Mengapa perusahaan manufaktur menghasilkan dalam jumlah besar?

Perusahaan yang bergerak di industri perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual berbagai barang mentah atau bahan baku dan bahan setengah jadi. Tujuan dari penjualan perusahaan manufaktur adalah untuk menyediakan bahan baku untuk dikelola menjadi suatu produk untuk memenuhi permintaan pasar.

Semakin banyak permintaan pasar, semakin banyak proses produksi akan dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Secara umum, perusahaan menghasilkan produk yang diinginkan oleh pasar. Oleh karena itu, ada berbagai faktor yang terlibat dalam proses penjualan manufaktur, seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, dan peralatan berbentuk mesin.

Pada saat ini perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang sangat memiliki banyak peran di tengah era teknologi yang semakin canggih.

Fungsinya sebagai penjual produk dan aktivitas bisnis membuat perusahaan penjualan manufakturing dikategorikan sebagai perusahaan dagang. Untuk manajemennya sendiri, penjualan manufaktur biasanya dilakukan di pabrik sehingga lebih terpusat.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan seperti membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya lainnya menjadi barang jadi yang siap untuk di jual.

Salah satu dari bagian perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia biasanya disebut pabrik. Pabrik adalah suatu tempat untuk proses manufakturing.

Dalam akuntansi, persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual, dan persediaan dapat terbagi menjadi tiga yaitu persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan merupakan harta perusahaan yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan.

Kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan saat ini sangatlah banyak, maka semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan semakin banyak pula permasalahan yang akan dihadapi.

Permasalahan yang kemungkinan akan terjadi adalah pada elemen organisasi yang sangat terbatas sehingga satu orang mengerjakan lebih dari dua pekerjaan, kesalahan pencatatan ketika pembelian dan penerimaan bahan baku hingga pencatatannya pada bagian persediaan.

Maka sangat penting untuk mencatat dan mengukur biaya perusahaan manufaktur dengan mengunakan metode akuntansi. Permasalahan pada suatu perusahaan sebaiknya harus dicegah ataupun diminimalisir, yaitu dengan cara pengadaan pengendalian yang sesuai pada kegiatan operasional perusahaan.

Contoh Perusahaan Manufaktur

Terdapat banyak sekali contoh perusahaan Manufaktur yang dapat Anda temui di Indonesia dengan berbagai macam jenis industri. Berikut contoh perusahaan Manufaktur yang sering Anda temukan :

1. Makanan

Industri Pabrik Makanan mengubah ternak dan produk pertanian menjadi produk untuk konsumsi menengah atau akhir. Kelompok industri dibedakan oleh bahan baku (umumnya berasal dari hewan atau sayuran) yang diolah menjadi produk makanan.

Produk makanan yang di produksi di perusahaan-perusahaan ini biasanya dijual kepada pedagang grosir atau pengecer untuk didistribusikan kepada konsumen.

2. Tekstil

Merupakan salah satu industri yang banyak beroperasi di Indonesia. Industri ini mengelola kapas menjadi benang dan kain, sehingga nantinya kain tersebut bisa dibuat kembali menjadi pakaian. Industri ini bisa menyerap banyak sekali tenaga kerja, maka tidak jarang banyak sekali orang yang bekerja di Industri tekstil.

3. Bahan Kimia

Industri bahan kimia sangat penting di era modern, karena bahan kimia dibutuhkan untuk berbagai aktivitas ekonomi. Industri kimia terbagi menjadi tiga kategori besar: bahan kimia berat (menggunakan endapan mineral atau produk sampingan), obat-obatan dan petrokimia (bahan kimia yang berasal dari sumber bahan bakar).

4. Otomotif

Industri otomotif merupakan industri yang bergerak dengan memanfaatkan teknologi tingkat tinggi dalam melakukan proses produksi. Sudah banyak hasil industri produksi yang dihasilkan, contoh barang industri otomotif adalah sepeda, motor, mobil, dan lain-lain.

