Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Setiap orang memang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda. Namun, umumnya membutuhkan tidur selama 6 hingga 8 jam per hari. Agar Anda cukup tidur, hindari semua hal yang bisa mengganggu jam tidur, seperti:

  • Minum kopi di sore hari atau minum alkohol menjelang tidur.
  • Makan dalam porsi besar di malam hari
  • Memainkan ponsel di kasur menjelang tidur
  • Melakukan olahraga 2 jam sebelum tidur

2. Tidur dan bangun di jam yang sama

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Cara mengatasi sleep paralysis selanjutnya adalah menerapkan jam bangun dan tidur yang sama setiap hari. Meski libur sekalipun, Anda harus tetap bangun dan tidur di jam yang sama. Jangan berpikiran hari libur membuat Anda tidur lebih larut dan bangun lebih siang.

Terbiasa bangun dan tidur di jam yang sama, mendukung jam biologis tubuh dan keseluruhan fungsi tubuh. Kebiasaan ini juga menghindari Anda tidur larut malam atau bangun lebih siang, yang berisiko membuat Anda kurang tidur atau tidur berlebihan.

3. Lakukan perawatan lanjutan

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Meningkatkan kualitas tidur dengan cara di atas, umumnya berhasil mengatasi sleep paralysis. Namun, pada beberapa kasus, orang yang mengalami kondisi ini terus-menerus membutuhkan perawatan dokter. Terutama pada orang yang memiliki narkolepsi, restless leg syndrome, atau masalah kejiwaan yang menyebabkan insomnia.

Orang dengan kondisi tersebut membutuhkan obat-obatan untuk mengurangi gejala, sehingga dapat tidur lebih baik. Obat yang diberikan biasanya adalah antidepresan. Terapi mungkin dibutuhkan untuk mengurangi stres dan meringankan gejala sehingga tidur tidak lagi terganggu.

Hingga kini, penyebab sleep paralysis belum diketahui dengan jelas. Namun para pakar enduga bahwa kondisi ini berkaitan dengan sejumlah faktor.

Faktor-faktor risiko sleep paralysis tersebut meliputi:

Kondisi ketindihan dipercaya berkaitan dengan gangguan pada siklus tidur. Saat tidur, manusia akan melalui berbagai tahap, termasuk REM (rapid eye movement).

Saat memasuki tahap REM, tubuh akan mengalami paralisis. Akibatnya, penderita tidak bisa menggerakan tubuh saat bermimpi. Pada kondisi ini, otot akan mengalami relaksasi yang dinamakan kondisi atonia.

Tidak hanya saat tidur, atonia juga dapat terjadi saat seseorang terjaga. Inilah yang membuat penderita tidak bisa bergerak meski sedang sadar dan digambarkan sebagai ketindihan.

Masalah psikologis diyakini berhubungan erat dengan sleep paralysis, seperti gangguan kecemasan, depresi, PTSD, serta serangan panik.

  • Penyalahgunaan obat dan alkohol

Orang yang menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol dikatakan lebih rentan untuk mengalami ketindihan.

Pada kebanyakan kasus, sleep paralysis terjadi saat penderita tidur dengan posisi terlentang. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa gangguan tidur ini juga bisa terjadi pada orang yang tidur tengkurap dan miring.

Durasi tidur yang kurang dapat menjadi salah satu faktor risiko sleep paralysis. Begitu juga dengan orang yang memiliki jadwal tidur yang tidak teratur atau berubah-ubah.

Sleep paralysis dipercaya berhubungan dengan gangguan tidur lain, seperti apnea tidur, insomnia, dan narkolepsi.

Jika memiliki anggota keluarga kandung yang sering ketindihan, seseorang juga diduga dapat mengalami kondisi serupa.

Kamu pasti pernah merasakan ”kelumpuhan” ketika sedang tidur atau hendak terbangun dari tidur. Dalam kondisi tersebut, kamu berada dalam keadaan yang sadar, tapi tubuh terasa kaku, tidak bisa membuka mata, dan juga sesak di bagian dada. Bukan disebabkan oleh hal mistis atau sesuatu yang tidak kasat mata, kondisi tersebut umum terjadi dan dikenal dengan nama sleep paralysis. 

Pada dasarnya, fenomena lumpuh tidur atau sleep paralysis ini sudah lama bisa dijelaskan secara medis. Hanya saja, mungkin karena kurangnya informasi atau lebih percaya sama takhayul, sebagian orang masih menganggap sleep paralysis sebagai suatu fenomena mistis yang disebabkan oleh tubuh penderitanya “ketindihan” oleh makhluk halus. Terlebih seseorang yang mengalami lumpuh tidur juga terkadang berhalusinasi dan melihat bayangan hitam yang sebenarnya tidak ada di hadapannya. 

Yang menjadi pertanyaan adalah, seperti apa sih kondisi sleep paralysis itu? Juga, apa saja penyebab dan cara untuk mencegahnya? Nah, penjelasan tentang apa itu sleep paralysis tersebut telah Cermati rangkum di penjelasan berikut ini. 

