Urutan dari proses pembentukan urine yang benar berikut ini adalah

Berikut Ini merupakan urutan proses pembentukan urine yang benar adalah?

  1. reabsorpsi – augmentasi – filtrasi
  2. filtrasi – augmentasi – reabsorpsi
  3. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
  4. reabsorpsi – filtrasi – augmentasi
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: C. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi.

Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini merupakan urutan proses pembentukan urine yang benar adalah filtrasi – reabsorpsi – augmentasi.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. reabsorpsi – augmentasi – filtrasi adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. filtrasi – augmentasi – reabsorpsi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

[irp]

Menurut saya jawaban C. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. reabsorpsi – filtrasi – augmentasi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine.

Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme [limbah] dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.

Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.

Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman.

Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

Reabsorpsi

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul.

Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine sekunder.

Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat.

Natrium dan ion-ion lainnya akan diserap kembali secara tidak lengkap dan tertinggal dalam filtrat dalam jumlah yang besar.

Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak makanan, sehingga menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi. Hormon mengatur proses transpor aktif, yaitu ion seperti natrium dan fosfor, diserap kembali.

Sekresi atau augmentasi

Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus pengumpul ke tubulus tersebut.

Tahapan ini juga menjadi bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH asam-basa dalam tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi, seperti beberapa obat. Hal ini dilakukan agar senyawa kimia dalam darah juga tetap seimbang.

Proses ini dilakukan dengan meningkatkan sekresi zat, seperti kalium dan kalsium, ketika konsentrasinya tinggi. Selain itu, penyerapan kembali [reabsorpsi] juga ditingkatkan dan mengurangi sekresi ketika konsentrasinya rendah.

Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut panggul, di mana ia mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Selanjutnya, urine mengalir ke uretra dan akan keluar saat buang air kecil.

Zat yang terkandung dalam urine

Lihat Foto

Kompas.com

Ilustrasi warna urine

KOMPAS.com - Urine adalah zat buangan yang dikeluarkan tubuh melalui kencing.

Setelah kita minum air atau cairan, tubuh secara alami akan mengeluarkannya selang beberapa waktu kemudian.

Urine atau air seni dikeluarkan dari tubuh untuk menyingkirkan limbah dan kelebihan air yang tidak dibutuhkan tubuh.

Baca juga: 10 Penyebab Sering Kencing Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja

Melansir Kid's Health, ginjal adalah organ paling penting dalam pembentukan urine, sekaligus mengeluarkannya dari tubuh.

Fungsi ginjal cukup vital, yakni menyaring limbah dari darah dan memproduksi urine.

Tak hanya itu, ginjal juga menjaga keseimbangan bahan kimia seperti kalium, natrium, dan air di dalam tubuh.

Tanpa ginjal, limbah dan racun akan menumpuk di dalam tubuh serta membuat badan kita sakit.

Itu kenapa, terkadang seseorang terkena penyakit ginjal dan harus menjalani cuci darah atau cangkok ginjal.

Selain ginjal, organ yang terlibat dalam sistem saluran kemih di antaranya ureter, kandung kemih, sampai uretra.

Baca juga: Kenapa Jadi Sering Kencing setelah Minum Air Putih?

Melansir Visible Body, berikut urutan proses pembentukan urine di dalam tubuh:

Berikut ini merupakan urutan proses pembentukan urine yang benar adalah? mari kita sama sama cari tahu jawabannya pada tulisan kali ini dibawah.

A. Filtrasi – augmentasi – reabsorpsi

B. Filtrasi – reabsorpsi – augmentasi

C. Reabsorpsi – filtrasi – augmentasi

D. Reabsorpsi – augmentasi – filtrasi

Jawaban: Dilansir dari berbagai sumber yang kami peroleh, Berikut ini merupakan urutan proses pembentukan urine yang benar adalah Filtrasi – Reabsorpsi – Augmentasi [B]

Penjelasan berikut ini merupakan urutan proses pembentukan urine yang benar adalah

1. Penyaringan [filtrasi]

Tiap ginjal mempunyai sekitaran satu juta nefron, yang disebut tempat pembangunan urine. Di saat tertentu, sekitaran 20 % dari darah akan lewat ginjal untuk disaring hingga badan bisa hilangkan beberapa zat tersisa metabolisme dan jaga kesetimbangan cairan, pH darah, dan kandungan darah.

Sisi pertama proses dari pembangunan urine ialah penyaringan yakni proses filtrasi darah yang memiliki kandungan zat tersisa metabolisme yang bisa jadi toksin untuk badan.

Penyaringan terjadi di tubuh malphigi yang terbagi dalam glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus memfilter air, garam, glukosa, asam amino, urea dan sampah yang lain untuk melalui kapsul Bowman. Hasil penyaringan ini hasilkan urine primer.

Urine primer terhitung urea didalamnya, yang dibuat dari amonia yang terkumpul saat hati mengolah asam amino dan disaring oleh glomerulus.

👉 TRENDING  Apakah Peran Pancasila Dalam Keberagaman Bangsa?

2. Reabsorpsi

Sekitaran 43 galon cairan melalui proses penyaringan, tapi mayoritas diserap kembali saat sebelum dikeluarkan dari badan. Reabsorpsi terjadi di tubulus proksimal nefron, lengkung Henle [loop of Henle], tubulus distal dan tubulus pengumpul.

Air, glukosa, asam amino, natrium, dan gizi yang lain diserap kembali lagi ke saluran darah di kapiler yang melingkari tubulus. Air bergerak lewat proses osmosis, yakni gerakan air dari tempat fokus tinggi ke fokus yang lebih rendah. Hasil di proses pembangunan urine ini ialah urine sekunder.

Umumnya semua glukosa diserap kembali. Tetapi, ke orang dengan diabetes, kelebihan glukosa masih tetap bertahan di dalam filtrat. Natrium dan ion-ion lain diserap kembali secara tidak komplet, dengan pembagian yang semakin besar sisa dalam filtrat saat semakin banyak dimakan pada makanan, hasilkan fokus darah yang semakin tinggi. Hormon atur proses transport aktif di mana ion seperti natrium dan fosfor diserap kembali.

3. Sekresi atau augmentasi

Sekresi ialah tahapan paling akhir dalam pembangunan urine, yakni saat urine pada akhirnya dibuang. Zat-zat mengucur langsung dari darah disekitaran tubulus distal [distal convoluted tubule] dan tubulus pengumpul [collecting tubule] ke tubulus itu.

Sekresi alias pembuangan ion hidrogen lewat proses ini ialah sisi dari proses badan untuk jaga pH yang pas, atau kesetimbangan asam dan basa badan.

👉 TRENDING  Recorder Dimainkan Dengan Cara

Ion kalium, ion kalsium, dan amonia dibuang pada tahapan ini, seperti sejumlah obat. Ini agar formasi kimia darah masih tetap imbang dan normal.

Prosesnya terjadi dengan tingkatkan pembuangan zat seperti kalium dan kalsium saat fokus tinggi dan dengan tingkatkan reabsorpsi dan kurangi sekresi saat tingkatnya rendah.

Urine yang dibikin oleh proses ini selanjutnya mengucur ke sisi tengah ginjal yang disebutkan pelvis ginjal, selanjutnya terus mengucur ke ureter dan disimpan di kandungan kemih. Dari kandungan kemih, urine seterusnya mengucur ke uretra dan akan dibuang keluar saat buang air kecil.

Baca Juga: Berdoa pada setiap usaha dapat memberikan dampak baik yaitu

Video yang berhubungan