Jelaskan bahwa setiap manusia yang meluhurkan martabat diri dan sesamanya berarti meluhurkan Allah

Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.

To keep our site running, we need your help to cover our server cost (about $400/m), a small donation will help us a lot.

Please help us to share our service with your friends.

136 Kelas IX SMP manusia. Tidak ada orang yang akan merasa senang jika martabatnya direndahkan. Pada dasarnya, setiap orang ingin diakui keberadaannya sebagai sesama manusia. Nilai dasar manusia terletak pada martabatnya sebagai manusia. Menjadi jelas bagi kita bahwa iman Kristiani mengakui keluhuran martabat manusia. Manusia adalah citra Allah yang mempunyai kedudukan paling luhur diantara segala ciptaan Tuhan lainnya. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah terutama karena manusia dikasihi Allah secara khusus, bahkan “hampir sama seperti Allah”. Maka setiap orang yang meluhurkan martabat dirinya dan sesamanya, sama artinya dengan meluhurkan Allah sendiri sebagai Penciptanya. Selama hidup-Nya, Yesus selalu menjunjung tinggi dan memperjuangkan keluhuran martabat manusia. Beberapa contoh tindakan Yesus yang memperlihatkan usahanya dalam memperjuangkan keluhuran martabat manusia adalah sebagai berikut: a. Yesus memilih para rasul-Nya dari kalangan orang-orang pinggiran. Mereka para nelayan dan orang-orang berdosa seperti pemungut cukai. b. Yesus menghargai persembahan dari seorang janda miskin. Dalam masyarakat Yahudi, keberadaan seorang janda tidak dihargai dan cenderung dianggap rendah martabatnya. Tetapi Yesus justru menghargai dan memuji persembahan janda miskin yang memberikan dari kekurangannya. c. Yesus dekat dan mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa, seperti Zakeus, Maria Magdalena dan sebagainya. Bagi masyarakat Yahudi, para pendosa harus dikucilkan. Mereka dianggap tidak layak hidup berada di tengah masyarakat. d. Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Ketika para murid mencaci maki para orang tua yang membawa anak- anak untuk mohon berkat kepada Yesus, sikap Yesus justru sebaliknya, Ia mengundang anak-anak itu datang mendekat. Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 137 Kegiatan Pembelajaran Doa Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur karena Engkau telah menciptakan kami secitra dengan-Mu. Semoga dengan keluhuran martabat yang kami miliki, mendorong kami untuk memelihara dan menjaganya, sehingga dalam hidup sehari-hari, kami dapat menghargai orang lain sebagai pribadi. Demi Keluhuran nama-Mu, kini dan sepanjang segala masa. Amin. Langkah 1 Mendalami pandangan masyarakat tentang keluhuran martabat manusia 1. Guru mengajak peserta didik untuk membaca dengan teliti tentang kisah hidup IY. Kasimo. IY. KASIMO IY. Kasimo adalah seorang menteri di era pemerintahan Presiden Soeharto. Beliau adalah seorang menteri dalam negeri yang terkenal sangat sederhana dan rendah hati. Ada suatu kisah yang dialami oleh IY. Kasimo pada waktu akan meresmikan sebuah desa. Seperti biasa ketika sebuah desa akan menerima tamu kehormatan yaitu seorang menteri, maka desa itu akan sibuk untuk menata desanya dengan lebih baik, menyiapkan upacara penyambutan dan segala macamnya. Panitia sudah merencanakan dengan matang tentang bagaimana nantinya upacara penyambutannya, mulai dari tari-tarian dan kata sambutan serta akan diiringi dengan apa saja, itu semua sudah direncanakan oleh panitia. Sampailah pada hari yang telah dinantikan itu, semua panitia mempersiapkan diri untuk menyambut tamu kehormatan yaitu bapak Menteri Dalam negeri, IY. Kasimo. Mereka memperkirakan bahwa pak Menteri akan datang dengan menggunakan mobil mewah bersama dengan rombongannya yang juga menggunakan 138 Kelas IX SMP 2. Setelah membaca kisah di atas, guru meminta peserta didik untuk merenungkannya dan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan kisah tersebut untuk mendalami pandangan masyarakat tentang keluhuran martabat manusia. 3. Kemudian bersama-sama dengan peserta didik, guru, membahas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dan membuat kesimpulan. mobil. Setelah panitia menunggu cukup lama, mereka belum juga melihat rombongan bapak menteri datang ke desa mereka. Mereka mulai gelisah apabila rombongan bapak menteri terhambat atau terlambat. Mereka begitu serius memperhatikan apakah rombongan mobil pak menteri datang, sehingga mereka tidak menyadari ada sebuah delman yang melintas di tempat itu dan turunlah seorang bapak dengan pakaian jawa lengkap dengan blangkonnya dan langsung menuju pada ruang pertemuan. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan bapak yang baru turun tersebut. Akhirnya bapak itu duduk di kursi yang dipersiapkan untuk acara pertemuan itu namun diberitahu oleh panitia kalau tempat itu untuk tamu kehormatan. Bapak itu tidak boleh duduk disitu. Akhirnya sang bapak duduk di kursi yang bagian belakang. Karena acara belum segera dimulai, bertanyalah bapak itu kepada salah satu panitia disitu kapan acaranya dimulai. Panitia tersebut menjawab ”Nanti. Masih menunggu pak menteri.” lalu sang bapak itu berkata, ”Sayalah menteri yang kalian tunggu.” Akhirnya panitia penyambutan menjadi kalang kabut karena orang tua yang berpakaian sederhana itu ternyata adalah bapak menteri yang mereka tunggu. Sumber: Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus IX, Kanisius, Yogyakarta, hal 87-88. Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 139 Arahkan kesimpulan pada hal berikut. Pada umumnya masyarakat memandang keluhuran martabat manusia dari jabatan yang dimilikinya, sebagian masyarakat menilai seseorang dari kekayaan atau harta yang dimilikinya. Sebagian lagi berpandangan, nilai seseorang ditentukan oleh penampilannya. Semakin mereka memiliki kekayaan, jabatannya semakin tinggi maka mereka akan semakin dihormati. Inilah yang menyebabkan IY. Kasimo kurang dihargai keberadaannya karena berpenampilan sangat sederhana. Seharusnya semua manusia dihargai martabatnya bukan karena penampilannya, kekayaan atau jabatannya tetapi dihargai karena keberadaannya sebagai seorang pribadi. Langkah 2 Menghayati ajaran Yesus dalam menjunjung tinggi martabat luhur manusia. 1. Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan merenungkan kutipan teks Injil Lukas19:1-10 dan Injil Markus 10:46-52. Zakheus Luk 19:1-10 1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Disitu ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata 140 Kelas IX SMP 2. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok diskusi, untuk mendalami teks Injil Lukas 19:1-10 dan Markus 10:46-52 dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut: kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” 9 Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Yesus dan Seorang Pengemis Buta Markus 10:46-52 46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid- murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku” 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku” 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.” 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat” 52 Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 141 a. Pesan apa yang disampaikan dalam bacaan tersebut berkaitan dengan perjuangan meluhurkan martabat manusia? b. Berilah beberapa contoh tindakan dan perbuatan Yesus dalam upaya menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia c. Carilah contoh perilaku yang sering kamu temukan dalam hidup sehari-hari sebagai bentuk perendahan martabat manusia d. Tuliskan rencana tindakan yang akan kamu lakukan sebagai upaya dalam menjunjung tinggi martabat manusia 3. Setiap kelompok diminta untuk merumuskan hasil diskusi mereka dan kemudian diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya. Kelompok lain dapat memberi tanggapan baik berupa pertanyaan atau komentar kepada kelompok yang melakukan presentasi. 4. Bersama dengan peserta didik, guru dapat membuat kesimpulan. Arahkan kesimpulan pada pokok-pokok berikut ini: a. Manusia adalah citra Allah yang mempunyai kedudukan paling luhur di antara segala ciptaan Tuhan lainnya. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah terutama karena manusia dikasihi Allah secara khusus, bahkan “hampir sama seperti Allah”. Maka setiap orang yang meluhurkan martabat dirinya dan sesamanya, sama artinya dengan meluhurkan Allah sendiri sebagai Penciptanya. Selama hidup-Nya, Yesus selalu menjunjung tinggi dan memperjuangkan keluhuran martabat manusia. b. Beberapa contoh tindakan Yesus yang memperlihatkan usahanya dalam memperjuangkan keluhuran martabat manusia adalah sebagai berikut: a. Yesus memilih para rasul-Nya dari kalangan orang-orang pinggiran. Mereka para nelayan dan orang-orang berdosa seperti pemungut cukai. b. Yesus menghargai persembahan dari seorang janda miskin. Dalam masyarakat Yahudi, keberadaan seorang janda tidak dihargai, dan cenderung dianggap rendah martabatnya. Tetapi Yesus justru menghargai dan memuji persembahan janda miskin yang memberi dari kekurangannya. 142 Kelas IX SMP c. Yesus dekat dan mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa, seperti Zakeus, Maria Magdalena dan sebagainya. Bagi masyarakat Yahudi, para pendosa harus dikucilkan, mereka dianggap tidak layak hidup berada ditengah masyarakat. d. Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Ketika para murid mencaci maki para orang tua yang membawa anak-anak untuk mohon berkat kepada Yesus, sikap Yesus justru sebaliknya, Ia mengundang anak-anak itu datang mendekat. c. Sebagai murid-murid Yesus, dalam hidup sehari-hari kita hendaknya belajar dari Yesus yang selalu berpihak kepada kaum lemah dan miskin. Dalam kisah penyembuhan Bartimeus, Yesus mau mengajarkan kepada kita tentang sikap terhadap sesama yang berbeda status sosialnya. Seorang seperti Bartimeus adalah sesama yang patut dihargai dan diperhatikan. Yesus mau menyembuhkan Bartimeus sebagai wujud kepedulian-Nya terhadap sesamanya tanpa memandang perbedaan. Kita dapat belajar dari Yesus bahwa ada banyak “Bartimeus-Bartimeus” lain yang ada di sekitar kita. Mereka adalah kaum lemah, sederhana, tersingkir, miskin, dan sebagainya, yang membutuhkan perhatian atau bantuan dari kita. d. Demikian juga dalam hidup sehari-hari kita harus mau menerima orang lain apa adanya. Seperti Yesus, Ia mau menerima Zakheus apa adanya dan menghargai dia. Sekalipun oleh masyarakat Zakheus dipandang rendah dan berdosa karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai, namun Yesus tetap memperlakukan Zakheus secara manusiawi. Martabat Zakheus tidak direndahkan, tetapi dihargai. Langkah 3 5HÀHNVL Peserta didik diminta untuk duduk dengan rileks, memejamkan mata GDQPHODNXNDQUHÀHNVLGDSDWGLLULQJLGHQJDQPXVLNLQVWUXPHQW XUX PHPEDQWX UHÀHNVL \DQJ GLODNXNDQ ROHK SHVHUWD GLGLN GHQJDQ PHQ\DPSDLNDQKDOEHULNXWLQL Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 143 Anak-anakku yang terkasih, sejak awal mula manusia memiliki martabat yang luhur. Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, kepadanya dikaruniakan akal budi, hati nurani dan kehendak bebas. Manusia diberi kuasa untuk menguasai bumi dan ciptaan lainnya. Siapapun dia sangatlah berharga di mata Allah, karena bagi-Nya semua manusia memiliki martabat yang sama. Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita menghargai sesama sebagai pribadi? Ataukah kita menghargai orang lain karena kekayaannya? WDXNDUHQDGLDFDQWLNWDPSDQWDXNDUHQDNHSDQGDLDQQ\D Pernahkah kita memandang rendah orang lain karena miskin? Karena kurang menarik penampilannya? .LWDUHÀHNVLNDQVHPXDLWXGDODPKDWLNLWD …hening sejenak… Penugasan Peserta didik diminta untuk mencari artikel dalam surat kabar tentang seorang tokoh yang dengan gigih memperjuangkan martabat manusia. Kemudian peserta didik membuat kesimpulan dalam buku catatan mereka tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh tokoh tersebut dalam memperjuangkan keluhuran martabat manusia dan kendala atau risiko yang dihadapinya Doa Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran peserta didik diajak PHQGRDNDQ0D]PXU 2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang- bintang yang Kautempatkan: 5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 144 Kelas IX SMP 6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala- galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. 10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi

