Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah

Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah

Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah
Lihat Foto

via Biography.com

Nicolaus Copernicus, ilmuwan besar asal Polandia.

KOMPAS.com - Nicolaus Copernicus adalah astronom sekaligus matematikawan berkebangsaan Polandia di masa Renaissance.Namanya masyhur setelah menemukan teori Heliosentris. Yakni menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat dari tata surya.Teorinya kemudian memberikan perubahan signifikan berupa revolusi sains dengan munculnya ilmuwan seperti Galileo Galilei, Johannes Kepler, Rene Descartes, hingga Isaac Newton.Selain menelurkan teori astronomi, Copernicus juga memiliki ketertarikan terhadap ekonomi. Di 1517, dia mengusulkan konsep teori kuantitas uang.

Berikut merupakan biografi dari pemikir yang juga seorang penerjemah, dokter, hingga gubernur tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nicolaus Copernicus Meninggal Dunia

1. Masa Muda dan Pendidikan

Copernicus lahir pada 19 Februari 1473 di Torun, Kerajaan Polandia, dan merupakan anak bungsu pasangan Mikolaj dan Barbara Watzenrode.Setelah ayahnya meninggal, dia dibawa oleh sang paman, Lucas Watzenrode untuk diasuh dan diberi pendidikan memadai.Watzenrode mengirim Copernicus untuk belajar di Sekolah St John di Torun, di mana sang paman menjadi kepala sekolahnya.Kemudian, dia dimasukkan ke Sekolah Katedral di Wloclawek dekat Sungai Vistula, institusi pendidikan untuk mempersiapkan muridnya masuk ke Universitas Krakow.Di musim gugur 1492, Copernicus berkuliah di Jurusan Seni Fakultas Astronomi dan Matematika. Dikatakan, dia adalah murid Albert Brudzewski.Brudzewski merupakan profesor filsafat Aristotelian, namun juga mengajarkan astronomi secara privat di luar kampus.Kuliah yang diikuti Copernicus memberikan dasar ilmu yang kuat dalam bidang matematika astronomi, namun juga memahami dengan baik filsafat Aristotle.

Selain itu, dia juga fasih berbicara dalam beberapa bahasa. Antara lain Latin, Jerman, Polandia, Yunani, serta Italia.

Baca juga: Monster Lubang Hitam Ini Sanggup Isap Benda Langit Seukuran MatahariEmpat tahun kuliah di Krakow mengasah daya kritisnya dan membangun logikanya dengan membandingkan dua sistem yang dikenal di astronomi, Aristotle dan Ptolemy.Pada musim gugur 1495, Copernicus meninggalkan Universitas Krakow tanpa menggamit gelar. Sebab, saat itu pamannya dilantik sebagai Pangeran-Uskup Warmia.Watzenrode lalu mencoba memasukkan keponakannya di bagian kanonik Warmia yang kosong sejak mkematian Jan Czanow pada 26 Agustus 1495.Namun, pengangkatan itu terhambat. Watzenrode lalu mengirim Copernicus untuk mempalajari hukum kanonik di Italia di pertengahan 1496.Dia pindah ke Bologna, dan beberapa bulan kemudian dia mendaftar di Universitas Bologna di Jurist sebagai "mahasiswa Jerman".Sejak 1496 hingga 1501, Copernicus dengan tekun mempelajari hukum kanonik gereja dan astronomi di Universitas Bologna.Dia bertemu dengan astronom bernama Domenico Maria Novara da Ferrara, dan kemudian menjadi murid sekaligus asistennya.Sejarawan Edward Rosen menjabarkan Copernicus sangat mengagumi Ferrara karena dia merupakan ilmuwan yang mempertanyakan teori Ptolemy.Di 1501, Copernicus kemudian pindah ke Universitas Padua, dan belajar menjadi dokter selama dua tahun sebelum memutuskan keluar.Dua tahun kemudian, dia menamatkan pendidikan doktoral hukum gereja di Universitas Ferrara, dan kembali Polandia sebagai pastor.

Dia bergabung dengan pamannya di Istana Episkopal. Selama beberapa tahun, dia bekerja membantu sang paman, dan mengasah ilmu astronominya.

Baca juga: Ilmuwan Prediksi Kapan dan Bagaimana Matahari Akan Mati

Jakarta -

Teori heliosentris adalah teori yang menyatakan bahwa matahari merupakan pusat dari sistem tata surya dan bumi bergerak mengelilinginya dalam orbit berbentuk lingkaran. Teori inilah yang dianggap sebagai salah satu penemuan terpenting sepanjang masa.

