Tuliskan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau

KOMPAS.com – Dalam mengatasi kekeringan akibat kemarau panjang, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya menyiapkan paket bantuan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, pihaknya sudah membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan.

Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air.

"Contohnya di Purwakarta, Jawa Barat, yang kami kunjungi Senin (29/7/2019). Kami sediakan pipa sepanjang 3.700 meter untuk menarik air dari sungai. Ini bisa menyelamatkan lahan sawah seluas 1.500 hektar (ha) yang terancam gagal panen," ungkap Sarwo Edhy.

Baca juga: Atasi Kekeringan, Brebes Manfaatkan Pompanisasi dari Sumber Air

Begitu juga di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal. Intinya, lanjut Sarwo, daerah-daerah yang terancam kekeringan jika ada sumber airnya akan dibantu dengan pompa dan pipa.

"Kedua, juga ada pembangunan embung atau long storage. Ini program untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah di musim kemarau," jelasnya.

Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan. Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter. Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan.

"Keempat, petani diimbau untuk ikut program asuransi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi ini, jika ada lahan padinya mengalami kekeringan hingga 70 persen akan dapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha per musim," tambah Sarwo Edhy.

Tuliskan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau

Tuliskan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau
Lihat Foto

Dok. Humas Kementan

Petani di Desa Sindangkerta, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu punya cara khusus untuk menghadapi musim kemarau agar lahan sawahnya tidak mengalami gagal panen.

Upaya khusus

Menurut Sarwo Edhy, Kementan juga turut memperkuat koordinasi dengan Tim Upaya Khusus (Upsus) yang ada di berbagai daerah.

Tugas mitigasi dan antisipasi kekeringan merupakan bagian dari tugas Upsus untuk peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai (pajale).

Oleh sebab itu, pendampingan dan upaya untuk menggerakkan serta mengoordinasikan petani dan kelompok tani dalam mengatasi kekeringan dilakukan bersama di bawah koordinasi penanggung Upsus (Satgas) di setiap daerah provinsi dan kabupaten/kota yang mengalami kekeringan.

Baca juga: Ini 6 Solusi Kementan Atasi Kekeringan di Musim Kemarau

Selain itu, peran TNI terutama dari Koramil dan Babinsa sangat diperlukan dalam mendampingi dan mengoordinasikan petani dalam mengatasi kekeringan.

"Ini sudah berjalan dengan baik, sejak adanya kerjasama antara Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) TNI AD dan Menteri Pertanian pada 2015 yang lalu yaitu dalam program Upsus Pajale," pungkas Sarwo Edhy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ketika memasuki musim kemarau bencana kekeringan mengancam beberapa wilayah di Indonesia. Biasanya bencana kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau berkepanjangan sehingga membuat cadangan air semakin tipis. Kejadian tersebut bukan pertama kali terjadi bahkan hampir setiap tahunnya sering terjadi bencana kekeringan.

Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan, salah satunya adalah para petani yang terancam tanamannya gagal panen karena kekurangan air. Selain itu , bencana kekeringan juga membuat persediaan air bersih menjadi langka. Dan berikut adalah cara mengatasi kekeringan :

Mengatasi Kekeringan Dengan Embung

Embung atau penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengtasi kekeringan saat musim kemarau. Embung diperuntukan untuk menyediakan air ketika kemarau panjang. Embung bisa membantu untuk mengairi tanaman tanaman yang kering, sehingga membuat tanaman tidak mati karena kekurangan air. Embung bisa dimanfaatkan oleh petani yang menjadi sumber air ketika kemarau

Mengatasi Kekeringan Dengan waduk

Saat musim kemarau tiba banyak sekali sumber air yang mengalami kekeringan. Misalnya Waduk, oleh sebab itu sangat penting untuk mengatasi kekeringan dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan. Sebab jika mengalami pendangkalan maka kapasitas air dalam waduk akan berkurang. Oleh sebab itu cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengerukan waduk agar lebih dalam sehingga waduk bisa menampung air lebih banyak.

Mengatasi Kekeringan Dengan Penghijauan

Penghijauan merupakan cara sederhana mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Penghijauan alangkah baiknya dilakukan didaerah hulu diikuti denganmelakukan pengurangan konversi lahan didaerha hulu. Konversi lahan bisa mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan. Penghijauan nantinya bermanfaat untuk mengurangi sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk.

