Tuliskan 3 komponen kewargaan digital berdasarkan pemanfaatan lingkungan belajar dan akademis

Untuk mendefinisikan judul pada web, kita perlu menggunakan tag...a. <style>b. <footer>c. <head>d. <title>​

Yang termasuk kedalam aplikasi desain online gratis, kecuali.. a. Vectr. comb. Canvac. Picsartd. CorelDraw​

Menurut Anda apa manfaat teknologi informasi ​

Membuat menganalisis proses input output di perangkat app Bukalapak tolong bantuannya ya

program python mengubah angka jadi kata​

Oleh Annas Nurdin

Komponen 1- Akses Digital Setiap manusia sudah seharunya memiliki hak yang sama dalam mengakses fasilitas informasi teknologi. Namun kemudian, setiap pengguna teknologi informasi dan komunikasi harus menyadari bahwa tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam memanfaatkan teknologi informasi, Belajar menghargai hak setiap individu untuk mengakses teknologi informasi, serta sama sama mendukung untuk mencapai kesamaan hak dan ketersediaan fasilitas teknologi informasi adalah dasar dari kewargaan digital.

Komponen 2 - Komunikasi Digital

Dalam lingkungan pendidikan, akademis, atau lingkungan kerja dan masyarakat awam nantinya, komunikasi adalah kewajiban yang wajib dilakukan setiap individu agar dapat bertukar informasi dan gagasan. Komunikasi mampu dilakukan baik itu satu arah, dua arah, antar pribadi ataupun komunikasi dalam forum. Perkembangan teknologi digital sudah mengubah sikap manusia pada saat berkomunikasi. Berbagai bentuk komunikasi digital telah ada, seperti penggunaan email, sms, chatting, forum dll. Setiap warga digital diharapkan bisa mengetahui jenis-jenis komunikasi memakai media digital. Warga digital juga diharapkan bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis-jenis komunikasi tersebut, sehingga warga digital dapat memilih komunikasi berdasarkan kebutuhannya.

Tuliskan 3 komponen kewargaan digital berdasarkan pemanfaatan lingkungan belajar dan akademis


Komponen 3 - Literasi Digital Dunia pendidikan sudah mencoba untuk mengabungkan teknologi digital ke dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa bisa menggunakan teknologi digital untuk mencari informasi dan bertukar informasi. Namun faktanya, teknologi yang dipakai dalam dunia kerja agak berbeda dengan yang teknologi yang ada di sekolah. b. Lingkungan sekolah dan tingkah laku Komponen

Komponen 4 - Hak digital

Sama seperti perlindungan hak asasi di dunia nyata, semua warga digital juga mempunyai perlindungan hak di dunia digital. Setiap warga digital memiliki hak atas privasi, kebebasan berbicara, dll. Hak tersebut sudah semestinya dipahami oleh semua warga digital. Dengan adanya hak tersebut, maka warga digital juga mempunyai beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Warga digital dianjurkan membantu pemanfaatan teknologi informasi secara tepat dan benar, mengikuti tata krama yang ada, baik yang tersirat maupun tersurat. Contohnya adalah: tidak melakukan pembajakan konten, lekakukan kopas, tidak menyebarkan informasi palsu (hoax), tidak memancing emosi pengguna lainnya, tidak menyebarkan kata-kata berbau sara, dll.

Komponen 5 - Etiket digital

Seringkali warga digital tidak memperdulikan etiket penggunaan teknologi, tetapi langsung menggunakan produk tanpa mengetahui aturan serta tata krama penggunaannya. Atau sudah mengetahui tetapi menganggap etiket digital tidak penting untuk diperhatikan.

Etiket digital ditetapkan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan orang lain. Namun peraturan saja tidak cukup. Seringkali warga digital tidak mengetahui aturan tersebut, ataupun malas membaca peraturan.

Komponen 6 - Keamanan digital

Dalam setiap komunitas terdapat individu yang mencuri karya, merusak, ataupun

mengganggu individu lainnya. Meskipun tidak boleh berburuk sangka, kita tidak

dapat mempercayai seseorang begitu saja, karena hal tersebut akan beresiko

terhadap keamanan kita. 

Hal ini berlaku juga dalam Dunia Digital, seperti membackup data, dan menjaga data sensitif seperti username dan password,

dan lain-lain. 

Sebagai Warga Digital, kita harus berhati-hati dan menjaga

informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

c. Kehidupan siswa di luar lingkungan sekolah

Komponen 7 - Hukum digital

Hukum digital mengatur etiket penggunaan teknologi informasi dalam lapisan masyarakat. pengguna digital harus menyadari bahwa mencuri data ataupun merusak data maupun properti orang lain merupakan perbuatan yang melanggar  hukum. Contoh perbuatan yang melanggar hukum antara lain: meretas informasi atau website, mendownload musik ilegal, plagiarisme/penjiplakan, membuat virus, mengirimkan email spam, ataupun mencuri biodata orang lain.

Komponen 8  - Transaksi digital

Warga digital harus menyadari proses jual beli tsudah dilaksanakan secara online. Berbagai situs jual-beli online lokal dapat dengan mudah diakses oleh penjual dan pembeli, seperti blibli.com, tokopedia.com, kaskus.co.id, berniaga.com, dan berbagai toko online lainnya. Dalam jual beli online, penjual dan pembeli perlu menyadari resiko dan keuntungan yang didapat dari jual beli online, mulai dari resiko penipuan, tidak sesuainya barang yang dikirim, lamanya pengiriman barang, hingga legalitas barang yang diperjual belikan. Warga digital harus mengetahui bagaimana menjadi pembeli maupun penjual online yang baik.

