Tuliskan produk produk bioteknologi konvensional dan modern masing masing 5

KOMPAS.com – Jika mendengar istilah bioteknologi, mungkin akan terpikirkan suatu teknologi dalam bidang teknologi yang canggih.

Namun sebenarnya manusia telah sangat lama menggunakan bioteknologi, sekitar 6.000 tahun yang lalu untuk menghasilkan roti, tempe, dan keju.

Dilansir dari Biotechnology Innovation Organization, pengetrian bioteknologi adalah teknologi berdasarkan biologi yang memanfaatkan proses seluler dan biomolekuler untuk mengembangkan teknologi dan produk yang membantu meningkatkan kehidupan dan kesehatan planet.

Jenis bioteknologi

Berdasarkan proses serta alatnya bioteknologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Berikut penjelasannya:

  • Bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional yaitu bioteknologi yang menggunakan peralatan serta bahan sederhana dalam prosesnya. Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk baru yang berguna bagi manusia.

Baca juga: Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan

Bioteknologi modern yakni bioteknologi yang menggunakan bahan, peralatan, serta teknologi canggih dalam prosesnya. Bioteknologi modern adalah perkembangan dari bioteknologi konvensional.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, bioteknologi modern lahir dari penemuan DNA sebagai materi genetik yang dapat bereplikasi dan berperan penting dalam pewarisan sifat.

Bioteknologi modern mencakup rekayasa genetika untuk menghasilkan suatu produk yang berguna bagi kehidupan di bumi.

Contoh bioteknologi konvensional dan penerapannya

Selama ribuan tahun bioteknologi konvensional telah membantu kehidupan manusia terutama dalam bidang pangan.

Selain dalam bidang pangan, bioteknologi konvensional juga membantu manusia dalam domestikasi hewan dan tumbuhan, serta bidang medis.

Baca juga: Bioteknologi: Arti, Sejarah dan Perkembangan

Penerapan bioteknologi konvensional sebagai bidang pangan yang pertama oleh manusia adalah pengawetan makanan menggunakan garam.

Pengawetan daging dan ikan oleh garam digunakan oleh manusia yang hidup di pesisir sebagai metode penyimpanan makanan.

Selanjutnya adalah penemuan fermentasi oleh ragi atau mikroba seperti bakteri dan jamur. Misalnya fermentasi susu dengan bakteri Streptococcus lactis yang menghasilkan keju sebagai produknya.

Contoh lain pemanfaat mikroba untuk bahan pangan adalah pembuatan tempe, nata de coco, yoghurt, asinan, tempe, kecap, tauco, tape, mentega, dan juga oncom.

  • Domestikasi hewan dan tumbuhan

Bioteknologi menyumbang peran besar dalam domestikasi hewan (perternakan) dan juga domestikasi tumbuhan (pertanian).

Dalam domestikasi hewan dan tumbuhan, manusia melakukan perilangan antar varietas untuk mendapatkan keturunan yang unggul.

Baca juga: Prinsip Regenerasi dalam Biologi

Misalnya persilangan kuda betina dan keledai jantan menghasilkan anakan bernama bagal. Bagal memiliki fisik yang besar serta ketahanan terhadap perubahan suhu seperti induknya, namun ia juga mewarisi ketahanan fisik, kehati-hatian, dan juga ketahanan mental dari seorang keledai jantan.

Sehingga begal menjadi kendaraan yang diminati manusia, namun begal memiliki kekurangan yaitu hampir seluruh individunya steril atau tidak bisa memiliki keturunan.

Adapun dalam bidang pertanian, persilangan antar dua varietas dilakukan untuk menghasilkan sifat unggul pada tumbuhan. Misalnya menghasilkan tumbuhan yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, tahan hama, ataupun menghasilkan buah yang lebih besar dan lebih manis.

Bioteknologi konvensional di bidang medis diawali oleh penemuan antibiotik oleh seorang dokter bernama Alexander Fleming.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, Fleming menemukan penisilin yang dapat membunuh bakteri sebagai antibiotik pertama di dunia.