//distan.sukabumikota.go.id/cara-mengatasi-kekeringan-ketika-musim-kemarau-tiba/

Amirul Nisa Rabu, 12 Januari 2022 | 10:30 WIB

Berolahraga saat cuaca cerha. [Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels]

Bobo.id - Saat kondisi cuaca cerah, teman-teman pasti memiliki bergam aktivitas.

Pada materi kelas 3 SD tema 5 ini akan dijelaskan beragam kegiatan yang bisa dilakukan pada setiap jenis cuaca.

Sebelum memulai, kita cari tahu dulu pengertian dari cuaca.

Teman-teman juga perlu tahu cuaca apa saja yang sering ada di Indonesia dan berpengaruh pada kegiatan manusia.

Cuaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] merupakan keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Sedangkan menurut pengertian lain, cuaca merupakan suatu keadaan udara pada dan di wilayah tertentu.

Karena tidak bertahan lama, cuaca di pagi dan malam hari bisa berbeda.

Hal itu terjadi karena suhu dan kelembapan udara di suatu tempat bisa cepat berubah.

Di Indonesia ada empat jenis cuaca yang sering terjadi, yaitu cerah, panas, berawan, dan hujan.

Baca Juga: Mengenal Minuman Daerah yang Menghangatkan di Cuaca Hujan, Meteri Kelas 3 SD Tema 5

Page 2

Page 3

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Berolahraga saat cuaca cerha.

Bobo.id - Saat kondisi cuaca cerah, teman-teman pasti memiliki bergam aktivitas.

Pada materi kelas 3 SD tema 5 ini akan dijelaskan beragam kegiatan yang bisa dilakukan pada setiap jenis cuaca.

Sebelum memulai, kita cari tahu dulu pengertian dari cuaca.

Teman-teman juga perlu tahu cuaca apa saja yang sering ada di Indonesia dan berpengaruh pada kegiatan manusia.

Cuaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] merupakan keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Sedangkan menurut pengertian lain, cuaca merupakan suatu keadaan udara pada dan di wilayah tertentu.

Karena tidak bertahan lama, cuaca di pagi dan malam hari bisa berbeda.

Hal itu terjadi karena suhu dan kelembapan udara di suatu tempat bisa cepat berubah.

Di Indonesia ada empat jenis cuaca yang sering terjadi, yaitu cerah, panas, berawan, dan hujan.

Baca Juga: Mengenal Minuman Daerah yang Menghangatkan di Cuaca Hujan, Meteri Kelas 3 SD Tema 5

16 Maret 2021 07:56

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

539

1

Jawaban terverifikasi

04 Februari 2022 05:22

Halo Nisa, kakak bantu jawab ya. Musim di Indonesia itu ada dua yaitu musim kemarau dan musim hujan. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau yaitu: 1. Mengemat air baik untuk mandi, minum, atau kegiatan lainnya. 2. Melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali agar air dalam tanah tidak cepat menguap ke udara dan mencegah kekeringan. 3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan karena akan menyebabkan kebakaran hutan yang sangat besar.

Balas

Akibat musim kemarau panjang, sejumlah sungai dan lahan pertanian di Gowa mengalami kekeringan.[FOTO: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE via KOMPAS.com] 

Beruntunglah ada Facebook yang ngingetin cuaca tiap hari, jadi pagi-pagi tiap buka hp sudah ada ancang-ancang apa yang harus disiapkan bila hendak keluar rumah. 

Seperti hari ini, cuaca tertinggi di Kudus mencapai 37 derajat C sudah terbayangkan bukan betapa teriknya siang hari tadi.. Jadi bisa siap-siap apa yang bisa kita lakukan untuk berlindung dari sengatan terik matahari agar tetap aman bagi tubuh kita bila kita berkegiatan di luar ruangan.

Kemarau panjang dan cuaca panas seperti ini, pasti air yang kita bayangkan sebagai penyeimbangnya. Kita membutuhkan banyak air untuk segala kebutuhan dari minum sampai untuk membersihkan diri, perabotan juga untuk menyiram-nyiram tanaman dan memberi minum pada hewan ternak kita. Karena pada musim kemarau jarang ada hujan bahkan sering tanpa hujan sama sekali. Sehingga ketersediaan air sangat berkurang. Bahkan sungai yang biasanya pada musim hujan airnya sampai meluap saat kemaraupun kering kerontang menyisakan tanah yang pecah-pecah.