5. Elektronik

Sama saja seperti industri otomotif, dimana perusahaan manufaktur industri elektronik menggunakan teknologi yang tinggi dalam membuat suatu barang. Hasil dari industri elektronik ini merupakan salah satu industri yang sering Anda gunakan dalam kehidupan Anda sehari-hari, dan barang ini merupakan barang yang banyak Anda temui di lingkungan sekitar Anda.

Contoh industri elektronik ini seperti, televisi, komputer, kipas, AC, dispenser, kompor listrik, dan masih banyak barang elektronik lainya.

6. Kerajinan

industri kerajinan merupakan industri yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur yang ada di indonesia. Mesti sering membentuk usaha kecil atau menengah, namun contoh perusahaan manufaktur yang satu ini tidak bisa di pandang sebelah mata begitu saja.

Sebab nilai devisa yang di hasilkan dari industri ini juga cukup besar perananya dalam memajukan  dunia perekonomian di indonesia. Kebanyakan hasil produksi ini adalah untuk konsumsi luar negeri atau ekspor.

Untuk memproses produksi dari industri jenis ini biasanya di ambil dari bermacam-macam bahan, terutama yang bersifat bekas dan ramah lingkungan menjadi produk baru dengan nilai lebih pada penampilannya.

Baca Juga : 4 Tahapan Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)


Sistem Perusahaan Manufaktur

Ada beberapa sistem perusahaan manufaktur yang harus Anda ketahui dan Anda terapkan dalam perusahaan Anda, berikut penjelasanya :

1. Menerapkan Pull System

Yang dimaksud dengan Strategi Pull system yaitu dimana penarikan material dilakukan pada saat-saat yang dibutuhkan saja. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan dapat merespon dengan lebih cepat apa yang menjadi kebutuhan pelanggan, juga menghindari terjadinya pemborosan.

2. Fokus Terhadap Kualitas

Berikut adalah sistem dimana Anda fokus menjaga kualitas agar produk yang diproduksi memiliki kualitas terbaik. Dalam metode ini pembentukan kualitas terjadi dalam proses produksinya.

Dengan demikian, proses produksi adalah kunci utama penjaminan kualitas suatu produk. Terdapat beberapa metodologi yang dapat diterapkan atau digunakan dalam menjaga kualitas produksi, diantaranya metode six sigma dan konsep dasar dari kualitas yaitu memproduksi barang atau jasa yang zero defect.

3. Planning dan eksekusi

Planning merupakan sebuah strategi penting yang tidak boleh dilewatkan. Tujuannya yaitu agar perusahaan dapat meminimalisir terjadinya pemborosan ataupun kemungkinan produksi yang ‘cacat’, juga agar setiap tugas yang diberikan dapat dijalankan dengan jelas pada saat proses tersebut berlangsung.

4. Kemampuan pengambilan keputusan

Strategi pengambilan keputusan (decision making) adalah salah satu poin penting untuk bisa meningkatkan kinerja perusahaan manufaktur. Dalam sistem ini, pengambilan keputusan yang cepat tepat dan akurat menjadi salah satu cara efektif yang dibutuhkan pada saat proses produksi berlangsung.

5. Kerjasama yang baik dengan pemasok

Kerja sama yang paling berpengaruh dalam memberikan dukungan untuk perusahaan yang menerapkan sistem lean manufacturing adalah pemasok atau supplier.

Berbagai dukungan yang diberikan oleh pemasok, seperti pengiriman barang tepat waktu dan penyediaan material berkualitas unggul dan tanpa cacat merupakan hal penting untuk kepentingan pengembangan perusahaan manufaktur.

Oleh karena itu, supplier wajib menjadi bagian dari perusahaan manufaktur dengan sistem lean manufacturing, sehingga perusahaan juga dapat melakukan training kepada supplier, bukan hanya kepada para karyawannya.

Kesimpulan

Perkembangan perusahaan manufaktur saat ini sangat pesat yang dapat menimbulkan persaingan yang sangat ketat antara perusahaan yang satu dengan yang lain, sehingga semakin banyak tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.

Umumnya suatu usaha didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba, maka perusahaan ini berusaha menjalankan operasinya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi dan pengusaha ini harus menekan biaya produksi agar harga pokok produksi menjadi lebih rendah, sehingga harga jual dapat ditekan.