Komponen 9 - Kesehatan digital

Di balik manfaat teknologi digital, ternyata ada juga beberapa ancaman kesehatan yang perlu diperhatikan oleh warga digital, seperti kesehatan mata, telinga, tangan, bahkan keseluruhan badan. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga ikut terancam jika warga digital tidak mengatur penggunaan teknologi digital.

daring? Jika Anda menjawab “ya” pada salah satu saja, dapat dikatakan bahwa Anda adalah seorang “Warga Digital”. Warga digital adalah orang yang sadar apa yang baik apa yang salah, menunjukkan kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi. Warga digital merupakan individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas, bekerja, dan berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan TI untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah ide. Contohnya bermain facebook, menulis blog, mencari informasi di forum, dan lain-lain. Sama halnya dengan warga dunia nyata, semua warga digital memiliki kewajiban untuk menjaga etiket dan norma, serta memiliki rasa tanggung jawab di dunia maya. Kewargaan digital dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi. Rentang usia warga digital mulai bergeser, seiring dengan semakin mudahnya akses teknologi, tampilan dan fitur yang semakin memanjakan pengguna, membuat anak-anak di usia belia telah dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk berkomunikasi, mencari dan bertukar informasi di dunia maya. Usia yang masih belia semakin membuka kemungkinan adanya pelanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi penting yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasi penting kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan lainnya. 2 . Komponen Kewargaan Digital Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang dikategorikan menjadi 3 berdasarkan pemanfaatannya.

KOMPAS.com - Kewargaan digital membuat para pengguna teknologi lebih bertanggung jawab dalam menggunakan perangkat digitalnya.

Sebab di era digital saat ini, kebebasan berpendapat dan berperilaku terkadang menyimpang bahkan melanggar norma atau peraturan yang ada.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kewargaan digital merupakan kumpulan norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi.

Kewargaan digital atau kewarganegaraan digital adalah serangkaian konsep untuk memberi pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya secara benar dan tepat.

Baca juga: Kewarganegaraan Digital: Definisi dan Fungsi

Terdapat berapa komponen pada kewargaan digital?

Dilansir dari buku Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21 (2019) oleh Verbena Ayuningsih Purbasari, dkk, ada sembilan komponen pada kewargaan digital, yakni:

  1. Akses digital
  2. Perdagangan digital
  3. Komunikasi digital
  4. Literatur digital
  5. Etika digital
  6. Hukum digital
  7. Hak dan kewajiban digital
  8. Kesehatan digital
  9. Keamanan digital

Berikut penjelasan komponen kewargaan digital:

Akses digital

Adalah komponen paling mendasar untuk menjadi warga digital.

Sejumlah faktor memengaruhi akses digital yang dimiliki seseorang, seperti status sosial dan ekonomi, domisili atau tempat tinggal, dan sebagainya.

Contoh akses digital adalah sekolah yang memfasilitasi murid dan guru untuk terhubung dengan dunia digital, lewat penyediaan komputer serta akses internet.

Baca juga: Teknologi Informasi Digital: Pengertian, Lingkup Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Kegiatan perdagangan digital memudahkan manusia dalam bertransaksi. Walau begitu, kegiatan ini perlu dijalankan secara bijak dan berhati-hati. Karena sangat mungkin aksi kejahatan terjadi.

Contohnya penyalahgunaan data pribadi, seperti kartu debit dan kredit untuk membeli barang secara daring, maraknya konten pornografi, perjudian online, transaksi narkoba, dan penipuan online.

Komunikasi digital

Menurut Yuan Badrianto, dkk dalam buku Komunikasi Bisnis (2022), komunikasi digital adalah semua jenis komunikasi yang mengandalkan penggunaan teknologi sebagai sarananya, seperti email, panggilan telepon, video conference, dan lain-lain.

Pada dasarnya, komunikasi digital bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan. Contoh, guru mengajar muridnya lewat aplikasi Zoom atau Google Meet, dan murid yang mengirimkan hasil tugasnya melalui email kepada guru.

Literatur digital

Komponen kewargaan digital ini memberi pemahaman bagaimana menggunakan suatu perangkat digital.

Contohnya, literatur tentang bagaimana caranya menggunakan Google Chrome sebagai sarana pencarian informasi.

Etika digital

Adalah cara mengomunikasikan suatu hal lewat media teknologi informasi sesuai etika yang berlaku.

Misalnya, bijak dalam berkomentar atau mengirimkan pesan di media sosial, tidak menyebarkan berita bohong, dan berperilaku atau berbicara sopan kepada orang lain sesama pengguna teknologi.

Baca juga: Literasi Digital: Pengertian, Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh

Hukum digital

Digunakan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam dunia digital.

Contohnya, Pemerintah Indonesia merumuskan peraturan yang mengatur soal pelanggaran hak cipta, penyalahgunaan data pribadi, dan cyber bullying.

Merupakan seperangkat hak dan kewajiban yang dimiliki pengguna digital ketika menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Sebagai contoh, hak warga digital adalah privasi data pribadinya dilindungi. Sementara kewajibannya ialah berkomunikasi dan berperilaku sopan saat menggunakan media digital.

Kesehatan digital

Penggunaan media digital secara berlebihan bisa berakibat buruk bagi kesehatan seseorang. Oleh sebab itu, kesehatan digital ditujukan untuk menyadarkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media.

Misalnya, tidak berlebihan dalam menggunakan komputer dan gadget, serta menggunakan laptop yang terhubung dengan internet untuk mencari informasi kesehatan.

Baca juga: Media Online: Pengertian dan Fungsinya

Keamanan digital

Warga digital harus berupaya keras dalam melindungi data pribadinya, seperti aset digital dan identitas pribadi.

Contoh komponen kewargaan digital ini ialah rutin mengganti password email, melakukan back-up data, serta menghindari membuka situs yang mencurigakan atau tidak resmi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.