Terjaganya warisan budaya leluhur semisal gotong-royong merupakan ciri yang melekat dari masyarakat

Mediakasasi.com, Kab Bandung-- Salah satu tradisi budaya yang melekat erat dan menjadi identitas masyarakat desa adalah kerja bakti dan gotong royong.  

Budaya gotong-royong sebagai ciri bangsa Indonesia harus selalu dipertahankan. 

Halini merupakan bentuk nyata solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat.

Setiap warga negara yang terlibat di dalamnya memiliki hak untuk dibantu dan juga berkewajiban untuk membantu. Di sini terdapat asas timbal balik yang saling menguntungkan.

Namun, seiring perkembangan arus globalisasi dan modernisasi saat ini, timbul kecenderungan yang mengarah terhadap pengaruh memudarkan nilai nilai gotong royong. 

Takingin budaya warisan leluhur itu luntur dari warga desa, khususnya kalangan generasi muda, Yayan Setiana sebagai kepala desa (kades) Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, saat ini sedang digelar lomba kreatif Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten.

Kegiatan BBGRM tingkat kabupaten ini di laksanakan di gedung aula serbaguna Desa Dayeuhkolot, dan saat ini sudah tingkat penilaian di 3 besar di antaranya Dayeuhkolot, Arjasari dan Pacet.

Sementara untuk Tim penilai dari Kabupaten Bandung di ketuai oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Dra.Aria Wiwaha, M.Si, Kabid KPM Yeni, Kasi KPM Ida serta dampingi dari PKK Kabupaten Bandung Leni, juga sebagai pengurus FKKS Kab Bandung.

Menurut kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana merasa bangga Desanya terpilih sebagai peserta yang masuk nominasi 3 besar tingkat kabupaten Bandung.

Dirinya bersama aparat desa yang lain menyerukan warganya untuk bersama sama melestarikan dan mempertahankan  budaya gotong royong yang menjadi kebanggaan dan alat pemersatu  bangsa ini.

“Tujuan diadakannya kegiatan gotong royong dalam berkegiatan bersih-bersih ini, selain memupuk tali silaturahmi antarwarga, juga akan tercipta budaya hidup gotong-royong," kata Yayan.

Untuk bidang yang di perlombakan diantaranya : 1.Kemasyarakatan

2.Ekonomi

3.Sosial Budaya

4.Kingkungan hidup. 

Perludiketahui, acara BBGRM di Desa Dayeuhkolot ikut dihadiri juga oleh pengurus Bumdes, tokoh masyarakat, LPMD, tokoh agama, Linmas Desa, PKK Desa, BPD serta Tokoh Budaya Desa.

Acara pembukaan langsung dipimpin oleh Camat Dayeuhkolot, Drs.Haris Taupik. (Endang)

Terjaganya warisan budaya leluhur semisal gotong-royong merupakan ciri yang melekat dari masyarakat
Marsialapari, Tradisi Gotong Royong yang Mengakar Kuat di Masyarakat Mandailing. cirebonradio.com ©2020 Merdeka.com

JABAR | 28 November 2020 13:00 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Istilah gotong royong pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Gotong royong dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan bersifat suka rela. Dengan gotong royong diharapkan kegiatan yang dikerjakan bisa berjalan lancar, mudah dan semakin ringan.

Gotong royong berasal dari kata gotong yang berarti “bekerja”, dan royong yang berarti “bersama“. Gotong royong juga sudah menjadi menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Perilaku ini seakan menunjukkan kepribadian bangsa dan menjadi budaya yang telah tertanam dalam masyarakat.

Sampai saat ini, gotong royong masih melekat dalam diri masyarakat. Ini terlihat dari aktivitas kerja bakti atau membersihkan lingkungan dan ketika melakukan pembangunan fasilitas umum. Gotong royong bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tapi sekaligus juga untuk mempererat hubungan masyarakat.

Gotong royong memiliki manfaat dan tujuan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Penjelasan tentang gotong royong, manfaat gotong royong dan tujuannya ini telah kami rangkum berikut ini.

2 dari 4 halaman

Terjaganya warisan budaya leluhur semisal gotong-royong merupakan ciri yang melekat dari masyarakat

Shutterctock©2020 Merdeka.com

Sebelum mengetahui manfaat gotong royong, kita juga harus tahu apa itu gotong royong. Menurut situs Kamus Besar Bahasa Indonesia, kbbi.web.id, pengertian gotong royong adalah bekerja bersama-sama.

Sedangkan menurut seorang ahli, Koentjaraningrat, gotong royong adalah kerja sama tidak beriman salah seorang di antara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri.

Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo mengemukakan bahwa gotong royong merupakan adat istiadat tolong menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada pula aktivitas kerja sama yang lain.