B. Mengembangkan Budaya Kehidupan

Kompetensi Dasar 1.5 Menghargai keluhuran martabat hidup manusia 2.5 Membiasakan diri menghormati martabat luhur hidup manusia 3.5 Mencari informasi tentang sikap dan pandangan Gereja berkaitan dengan keluhuran martabat hidup manusia 4.5 Membuat tanggapan atas maraknya kasus perendahan martabat hidup manusia Indikator 1. Menjelaskan makna budaya kehidupan 2. Menjelaskan arti budaya kematian dan dampak yang ditimbulkannya dalam masyarakat 3. Memahami bahwa hidup itu adalah anugerah dari Tuhan 4. Menjelaskan adalah mengapa hidup harus dihargai dan diperjuangkan 5. Berusaha untuk mengembangkan sikap hormat terhadap hidup 6. Menyebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sikap hormat terhadap hidup 7. Menyusun niat untuk selalu berusaha mengembangkan sikap hormat terhadap hidup Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 145 Tujuan 1. Setelah membaca dan merenungkan kisah hidup Bunda Teresa, peserta didik dapat memahami usaha membela hidup dalam kehidupan sehari-hari 2. Setelah membaca dan merenungkan kutipan Injil Matius 9:18-26 dan 12:9-15a, peserta didik dapat meneladan sikap dan tindakan Yesus dalam usaha membela kehidupan Bahan Kajian 1. Budaya kehidupan 2. Budaya kematian 3. Hidup adalah anugerah Tuhan 4. Sikap hormat terhadap hidup Sumber Bahan 1. Alkitab 2. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX, Yogyakarta, Kanisius 3. Margaretha Widayati dkk, 2010, HUNHPEDQJEHUVDPDHVXV kelas IX, Jakarta, PT Galaxy Puspa Mega 4. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesi Edisi Ketiga, 2001, Jakarta, Balai Pustaka Pendekatan 6DLQWL¿N.DWHNHWLV Metode Pengamatan, tanya jawab, diskusi, dan penugasan Waktu 3 jam pelajaran