Berbagai masalah akan timbul bila kita tidak bisa menjaga alam lingkungan kita, seperti kebakaran, kekeringan, kekurangan air bersih dan juga dampat debu yang berterbangan kemana-mana yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tanaman juga banyak yang mati kekeringan bila tidak mendapatkan air irigasi dengan cukup. Sehingga bisa berdampak kurangnya pasokan pangan tertentu. Orang jaman dulu menyebutnya dengan musim paceklik, yang menjadi masa-masa sulit untuk petani dan peternak.

Bagaimana dengan persediaan air di rumahmu? Masih aman-aman saja kah? Namun bagaimanapun juga kamu mesti harus berhati-hati dengan air yang ada sekarang. Gunakan seperlunya, sebaik mungkin, sehemat mungkin, jangan buang-buang percuma.

pixabay.com

Berikut 10 hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi kemarau seperti saat ini :

1. Minum air putih. Perbanyak minum air putih untuk menyeimbangi air yang keluar dari tubuh kita, baik lewat penguapan, keringat, ataupun kencing. Untuk itu agar tak terjadi dehidrasi perbanyaklah minum air putih.

Usahakan kemana-mana bawa air minum sendiri, agar kita tidak sampai kehausan dan dehidrasi bila ternyata kita berada di tempat yang tidak tersedia minuman.

2. Hindari keluar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya antara jam 11 sampai jam 13.00 siang, kalaupun terpaksa keluar rumah usahakan membawa perlindungan , entah itu payung, jaket atau kendaraan yang ada perlindungan atapnya. Gunakan jaket bila kita memakai sepeda motor, biar kulit kita tidak gosong.

Page 2

Beruntunglah ada Facebook yang ngingetin cuaca tiap hari, jadi pagi-pagi tiap buka hp sudah ada ancang-ancang apa yang harus disiapkan bila hendak keluar rumah. 

Seperti hari ini, cuaca tertinggi di Kudus mencapai 37 derajat C sudah terbayangkan bukan betapa teriknya siang hari tadi.. Jadi bisa siap-siap apa yang bisa kita lakukan untuk berlindung dari sengatan terik matahari agar tetap aman bagi tubuh kita bila kita berkegiatan di luar ruangan.

Kemarau panjang dan cuaca panas seperti ini, pasti air yang kita bayangkan sebagai penyeimbangnya. Kita membutuhkan banyak air untuk segala kebutuhan dari minum sampai untuk membersihkan diri, perabotan juga untuk menyiram-nyiram tanaman dan memberi minum pada hewan ternak kita. Karena pada musim kemarau jarang ada hujan bahkan sering tanpa hujan sama sekali. Sehingga ketersediaan air sangat berkurang. Bahkan sungai yang biasanya pada musim hujan airnya sampai meluap saat kemaraupun kering kerontang menyisakan tanah yang pecah-pecah.

Berbagai masalah akan timbul bila kita tidak bisa menjaga alam lingkungan kita, seperti kebakaran, kekeringan, kekurangan air bersih dan juga dampat debu yang berterbangan kemana-mana yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tanaman juga banyak yang mati kekeringan bila tidak mendapatkan air irigasi dengan cukup. Sehingga bisa berdampak kurangnya pasokan pangan tertentu. Orang jaman dulu menyebutnya dengan musim paceklik, yang menjadi masa-masa sulit untuk petani dan peternak.

Bagaimana dengan persediaan air di rumahmu? Masih aman-aman saja kah? Namun bagaimanapun juga kamu mesti harus berhati-hati dengan air yang ada sekarang. Gunakan seperlunya, sebaik mungkin, sehemat mungkin, jangan buang-buang percuma.

pixabay.com

Berikut 10 hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi kemarau seperti saat ini :

1. Minum air putih. Perbanyak minum air putih untuk menyeimbangi air yang keluar dari tubuh kita, baik lewat penguapan, keringat, ataupun kencing. Untuk itu agar tak terjadi dehidrasi perbanyaklah minum air putih.

Usahakan kemana-mana bawa air minum sendiri, agar kita tidak sampai kehausan dan dehidrasi bila ternyata kita berada di tempat yang tidak tersedia minuman.