Baca Juga: Cara Sepele Raih Sukses, Jangan Lakukan ini Sebelum Tidur

Apa Itu Sleep Paralysis?

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Apa Itu Sleep Paralysis?

Sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang sedang berada dalam keadaan yang sadar, tapi tidak bisa bergerak maupun bicara. Biasanya, fenomena ini terjadi saat seseorang sedang tidur dan mendekati momen bangun tidurnya. 

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Karena tiba-tiba merasa tubuhnya kaku, tidak bisa bergerak, dan tak bisa berbicara, penderita gangguan tidur ini biasanya akan langsung merasa panik dan ketakutan. Meski begitu, kondisi ini secara umum tidak berbahaya, tidak akan memberi efek berarti bagi tubuh, dan hanya berlangsung sebentar saja, sekitar beberapa detik sampai beberapa menit.

Saat mengalami sleep paralysis, tak jarang pula penderitanya berhalusinasi yang dapat terjadi ketika tidur, atau istilahnya hypnagogic hallucinations, serta saat bangun tidur atau hypnopompic hallucinations. Halusinasi yang diakibatkan oleh sleep paralysis juga bisa beragam bentuknya, seperti, melihat seseorang, badan terasa melayang, hingga merasa dirinya dicekik. Tak mengenal usia, sleep paralysis adalah fenomena yang dapat terjadi pada siapa saja, baik itu orang dewasa atau anak-anak sekalipun. 

Gejala yang Dirasakan saat Alami Sleep Paralysis

  1. Rasa Kehilangan Kendali dari Tubuhnya Sendiri

    Tidak peduli seberapa keras kamu berusaha, sleep paralysis akan membuatmu tidak bisa menggerakkan tubuhmu sama sekali, lebih lagi untuk bangun dan berdiri. Sebagian orang mungkin masih bisa menggerakkan jari kaki atau tangan, hingga akhirnya benar-benar terbangun dari kondisi lumpuh tidur. Tak jarang pula orang menggambarkan fenomena ini dengan pengalaman keluar dari tubuh. 

  2. Bermimpi Buruk dan Berhalusinasi

    Akan tetapi, mimpi buruk dan halusinasi yang disebabkan oleh lumpuh tidur akan terasa sangat berbeda dengan yang biasa terjadi pada mimpi kala tertidur. 

    Nyatanya, munculnya gejala halusinasi tersebut terjadi saat pikiran berada di dalam kondisi atau tingkat kesadaran yang waspada, serta terjaga. Hal inilah yang membuat halusinasi akibat sleep paralysis terasa jauh lebih menakutkan dan meresahkan. 

    Ketika mengalami lumpuh tidur, seseorang juga cenderung melihat bayangan atau sosok hitam dan mendengarkan suara yang seram. Tak jarang pula hal tersebut sejalan dengan rasa diseret dari kasur atau tempat tidur, terbang, maupun getaran yang terasa mengalir di semua bagian tubuh. 

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Penyebab Sleep Paralysis

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Penyebab Sleep Paralysis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sleep paralysis adalah suatu fenomena yang bisa dijelaskan secara medis. Secara umum, saat tertidur, tubuh akan berada dalam siklus REM atau Rapid Eye Movement. Dalam keadaan tidur, otak juga akan mengirimkan sinyal perintah pada otot agar menjadi rileks, dan memasuki kondisi atonia. 

Keadaan tersebut dibutuhkan guna membatasi dan mengurangi gerakan fisik agar tubuh tidak mewujudkan mimpi. Ketika tubuh mengalami masalah atau gangguan saat berada dalam transisi tersebut, di situlah kelumpuhan tidur atau sleep paralysis terjadi. 

Jadi, secara sederhana, lumpuh tidur terjadi saat otak telah tersadar dan terbangun dari tidur, tapi otot masih berada dalam kondisi atonia. Namun, terkait munculnya halusinasi atau bayangan saat lumpuh tidur, ada beberapa kemungkinan penjelasannya. 

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Salah satunya adalah bagian dari otak yang memiliki tanggung jawab terkait munculnya emosi atau ketakutan sangat aktif pada kondisi REM. Karena itulah mengapa sleep paralysis sering kali disertai dengan penderitanya melihat sesosok bayangan yang menyeramkan.

Baca Juga: Insomnia Mengganggu? Ini 9 Tips agar Tidurmu Lebih Nyenyak

Cara Mengatasi Sleep Paralysis 

Saat mengalami sleep paralysis, usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik. Jika merasa panik, sleep paralysis malah bisa membuat penderitanya merasa lebih tertekan. Bahkan, tak jarang fenomena tersebut membuat seseorang mengalami pengalaman yang mengerikan serta traumatis.

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Agar membantu tubuh tetap rileks dan tidak panik, hal pertama yang bisa kamu lakukan saat mengalami sleep paralysis adalah menarik napas yang dalam, lalu mengeluarkannya secara paksa. Tidak hanya itu, kamu juga dapat mencoba untuk menggerakkan jari tangan maupun kaki agar membantu proses terjaga serta terlepas dari kondisi sleep paralysis dengan lebih cepat

Tips Mencegah Sleep Paralysis

  1. Pastikan Mendapatkan Waktu Tidur yang Cukup

    Salah satu hal yang bisa memicu terjadinya lumpuh tidur adalah buruknya kualitas tidur. Oleh sebab itu, usahakan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup agar kualitas tidur juga menjadi lebih baik. Idealnya, manusia disarankan untuk tidur selama 6 sampai 8 jam per hari serta membiasakan tidur di malam hari dan bangun di pagi hari pada waktu yang sama. 