3 dari 4 halaman

Tujuan Gotong Royong

Melansir dari situs gurupendidikan.co.id, tujuan dari gotong royong antara lain untuk mengajak masyarakat agar selalu bekerja bersama-sama dan lebih meningkatkan kebersamaan. Karena kita manusia sebagai makhluk sosial juga tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Bergotong royong membuat masyarakat menjadi lebih kompak dan juga bisa lebih mengenal satu sama lain. Dengan bergotong royong kita bisa saling tolong menolong misalkan saat kita ingin mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka, hingga saling bahu membahu untuk memperjuangkan negaranya.

Dengan bergotong royong semua tugas yang kita lakukan akan terasa menjadi ringan. Tujuan lain dari gotong royong yaitu:

• Membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan.• Mempererat rasa persatuan dan kesatuan.• Menghemat pengeluaran.• Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

• Untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama, karena dengan gotong royong, bisa berkumpul dengan tetangga.

Manfaat Gotong Royong

Manfaat gotong royong adalah:

1. Manfaat gotong royong yang pertama agar lingkungan masyarakat dapat menjadi bersih dan terjaga2. Manfaat gotong royong yang kedua tentu untuk menjalin rasa solidaritas dalam lingkungan masyarakat3. Kehidupan bermasyarakat akan lebih baik dengan adanya gotong royong4. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya, dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran. Biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya gotong royong.5. Persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat dan masyarakat tentunya saling mengenal satu sama lainnya.6. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling kenal di antara warga akan memudahkan jika ada pendatang baru ataupun tamu asing yang mencurigakan.7. Ketentraman dan kedamaian akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan saling membantu dengan warga lainnya.

8. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan terasa sama.

4 dari 4 halaman

Kebersamaan
Perilaku gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat. Dengan gotong royong, masyarakat mau bekerja secara bersama-sama untuk membantu orang lain atau untuk membangun fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan bersama.

Persatuan
Kebersamaan yang terjalin dalam kegiatan gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada, masyarakat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul.

Rela berkorban
Gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat berbentuk apapun dan tidak hanya tenaga. Bisa dari berkorban waktu, pemikiran, hingga uang. Semua pengorbanan tersebut dilakukan demi kepentingan bersama. Masyarakat rela mengesampingkan kebutuhan pribadinya untuk memenuhi kebutuhan bersama.

Tolong menolong
Dengan gotong royong membuat masyarakat saling bahu-membahu untuk menolong satu sama lain. Sekecil apapun kontribusi seseorang dalam gotong royong, selalu dapat memberikan pengaruh dan manfaat untuk orang lain.

Sosialisasi
Gotong royong dapat membuat manusia kembali sadar jika dirinya adalah makhluk sosial. Gotong royong membuat masyarakat saling mengenal satu sama lain sehingga proses sosialisasi dapat terus terjaga keberlangsungannya.

(mdk/ank)