2. Hindari keluar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya antara jam 11 sampai jam 13.00 siang, kalaupun terpaksa keluar rumah usahakan membawa perlindungan , entah itu payung, jaket atau kendaraan yang ada perlindungan atapnya. Gunakan jaket bila kita memakai sepeda motor, biar kulit kita tidak gosong.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Page 3

Beruntunglah ada Facebook yang ngingetin cuaca tiap hari, jadi pagi-pagi tiap buka hp sudah ada ancang-ancang apa yang harus disiapkan bila hendak keluar rumah. 

Seperti hari ini, cuaca tertinggi di Kudus mencapai 37 derajat C sudah terbayangkan bukan betapa teriknya siang hari tadi.. Jadi bisa siap-siap apa yang bisa kita lakukan untuk berlindung dari sengatan terik matahari agar tetap aman bagi tubuh kita bila kita berkegiatan di luar ruangan.

Kemarau panjang dan cuaca panas seperti ini, pasti air yang kita bayangkan sebagai penyeimbangnya. Kita membutuhkan banyak air untuk segala kebutuhan dari minum sampai untuk membersihkan diri, perabotan juga untuk menyiram-nyiram tanaman dan memberi minum pada hewan ternak kita. Karena pada musim kemarau jarang ada hujan bahkan sering tanpa hujan sama sekali. Sehingga ketersediaan air sangat berkurang. Bahkan sungai yang biasanya pada musim hujan airnya sampai meluap saat kemaraupun kering kerontang menyisakan tanah yang pecah-pecah.

Berbagai masalah akan timbul bila kita tidak bisa menjaga alam lingkungan kita, seperti kebakaran, kekeringan, kekurangan air bersih dan juga dampat debu yang berterbangan kemana-mana yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tanaman juga banyak yang mati kekeringan bila tidak mendapatkan air irigasi dengan cukup. Sehingga bisa berdampak kurangnya pasokan pangan tertentu. Orang jaman dulu menyebutnya dengan musim paceklik, yang menjadi masa-masa sulit untuk petani dan peternak.

Bagaimana dengan persediaan air di rumahmu? Masih aman-aman saja kah? Namun bagaimanapun juga kamu mesti harus berhati-hati dengan air yang ada sekarang. Gunakan seperlunya, sebaik mungkin, sehemat mungkin, jangan buang-buang percuma.

pixabay.com

Berikut 10 hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi kemarau seperti saat ini :

1. Minum air putih. Perbanyak minum air putih untuk menyeimbangi air yang keluar dari tubuh kita, baik lewat penguapan, keringat, ataupun kencing. Untuk itu agar tak terjadi dehidrasi perbanyaklah minum air putih.

Usahakan kemana-mana bawa air minum sendiri, agar kita tidak sampai kehausan dan dehidrasi bila ternyata kita berada di tempat yang tidak tersedia minuman.

2. Hindari keluar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya antara jam 11 sampai jam 13.00 siang, kalaupun terpaksa keluar rumah usahakan membawa perlindungan , entah itu payung, jaket atau kendaraan yang ada perlindungan atapnya. Gunakan jaket bila kita memakai sepeda motor, biar kulit kita tidak gosong.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Page 4

Beruntunglah ada Facebook yang ngingetin cuaca tiap hari, jadi pagi-pagi tiap buka hp sudah ada ancang-ancang apa yang harus disiapkan bila hendak keluar rumah. 

Seperti hari ini, cuaca tertinggi di Kudus mencapai 37 derajat C sudah terbayangkan bukan betapa teriknya siang hari tadi.. Jadi bisa siap-siap apa yang bisa kita lakukan untuk berlindung dari sengatan terik matahari agar tetap aman bagi tubuh kita bila kita berkegiatan di luar ruangan.

Kemarau panjang dan cuaca panas seperti ini, pasti air yang kita bayangkan sebagai penyeimbangnya. Kita membutuhkan banyak air untuk segala kebutuhan dari minum sampai untuk membersihkan diri, perabotan juga untuk menyiram-nyiram tanaman dan memberi minum pada hewan ternak kita. Karena pada musim kemarau jarang ada hujan bahkan sering tanpa hujan sama sekali. Sehingga ketersediaan air sangat berkurang. Bahkan sungai yang biasanya pada musim hujan airnya sampai meluap saat kemaraupun kering kerontang menyisakan tanah yang pecah-pecah.

