Tuliskan bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada unggas

Popularitas ayam broiler hingga hari ini masih dalam permintaan pasar yang tinggi, loh! Memulai beternak ayam broiler dapat menjadi pilihan yang tepat. 

Menjaga ayam broiler agar tetap sehat adalah hal yang penting untuk diperhatikan, dengan cara perawatan ayam broiler yang baik dan telaten guna menghasilkan ayam broiler tetap dalam kualitas terbaik. 

Untuk memulai beternak ayam broiler, kamu pasti akan menghadapi tantangan-tantangan tersendiri yang salah satunya adalah penyakit-penyakit yang rentan menginfeksi ternak ayam broiler. 

Berikut, Chick-In akan mengulas 7 penyakit pada ayam broiler dan cara mengatasinya:

1. Penyakit Tetelo (Newcastle Disease) 

Salah satu penyakit yang umum dengan angka cukup tinggi yang ditemukan pada ternak ayam broiler, yaitu penyakit tetelo yang disebabkan oleh virus yang bernama Paramyxo. 

Virus Paramyxo menyerang sistem pernapasan dan jaringan saraf. Dimana ayam yang terinfeksi oleh virus ini memiliki gejala napas yang berat, batuk, sulit bernapas, lesu, kehilangan nafsu makan, pembengkakkan pada jaringan mata dan leher, dan diare. 

Penanganan Penyakit Tetelo Pada Ayam Broiler

Sayangnya, belum ada obat pasti untuk menyembuhkan penyakit tetelo pada ayam. 

Yang dapat dilakukan adalah langsung mengisolasi ayam yang terinfeksi dan melakukan pencegahan dengan cara melakukan vaksinasi pada ayam, pengelolaan kandang yang baik, dan pemberian pakan yang bernutrisi. 

Baca juga: 3 Cara Vaksinasi Ayam Broiler

2. Penyakit Feses Kapur (Pullorum) 

Disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, penyakit feses kapur atau biasa dikenal juga sebagai diare kapur yang menyerang sistem pencernaan dari ternak ayam broiler. 

Gejala klinis yang dialami oleh ayam yaitu tidak nafsu makan, sayap mengkerut, dan sesak nafas. Namun, gejala tersebut tidak selalu spesifik dan cenderung bervariasi. 

Ciri-ciri ayam yang terinfeksi bakteri ini dapat dilihat dari kotoran ayam yang cair dan berwarna putih. Apabila kotoran itu dibiarkan mengering dan menjadi kapur, penyakit diare kapur ini dapat menular pada ternak ayam yang lain. 

Penanganan Penyakit Feses Kapur Pada Ayam Broiler 

Rajin memantau keberlangsungan ternak ayam termasuk pada warna kotorannya. Penggunaan antibiotik untuk mengatasi diare kapur pada ayam tidak dianjurkan, karena khawatir menyebabkan carrier. 

Langsung lakukan isolasi pada ayam yang terinfeksi bakteri, untuk menghindari penularan pada ayam yang lain. Jangan lupa untuk selalu memantau kebersihan kandang dan juga sanitasi. 

3. Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease) 

Penyebab dari penyakit gumboro adalah virus jenis Avibirnavirus. Sesuai dengan namanya, penyakit ini pertama ditemukan pada tahun 1962 di wilayah Gumboro, Amerika Serikat. 

Infeksi dari virus ini menyerang fibrikus dan thymus pada ayam yang berfungsi untuk menciptakan antibodi untuk ketahanan tubuh ayam terhadap penyakit. Akibatnya adalah, terjadi penurunan respon antibodi ayam terhadap vaksinasi sehingga ayam menjadi rentan terkena penyakit. 

Dapat diumpamakan seperti penyakit AIDS bagi ayam. 

Penanganan Penyakit Gumboro Pada ayam Broiler 

Selayak kebanyakan virus yang menyerang unggas, penyakit Gumboro sendiri belum memiliki obat spesifik dalam penanganannya, namun tentu dapat dilakukan pencegahan. 

