Tugas rasul untuk menegakkan kalimat tauhid terdapat dalam Al-Quran surah

tirto.id - Rasul merupakan manusia terpilih yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya. Hal inilai yang membedakan rasul dengan manusia pada umumnya.

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.



Mengimani rasul-rasul Allah SWT merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah terdapat dalam surah al-quran berikut ini:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنۡ قَبۡلُ‌ؕ وَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Yaaa ayyuhal ladziina aamanuuu aaminuu billaahi wa Rasuulihii wal Kitaabil lazii nazzala 'alaa Rasuulihii wal Kitaabil laziii anzala min qabl; wa mai yakfur billaahi wa Malaaa'ikatihii wa Kutubihii wa Rusulihii wal Yawmil Aakhiri faqad dalla dalaalam ba'ii

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh". (QS.Ani-Nisa: 136).

Baca juga: Sifat Mustahil & Jaiz Rasul: Apa Arti dan Maknanya?


Tugas Rasul-Rasul Allah


Para rasul dipilih oleh Allah SWT dengan mengemban tugas yang tidak ringan, di antara tugas-tugas rasul itu adalah sebagai berikut dilansir dari situs Kementerian Agama (Kemenag): 1. Mengajarkan ketauhidan.

Rasul membimbing kaumnya untuk meyakini dan mengesakan (menauhidkan) Allah Swt. Cara menauhidkan Allah meliputi tiga aspek, yaitu; tauhid zat, sifat dan af’al (perbuatan).

Tauhid zat adalah meyakini bahwa zat Allah SWT. tidak tersusun atas bagian-bagian, baik internal maupun eksternal, dan tidak ada yang menyamai atau menyerupai zat-Nya. Tauhid sifat adalah menyakini bahwa Allah SWT memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Sifat-sifat Allah tidak sama dan tidak serupa (tasybih) dengan sifat makhluk, sifat-sifat Allah juga tidak baru (muhdas).

Sementara tauhid af’al (perbuatan) adalah meyakini bahwa Allah SWT adalah zat yang menciptakan semesta alam dan seluruh perbuatan hamba-Nya.

2. Mengajarkan kepada manusia cara-cara beribadah. 3. Menjelaskan hukum-hukum Allah, baik berupa perintah-perintah maupun larangan-Nya. 4. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan Allah SWT. 5. Memberikan kabar gembira bagi umat yang taat dan patuh kepada Allah SWT dan memberikan kabar berita bagi yang melanggar perintah Allah SWT. 6. Memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari atau keteladanan yang menjadi panutan dalam perbuatan. Allah berfirman dalam AlQur’an: لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا

Laqad kaana lakum fii Rasuulil laahi uswatun hasanatul liman kaana yarjul laaha wal yawmal Aakhira wa azkaral laaha kasiiraa

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah". (QS. Al-Ahzab: 21). Allah SWT mengutus para rasul sebagai suri teladan, artinya teladan dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan Islam, teladan dalam ketabahan memegang prinsip, teladan dalam saling mencintai dan persaudaraan muslim, dan teladan dalam setiap akhlak mulia.

Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT

Pentingnya orang Islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Selain karena diperintahkan oleh Allah SWT, juga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada rasul.

Di antara manfaat dan hikmah beriman kepada rasul sebagai berikut:

  1. Makin sempurna imannya.
  2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
  3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
  4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
  5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
  6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya.

Jakarta -

Kalimat tauhid sangat mulia. Menurut Abdur Razzaq Ash-Shadr dalam buku "Berzikir Cara Nabi: Merengkuh Keutamaan Zikir Tahmid, Tasbih, Tasbih, Tahlil dan Haukala", sejumlah nas Nabawi menunjukkan keutamaan empat kalimat: Subhanallah, Al-Hamdulillah, La Ilaha Illallah dan Allahu Akbar.