Bahkan dianggap sebagai titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern, seperti yang dikutip dari buku bertajuk Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofi karya Yulia Siska.

Untuk masalah orbit, data yang diperoleh Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit planet-planet. Namun, ia mempertahankan bentuk orbit lingkaran dengan menyatakan bahwa orbitnya tidak konsentrik.

Teori heliosentris disampaikan Copernicus dalam publikasinya yang berjudul De Revolutonibus Orbium Coelestium. Namun, teori ini sempat ditolak oleh pandangan gereja dan dianggap berbahaya.

Menurut buku Pendidikan Mental Menuju Karakter Bangsa karya Imam Sibaweh, tulisan Copernicus juga dilarang untuk dipublikasikan hingga tahun 1543 atau bertepatan dengan tahun kematiannya.

Teori ini ditolak pihak gereja karena dianggap bertentangan dengan pandangan sebelumnya yang diungkapkan oleh filsuf terkenal, Aristoteles, pendukung teori geosentris.

Ilmuwan Galileo Galilei yang tertarik dengan teori heliosentris pun ikut membuktikan teori tersebut. Melalui bukunya yang berjudul Dialog Astronomi, Galileo membuat pembaca percaya bahwa matahari adalah pusat tata surya.

Dikutip dari Sang-wook Park dalam bukunya bertajuk Why? Scientific Events, Galileo telah membuktikannya dengan penelitian teleskop. Alasan dari pernyataannya adalah karena ia melihat adanya perubahan pada bintik hitam (black spot) pada matahari, satelit (bulan) yang mengorbit Jupiter, dan perubahan fasa Venus yang seperti rembulan.

Perubahan fasa venus ini ditunjukkan dengan Venus yang terlihat semakin kecil ketika mendekati bentuk bulat. Sebab Venus berada dalam jarak terjauh dengan bumi ketika Venus, matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.

Sebaliknya, Venus terlihat paling besar saat berbentuk sabit. Perubahan fasa Venus yang telah diteliti membuktikan bahwa Venus berada di depan bumi dan bersama juga mengelilingi matahari. Hingga pada akhirnya, teori bahwa matahari adalah pusat tata surya inilah yang digunakan hingga sekarang.

Teori Geosentris

Sebelum muncul teori heliosentris, teori awal yang muncul terkait dengan sistem tata surya kita adalah teori geosentris.

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli dari Yunani bernama Claudius Ptolomeus. Teori geosentris menyatakan bahwa semua objek dalam tata surya kita bergerak relatif terhadap bumi.

Dengan kata lain, menurut teori geosentris, bumi merupakan pusat tata surya. Teori ini bahkan dipercaya selama hampir 1400 tahun lamanya. Sebab, jika kita memperhatikan benda-benda langit di sekitar kita, benda-benda tersebut tampak tengah bergerak mengelilingi bumi.

Sebab itulah teori ini juga didukung oleh para ilmuwan lain seperti, Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Phytagoras.

Hingga kemudian ditemukan kelemahan dalam teori geosentris, yaitu teori ini tidak dapat menjelaskan matahari dan bulan yang bergerak dalam jejak lingkaran mengelilingi bumi, tetapi planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah timur.

Nah, detikers sekarang sudah paham perbedaan antara teori heliosentris dan geosentris, bukan?

Simak Video "Astronom Temukan Bintang Terjauh, Terbentuk Hampir 13 Miliar Tahun"



(pal/pal)

Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan: Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah?

  1. Erasmus
  2. Copernicus
  3. Micheal Angelo
  4. Leonardo da Vinci
  5. Newton

Jawaban: B. Copernicus

Menurut Variansi.com, tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori heliosentris adalah copernicus.

Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah? tidak ada penjelasan pembahasannya.

Namun, saya bisa memberikan kepastian bahwa jawaban mengenai pertanyaan Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah? akurat dan tepat (benar).

Kenapa? Karena jawaban tentang pertanyaan Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya.

Selain itu, jawaban atas pertanyaan Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor.

Verifikasi jawaban pada pertanyaan Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet.

Jadi, jawaban dari pertanyaan Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah? tidak perlu diragukan lagi.

Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah?

  1. Micheal Angelo
  2. Copernic
  3. Erasmus
  4. Leonardo da Vinci
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. Copernic.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Tokoh yang terlibat dengan pertentangan dengan gereja karena menganut teori Heliosentris adalah copernic.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Micheal Angelo menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Copernic menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. Erasmus menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Leonardo da Vinci menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. Copernic

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.