Untuk meminimalisir ayam terinfeksi penyakit gumboro, optimalisasi terhadap sanitasi kandang harus diperhatikan secara telaten bahkan sebelum ayam DOC masuk. Melaksanakan vaksinasi, pemberian pakan yang bernutrisi, dan multivitamin sudah menjadi mutlak. 

4. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease [CRD])

Selaras dengan namanya yaitu penyakit ngorok, penyakit ini diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma galliseptiucum yang menyerang sistem pernapasan ayam. 

Gejala yang timbul apabila ayam terinfeksi bakteri ini adalah sesak nafas, bersin-bersin, keluar cairan dari hidung atau mulut, ngorok saat bernapas.

Penanganan Penyakit Ngorok Pada Ayam Broiler 

Penyakit ngorok dapat ditangani dengan menggunakan antibiotik dengan tujuan untuk mengontrol penyebaran penyakit, khususnya dalam mengendalikan tingkat stress pada ayam saat penyakit terdeteksi. 

Perhatikan kebersihan sanitasi dan lakukan pemberian desinfektan secara rutin guna menjaga kebersihan kandang, juga pastikan suhu kandang tidak lembab dan tetap stabil. 

Baca juga: Suhu yang Tepat Pada Peternakan Ayam

5. Penyakit Flu Burung (Avian Influenza)

Virus yang menyebabkan ayam terkena flu burung adalah virus jenis virus Influenza tipe A, yang menginfeksi sistem pernapasan pada ayam. 

Penyakit flu burung dapat mematikan, bahkan beberapa jenisnya dapat mewabah menular pada manusia. Gejala klinis pada ayam dari penyakit ini adalah ngorok saat bernafas, keluar cairan dari mata dan hidung, kulit perut dan pial yang tidak memiliki bulu berubah menjadi warna biru keunguan, diare, kematian ayam secara bersamaan dengan angka yang cukup tinggi. 

Lalu seperti pada umumnya, segera isolasi ayam yang telah terinfeksi. Apabila ada indikasi sudah tertular maka harus dilakukan pemusnahan ternak secara menyeluruh (stamping out).

Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi pada ternak, meningkatkan prosedur biosekuriti dan dekontaminasi pakan. 

6. Penyakit Kolibasilosis 

Selanjutnya adalah bakteri Escherichia colli yang menjadi dalang dari penyakit kolibasilosis yang menyerang sistem pencernaan pada ayam.

Ciri-ciri dari ayam yang telah terinfeksi penyakit kolibasilosis adalah tampak kusam, napas yang sesak, bulu yang di sekitar anus menjadi lengket, diare, dan lesu. 

Penanganan Penyakit Kolibasilosis Pada Ayam Broiler 

Pada ayam yang terinfeksi penyakit ini dapat diobati menggunakan beberapa jenis antibiotik yaitu, trimetoprim, sulfadiazin, ampicillin, colistin, neomycin, dan enrofloksasin.

7. Penyakit Snot (Infectious Coryza )

Dalang utama dari penyakit snot pada ayam adalah bakteri Haemophilus Paragallinarum yang menginfeksi sistem pernapasan. 

Gejala yang dialami ayam yang telah terkena penyakit snot ini adalah pembengkakkan pada wajah ayam khususnya di daerah sekitar mata, bersin, mata berair, keluar cairan dari hidung, dan kesulitan bernapas. 

Penanganan Penyakit Snot Pada Ayam Broiler 

Untuk ayam yang sudah terserang penyakit snot, dapat diobati dengan menggunakan pengobatan eritromisin, sulfadiazin, ampisilin, trimetropim, dan tetrasiklin.

Menjaga kebersihan kandang dengan rutin melakukan desinfeksi pada lingkungan dan peralatan kandang dapat membantu mencegah ayam terserang oleh bakteri penyebab penyakit snot. 

Terapkan 4M Guna Mencegah Ayam Terserang Penyakit 

  1. Menjaga kebersihan kandang 
  2. Memberikan pakan yang bernutrisi 
  3. Menjaga suhu kandang agar tetap stabil 
  4. Menggunakan Chickin App Smart Farm untuk mengelola kandang! 