Hal ini akan membuat para pengusaha benar-benar memperhatikan setiap biaya yang dikeluarkan di dalam kegiatan produksinya. Namun untuk memperhatikan setiap biaya yang Anda keluarkan, tentunya Anda harus memiliki sebuah aplikasi yang dapat membantu Anda dalam membuat sebuah laporan keuangan Anda dengan cepat dan tepat.

Harmony adalah software akuntansi online yang akan memudahkan Anda untuk membereskan pembukuan terlebih dalam menghitung Harga Pokok Penjualan. Software ini dapat digunakan dengan mudah bahkan bagi Anda yang tidak memiliki keahlian khusus di bidang akuntansi sekalipun. Tunggu apalagi, gunakan beragam fitur menarik di dalamnya dan dapatkan promo seperti Gratis 30 Hari disini.

Seperti yang kita tahu, tiga unsur utama dalam kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai proses produksi, secara spesifik produksi massal. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang sudah besar biasanya memilih jenis produksi ini untuk memproduksi produknya. Dalam kemudahan menjalankan bisnis manufaktur, Anda dapat menggunakan sistem ERP manufaktur terbaik yang terintegrasi dengan sistem lainnnya. Adapun manfaat software manufaktur adalah mencegah produksi barang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, intefrasi data dalam setiap barang dan lainnya. Hashmicro menawarkan software manufaktur terlengkap dengan fitur-fiturnya yang dapat menyederhanakan proses manufaktur secara akurat. 

Download Sekarang: Skema Perhitungan Harga Software ERP Manufaktur 

Hashmicro menawarkan software manufaktur terlengkap dengan fitur-fiturnya yang dapat menyederhanakan proses manufaktur secara akurat dan real-time. Anda juga dapat mengunjungi skema perhitungan harga sistem ERP manufaktur untuk mengetahui gambaran harganya! Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis produksi ini oleh produsen. Sebenarnya apakah itu produksi massal dan apa saja faktor dan tahapan dalam produksi massal tersebut? 

Mengapa perusahaan manufaktur menghasilkan dalam jumlah besar?

Daftar Isi

Pengertian Produksi Massal

Produksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar. Dalam produksi massal, perusahaan manufaktur dapat menghasilkan ratusan bahkan ribuan produk secara bersamaan. Proses produksi massal biasanya dilakukan oleh perusahaan industri besar dan pabrik dengan ratusan karyawan. Apalagi aliran produk selalu berjalan secara terus-menerus. Sehingga, tidak mengherankan kalau suatu pabrik besar dapat menghasilkan begitu banyak produk dalam waktu yang singkat.

Baca juga: Tingkatkan Proses Produksi dengan Software Manufaktur Terbaik!

Karakteristik Proses Produksi Massal

Jumlah produksinya yang besar

Karakteristik pertama yang paling mencirikan produksi massal adalah jumlah produksinya yang besar dalam waktu yang singkat. Jumlah produksi massal bisa mencapai ribuan bahkan hingga jutaan produk dalam satu kali produksi, tergantung jenis barangnya. 

Produk sejenis

Produksi massal biasanya hanya untuk memproduksi produk-produk sejenis. Karena dengan alur yang sama dan dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan banyak produk. Sedangkan untuk menghasilkan jenis produk yang berbeda, produsen perlu membuat alur produksi massal lainnya.

Pengerjaan sesuai proses dan terurut

Pengerjaan produk dalam produksi massal harus sesuai dengan runtutan proses produksi yang terurut sesuai dengan alur produksi. 

Download Sekarang: Skema Perhitungan Harga Software ERP Manufaktur 

Penggunaan mesin dan proses kerja berulang

Untuk menghasilkan produk yang begitu banyak dalam waktu yang singkat, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan mesin. Hal ini karena mesin dapat beroperasi secara terus-menerus, berbeda dengan tenaga manusia yang terbatas. 

Minim supervisi

Semakin canggih mesin yang produsen gunakan, semakin sedikit perlu memberikan pemantauan. Ini karena proses produksinya yang otomatis. Oleh karena itu, tugas supervisor hanya memantau area produksi yang cacat atau mesin yang tidak berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda?

