Tingkat kesuburan tanah ditentukan oleh apa saja jelaskan

Tingkat kesuburan tanah ditentukan oleh apa saja jelaskan

Tingkat kesuburan tanah ditentukan oleh apa saja jelaskan
Lihat Foto

kirillov alexey

-

KOMPAS.com - Kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen di dalamnya.

Komponen tersebut seperti biologi, kimiawi, dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, namun hal tersebut berbeda.

Diambil dari situs resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung serta menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Ciri-ciri tanah subur

Terdapat beberapa ciri tanah subur, yaitu:

  • Memiliki lapisan humus tebal

Suatu tanah yang subur dapat dilihat dari ketebalan bunga tanah atau humus.

Semakin tebal maka tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara. Sehingga tanaman bisa menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis.

Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar cukup baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya isap tanah terhadap air.

Baca juga: Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya

Hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga air dapat masuk lebih banyak.

Tanah yang baik memiliki tingkat keasaman yang seimbang. Untuk diketahui, PH normal tanah berada di kisaran 6-8 atau kondisi terbaik memiliki PH 6,5 sampai 7,5.

Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.

Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Tanah merupakan faktor terpenting dalam tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman, pertumbuhan suatu jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai pemasok unsur hara.

Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia dan biologi tanah.

Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: bahan induk, iklim, relief, organisme, atau waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan tanah, sedangkan kinerja tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.

Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah sebagai berikut:

Sifat fisik tanah yang terpenting adalah solum, tekstur, struktur, kadar air tanah, drainase dan porisitas tanah. Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsugung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.

Sifat kimia tanah berhubungan erat dengan kegiatan pemupukan. Dengan mengetahui sifat kimia tanah akan didapat gambaran jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Pengetahuan tentang sifat kimia tanah juga dapat membantu memberikan gambaran reaksi pupuk setelah ditebarkan ke tanah. Sifat kimia tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman.

Sifat biologi tanah meliputi bahan organik tanah, flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme penting seperti bakteri, fungi dan Algae), interaksi mikroorganisme tanah dengan tanaman (simbiosa) dan polusi tanah.

Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah karena: berperan dalam siklus energi, berperan dalam siklus hara, berperan dalam pembentukan agregat tanah, serta menentukan kesehatan tanah.

Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara, air, dan bahan pendukung lain dalam komposisi yang pas sehingga mampu dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Kondisi tanah juga memiliki potensi kerusakan, sehingga perlu dijaga untuk mempertahankan kesuburannya. Kerusakan tanah ditandai dengan tingkat kesuburannya yang berkurang. Walaupun tanah memiliki kemampuan dalam memperbaiki dirinya dari kerusakan, namun tanah tetap membutuhkan upaya khusus untuk membantu perbaikan kondisinya. Upaya khusus tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Upaya pemupukan bisa dilakukan untuk menambah unsur hara yang terkandung dalam tanah. Hal ini karena kualitas tanah akan semakin menurun jika tidak didukung penambahan unsur secara manual. Pemupukan sebaiknya dilakukan dengan bahan organik, seperti pupuk kompos atau pupuk hijau. Pemupukan juga akan memperbaiki tekur dan struktur tanah sehingga tanaman akan tumbuh lebih optimal.

Upaya ini sangat efektif dalam menjaga kesuburan tanah. Penghijauan yang dimaksud adalah upaya untuk penanaman kembali lahan-lahan yang sudah tidak memiliki vegetasi. Penghijauan ini bertujuan untuk menghambat perusakan lapisan atas tanah oleh air hujan, memperkaya bahan organik, dan menghambat laju erosi. Penghijauan dapat diakukan dengan menanam bibit pepohonan jenis kayu yang cukup rindang. Dengan penghijauan, akan didapat juga hasil lainnya, seperti kayu maupun buah yang dihasilkan.

Pengolahan tanah perlu dilakukan pada tanah yang sudah mulai kehilangan kesuburannya akibat sudah lama tidak digunakan untuk bercocok tanam. Pengolahan tanah bisa dilakukan dengan menggemburkan tanah menggunakan sekop atau cangkul. Penggemburan tanah bertujuan untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah agar kondisi tanah bisa untuk menampung air dan unsur hara lebih optimal. Selain itu penggemburan juga akan membantu pertumbuhan bibit tanaman yang akan ditanam.

  1. Pengairan dan Pengendalian Gulma

Melakukan pengairan tanah secara rutin akan membantu menjaga kesuburan tanah. Kandungan hara akan tetap terjaga jika kandungan air dalam tanah terus tercukupi. Selain pengendalian gulma juga penting untuk mengurangi hilangnya kesuburan tanah. gulma merupakan tanaman yang tidak memiliki manfaat dan tumbuh secara liar. Gulma bisa dikendalikan dengan dicabut maupun dengan pembalikan tanah agar gulma bisa menjadi pupuk hijau tanah.