Chickin App Smart Farm hadir untuk membantu para peternak mengelola kandang dengan basis teknologi yang membantu pengelolaan kandang secara real-time, guna mengatur kandang produksi secara optimal, produktif, serta efisien.

Hasil dari pengelolaan Chickin Smart Farm dapat kamu jumpai di Chickin Fresh. Dengan mempertahankan kualitas ayam dalam 5 no yaitu no bau, no memar, no lendir, no bulu dan no dolar; kamu dapat memesan ayam dengan mudah hanya dalam satu klik dari rumah!

Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!

Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan Pangan

Mari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin IndonesiaDengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.Anda dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam broiler.Komunitas ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah tertentu.Klik link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.

Daftar

Oleh Ratih Nawangwulan

Ayam broiler atau yang biasa dikenal dengan nama ayam potong atau ayam pedaging merupakan salah satu komoditas peternakan yang banyak menjadi favorit masyarakat di seluruh dunia. Selain rasanya yang enak untuk diolah, daging ayam juga memiliki kandungan gizi yang memadai untuk menjaga kesehatan, terutama protein yang berguna untuk pembentukan otot tubuh. Selain itu daging ayam juga mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E yang dapat menangkal radikal bebas.

Tuliskan bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada unggas
Kandang ayam broiler (Sumber: Will H McMahan on Unsplash)

Karena permintaan yang semakin berkembang pesat, bisnis ayam potong menjadi semakin menarik untuk dilirik. Untuk menjaga kualitas daging terbaik, peternak perlu memperhatikan kondisi kesehatan ayam dan menciptakan lingkungan yang higienis dan bebas stres bagi ayam. Berikut kami rangkum penyakit yang umum menyerang ayam potong dan cara mengobati ayam yang sakit.

Baca juga: Tips Menjaga Kelembaban dan Suhu Kandang bagi Pemula

Gumboro (infectious bursal disease)

Gumboro atau Infectious Bursal Disease merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi pada unggas terutama ayam yang masih muda dan kalkun, yang disebabkan oleh beberapa virus jenis Avibirnavirus. Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam dan dapat menyebabkan kematian rata-rata di umur 3-6 minggu. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Gumboro, Delaware, Amerika Serikat pada tahun 1962. Pada saat itu, penemuan vaksin sangat diperlukan karena penyakit ini mempengaruhi industri peternakan ayam di seluruh dunia dan berdampak besar pada ekonomi. Infeksi terjadi melalui pencernaan, di mana unggas yang terinfeksi akan mengekskresikan virus dalam jumlah besar kira-kira 2 minggu setelah terinfeksi. Penyakit ini sangat mudah menyebar dari ayam yang terinfeksi ke ayam sehat melalui makanan, air, dan kontak fisik.

Tuliskan bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada unggas
Gumboro atau infectious bursal disease (Sumber: Wikimedia Commons)

Untuk mengatasi penyakit ini, langkah-langkah berikut dapat dilakukan oleh peternak untuk meminimalisasi dampak infeksi Gumboro. Pertama, peternak wajib mensanitasi kandang secara optimal dimulai dari sebelum DOC masuk. Untuk langkah ini, diperlukan pemilihan desinfektan yang tepat dan aplikasi yang optimal. Kedua, diperlukan vaksinasi yang tepat. Untuk infeksi Gumboro yang sangat ganas (VVIBD), vaksin intermediate plus dapat mengontrol penyakit VVIBD.

Tetelo (newcastle disease)

Penyakit tetelo disebabkan oleh virus paramyxo dan sangat menular. Gejala klinis yang dapat terjadi yaitu masalah pernafasan (nafas berat, batuk), sistem saraf (depresi, hilang nafsu makan, tremor otot, sayap lemas, leher dan kepala lemas, lumpuh total), pembengkakan jaringan mata dan leher, kehijauan, diare, dan menurunnya kualitas dan kuantitas telur pada ayam petelur. Apabila tidak ditangani dengan baik dan benar, tetelo dapat menular ke manusia dan menyebabkan konjungtivitis dan gejala serupa dengan flu.

