Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat
Ilustrasi berpikir. © Scott Thorp

Merdeka.com - Sebagian orang, atau mungkin Anda sendiri, pasti pernah bertanya-tanya, apa tujuan Allah SWT menciptakan manusia. Bukankah Allah sudah menciptakan makhluk yang sempurna dalam wujud malaikat, yang selalu patuh dan tidak pernah sekalipun menentang perintah Allah SWT? Apakah Allah menciptakan manusia begitu saja lalu membiarkan mereka?

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S Al Mu’minun: 115).

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Q.S Al Qiyamah: 36).

Lalu apa tujuan Allah menciptakan manusia, yang bahkan tidak semuanya mau beriman kepada-Nya?

Malaikat memang makhluk yang selalu beriman kepada Allah SWT dan selalu patuh terhadap perintah-Nya. Namun malaikat bukanlah ciptaan terbaik dari Allah SWT. Masih ada makhluk ciptaan Allah SWT lainnya yang lebih sempurna dari malaikat, yaitu kita, manusia.

Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna karena Allah SWT memberi manusia kemampuan untuk berpikir dan berkehendak sendiri. Dengan kemampuan berpikir dan kehendak sendiri inilah manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat, atau mungkin sebaliknya.

Jika manusia mau menuruti perintah Allah SWT, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat. Namun, jika manusia menentang perintah Allah SWT, maka dia lebih rendah dibandingkan malaikat.

2 dari 4 halaman

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat

©2019 Merdeka.com/Arie Basuki

Sebelum menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia, perlu diingat bahwa semua ciptaan Allah SWT memiliki manfaat dan hikmah di dalamnya. Bahkan makhluk sekecil semut atau pun nyamuk memiliki hikmah di dalamnya.

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,” (Q.S Al Baqarah: 26).

Jika makhluk yang kecil saja memiliki manfaat, apalagi kita sebagai manusia. Sebagai ciptaan Allah SWT yang sempurna, manusia tentu memiliki manfaat yang lebih besar. Bahkan Allah SWT juga telah menyiapkan banyak fasilitas agar bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam menjalankan perintahNya di bumi.

“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tempat menetap dan langit sebagai atap, lalu membentuk kalian, membaguskan rupa kalian serta memberi kalian rizki dari sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabbmu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam.” (Q.S Al Mu’minun: 64).

“Dialah yang telah menjadikan bumi terhampar buat kalian dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untuk kalian, karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahuinya.” (Q.S Al Baqarah: 22).

Sebenarnya Allah SWT sudah menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk lebih rincinya mengenai tujuan penciptaan manusia, berikut kami lansir dari rumaysho.com dan dalamislam.com, penjelasan tujuan Allah menciptakan manusia beserta dalilnya.

3 dari 4 halaman

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat
©2020 Merdeka.com

Tujuan Allah menciptakan manusia yang pertama adalah bahwa Allah SWT ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi. Hal ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Untuk Beribadah Kepada Allah SWT

Tujuan Allah menciptakan manusia juga untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).

Namun, perlu diketahui juga bahwa ketika Allah memerintahkan manusia untuk beribadah kepadaNya, bukan berarti Allah membutuhkan kita. Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhlukNya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan padaNya. Justru kita sebagai manusialah yang membutuhkan Allah SWT. Kitalah yang butuh melakukan ibadah kepada Allah SWT.

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (Q.S Adz Dzariyat: 57-58).

4 dari 4 halaman

Tujuan Allah menciptakan manusia yang selanjutnya untuk menunjukkan besarnya Allah dengan kuasa-kuasanya hingga terbentuklah bumi dan segala isinya.

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Q.S At Thalaq: 12).

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat
©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Untuk Mengejar Pahala Akhirat

Ingatlah bahwa setiap yang kita lakukan di dunia, akan diberi balasan di akhirat. Itulah mengapa Allah SWT menyuruh kita untuk berlomba mengerjakan kebaikan di bumi, agar mendapat balasan berupa kehidupan yang lebih baik di surga nanti.

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al Baqarah : 148).

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S An Nahl : 97).

[ank]

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat

KATEKISMUS GEREJA KATOLIK

66. Dalam arti apa kita mengerti bahwa manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan ”menurut gambaran Allah”?

Pribadi manusia diciptakan menurut gambar Allah dalam arti bahwa dia mampu mengenal dan mencintai Penciptanya secara bebas. Manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia yang dikehendaki Allah demi mereka sendiri, dan dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya melalui pengenalan dan cinta kasih. Semua manusia, karena diciptakan menurut gambaran Allah, mempunyai martabat sebagai seorang pribadi. Seorang pribadi bukanlah sesuatu barang, tetapi seseorang yang mampu mengenal dirinya sendiri dan memberikan dirinya dengan bebas dan masuk ke dalam persatuan dengan Allah dan pribadi-pribadi lainnya.

Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 355-357

67. Apa tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan?

Allah menciptakan segala sesuatu bagi mereka, tetapi Dia menciptakan mereka untuk mengenal, melayani, dan mencintai Allah, untuk mempersembahkan semua ciptaan di dunia ini sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada-Nya dan untuk mengangkatnya ke dalam hidup bersama Dia di surga. Hanya dalam misteri penjelmaan Sang Sabda, misteri pribadi manusia dapat dimengerti secara baru. Laki-laki dan perempuan ditakdirkan untuk menghasilkan kembali gambar Putra Allah yang menjadi manusia, Allah yang tidak kelihatan” (Kol 1:15).

Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 358-359, 380-381

- Advertisement -

Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan adalah bukti allah bersifat