  2. Lakukan Meditasi

    Meditasi dipercaya sebagai salah satu metode yang ampuh merelaksasi pikiran dan juga otot. Saat pikiran dan otot lebih rileks, tekanan di bagian dada dapat dikurangi, otot tidak akan terasa kaku, dan halusinasi tidak akan muncul saat lumpuh tidur. Selain itu, meditasi juga bermanfaat untuk mengontrol pikiran buruk yang bisa mengganggu kondisi mental serta menurunkan kualitas tidur.

  3. Ganti Posisi Tidur

    Tak sedikit kasus sleep paralysis terjadi saat penderitanya tidur dalam posisi terlentang. Dalam kata lain, jika kamu merasa sering mengalami fenomena tersebut, tidak ada salahnya untuk mengganti posisi tidur, seperti, menyamping maupun tengkurap, asalkan tidak terlentang. 

  4. Hindari Stres Berlebih

    Stres juga bisa menjadi pemicu utama dari gangguan tidur serta meningkatkan risiko sleep paralysis. Untuk itu, kamu perlu mengurangi stres agar terhindar dari masalah tersebut. Caranya bisa dengan melakukan relaksasi menggunakan lilin aroma terapi di kamar, atau mendengarkan musik bervolume rendah yang menenangkan sebelum tidur. 

  5. Kurangi Minuman Berkafein

    Tidak hanya stres, terlalu sering mengonsumsi minuman berkafein juga bisa meningkatkan risiko terkena sleep paralysis. Hal ini karena gangguan cemas yang bisa ditimbulkan oleh kafein. 

    Khususnya menjelang tidur, hindari mengonsumsi minuman berkafein, dan perbanyak mengonsumsi air putih. 

  6. Batasi Minuman Beralkohol

    Sama halnya dengan kafein, minuman beralkohol juga bisa menjadi pemicu masalah tidur dan menurunkan kualitas tidur. Walaupun menurut sebuah penelitian bisa membuat tidur menjadi lebih nyenyak, mengonsumsi alkohol menjelang tidur bisa membuat seseorang gampang terbangun saat malam hari dan sulit kembali tertidur. 

  7. Jadikan Tempat Tidur Senyaman Mungkin

    Hal terakhir yang bisa dilakukan untuk menghindari sleep paralysis adalah menjadikan tempat tidur lebih nyaman. Beberapa caranya bisa dengan menggunakan bantal dan kasur yang nyaman serta sesuai dengan postur tubuh, mengatur suasana kamar tidur dengan memasang cahaya yang redup dan kedap suara, serta tak menggunakan alat elektronik, seperti, ponsel dan TV, paling tidak 30 menit menjelang tidur.

Tidur setengah sadar tidak bisa bergerak

Bukan Karena Hal Mistis, Sleep Paralysis adalah Bagian dari Siklus Tidur yang Tak Sempurna

Itulah penjelasan mengenai apa itu sleep paralysis, gejala, penyebab, hingga tips mencegahnya. Perlu dipahami jika fenomena tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan hal mistis atau mitos lainnya. Sebab, sleep paralysis atau lumpuh tidur atau ketindihan disebabkan oleh fase tidur yang tak sempurna dan cukup sering terjadi, sehingga menyebabkan gejala yang menakutkan, termasuk halusinasi. 

Apakah sleep paralysis itu berbahaya?

Di Indonesia, sleep paralysis sering disebut ketindihan saat tidur. Kondisi ini tidak membahayakan nyawa, namun bisa menimbulkan gangguan kecemasan. Sleep paralysis juga bisa timbul seiring dengan gangguan tidur lain seperti narkolepsi.

Apa yang harus dilakukan saat mengalami sleep paralysis?

Cara Mengatasi Sleep Paralysis.
Pastikan waktu tidur tercukupi..
2. Lakukan meditasi..
Perbaiki posisi tidur..
Kurangi stres..
Kurangi konsumsi minuman berkafein..
6. Hindari konsumsi minuman beralkohol..
7. Ciptakan ruang tidur yang nyaman..

Mengapa ketika tidur tidak bisa bergerak?

Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis. Padahal sleep paralysis sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh sedang tumpang tindih dan tidak berjalan selaras saat kamu tertidur, sehingga bisa menyebabkan kamu terbangun di tengah-tengah siklus REM.

Berapa lama sleep paralysis?

Menurut jurnal Gilliam tahun 2008, keadaan sleep paralysis ini bisa terjadi selama beberapa menit hingga dua puluh menit. Setelah itu, kamu akan bisa kembali bergerak dan berbicara seperti biasa, walaupun mungkin masih tersisa sedikit rasa tidak nyaman atau ketakutan untuk tidur lagi.