Selain penemuan antibiotik, bioteknologi konvensional juga berperan dalam penemuan vaksin. Vaksin yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner dan Louis Pasteur untuk mencegah penyakit cacar dan juga rabies.

Baca juga: Soal UAS Biologi: Kodon Gen

Contoh bioteknologi modern dan penerapannya

Bioteknologi modern adalah kemajuan bioteknologi konvensional yang terus berkembang hingga sekarang.

Penerapan bioteknologi modern bisa ditemulai dalam berbagai aspek kehidupan sebagai berikut:

Dalam bidang reproduksi manusia, bioteknologi menciptakan metode bayi tabung. Dalam reproduksi hewan, bioteknologi menciptakan pengklonan dan inseminasi buatan.

Pada reproduksi tumbuhan, bioteknologi menciptakan kultur jaringan untuk menghasilkan tumbuhan unggul.

Di bidang pertanian serta perkebunan, bioteknologi membantu menciptakan tumbuhan yang kuat terhadap hama, cuaca ekstrem, dan juga rasa yang unggul. Misalnya semangka kotak, mawar berwarna biru, dan tanaman transgenik lain yang tidak mudah busuk atau mati.

Bioteknologi berperan sangat penting dalam bidang medis untuk meningkatkan kesehatan makhluk hidup.

Baca juga: Soal UAS Biologi: Tahapan Penting Mitosis

Dengan adanya bioteknologi, manusia dapat menciptakan hormon insulin untuk membantu kelangsungan hidup penderita diabetes.

Contoh lain penerapan bioteknologi modern dalam bidang medis adalah pembuatan vaksin, interferon, berbagai hormon, antibodi, berbagai enzim, terapi gen, transplantasi sel, transplantasi organ, tes kesehatan, dan juga mendiagnosis berbagai penyakit.

Bioteknologi juga diterapkan dalam bidang industri, salah satunya adalah penggunaan biofuel sebagai sumber energi.

Dalam industri makanan, bioteknologi juga digunakan sebagai pengukuran kualitas dan juga pengembangan makanan dengan masa kadaluarsa yang lama namun tetap bernutrisi tinggi.

Bioteknologi juga berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bioremediasi adalah salah satu metode penggunakan mikroorganisme untuk memulihkan tanah yang sudah tercemar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sebutkan 4 (empat) contoh produk bioteknologi konvensional!

Jawab :

Empat contoh produk bioteknologi konvensional :

1. Tempe

2. Kecap

3. Oncom

4. Yogurt

Penjelasan :

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa.

Mikroorganisme yang digunakan misalnya jamur dan bakteri menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme tubuh sehingga diperoleh produk yang diinginkan.

Fermentasi merupakan proses mengubah bahan kompleks menjadi lebih sederhana degan menggunakan bantuan mikroorganisme atau katalisator tertentu dalam kondisi lingkungan anaerobik (tanpa oksigen).

Berikut ini adalah beberapa contoh produk pangan hasil bioteknologi konvensional.

1. Yogurt

Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus.

Bakteri ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental.

Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yogurt.

b. Keju

Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi.

Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).

Selanjutnya, enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih.

Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.

c. Tempe

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit.

Pada dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai.

Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang kompak seperti pada gambar berikut.

Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat suatu enzim protease yang dapat menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.

4. Kecap

Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii.

Tahap selanjutnya kedelai yang sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam.

Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam.

Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.

5. Roti

Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi.

Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti.

Adonan akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu tinggi.

6. Minuman Beralkohol

Bioteknologi pangan juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan minuman beralkohol. Pembuatan minuman beralkohol merupakan proses fermentasi dengan bantuan jamur Aspergillus oryzae.

Jamur Aspergillus oryzae akan menghasilkan enzim amilase yang dapat menguraikan amilum menjadi glukosa atau gula.

Selanjutnya, gula akan difermentasikan lanjut menjadi alkohol dan gas karbondioksida. Proses tersebut kemudian akan menghasilkan minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan.

Lama proses fermentasi akan mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkan. Semakin lama proses fermentasi, semakin tinggi kandungan alkoholnya.