Tuliskan bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada unggas
Gejala tetelo (Sumber: Wikimedia Commons)

Untuk mencegah penyakit ini, peternak dapat segera mengisolasi ayam yang menunjukkan gejala tersebut agar tidak menular ke ayam lain serta memberikan vaksin kepada DOC.

Diare kapur (pullorum disease)

Diare kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang menyebabkan ayam mengeluarkan kotoran berwarna putih. Penyakit ini merupakan penyakit akut sistemik yang umumnya menyerang ayam yang masih muda dengan usia kurang dari 3 minggu. Ayam juga dapat langsung meninggal segera setelah menetas. Gejala yang sering timbul yaitu sesak nafas, tidak nafsu makan, dan sayap mengkerut, walaupun begitu gejalanya dapat bervariasi dan tidak spesifik.

Untuk mencegah dan mengontrol penyakit ini, penggunaan antibiotik tidak direkomendasikan karena unggas dapat menjadi carrier. Untuk mengontrol penyakit ini, selalu lakukan deteksi dan memisahkan unggas yang terinfeksi.

Flu burung (avian influenza)

Flu burung (avian influenza) pertama kali merebak di Indonesia sejak Oktober 2003. Flu ini sangat mematikan karena dapat menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan pneumonia (radang paru) yang dapat berakhir menjadi kematian. Flu burung disebabkan oleh virus tipe A dari famili Orthomyxoviridae di mana berdasarkan patogenisitasnya flu ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu patogenisitas tinggi (HPAI) dan patogenisitas rendah (LPAI).

Tuliskan bagaimana cara mencegah timbulnya hama dan penyakit pada unggas
Kawanan ayam yang diserang flu burung atau avian influenza (Sumber: Wikimedia Commons)

Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan pemberian vaksin, segera memisahkan dan mengisolasi ayam yang terinfeksi, memastikan sirkulasi udara dan menjaga kebersihan benda-benda yang dapat menjadi pembawa virus influenza A, pemusnahan unggas secara selektif (depopulasi) di daerah tertular, dan pemusnahan unggas secara menyeluruh (stamping out) di daerah yang baru tertular.

Untuk orang yang bekerja sehari-hari dengan unggas disarankan untuk mengikuti prosedur biosekuriti dan pengendalian infeksi, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan memperhatikan kebersihan tangan.

Chronic respiratory disease

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Bakteri ini sangat merusak sistem pernafasan pada unggas. Gejala yang timbul berupa sesak nafas, bersin-bersin, ngorok saat bernafas, dan mengeluarkan cairan eksudat dari hidung atau mulut. Kami menyarankan para peternak apabila mencurigai salah satu ayam memiliki kondisi ini untuk dapat mengamati dari jauh apabila ayam mengalami gejala tersebut karena biasanya ketika didekati, ayam tidak menunjukan gejala apapun.

Pengobatan CRD dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Walau antibiotik penting untuk mengontrol persebaran penyakit, tapi lebih penting untuk menurunkan tingkat stress ayam ketika penyakit terdeteksi di kandang. Pencegahan yang baik adalah dengan membeikan vaksin yang biasanya disediakan oleh supplier. Karena itu tanyakan selalu status vaksinasi ayam sebelum dimasukkan ke kandang.

Selain itu, isu manajemen harus segera dibereskan sebelum ayam datang. Ayam-ayam harus bebas dari M. Gallisepticum ketika pertama kali masuk. Selalu bersihkan kandang di setiap batch dan pastikan ayam-ayam tersebut memperoleh vaksinasi. Nutrisi dan dinamika ayam-ayam harus dijaga optimal (ukuran, persebaran umur, keberadaan ayam jantan, dan lain-lain). Kandang yang sulit dibersihkan akan membuat kotoran, debu, dan hama menumpuk yang akan menimbulkan masalah-masalah baru pada ayam.

Baca juga: Strategi menentukan harga jual ayam potong di masa panen

Demikian rangkuman penyakit yang umum menyerang ayam potong dan cara mengatasi dan mencegah berbagai serangan penyakit. Selalu terapkan kebersihan dan rajin mengecek kondisi ayam-ayam Anda.