Kalimat La Illaha Illallah merupakan kalimat paling utama diantara empat kalimat tersebut dan lebih tinggi. Makna dari kalimat tersebut adalah makhlik diciptakan, para Rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan. Dengan kalimat itu pula, manusia terbagi menjadi mukmin dan kafir, orang-orang bahagia penghuni surga dan orang-orang sengsara penghuni neraka.

Keutamaan kalimat tauhid juga disebutkan dalam Al-qur'an dan merupakan dakwah kebenaran. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zukhruf ayat 26-28 yang berbunyi:

"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, 'Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku. Karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku. Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali pada kalimat tauhid itu." (az-Zukhruf: 26-28).

Allah SWT berfirman:

لَهُۥ دَعْوَةُ ٱلْحَقِّ ۖ وَٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُم بِشَىْءٍ إِلَّا كَبَٰسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَٰلِغِهِۦ ۚ وَمَا دُعَآءُ ٱلْكَٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ

Artinya: "Hanya bagi Allah-lah da'watul haq. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenakan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka." (QS Ar-Ra'd [13]: 14).

Kalimat tauhid juga mengandung arti tentang ikatan hakiki yang dapat menyatukan para pemeluk agama Islam. Syaikh 'Allamah Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwa' Al-Bayan mengatakan, "Walhasil, ikatan hakiki yang menyatukan manusia yang terpecah dan menghimpun ketika berselisih ialah ikatan La Illaha Illallah."

Dalam kitab Al-Musnad terdapat riwayat dari Abu Dzar r.a, ia berkata, "Aku bertanya, 'Ya Rasulullah, ajari aku satu amal yang mendekatkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka' Nabi menjawab, 'Apabila kau telah berbuat dosa, maka kerjakanlah kebaikan, karena pahalanya adalah sepuluh kali lipatnya.' Aku bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah di antara perbuatan baik itu adalah kalimat La Illaha Illallah?' Beliau menjawab, 'Ya kalimat ini merupakan yang paling baik." (Al-Wabil Ash-Shayyib, hlm 145).

Jika kalimat tauhid ditimbang dengan langit dan bumi, maka ia lebih berat dari keduanya. Sebagaimana diriwayatkan dalam kitab Al-Musnad dari Abdullah bin 'Amr dari Nabi Saw, "Nuh berkata kepada anaknya menjelang wafat, 'Aku menyuruhmu menjada La Ilaha Illallah. Seandainya tujuh langit dan bumi ditaruh di sayap yang lain, tentulah kalimat La Ilaha Illallah mengalahkannya. Dan seandainya tujuh langit berada dalam satu mata rantai yang sulit, tentulah kalimat La Ilaha Illallah bisa membelahnya."

(lus/erd)

RASUL adalah laki-laki yang dijadikan utusan Allah yang diberikan wahyu dan memiliki kewajiban untuk menyampaikannya kepada umat manusia. Allah SWT mengutus para Rasul kepada umat manusia dengan membawa tugas-tugas tertentu. Ada berapakah tugas Rasul?

Tugas-tugas yang Allah berikan kepada para Rasul antara lain sebagai berikut:

1. Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)

Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Qur’an:

“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25).

BACA JUGA: Mahar Sandal Jepit Ternyata pernah Terjadi di Masa Rasul

2. Menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah SWT

Firman Allah SWT :

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan : “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36)

3. Membawa Rahmat

Allah SWT berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).

4. Memberikan petunjuk kejalan yang benar

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan…” (QS. Fathir: 24).

BACA JUGA: Sebelum Diangkat Jadi Nabi, Batu Beri Salam pada Rasulullah

5. Memberi peringatan kepada manusia

Allah SWT Berfirma:

“Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan …” (QS. Al-An’am: 48)

6. Memberi suri teladan yang baik

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)

Hendaklah kita menegakkan akidah kita dengan mengimani keesaan Allah SWT. Dan memengang teguh ajaran yang dibawa Rasulullah SAW yaitu Islam sebagai ajaran yang benar. []