Terangkan mengapa islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di indonesia

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 12935 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 4680 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 4023 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in Sejarah viewed by 3045 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in Sejarah viewed by 2419 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Sejarah viewed by 2293 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in Sejarah viewed by 2284 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 2167 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 2131 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Sejarah viewed by 1960 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in Sejarah viewed by 1936 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in Sejarah viewed by 1923 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Sejarah viewed by 1805 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Sejarah viewed by 1802 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 1760 persons

Bantul, NU OnlineSaat ini Islam Nusantara tiada henti dibicarakan oleh kalangan NU ataupun di luar kalangan NU. Baik yang pro atau kontra. Forum Tadarus Gus Dur yang diadakan oleh Jaringan Gusdurian Yogyakarta bekerja sama dengan Korps Dakwah Mahasiswa (KODAMA) mendiskusikan tentang Islam Nusantara.<>Abdul Rozaki, narasumber pada sesi Gus Dur dan Keislaman menjelaskan, bahwa Islam cepat diterima di Indonesia terutama di Jawa, karena berkat para wali songo menjadikan budaya sebagai media dakwah untuk merangkul masyarakat. "Ajaran agama dan budaya akan semakin indah jika bersatu," jelasnya.Ia juga mengungkapkan bahwa orang di luar NU itu sangat kering dengan tradisi. "Kita menerjemahkan Islam sesuai dengan selingkung, ala nusantara. Arsitektur masjid tidak harus sama dengan Arab, tetapi boleh berbeda, karena ekspresi budaya dalam Islam itu sangat beragam," jelasnya.Abdul Rozaqi yang sekarang menjadi dosen Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mencontohkan dengan bedug di masjid-masjid. Sebenarnya bedug, menurutnya adalah produk budaya, tetapi digunakan untuk media dakwah di masjid, mengundang para jamaah untuk datang ke masjid saat waktunya shalat."Jadi lucu ketika mau shalat jamaah atau adzan, kita teriak-teriak mengundang orang untuk datang ke masjid. Dengan media bedug akan terasa indah untuk mengajak orang agar dapat shalat berjamaah," jelasnya.Sebagai orang Islam yang hidup di jawa, menurut Abdul Rozaqi kita bukan sekedar mengapresiasi apa yang ada di dalam tradisi masyarakat sekitar, melainkan juga harus berorientasi global."Orang Islam yang paling disegani oleh negara-negara luar adalah orang Islam Indonesia. Islam Indonesia tidak anti-modern, dan tetap melestarikan tradisi. Islam Nusantara sama juga berpegangan dengan kaidah, yaitu menjaga dan meneruskan tradisi lama dan menerima tradisi baru yang lebih baik," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa Nusantara itu bahasa lokal yang itu muncul dari masyarakat sendiri. Istilah nusantara tidak menimbulkan sesuatu yang menakutkan. "Ini adalah sebagai bentuk sikap tegas NU tentang pandangannya terhadap Islam," jelasnya. (Nur Sholikhin/Fathoni)

Terangkan mengapa islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di indonesia

Terangkan mengapa islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di indonesia
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Ilustrasi penyebaran agama Islam.

KOMPAS.com - Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Indonesia.

Meski bukan agama pertama yang masuk ke nusantara, Islam menjadi agama yang dipeluk oleh mayoritas masyarakat Indonesia saat ini.

Ketika pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-16, para pemeluk Hindu dan Buddha serta kerajaan-kerajaan tidak menentangnya.

Lantas, mengapa agama Islam mudah diterima oleh masyarakat nusantara?

Runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha

Pada awalnya, hanya sebagian penduduk lokal yang bersedia menganut agama Islam.

Hal ini karena masyarakat nusantara masih berada dalam kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha.

Setelah kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha mulai runtuh, agama Islam segera menyebar secara luas.

Runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha menjadi kesempatan emas untuk menyebarkan ajaran Islam dan kerajaan bercorak Islam pun bermunculan.

Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam ini, agama Islam semakin berkembang pesat hingga dianut oleh penduduk di seluruh pelosok nusantara.

Baca juga: Daftar Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Penyebaran Islam dilakukan secara damai

Islam menyebar di Indonesia dengan cara damai, bukan dengan kekerasan.

Tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan tentang kekerasan dalam penyebarannya di nusantara.

Terdapat beberapa cara yang menjadi sarana dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti perdagangan, kesenian, perkawinan, dan pendidikan.

Dengan cara yang damai ini, masyarakat pun dengan senang hati memeluknya meski tanpa dipaksa.

Syarat masuk Islam mudah

Agama Islam mudah diterima oleh rakyat indonesia sebab untuk menjadi umat Islam caranya sangat mudah, tidak perlu memakai upacara-upacara yang memerlukan biaya besar.

Syaratnya hanyalah dengan mengucap kalimat syahadat.

Jika seseorang telah bersyahadat, maka ia telah masuk Islam dan menjadi pemeluknya.

Pelaksanaan ibadahnya sederhana

Selain syarat masuknya yang mudah, pelaksanaan ibadahnya pun sangat sederhana dan tidak mengeluarkan biaya.

Dengan demikian, setiap orang tidak merasa terbebani dalam menjalankan ibadah.

Baca juga: Daftar Nama Kerajaan Islam di Indonesia

Islam agama yang demokratis

Islam adalah agama yang demokratis karena tidak mengenal sistem kasta pada penganutnya.

Dengan kata lain, kedudukan setiap orang sejajar atau sama rata.

Seseorang hanya dibedakan di mata Allah sesuai dengan kebaikan dan amalan yang dilakukan semasa hidupnya.

Ajaran Islam tidak memaksa

Ajaran Islam tidak memaksa, artinya setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih agamanya masing-masing.

Dengan toleransi yang dimiliki Islam dalam beragama, membuat orang semakin tertarik untuk memeluknya.

Bangsa Indonesia memiliki jiwa terbuka

Sebelum masuknya pengaruh Islam, Indonesia telah memiliki kebudayaan sendiri yang kemudian terjadi proses akulturasi dengan budaya Hindu-Buddha.

Oleh karena itu, dapat dimengerti ketika kebudayaan Islam masuk, masyarakat Indonesia tidak menganggapnya sebagai hal yang asing.

Masyarakat tidak menentangnya dan justru berusaha untuk mempelajari karena memiliki jiwa terbuka.

Referensi:

  • Al-Aziz, Arief Nur Rahman. (2019). Perkembangan Islam di Indonesia. Klaten: Cempaka Putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.