Berbagai masalah akan timbul bila kita tidak bisa menjaga alam lingkungan kita, seperti kebakaran, kekeringan, kekurangan air bersih dan juga dampat debu yang berterbangan kemana-mana yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tanaman juga banyak yang mati kekeringan bila tidak mendapatkan air irigasi dengan cukup. Sehingga bisa berdampak kurangnya pasokan pangan tertentu. Orang jaman dulu menyebutnya dengan musim paceklik, yang menjadi masa-masa sulit untuk petani dan peternak.

Bagaimana dengan persediaan air di rumahmu? Masih aman-aman saja kah? Namun bagaimanapun juga kamu mesti harus berhati-hati dengan air yang ada sekarang. Gunakan seperlunya, sebaik mungkin, sehemat mungkin, jangan buang-buang percuma.

pixabay.com

Berikut 10 hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi kemarau seperti saat ini :

1. Minum air putih. Perbanyak minum air putih untuk menyeimbangi air yang keluar dari tubuh kita, baik lewat penguapan, keringat, ataupun kencing. Untuk itu agar tak terjadi dehidrasi perbanyaklah minum air putih.

Usahakan kemana-mana bawa air minum sendiri, agar kita tidak sampai kehausan dan dehidrasi bila ternyata kita berada di tempat yang tidak tersedia minuman.

2. Hindari keluar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya antara jam 11 sampai jam 13.00 siang, kalaupun terpaksa keluar rumah usahakan membawa perlindungan , entah itu payung, jaket atau kendaraan yang ada perlindungan atapnya. Gunakan jaket bila kita memakai sepeda motor, biar kulit kita tidak gosong.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Page 5

Beruntunglah ada Facebook yang ngingetin cuaca tiap hari, jadi pagi-pagi tiap buka hp sudah ada ancang-ancang apa yang harus disiapkan bila hendak keluar rumah. 

Seperti hari ini, cuaca tertinggi di Kudus mencapai 37 derajat C sudah terbayangkan bukan betapa teriknya siang hari tadi.. Jadi bisa siap-siap apa yang bisa kita lakukan untuk berlindung dari sengatan terik matahari agar tetap aman bagi tubuh kita bila kita berkegiatan di luar ruangan.

Kemarau panjang dan cuaca panas seperti ini, pasti air yang kita bayangkan sebagai penyeimbangnya. Kita membutuhkan banyak air untuk segala kebutuhan dari minum sampai untuk membersihkan diri, perabotan juga untuk menyiram-nyiram tanaman dan memberi minum pada hewan ternak kita. Karena pada musim kemarau jarang ada hujan bahkan sering tanpa hujan sama sekali. Sehingga ketersediaan air sangat berkurang. Bahkan sungai yang biasanya pada musim hujan airnya sampai meluap saat kemaraupun kering kerontang menyisakan tanah yang pecah-pecah.

Berbagai masalah akan timbul bila kita tidak bisa menjaga alam lingkungan kita, seperti kebakaran, kekeringan, kekurangan air bersih dan juga dampat debu yang berterbangan kemana-mana yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Tanaman juga banyak yang mati kekeringan bila tidak mendapatkan air irigasi dengan cukup. Sehingga bisa berdampak kurangnya pasokan pangan tertentu. Orang jaman dulu menyebutnya dengan musim paceklik, yang menjadi masa-masa sulit untuk petani dan peternak.

Bagaimana dengan persediaan air di rumahmu? Masih aman-aman saja kah? Namun bagaimanapun juga kamu mesti harus berhati-hati dengan air yang ada sekarang. Gunakan seperlunya, sebaik mungkin, sehemat mungkin, jangan buang-buang percuma.

pixabay.com

Berikut 10 hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi kemarau seperti saat ini :

1. Minum air putih. Perbanyak minum air putih untuk menyeimbangi air yang keluar dari tubuh kita, baik lewat penguapan, keringat, ataupun kencing. Untuk itu agar tak terjadi dehidrasi perbanyaklah minum air putih.

Usahakan kemana-mana bawa air minum sendiri, agar kita tidak sampai kehausan dan dehidrasi bila ternyata kita berada di tempat yang tidak tersedia minuman.

2. Hindari keluar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya antara jam 11 sampai jam 13.00 siang, kalaupun terpaksa keluar rumah usahakan membawa perlindungan , entah itu payung, jaket atau kendaraan yang ada perlindungan atapnya. Gunakan jaket bila kita memakai sepeda motor, biar kulit kita tidak gosong.


Lihat Lyfe Selengkapnya

Video yang berhubungan