Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah

Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah

Ilustrasi menulis. (Photo created by stories on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Tes anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat yang menarik dan lucu dan mengesankan karena isinya berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa, atau suatu fenomena/kejadian.

Teks anekdot berfungsi sindiran atau kritikan dengan sajian berbentuk humor atau lelucon. Sindiran tersebut dapat berkaitan dengan masalah politik, hukum, atau kebiasaan sehari-hari.

Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat) berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian tersebut yang menjadi dasar dalam cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.

Jadi, teks anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk kritik yang menyampaikan realita sosial dengan cara yang unik, jenaka, dan lucu.

Seperti jenis teks lainnya, teks anekdot mempunyai ciri khusus pada struktur dan kaidah kebahasaan yang digunakan.

Berikut ini rangkuman tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot, seperti dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, Jumat (27/8/2021).

Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

Teks anekdot tersusun dari beberapa struktur. Adapun struktur teks anekdot terdiri atas abstrak, orientasi, krisis/komplikasi, reaksi, dan koda.

Abstrak

Abstrak merupakan bagian awal teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Pada bagian ini biasanya menunjukkan hal unik yang akan ada dalam teks. Abstrak dapat disebut sebagai tahap pembukaan. Bagian ini sifatnya opsional.

Orientasi

Orientasi adalah bagian teks yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini.

Bagian ini mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Pada bagian ini juga yang menjadi penyebab timbulnya krisis. Bagian orientasi ini berfungsi untuk membangun teks.

Krisis atau Komplikasi

Komplikasi merupakan bagian teks yang menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi pada orang yang diceritakan. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan.

Jadi, pada bagian ini berisi kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Bagian ini juga dianggap sebagai inti dari peristiwa anekdot.

Reaksi

Reaksi adalah bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya.

Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. Bagian ini sering kali mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga, mencengangkan.

Reaksi dijadikan sebagai bagian yang memberikan penyelesaian masalah, lengkap dengan menggunakan cara yang menarik dan berbeda dari biasanya.

Koda

Koda yaitu bagian akhir dari cerita unik tersebut yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup pertanda berakhirnya cerita.

Di dalamnya berisi persetujuan, komentar, atau penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Keberadaan koda bersifat opsional, yaitu boleh ada atau tidak ada pada sebuah teks anekdot.

Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Banyak menggunakan kalimat langsung yang bervariasi dengan kalimat-kalimat tidak langsung. Kalimat-kalimat langsung merupakan petikan dari dialog para tokohnya, sedangkan kalimat tidak langsung merupakan bentuk penceritaan kembali dialog seorang tokoh.

  • Penggunaan Nama Tokoh Utama atau Orang Ketiga Tunggal

Penggunaan ini dapat disebutkan secara langsung nama tokoh faktualnya, tokoh yang disamarkan, atau tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Keterangan waktu, misalnya: kemarin, sore ini, suatu hari, ketika itu.

Kata kiasan atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. Kata ini dapat berupa ungkapan atau peribahasa.

Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim.

Konjungsi penjelas atau penerang, seperti: bahwa. Hal ini karena berkaitan dengan pengubahan dialog dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung.

Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah

Ilustrasi mengetik di laptop. /Copyright unsplash.com/alexa mazzarello

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Kata kerja material adalah kata yang menunjukkan suatu aktivitas yang dapat dilihat oleh panca indra. Hal ini terkait dengan tindakan tokoh dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa atau kegiatan.

Kata kerja mental adalah kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan seorang tokoh.

Konjungsi sebab akibat merupakan kata penghubung yang menyatakan sebab akibat, seperti: demikian, oleh karena itu, maka, sehingga.

Kalimat imperatif adalah kalimat yang bersifat atau memberi perintah atau dapat juga berupa peringatan, larangan.

Kalimat seru biasanya ditandai dengan tanda seru, yang bersifat untuk menegaskan atau sebagai ungkapan rasa seseorang.

Konjungsi ini bermakna kronologis (temporal), seperti: akhirnya, selanjutnya, kemudian, lalu.

Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Kalimat retoris di sini dapat juga sebagai kalimat yang mengandung sindiran.

Sumber: Kemdikbud

Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah

Unsur kebahasaan teks anekdot yang terdapat dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah
Lihat Foto

Kemendikbud

teks anekdot

KOMPAS.com - Teks anekdot merupakan cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan memiliki maksud untuk mengkritik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik. Karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritik.

Salah satu tujuan dari dibuatnya teks anekdot adalah untuk menghibur pembacanya.

Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial. Tidak hanya berbentuk cerita, teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara dua tokoh.

Teks anekdot selain memberikan kesan humor, juga dapat membuat amanat atau pesan moral ataupun kebenaran secara umum.

Baca juga: Novel: Pengertian, Unsur, dan Ciri-cirinya 

Struktur teks anekdot

Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot yaitu orientasi, krisis dan reaksi.

Berikut struktur teks anekdot:

Abstrak menggambarkan isi teks secara umum agar pembaca bisa memberikan ilustrasi isi cerita.

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.