Tahap-tahap untuk Melakukan Produksi Massal

Sebelum memasuki proses produksi nyata, ada beberapa tahap yang harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti berikut

Dokumentasi persyaratan produk

Sebelum memulai tahapan produksi manajer produksi perlu membuat dokumentasi dari persyaratan produk. Dengan tanggung jawab untuk memimpin dan membuat manajemen dokumen ini, namun mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim lainnya, seperti Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran. Untuk memudahkan manajemen dokumen manajer produksi dapat menggunakan sistem manajemen dokumen terlengkap dari Hashmicro. 

Download Sekarang: Skema Perhitungan Harga Software ERP Manufaktur 

Setelah seluruh dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim, dokumen ini akan menjadi landasan dan semua keputusan produk selanjutnya harus sesuai dengan apa yang tertulis pada dokumentasi ini. Adapun dokumentasi persyaratan produk atau dalam Bahasa Inggris sebagai PRD (Product Requirements Documentation) biasanya berupa:

  • Daftar lengkap fitur yang akan disertakan dalam produk
  • Metrik kinerja spesifik yang harus dipenuhi setiap fitur
  • Perkiraan volume produksi
  • Biaya target
  • Targetkan jadwal rilis produk
  • Roadmap produk

Validasi dan pengujian teknik

Tahap yang kedua adalah validasi dan pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing). Pada tahap ini, tim teknik menggunakan segala cara untuk mengimplementasikan setiap fitur yang teruraikan dalam dokumentasi persyaratan produk sebelumnya. Tahap validasi dan pengujian teknik ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD. Bukan hanya itu, Tujuan utama dari proses validasi dan pengujian teknik yakni untuk mengidentifikasi keseluruhan risiko dari persyaratan yang terurai dalam PRD, serta dalam rangka menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.

Validasi dan pengujian desain

Tahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and Testing) bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas serta desain produk agar sesuai dengan tampilan dan nuansa akhir produk yang sesuai dengan keinginan dan rancangan.  Ini merupakan momen di mana produsen memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang tertulis dalam PRD. Seluruh bahan dan komponen yang terpilih dalam revisi ini adalah bahan yang yang akan menyusun versi produksi akhir barang. Adapun sebuah produk dapat keluar dari tahap DVT setelah terdapat persetujuan dan memenuhi seluruh persyaratan fungsional dan estetika di PRD. 

Validasi dan pengujian produksi

Pada tahap ini, perlu adanya jalinan percakapan serius dengan pemasok dan produsen perusahaan. Karena tahap Ini merupakan pra-produksi atau PVT (Production Validation and Testing). Yang mana perlu adanya kepastian bahwa produk DVT dapat melanjutkan ke tahap produksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.

Perusahaan juga harus melakukan outsourcing pembuatan dan perakitan produk. Perusahaan harus terlibat dengan pemasok untuk meminta feedback dari desain untuk memastikan perusahaan Anda dapat mencapai tujuan produksi. Tujuan lainnya dari tahap PVT adalah untuk mulai memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan (supply chain management). Metode terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat proses pra-produksi produk Anda menggunakan rantai pasokan dan aset manufaktur yang sebenarnya.

Proses produksi

Setelah semua dokumentasi di atas terpenuhi, barulah produsen dapat masuk ke proses produksi. Dengan masuknya rancangan produk ke tahap produksi, maka itu berarti produsen akan memproduksi dan menjual versi produk yang telah siap kepada pelanggan dengan jumlah yang sesuai. Pada tahap ini, tanggung jawab berada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan produksi perusahaan. Tetapi perusahaan memiliki tanggung jawab lain, yaitu untuk memastikan kualitas dan hasil produksi tetap terjamin dengan biaya tetap terkontrol.

Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal

sumber: freepik.com

Kelebihan produksi massal

  1. Meningkatnya produktivitas perusahaan
    Dengan adanya produksi massal, produktivitas suatu perusahaan tentu akan meningkat. Ini karena produksi massal membuat perusahaan selalu mampu memenuhi kebutuhan konsumen atas suatu produk, meskipun dalam jumlah yang besar, dan juga memberikan pelayanan produk yang baik di pasar.
  2. Mengurangi biaya produksi
    Dengan produksi massal, produsen dapat menghemat beban biaya produksi yang terdiri dari biaya variabel dan juga biaya tetap, terutama pada biaya tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang pasti akan dikeluarkan oleh produsen, terlepas dari ada atau tidaknya produk yang berjalan atau jumlah dari produk yang dihasilkan. Maka dari itu, dengan produksi massal, biaya tetap yang dibebankan kepada setiap unit produk akan semakin kecil, sehingga produsen dan perusahaan dapat sedikit menekan harga jual.
  3. Mengefisiensikan waktu produksi
    Dalam berproduksi, produsen tentu menggunakan mesin-mesin yang memiliki kapasitas yang besar. Apabila dengan mesin-mesin tersebut proses produksi dapat menghasilkan puluhan atau ratusan ribu produk dalam waktu beberapa jam saja, tentunya akan sangat mengurangi waktu produksi sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.

Jumlah produk yang banyak ini nantinya dapat menjadi stok dan disimpan di dalam gudang. Gunakan sistem manajemen warehouse terintegrasi untuk mengoptimalkan penggunaan ruangan gudang, mengkalkulasi, dan melacak kapasitas gudang secara otomatis.

Kekurangan produksi massal

  1. Memerlukan biaya modal yang besar Untuk mengakomodasi produksi dengan jumlah yang besar maka produsen perlu mempersiapkan biaya yang besar pula pada mesin dan bahan baku, termasuk juga untuk perawatan mesin-mesin tersebut. Sehingga meskipun produksi massal dapat menghemat biaya produksi, namun tetap memerlukan biaya modal yang besar untuk memulai.

  2. Kurang fleksibel
    Karena produksi massal lebih banyak mengandalkan tenaga mesin daripada manual, maka prosesnya pun akan berjalan sesuai dengan prosedur, ketentuan, dan urutan yang telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian, kegagalan untuk melakukan salah satu dari proses atau prosedur ini akan mengakibatkan kesalahan produksi. Ini tentu saja kurang fleksibel karena tidak akan bisa hanya memperbaiki sejumlah kecil produk mengingat hasil produksi yang begitu banyak dalam waktu yang singkat. 
  3. Resiko perombakan total
    Masih berhubungan dengan poin nomor dua, Perusahaan perlu berpikir matang-matang saat merancang alur produksinya. Jika terjadi kesalahan, maka seluruh infrastruktur pendukung perlu dibangun kembali. Tentu saja, itu akan menghabiskan banyak uang dan tenaga.
  4. Karyawan menjadi terdemotivasi
    Kapasitas produksi yang tinggi juga memaksa pekerja untuk beradaptasi dengan tujuan dan target tersebut. Hal ini membuat pekerja akan merasa kelelahan. Meskipun pekerjaan tenaga kerja tidak serumit produksi yang dikerjakan oleh mesin, namun apabila pekerja mengerjakan pekerjaan yang sama secara terus-menerus maka besar kemungkinan para pekerja akan kehilangan niat dan motivasinya dalam bekerja.

Baca Juga: Daftar 5 Software Manufaktur Terbaik di Indonesia

Kesimpulan

Produksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar, mulai dari ratusan bahkan jutaan produk secara bersamaan. Sebelum melakukan produksi massal terdapat beberapa syarat dokumen dan tahapan-tahapan yang harus lengkap terlebih dahulu. Produksi massal sendiri memiliki banyak keuntungan, terutama bagi produsen yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus mengefisiensikan waktu produksinya.

Mengapa perusahaan manufaktur menghasilkan dalam jumlah besar?

Sistem Manajemen Manufaktur terintegrasi dari HashMicro dapat membantu perusahaan manufaktur Anda untuk mengelola proses produksi dengan mudah. Rasakan fitur untuk kalkulasi WIP otomatis, proses produksi yang tepat waktu, pelaporan yang akurat, serta inventaris dan procurement yang terkontrol dengan satu sistem lengkap yang terintegrasi.