa yang akan disalahkan, jika ada, jika AI membuktikan kegagalan fungsi?

Pengembang, produsen, orang -orang pemeliharaan, rumah sakit, dokter? Bagaimana dokter dapat memperoleh persetujuan dari pasien jika tidak ada yang cukup mengerti bagaimana algoritma belajar mandiri AI karena terlalu rumit, atau ketika tingkat kesalahan tidak diketahui? Dan bagaimana jika algoritma tersebut mengandung atau mengembangkan bias, mendiskriminasi jenis pasien tertentu: yang muda, yang tua, yang kaya, orang miskin, pria atau wanita?

Beberapa masalah etika ini cenderung relevan bagi kita di beberapa titik dalam kehidupan kita, sisi mana pun stetoskop yang kita berdiri. Oleh karena itu, adalah kepentingan kolektif kita untuk merefleksikannya dan menemukan solusi praktis.

Daniel Sokol, PhD, adalah seorang ahli etika dan pengacara medis di 12 King's Bench Walk. Bukunya ‘Tough Choices: Stories From Front Line of Medical Ethics’ diterbitkan pada Oktober 2018 dan tersedia untuk pre-order.

  • Tentang
  • Posting Terbaru

5 masalah etika teratas dalam bantuan medis 2022

Dr Daniel Sokol adalah seorang ahli etika medis dan pengacara kelalaian klinis di 12 King's Bench Walk, London. Dia telah mengajar etika dan hukum medis di Keele, St George's dan Imperial College London, dan duduk di komite untuk Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kehakiman .He adalah penulis 3 buku dan lebih dari 250 artikel tentang etika medis dan hukum.www.medicalethicist.net

5 masalah etika teratas dalam bantuan medis 2022

Membagikan:

Lainnya di kategori ini