  1. Mengurangi Pemcemaran Tanah

Secara tidak sadar pencemaran tanah sering dilakukan oleh banyak orang. Dengan membuang sampah yang sulit terurai di tanah akan mengakibatkan turunnya kesuburan tanah karena tekstur dan struktur tanah akan terganggu. Pembuangan sampah ini akan menyebabkan pencemaran tanah. oleh karena itu upaya ini juga sangat penting dan bisa dilakukan dengan pemilahan sampah dan mendaur ulang sampah.

  1. Rotasi Tanaman dan Tumpangsari

Upaya melakukan rotasi tanaman ini sangat membantu menjaga kesuburan tanah. Upaya ini dilakukan dengan memvariasikan jenis tanaman pada tiap pergantian musim tanam. Jika hanya ditanami satu jenis tanaman secara terus-menerus maka tanah akan jenuh dan kandungan unsur hara tertentu akan terus berkurang. Oleh karena itu, upaya ini efektif untuk mencegah berkurangnya jenis unsur hara tertentu dalam tanah. Selain itu dengan metode tumpangsari ketersediaan hara dalam tanah akan terus tersedia selama tanaman yang ditanam mampu bersimbiosis untuk menghasilkan unsur hara tertentu.

Penulis: Andi Magfiranur, SP (PPL Kota Parepare)

Sumber:

Farming.id

Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.

Pioneer.com

Syarif Effendi. 1995. Ilmu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.    

Indonesia dikenal dengan tanahnya yang subur dan hasil bumi yang melimpah. Orang berlomba mengolah tanah menjadi lahan produktif untuk mendapat profit sebanyak mungkin. Kini kesuburan tanah kian menurun akibat pengolahan tanah yang tidak bertanggungjawab ini, pencemaran dari berbagai limbah dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Langkah awal yang dapat kita lakukan saat ini adalah memahami kondisi tanah untuk dapat menentukan pengolahan tanah yang tepat. Dengan memahami kondisi kesuburan tanah maka kita dapat menentukan pengolahan lahan yang tepat.

Tanah dapat dikatakan subur apabila tanah memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur hara yang cukup dalam tanah akan membantu pertumbuhan tanaman sehingga tanaman mampu menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas baik. Berikut indikator kesuburan tanah dari karakteristik sifat fisik, kimia, dan biologi tanahnya.

Secara fisik, 50% dari tanah tersusun atas mineral dan bahan organik, sedangkan 50% sisanya terdiri atas ruang pori yang terisi air dan udara. Tanah yang subur pada umumnya memiliki tekstur pasir, lempung dan debu yang seimbang. Pasir akan mengalirkan udara masuk ke dalam tanah sehingga dapat membantu akar tanaman untuk bernafas. Persentase pasir di dalam tanah perlu diimbangi dengan lempung yang dapat mengikat air untuk diserap tanaman dan debu yang merupakan serpihan bahan organik yang secara tidak langsung mampu memperkaya unsur hara untuk kepentingan tumbuh kembang tanaman.

Indikator penting lainnya dalam menentukan kesuburan tanah adalah sifat kimia yang terdiri atas derajat kemasaman tanah (pH), kandungan unsur hara dan kandungan bahan organik (BO). Tingkat keasaman (pH) sangat berpengaruh terhadap kandungan unsur hara dan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Tanah yang dikatakan subur adalah tanah yang memiliki pH sekitar 6 – 7,5 atau pada pH netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air dan mikroorganisme dapat berkembang dengan baik. Selain derajat keasaman, kandungan bahan organik dalam tanah memiliki peran untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara dan meningkatkan kesuburan tanah. Dengan kata lain penyerapan unsur hara lebih maksimal karena bahan organik dapat meningkatkan muatan negatif sehingga akan meningkatkan kapasitas tukar kationunsur haranya akan menjadi optimal.

Dilihat dari sifat biologinya, dalam tanah subur yang terdapat adanya aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan penting dalam pembentukan kesuburan tanah, mikroorganisme akan membantu proses perombakan atau dekomposisi bahan organik menjadi humus yang baik untuk tumbuh kembang tanaman. Selain itu, banyaknya aktivitas mikroorganisme mampu menghasilkan CO2 dan membantu aerasi tanah sehingga dapat membantu proses fotosintesis dari tanaman yang tumbuh di atasnya. Maka dari itu, tanah dapat dikatakan subur apabila didalamnya terdapat mikroorganisme baik yang membantu menyuburkan tanah.

Komponen-komponen kesuburan tanah di atas dapat menjadi acuan bagi yang ingin mengolah tanah agar memperhatikan kondisi tanah terlebih dahulu sebelum aktifitas penanaman dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa tanaman yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal karena tercukupinya unsur-unsur baik di dalam tanah.