Diunggah pada : 21 Oktober 2010 14:21:51 18

Gotong royong... masih adakah di masyarakat kita ???Itulah pertanyaan yang seringkali muncul. Wajar memang jika pertanyaan itu muncul, karena masyarakat menyadari bahwa rasa kebersamaan dan gotong royong merupakan ciri khas yang telah tumbuh di jaman nenek moyang, mengakar dan melembaga dalam kehidupan. Namun, seiring perkembangan zaman dan tanpa ancaman, ternyata telah melunturkan semangat kebersamaan dan gotong royong, dan beralih menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri.     Karena itu, semangat yang dulu telah tertanam dengan baik harus dikembalikan pada tempat yang semestinya. Secara prinsip, gotong royong merupakan wujud kebersamaan suatu masyarakat, sedangkan kebersamaan adalah salah satu hakekat  kemanusiaan. Manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial yang mempunyai kesamaan. Tanpa kesamaan, manusia tidak bisa hidup bersama. Tekad pemerintah menyatukan kembali dalam bentuk Bulan Bhakti Gotong Royong merupakan langkah strategis untuk menyelamatkan warisan bangsa ini.    Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun menjadikan Hari Bulan Bhakti Gotong Royong tahun ini sebagai hari yang mempunyai arti mendalam dari tahun tahun sebelumnya. Ini didasari karena budaya gotong-royong saat ini semakin luntur dalam tata kehidupan masyarakat pedesaan. Untuk itu, budaya adiluhung warisan leluhur tersebut perlu untuk dilestarikan.Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr H Rasiyo selaku Ketua Panitia Hari Bulan Bhakti Gotong Royong 2010 mengatakan, pencanangan tidak semata-mata hanya diperingati secara seremonia. Namun, yang lebih penting adalah menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dalam bentuk gotong royong sebagai salah satu titik sentral dalam upaya mendukung keberhasilan program pembangunan, serta mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.“Semangat gotong-royong dan rasa kebersamaan ini telah tumbuh turun-temurun, mengakar dan melembaga dalam kehidupan masyarakat. Inilah yang menjadikan masyarakat hidup rukun dan damai, penuh kekeluargaan dan kekerabatan, serta bahu-membahu membangun kehidupan bersama dalam keanekaragaman,” ungkap mantan Kadis Pendidikan Jatim, menegaskan.Rasiyo mengungkapkan, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dengan keragaman etnis dan budaya yang dimiliki, tentunya memiliki corak budaya dan perilaku yang beraneka ragam pula. Untuk itu, jiwa dan semangat serta nilai-nilai gotong royong yang telah membumi di tengah masyarakat harus diupayakan agar dapat berperan secara optimal. Budaya gotong royong merupakan salah satu karakteristik bangsa sejak masa lampau, hendaknya dapat terus dibina dan dikembangkan sehingga menjadi salah satu faktor pendukung sekaligus katalisator pelaksanaan pembangunan khususnya ditingkat desa dan kelurahan dalam seluruh bidang dan aspek kehidupan. Rasiyo berharap, Bulan Bhakti Gotong Royong akan mampu meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan menuju pada penguatan integrasi sosial, pemeliharaan hasil-hasil pembangunan, melibatkan perempuan dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan akan menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab masyarakat.Gresik Tuan Rumah    Semangat menyukseskan Hari Bhakti Gotong Royong terus dilakukan. Pemprov Jatim menunjuk Kabupaten Gresik sebagai tuan rumah pelaksanaan tahun 2010.  Guna memaksimalkan persiapan, koordinasi dengan SKPD terkait terus dilakukan. Dari sekitar 39 SKPD terkait dengan program ini, sebagian besar telah siap memberikan dukungan.Pelaksana Tugas (Plt) Sekkab Gresik, Chusnul Quluk mengatakan, pihaknya minta dukungan kepada semua pihak atas kepercayaan dari provinsi, bahwa Kabupaten Gresik sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Provinsi Jawa Timur tahun 2010.Ia mengharapkan, beberapa program dari masing-masing SKPD yang terkait dengan kepentingan masyarakat bisa diintegrasikan dalam kegiatan bulan bhakti gotong royong, seperti penyuluhan KB, koperasi, PNPM serta beberapa kegiatan lain baik fisik maupun non fisik.Menurut Chusnul, dengan bulan bhakti gotong royong akan mampu menggugah kembali semangat bergotong royong antar warga seperti pada masa-masa lalu. Di samping  itu, juga diharapkan akan mampu menggiatkan dinamika masyarakat khususnya dalam upaya pemberdayaan potensi-potensi yang ada.Rekayasa BersamaMemang, memulihkan kebersamaan dan gotong royong seperti pada masa silam adalah utopia. Hanya, karena nilai kebersamaan itu akan tetap hakiki, sementara gerak zaman tampak makin menjauhinya, dibutuhkan rekayasa bersama untuk mempertahankannya. Menggantungkan perkara ini pada inisiatif pribadi tidak akan banyak berarti. Rekayasa ini bisa berarti menemukan cara-cara nyata dan berdaya guna. Misalnya, menghidupkan lagi kerja bakti dan kenduri bersama. Keduanya memberi kesempatan warga untuk saling mengenal secara pribadi sebagai sesama manusia, bukan sekadar anggota tertentu dan atau umat agama tertentu. Selain itu cara baru tentu perlu dicari. Selain sarana, juga dibutuhkan “bahasa” bersama sebagai kerangka komunikasi. Tanpa ada nilai yang sama, komunikasi tak akan terjadi. Dalam hal ini, nilai-nilai luhur kemasyarakatan dan kemanusiaan perlu ditata kembali secara lebih serius. Gelar Bulan Bhakti Gotong Royong merupakan salah satu contoh konkret dalam upaya memulihkan kembali semangat kebersamaan dan gotong royong. Selain gelar itu, tentunya harus ada model dan kegiatan lain yang juga mampu mengangkat kembali warisan leluhur itu agar tetap ada dan bertahan.

Fakta nilai dari kegiatan gotong royong tadi merupakan bagian dari sistem regenerasi dan transformasi nilai budaya bangsa. Sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, generesi muda adalah kader bangsa yang siap terjun sebagai pelaku pembangunan dalam mengisi perjalanan sejarah di masa mendatang. Karena itu, generasi muda masih peka terhadap nilai-nilai positif yang harus dilestarikan sebagai warisan generasi terdahulu, yakni kebersamaan dan gotong royong. (Putut Darmawan)